MAKALAH
Disusun oleh :
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan
penyusunan makalah ini didapati dari hasil diskusi, buku, serta pencarian di internet
terkait artikel-artikel yang berhubungan dengan Gangguan Pada Kehamilan. Tak lupa
3. Penulis buku dan penulis artikel lepas. Dimana tulisannya menjadi sumber
Penulis berusaha sebaik mungkin menyusun makalah ini. Namun dalam berbagai sisi
tentu banyak kekuragan yang harus dibenahi. Sekiranya satu dua kalimat dalam
bentuk kritik dan saran yang membangun agar lebih baik lagi ke depannya.
Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................4
A. Kesimpulan...........................................................................................34
B. Saran.....................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni dan Wahyu, 2013).
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
kelelahan.
kehamilan. Masalah kesehatan ini bisa melibatkan kesehatan ibu, bayi, atau
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kehamilan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang
sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut
lahir (Sukarni dan Wahyu, 2013). Kehamilan merupakan masa yang dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu;
mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42
membahayakan bagi kesehatan janin maupun bagi ibu hamil sendiri. Dalam
gangguan yang ringan sampai dengan gangguan yang berat. Semua gangguan
kehamilan. Masalah kesehatan ini bisa melibatkan kesehatan ibu, bayi, atau
berkembang menjadi komplikasi yang bisa berakibat fatal bila tidak segera
kehamilan:
a. Hiperemesia
dan terbanyak terjadi pada umur kehamilan 6-12 minggu. Mual (nausea)
dan muntah (morning sickness) adalah gejala yang wajar dan sering
hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala ini
kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan kecil pada selaput
harus dirawat inap di rumah sakit dan diberikan cairan infuse serta obat-
1) Pengertian Preeklamsia
hamil, bersalin, dan selama masa infas yang terdiri atas trias gejala,
a) Preeklamsia ringan
b) Preeklamsia berat
2) Pengertian Eklamsia
pre-eklampsia.
Bila lebih 12 jam ternyata belum mencapai fase aktif, dapat dilakukan
pada pasien.
1) Abortus
yaitu kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari
2) Mola Hidatidosa
Adalah bagian dari penyakit trofoblastik gestasional dimana
3) Plasenta Previa
plasenta juga sering kali terjadi secara tiba-tiba. Pada banyak kasus,
1) ) Hyperemesis Gravidarum
dan mata terlihat cekung. Jika tidak ditangani segera, maka akan
a) Tingkat I
b) Tingkat II
yang dimakan dan diminu, berat bada cepat menurun, dan ada rasa
c) Tingkat III
2) Perdarahan Pervaginam
masa awal kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada awal kehamilan, ibu
dikenal dengan tanda Hartman dan ini normal terjadi. Pada waktu yang
servik yang rapuh (erosi). Perdarahan dalam proses ini dapat dikatakan
darah yang keluar berwarna merah dengan jumlah yang banyak, serta
minggu dengan berat janin < 500 gram atau sebelum plasenta selesai
diantaranya:
a) Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa
ekspulsi hasil konsepsi belum terjadi tetapi telah ada dilatasi serviks.
minggu).
3) Mola hidatidosa
menjadi parah
pemeriksaan USG.
5) Anemia
berat. Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darah yaitu 8 gr% hingga
kurang dari 11 gr%. Anemia berat apabila kadar Hb dalam darah kurang
dari 8 gr% (Nurhidayati, 2013: 4). Komplikasi anemia pada ibu hamil
lemas, pucat dan mudah pingsan, karena kekurangan zat besi dalam
dan daging.
6) Hipertensi Gravidarum
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan sistolik
dan distolik sampai atau melebihi 140/ 90 mmHg. Ibu hamil yang
darahnya mencapai 140/ 90 mmHg atau lebih untuk pertama kali selama
1) Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan lanjut setelah 22
tidak normal bila ada tanda-tanda seperti keluarnya darah merah segar atau
berarti plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri, atau dicurigai adanya
a) Plasenta Previa
Gejala umum yang terjadi pada kasus plasenta previa seperti terjadi
perdarahan tanpa rasa nyeri secara tiba-tiba dan kapan saja, uterus
tidak berkontraksi dan bagian terendah janin tidak masuk pintu atas
b) Solusio Plasenta
janin), uterus terus menegang dan kanin naik, perdarahan yang keluar
c) Ruptur Uteri
2) Sakit kepala
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsi.
hebat pada masa kehamilan dapat menjadi tanda gejala preeklamsi, dan
lengkap baik oedem pada tangan/ kaki, tekanan darah, dan protein urin
3) Penglihatan Kabur
rasa sakit kepala yang hebat, ini sudah menandakan gejala preeklamsi
sehingga terjadi oedem pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti appendicitis
yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
ditandai dengan:
6) Gawat Janin
Ibu hamil mlai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia
kali hamil). Jika janin tidur, gerakannya akan melemah. janin harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks yang dapat dinilai dari
8) Demam Tinggi
Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini
memiringkan bada ibu kerag kekiri, cukupi kebutuhan cairan ibu dan
Kasus
minggu mengeluh ada pengeluaran darah dari jalan lahir seccara tiba-tib
berwarna merah segar dan ada gumpalan tanpa nyeri. Keluhan dialami sejak tadi
siang yaitu tanggal 19 September 2020 jam 11.30 WIB. Ibu mengatakan pernah
keluar darah dari jalan lahir pada waktu umur kehamilan 23 minggu dengan
jumlah yang sedikit. Ibu merasa cemas karena ini pendarahan yang kedua
konjunctiva pucat, perdarahan ±80 cc, DJJ terdengar di kuadran kiri bawah
dengan frekuensi 142 x/menit. Dari hasil pemeriksaan USG plasenta terletak
1. PENGKAJIAN
b. Riwayat Kesehatan :
Pasien mengeluh ada pengeluaran darah dari jalan lahir secara tiba-tiba
secara tiba-tiba berwarna merah segar dan ada gumpalan tanpa nyeria.
Keluhan dialami sejak tadi siang yaitu tanggal 19 September 2020 jam
11.30 WIB. Sebelumnya pernah keluar darah dari jalan lahir pada
a) Paritas : G3 P2 A0
uteri internum
Anak
Waktu Usia Jenis Keadaan
No Penolong Penyulit JK BB H/M Kelainan
Persalinan Kehamilan Persalinan nifas
1 November Aterm Normal Bidan - Normal P 2700 - -
2008
2 Mei 2015 Aterm Normal Bidan - Normal L 3300 - -
d. Riwayat KB terakhir
2) Lamanya : 4 tahun
e. Rencana persalinan
1) Pola nutrisi
Makan : Frekuensi makan klien 3 kali sehari , dengan nasi dan lauk,
khas feses
4) Personal Hygiene
1) Keadaan Umum
2) Tanda-tanda Vital
4) Kepala
normal.
7) Perut : tidak terdapat luka bekas operasi, terdapat luka parut, tafsiran
berat janin, 2700 gram , DJJ 142 x/menit, Dari hasil pemeriksaan
bersih
a) Genetalia eksterna :
b) Genetalia interna
2) Konsep diri : gambaran diri, peran diri, ideal diri, harga diri, identitas
waktu.
k. Data Therapi :
2. Analisa Data
kondisinya
TTV
Nadi : 88x/menit Td :110/70.mmhg
Suhu :36,7 C Respirasi: 20 x/menit
2 DS : Perdarahan Antepartum Resiko Perdarahan
pasien mengatakan pengeluaran
darah dari jalan lahir secara tiba-tiba Kelainan Plasenta
DO :
Perdarahan 80 cc Darah keluar pervaginam
Membran mukosa kering
Konjungtiva tampak anemis Komplikasi Kehamilan
previa)
terletak pada segmen bawah rahim dan menutupi ostium uteri internum)
Perencanaan
SDKI
SLKI SIKI Rasional
No
1 D.0080 L.09093 I.09314
Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi Ansietas Reduksi Ansietas
Krisis tindakan Observasi : Observasi
situasional, keperawatan selama 1. 1. apakah tingkat
(Perdarahan 1 x 24 jam di ansietas berubah ansietas sudah
yang ke 2 harapkan kondisi 2. berubah membaik
kali) emosi dan ansietas 2. monitor dalam
pengalaman verbal dan
subyektif terhadap perilaku
objek yang tidak Terapeutik
jelas dan spesifik 1. Pahami situasi yang Terapeutik
akibat antisipasi membuat ansietas 1. faktor faktor
bahaya yang 2. Dengarkan dengan pencetus ansietas
memungkinkan penuh perhatian 2. pasien merasa
individu melakukan diperhatikan
tindakan untuk Edukasi :
menghadapi 1. informasikan secara Edukasi :
ancaman menurun. faktual mengenai 1. pasien dan suami
Kriteria hasil : dignosis, pengobatan. memahami kondis
1. Verbalisasi Dan prognosis saat ini dan mampu
kebingungan 5 menentukan
(menurun) pengobatan yang
2. Verbalisasi akan dijalani
khawatir akibat
kondisi yang
dihadapi 5
(menurun)
3. Perilaku gelisah
5 (menurun)
4. Perilaku tegang
5 (menurun)
5. Konsentrasi 5
(membaik)
FORMATIF
3. 19 September Dx : 3 Mengobservasi
2020 – 13.20 1. Mengidentifika
WIB si status dan riwayat Obstretrik
2. Memeriksa
denyut jantung janin selama 1 menit
3. Memonitor
denyut jantung janin
4. Memonitor
tanda vital ibu
Hasil :
DJJ terdengar di kuadran kiri bawah
Hasil TTV
TTV ibu
10 19 September Dx : 1 Mengobservasi :
2020 – 14.30 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas
WIB berubah
2. Memonitor tanda tanda ansietas
Hasil :
Klien sudah tampak tenang dalam
verbalisasi dan perilaku, kebingungan
menurun, dan sudah mulai
berkonsentrasi akan pengobatan.
11 19 September Dx : 2 Mengobservasi :
2020 – 14.50 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
WIB 2. Monitor tanda – tanda vital
Hasil :
Terdapat pengeluaran darah 10 cc
Hasil TTV
Nadi : 90x/menit TD :110/70.mmhg
Suhu :36,5 C Respirasi : 22 x/menit
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
19 September D. 0012 S:
2020 – 15.30 Resiko Pasien mengatakan sudah tidak ada
WIB perdarahan b.d pengeluaran darah
komplikasi O:
kehamilan 1. Kelembapan membran mukosa 5
(plasenta previa) (meningkat)
2. Perdarahan vagina 5 (menurun)
3. Tekanan darah 5 (membaik) 110/70
mmhg
4. Nadi 5 (membaik) 90x/menit
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
19 September SDKI : D.0138 S:-
2020 – 15.30 Resiko Cidera O :
WIB pada Janin 1. Kejadian cedera 5 (menurun)
berhunumham 2. Denyut jantung janin 5 (membaik)
dengan Malposisi 145x/menit
Janin (plasenta 3. Tanda vital ibu 5 (membaik)
terletak pada Nadi : 90x/menit Td :110/70.mmhg
segmen bawah
Suhu :36,5 C Respirasi: 22 x/menit
rahim dan
menutupi ostium
A : Masalah Teratasi
uteri internum)
P : Hentikan Intervensi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesehatan janin maupun bagi ibu hamil sendiri. Dalam masa kehamilan ibu hamil
akan mengalami banyak gangguan yang berat. Semua gangguan yang datang dan
menyertai saat ibu hamil (Sujiyatini, 2009). Ada beberapa macam patologi yang harus
persalinan, patologi nifas, dll. Patologi kehamilan terdiri atas : mola hidatidosa,
(Sujiyatini, 2009).
B. Saran
Ibu hamil harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
gangguan kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester dini untuk lebih sering
memeriksakan diri dengan tujuan untuk mengurangi penyulit. Maka tenaga kesehatan
dituntut untuk memberikan pelayanan obstetric dan neonatal, khususnya bidan dan
perawat kandungan harus mampu dan terampil memberikan pelayanan sesuai dengan
http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-emesis-gravidarum.html
Semarang.http://eprints.undip.ac.id/46164/3/Candra_Cahyaningtyas_Giyanto_
22010111130090_Lap.KTI_BAB_II.pdf
Pipit Festy W. Buku Ajar Gizi dan Diet. 2018. Surabaya: UMSurabaya Publishing
http://eprints.undip.ac.id/46164/3/Candra_Cahyaningtyas_Giyanto_22010111130090
_Lap.KTI_BAB_II.pdf
Puskesmas-Kebandaran-Kabupaten-Pemalang.
http://repository.unimus.ac.id/535/3/BAB%20II.pdf
Astrid Kizy Primadani, dkk. (2018) Usia Menarche sebagai Faktor Resiko Kejadian
PreeklamsiadanEklamsia..
https://www.neliti.com/id/publications/227819/usia-menarche-sebagai-faktor-
risiko-kejadian-preeklamsia-dan-eklamsia
asesmen-dan-asuhan-kebidanan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1.Cetakan III, Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1.Cetakan II, Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1.Cetakan II, Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat PPNI