Anda di halaman 1dari 37

PENGKAJIAN KELUARGA IBU Y

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga Bernamaibu Y berusia 46 tahun
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga ibu Y bertempat tinggal di kampung curug sanhgereng rw 06 rt 03 Kabupaten
Tangerang
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SMP
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu Y Perempuan Kepala 42 Sd Buruh
keluarga

Genogram
KETERANGAN:
Tinggal serumah

Wanita

Lakilaki

Garis penikahan

Garis keturunan

Meninggal

e. Tipe keluarga
Tipe keluarga ibu y adalah Single Adult yaitu wanita dewasa yang tinggal sendiri dengan
tidak adanya keinginan untuk kawin
f. Suku
Keluarga Ibu Y berasal dari suku sunda . ibu y berasal dari cengkreng lalu pindah ke desa
curug sangereng lebih dr sudah 3 tahun..

g. Agama
Keluarga ibu Y beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5 waktu, berpuasa
pada bulan Ramadhan dan berpuasa sunah. Ibu Y memiliki keyakinan bahwa sehat atau
sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun keluarga ibu Y tetap berusaha menjaga kesehatan
agar tidak terjadi halhal yang tidak di inginkan

h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga


Ibu Y bekerja sebagai buruh dan kadang juga ibu y berdagang, ibu Y mengatakan ekonomi
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, ibu Y mendapatkan jaminan kesehatan untuk
seluruh anggota keluarga (BPJS).
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Ibu Y tidak pernah melakukan aktivitas rekreasi bersama keluarga karna ibu y hidup
aeorang diri
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada ditahap 1 yaitu pasangan baru atau keluarga
baru. Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi:
 Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
 Menetapkan tujuan bersama
 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
 Ibu K mengatakan tidak menggunakan KB
 Ibu K belum merencanakan untuk kehamilan selanjutnya dan tidak mempersiapkan diri
untuk persalinan.

c. Riwayat keluarga inti


Ibu Y mengatakan ibu y sekarang gampang lelah dan minggu lalu saat dilakukan
pemeriksaan gula darah dengan hasil rendah yaitu 250 mg/dl, dan saat di periksa gula
darah saat ini dengan hasil 273 mg/dl. Ibu Y mengatakan sudah mengetahui penyakit
diabetes melitusnya ini dari saat ibu y dirawat dirumah sakit, Ibu Y menjawab diabetes
melitus itu gula darahnya tinggi penyebabnya garagara makan manis. Ibu Y mengatakan
sudah tidak pernah makan makanan manis lagi karena Ibu Y berpikir kalau dipantang aja
naik turun apalagi kalau tidak dipantang. Saat ibu Y sakit ibu Y klinik untuk berobat, Ibu Y
mengatakan selalu diberikan obat gula 1 x 1 hari setip hari

Ibu Y mengatakan ia memiliki penyakit asam urat, saat dilakukan pemeriksaan asam urat
nilai nya 10,5. Ibu y mengatakan kadang kakinya keram dan lemas, Ibu Y mengatakan jika
ia tidak tau kalau ia punya penyakit asam urat ia hanya tau ia punya penyakit diabetes dan
kekurangan kalium, ibu y tau penyakit asam urat tetapi tidak tau makanan apa saja yang
tidak boleh dimakan untuk penderita asam urat . setelah dicek obat obatan ibu y ternyata
obat asam urat ibu y tidak pernah diminum karna ibiu y tidak tahu kalua ibu y punya
penyakit asam urat.
Ibu y mengatakan perut di bagian ulu hatinya terasa perih , nyeri ,mual,pusing,lemas dan
tidak nafsu makan. skala nyeri 4 . ibu mengatakan sudah lama menderita sakit “maag”
(gastritis). Ibu y mengatakan sakit maag adalah sakit lambung biasanya terjadi karena suka
makan pedes, terlambat makan. Tanda dan gejala sakit maag adalah suka kembung dan
perih di ulu hati, akibatnya jika tidak diatasi bisa muntah, tidak nafsu makan dan demam.
Ibu y mengatakan jika mag nya kabuh ia berobat ke klinik terdekat.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Ibu Y mengatakan di keluarga besarnya tidak ada yang memiliki penyakit dm dan asam
urat

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah kontrak. dengan 1 kamar tidur. Satu ruang tengah
dan satu dapur lalu 1 kamar mandi dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah semua
bagian rumah memiliki ventilasi yang cukup. Pencahayaan rumah bagian tengah (kamar
dan tempat menonton tv kurang terang (pencahayaan kurang), rumah terasa dingin karena
sirkulasi udara yang cukup dan pencahayaan yang kurang.

3 1

4 2

Keterangan
1. Kamar tidur 1
2. Ruang tengah 1
3. Kamar Mandi
4. Dapur

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar penduduk asli tangerangMyang
sebagian besar berasal dari suku sunda. Pekerjaan tetangga sebagian besar adalah sebagai
pegawai swasta (karyawan pabrik), ada juga yang PNS, dan buruh. Hampir seluruhnya
yang bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan komunitas biasanya adalah pengajian
ibuibu dan bapakbapak. Serta, kegiatan gotong royong.

c. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga ibu Y sudah 3 atau 4 tahunan tinggal di rumah yang ditempati saat ini, sebelum
menempati rumah ini Ibu Y tinggal di Jakarta tepatnmya di daerah cengkareng.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga ibu Y sering mengikuti kegiatan yang ada di Rt 03, jika sedang libur biasanya
sering ikut kumpulkumpul mengobrol dengan ibu ibu di kampung. Ibu Y jarang mengikuti
kegiatan yang ada di RT karena Ibu K bekerja , tetapi Ibu Y sering mengobrol sore dengan
ibuIbu Kampung untuk mengisi kekosongan waktu.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi adalah komunikasi dua arah. Ibu Y mengatakan selalu terbuka satu sama
lain terkait dengan masalah yang dialami nya. Ibu Y selalu memutuskan bersama setiap
keputusan yang akan diambil

b. Struktur kekuatan keluarga


Struktur kekuatan yang dipakai yakni resource or expert power yaitu anggota menghargai
pemimpin dalam kecakapan suatu hal tertentu

c. Struktur peran
Struktur keuarga yang ada di keluarga adalah ibu y sebagai kepala keluarga serta pencari
nafkah untuk menghidupi hidupnya
d. Nilai dan norma budaya
Ibu Y mengatakan selalu berupaya menanamkan nilainilai agama dan aturan baik dan
buruk dalam kehidupan seperti harus sholat, mengaji, taat kepada suami, dan untuk Ibu Y
selalu ditekankan untuk menjaga diri dengan baik

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Ibu Y selalu berupaya selalu menguatkan diri sendiri, ibu y mengatakan kalau bukan diri
sendiri yang bantu siapa lagi.

b. Fungsi Sosialisasi
Ibu Y sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja, pergi pagi pulang sore Ibu y sebagai
wanita yang setiap harinya harus mengurus rumah dan bekerja. Ibu y saaat libur sering
mengikuti pengajian dan mengobrol bersama tetangga.

c. Fungsi Perawatan Keluarga


1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu y karna ibu y
hidup sendiri,. Pola makan teratur 3 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang
bahanbahannya dibeli di warung terdekat atau penjual sayur/lauk pauk yang
berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar, tidak setiap hari memakan buah, tetapi
makanan tidak mengandung banyak gula dan garam karena menyesuaikan kondisi Ibu
y yang memiliki penyakit asam urat, lambung dan DM.

2) Pola istirahat tidur


Pola istirahat tidur ibu Y tidak mengalami kesulitan. Ibu y dapat beristirahat sesuai
kebutuhan. Ibu Y . malam tidur diatas pukul 22.00 WIB, Ibu y melakukan aktifitas
rumah secara bertahap, jika merasa lelah segera istirahat berhenti beraktifitas
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi Ibu Y satu kali setiap harinya, konsistensi lembek dan tidak ada
kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygieneibu Y bersih terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih
dan tertata. Ibu Y membiasakan untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi dan
mandi dengan bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas ibu Y yang bekerja di sebagai Buruh dan pedagang,, pergi pagi dan
pulang pada sore hari. Aktifitas yang dilakukan Ibu Y sebagai wanita mandiri adalah
bekerja, mengurus rumah seperti memasak, membersih rumah, mencuci.
6) Aktivitas fisik dan rekreasi
Ibu Y jarang berolah raga, untuk aktivitas fisik biasanya Ibu y menggantinya dengan
melakukan kegiatan rumah dan bekerja.
7) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, ibu y biasanya meminum obat yang dari klinik ia berobat dan yang dijual
bebas di warung atau apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas, obat
batuk, masuk angin, obat sakit mah, dan obat flu.
8) Intevensi pencegahan secara medis
Ibu y tidak melakukan intevensi pencegahan secara medis untuk mengatasi masalah
kesehatan yang mereka alami.
9) Terapi komplementer dan alternatif
Ibu y tidak pernah melakukan terapi komplementer alternatif
10) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan. Akan tetapi, biaya kesehatan yang harus dibayar mahal membuat keluarga
jarang memanfaatkan RS yang ada di dekat tempat tinggal mereka dan memilih ke
klinik terlebih dahulu dibandingkan langsung ke rumah sakit.

11) Sumber pembayaran


Ibu Y memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.

STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek
Ibu Y memikirkan penyakit yang di derita yaitu DM yang tinggi dan yang mengalami asam
urat dan penyakit lambung
b. Stressor Jangka Panjang
Ibu Y selalu memikirkan kekhawatirannya atas penyakit yang di derita, dan berfikir
bagaimana caranya agar penyakit tidak menjadi lebih parah.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Ibu Y selalu cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi, seperti masalah diabetes
melitus dan hipertensi yang dialami, yang membuat keluarga khawatir jika tidak diatasi.
d. Respon keluarga terhadap masalah
Ibu Y selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh ibu Y dengan baik dan
tenang.
e. Strategi Koping yang Digunakan
Masalah yang dialami oleh ibu Y dibicarakan secara bersamaan dan saling mendukung
satu sama lainnya.
f. Strategi adaptasi disfungsional
Ibu Y tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau meninggalkan masalah
tanpa diselesaikan. Keluarga akan terus menanggapi masalah yang belum terselesaikan
sampai masalah tersebut selesai.

6. HARAPAN KELUARGA
Harapan Ibu Y terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat ini
biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga kesehatan yang
ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada masyarakat.

7. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

Anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
IBU Y
Tanda vital
Suhu 36,20 C
Nadi 110 x/mnt
RR 22x/mnt
TD 130/100 mmHg
TB 155 cm
BB 85 kg
Fisik
Kepala Rambut hitam, distribusi merata, tidak ada keluhan
pusing , tidak ada lesi pada kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, visus 6/6, enam lapang pandang
baik
Telinga Bentuk telinga simetris, tidak ada seruma atau
keluaran, klien dapat mendengar pembicaraan
perawat dan detakkan jarum jam, tidak terdapat
infeksi pada telinga, telinga bersih, tidak ada nyeri
tulang mastoid
Hidung Bentuk hidung simetris, konka nasal merah mudah,
tidak ada keluaran, fungsi penciuman baik, dnegan
bukti dapat membedakan bau minyak wangi dan
minyak kayu putuh. Septum lurus
Mulut dan gigi Bibir klien kering, berwarna agak kehitaman,
bersih, tidaka ada gigi berlubang, tidak ada
kesulitan untuk menelan, klien dapat membedakan
rasa asin dan manis, gigi tampak bersih
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
kesulitan untuk bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk sismetris, tulang iga 12 pasang,
tidak ada keluhan sesak, warna kulit sawo matang,
klien bernafas tidka menggunakan otot tambahan,
taktil premitus baik, konfigurasi dada 2:1, suara
nafas vesikuler, suara jantung S1 dan S2, Tidak ada
retraksi dinding dada
Abdomen Perut buncit, tidak ada nyeri tekan dan lepas. Tidak
ada nyeri ginjal. Bising usu 4x/mnt Tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada tanda peradangan
ginjal.
Ekstremitas Ekstremitas atas dan bawah: pergerakan bebas,
reflek positif, kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo matang, kulit bersih, tidak ada
eksim
Analisa Data

No Data Penunjang Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif Ketidakstabilan Kadar Glukosa


Darah
Ibu Y mengatakan ibu y sekarang gamoang lelah
dan minggu lalu saat dilakukan pemeriksaan gula
darah dengan hasil rendah yaitu 250 mg/dl, dan
saat di periksa gula darah saat ini dengan hasil 273
mg/dl. Ibu Y mengatakan sudah mengetahui
penyakit diabetes melitusnya ini dari saat ibu y
dirawat dirumah sakit, Ibu Y menjawab diabetes
melitus itu gula darahnya tinggi penyebabnya
garagara makan manis. Ibu Y mengatakan sudah
tidak pernah makan makanan manis lagi karena Ibu
Y berpikir kalau dipantang aja naik turun apalagi
kalau tidak dipantang. Saat ibu Y sakit ibu Y klinik
untuk berobat, Ibu Y mengatakan selalu diberikan
obat gula 1 x 1 hari setip hari

Data Objektif

Gula darah sehari tinggi 273 mg/dl.

2 Data Subjektif Perfusi Perifer Tidak Efektif


No Data Penunjang Masalah Keperawatan

Ibu Y mengatakan ia memiliki penyakit asam urat,


saat dilakukan pemeriksaan asam urat nilai nya
10,5. Ibu y mengatakan kadang kakinya keram dan
lemas, Ibu Y mengatakan jika ia tidak tau kalau ia
punya penyakit asam urat ia hanya tau ia punya
penyakit diabetes dan kekurangan kalium, ibu y tau
penyakit asam urat tetapi tidak tau makanan apa
saja yang tidak boleh dimakan untuk penderita
asam urat . setelah dicek obat obatan ibu y ternyata
obat asam urat ibu y tidak pernah diminum karna
ibiu y tidak tahu kalua ibu y punya penyakit asam
urat
Ibu y mengatakan perut di bagian ulu hatinya
terasa perih , nyeri ,mual,pusing,lemas dan
tidak nafsu makan. skala nyeri 4 . ibu mengatakan
sudah lama menderita sakit “maag” (gastritis). Ibu
y mengatakan sakit maag adalah sakit lambung
biasanya terjadi karena suka makan pedes,
terlambat makan. Tanda dan gejala sakit maag
adalah suka kembung dan perih di ulu hati,
akibatnya jika tidak diatasi bisa muntah, tidak nafsu
makan dan demam. Ibu y mengatakan jika mag nya
kabuh ia berobat ke klinik terdekat.
Data Objektif

Bb sebelum sakit 90 kg sesudah sakit 85 kg

Turgor kulit tidak elastic

Muka terlihat pucat

Td: 130/70 mm/hg

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakstabilan kadar gula darah
2. Gangguan perfusi perifer tidak efektif
3. Defisit nutrisi

SKORING

Diagnosa Keperawatan: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027)


Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 1/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat Sebagian. Pengetahuan Ibu Y tentang
diubah : penyakit selalu mengontrol dan
Sebagian memantau gula darahnya. Motivasi
keluarga untuk tidak perlu khawatir akan
kesehatannya akan memburuk selagi Ibu
Y terus mengontrol gula darahnya.
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk di cegah tinggi
untuk dicegah : karena masalah tidak dirasakan oleh
Tinggi keluarga, maka dari itu keluarga
terkadang sering khawatir karena saat
periksa nanti tiba tiba gula darahnya
sudah tinggi lagi.
Menonjolnya 0/2 x 1 0 Keluarga menyadari Ibu Y memiliki DM
masalah : tapi Ibu Y mengatakan tidak merasakan
Masalah tidak yg tanda atau gejala jika gula darahnya naik
dirasakan ataupun turun.

Total skor 3
Diagnosa Keperawatan: Perfusi perifer Tidak Efektif (D.0009)

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Masalah telah terjadi saat ini, kondisi dapat
aktual diatasi jika keluarga tdak memperbaiki status
nutrinya. Telah terjadi peningkatan asam urat
yairtu 10,4. Peningkatan kadar asam urat jika
tidak diatasi berisiko pada masalah kesehatan
lainnya
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Peningkatan kadar asam urat terjadi pada
Masalah dapat klien intake nutrisi yang tidak adekuat dan
diubah : aktifitas atau istirahat yang tidak cukup.
Sebagian Faktor lain yang mendukung pemecahan
masalah adalah tersedianya fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, bidan praktik,
RS swasta maupun pemerintah serta adanya
jaminan kesehatan (BPJS) yang dimiliki oleh
keluarga
Potensi masalah 2/3 1 2/3 Keluarga mempunyai keinginan yang kuat
untuk dicegah : untuk mengatasi masalah yang dialami,
Cukup fasilitas pelayanan kesehatan tersedia dan
adanya dukungan dari tenaga kesehatan
Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadarai masalah yang dialami
masalah : dan memiliki motivasi untuk di atasi
Ada masalah tapi masalahnya. Masalah harus segera ditangani
tidak perlu segera untuk menghindari dampak negatif terhadap
ditangani pertumbuhan dan kondisi kesehatan

Total skor 2 7/6


Diagnosa Keperawatan: deficit nutrisi
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian ny, y .
Kemungkinan 3/3 x 2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan ny. y tentang
diubah : makanan yang pedas . Motivasi
Sebagian keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk meningkatkan
kesehatan
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk di cegah cukup
untuk dicegah : karena masalah dirasakan oleh
Tinggi keluarga, karena Ny.Y sudah terbiasa
dengan kondisinya, kondisi ini
diperberat dengan kebiasaan ny. Y
yang suka telat makan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari nu. Y mengalami
masalah : masala masalah ulu hati namun ny. Y
Dirasakan dan menurut keluarga sulit untuk dikasi
segera diatasi nasehat dan jika tidak diatasi akan
berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan dan kesehatan

Total skor 4
DIGANOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Ketidakstabilan Kadar Gulkosa Darah


2. Perfusi Perifer Tidak Efektif
3. Defisit nutrisi
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
1. Ketidakstabilan Kadar Masalah Ketidakstabilan
Gulkosa Darah pada Ibu Kadar Glukosa Darah dapat
Y, ditandai dengan: diatasi setelah dilakukan
Ds: Ibu Y mengatakan ibu y intervensi dalam waktu 7 hari
sekarang gamoang lelah dan (3pertemuan)
minggu lalu saat dilakukan Kriteria Hasil
pemeriksaan gula darah
dengan hasil rendah yaitu 250 1. Keluarga Dapat mengenal a. Edukasi Diet
mg/dl, dan saat di periksa Masalah: Observasi
gula darah saat ini dengan 1. Identifikasi tingkat
Tingkat Pengetahuan
pengetahuan saat ini
hasil 273 mg/dl. Ibu Y
a. Prilaku sesuai anjuran 2. Identifikasi persepsi
mengatakan sudah
meningkat pasien dan keluarga
mengetahui penyakit diabetes
b. Kemampuan tentang diet yg di
melitusnya ini dari saat ibu y programkan
menjelaskan
dirawat dirumah sakit
pengetahuan tentang Terapeutik
penyakit diabetes
melitu meningkat 3. Persiapkan materi,
DO : Gula darah sehari tinggi media dan alat peraga.
c. Prilaku sesuai dengan
273 mg/dl. 4. Berikan kesempatan
pengetahuan
pasien dan keluarga
meningkat
bertanya
d. Pertanyaan tentang
masalah diabetes Edukasi
melitus menurun 5. Informasikan makanan
e. Prilaku membaik yang di perbolehkan
dan di larang
6. Anjurkan mengganti
bahan makanan sesuai
dengan diet yang di
programkan

b. Edukasi Proses Penyakit


Observasi
1. Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik
2. Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
3. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
4. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
5. Jelaskan penyebab dan
faktor risiko penyakit
6. Jelaskan proses
patofisiologi
munculnya penyakit
7. Jelaskan tanda dan
gejala yang
ditimbulkan oleh
penyakit
8. Jelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
9. Ajarkan cara
meredakan atau
mengatasi gejala yang
dirasakan
10. Ajarkan cara
meminimalkan efek
samping dari intervensi
atau pengobatan
11. Informasikan kondisi
pasien saat ini

2. Keluarga Dapat a. Dukungan Koping


mengambil keputusan Keluarga
Status Koping Keluarga
Observasi
a. Kekhawatiran tentang 1. Identifikasi respons
anggota keluarga emosional terhadap
menurun kondisi saat ini
b. Kemampuan 2. Identifikasi beban
memenuhi kebutuhan prognosis secara
anggota keluarga psikologis
3. Identifikasi kesesuaian
menurun
antara harapan pasien,
c. Komitmen pada
keluarga
perawatan/pengobatan
menurun Terapeutik
d. Prilaku sehat membaik 4. Dengarkan masalah,
perasaan, dan
pertanyaan keluarga
Dukungan keluarga 5. Diskusikan rencana
a. Verbalisasi keinginan medis dan perawatan
untuk mendukung 6. Fasilitasi
anggota kekuarga yang pengungkapan
sakit meningkat perasaan antara pasien
b. Menanyakan kondisi dan keluarga atau antar
pasien meningkat anggota keluarga
c. Mencari dukungan 7. Hargai dan dukung
sosial bagi anggota mekanisme koping
keluarga yang sakit adaptif yang digunakan
meningkat 8. Berikan kesempatan
d. Mencari dukungan berkunjung bagi
spiritual bagu anggota anggota keluarga
keluarga yang sakit
Edukasi
meningkat.
9. Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
10. Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan
yang tersedia
3. Keluarga Dapat Merawat a. Manajemen
Anggota Keluarga Hiperglikemia
Fungsi Keluarga
Observasi
a. Pemenuhan kebutuhan 1. Identifikasi
anggota keluarga kemungkinan
meningkat penyebab
b. Anggota keluarga hiperglikemia
saling mendukung 2. Monitor kadar glukosa
meningkat darah
3. Monitor tanda dan
c. Adaptasi terhadap
gejala hiperglikemia
masalah meningkat
d. Anggota keluarga Terapeutik
menjalankan peran
4. Berikan asupan cairan
yang diharapkan oral
meningkat
e. Adaptasi terhadap Edukasi
transisi perkembangan 5. Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
Kontrol Gejala
glukosa darah lebih
a. kemampuan dari 250 mg/dL
memonitor muncul nya 6. Anjurkan monitor
gejala secara mandiri kadar glukosa darah
meningkat secara mandiri
b. kemampuan 7. Ajarkan pengelolaan
memonitor lama diabetes
bertahannya gejala
meningkat b. Manajemen Medikasi
c. kemampuan Observasi
memonitor keparahan 1. identifikasi
gejala meningkat penggunaan obat
d. kemampuan sesuai resep
memonitor frekuensi Identifikasi masa
gejala meningkat kadaluwarsa obat
e. kemampuan 2. Identifikasi
memonitor variasi pengetahuan dan
gejala meningkat kemampuan menjalani
f. kemampuan program pengobatan
melakukan tindakan 3. Monitor keefektifan
pencegahan meningkat dan efek samping
g. kemampuan pemberian obat
melakukan tindakan
Edukasi
untuk mengurangi
gejala meningkat 4. Ajarkan pasien dan
keluarga cara
mengelola obat (dosis,
Keseimbangan Kadar Glukosa penyimpanan, rute dan
Darah waktu pemberian)
5. Ajarkan cara
a. Mengantuk Menurun
menangani atau
b. Rasa lapar menurun
mengurangi efek
c. kadar glukosa dalam
samping, jika terjadi
darah membaik
c. Pemantauan Nutrisi

Observasi
1. identifikasi faktor yang
mempengaruhi asupan
gizi
2. Identifikasi perubahan
berat badan
3. Identifikasi pola makan
Terapeutik
4. Timbang berat badan
5. Ukur antropometrik
komposisi tubuh (mis.
indeks massa tubuh,
pengukuran pinggang,
dan ukuran lipatan
kulit)
6. Hitung perubahan berat
badan Atur interval
waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi
pasien.
7. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan,
4. Keluarga Dapat a. Manajemen Lingkungan
memodifikasi Lingkungan
Observasi
Keamanan Lingkungan
1. Identifikasi keamanan
keluarga
dan kenyamanan
a. Keamanan lingkungan lingkungan
rumah: Terapeutik
b. Pemeliharaan rumah
meningkat 2. Atur posisi furniture
c. Pencahayaan eksterior dengan rapi dan
meningkat terjangkau
d. Kebersihan 3. Atur suhu lingkungan
yang sesuai
penyimpanan
4. Sediakan ruang
meningkat
berjalan yang cukup
e. Kebersihan hunian
dan aman Sediakan
meningkat tempat tidur dan
f. Kebersihan persiapan lingkungan yang bersih
makanan meningkat dan nyaman
g. Keamanan 5. Sediakan pewangi
penyimpanan obat ruangan
meningkat 6. Ganti pakaian secara
berkala
7. Hindari paparan
langsung dengan
cahaya matahari atau
cahaya yang tidak
perlu
8. Izinkan membawa
bendabenda yang
disukai dari rumah
9. Izinkan keluarga untuk
tinggal mendampingi
pasien Fasilitasi
penggunaan
barangbarang pribadi
(mis piyama,
perlengkapan mandi)
10. Pertahankan
konsistensi kunjungan
tenaga kesehatan
Edukasi
11. Jelaskan cara membuat
lingkungan rumah
yang aman
12. Jelaskan cara
menghadapi bahaya
kebakaran

5. Keluarga Dapat a. Rujukan


memanfaatkan Fasilitas Observasi
pelayanan Kesehatan 1. identifikasi indikasi
rujukan (mis
Pemeliharaan Kesehatan
kebutuhan penanganan
a. Menunjukan lanjut, fasilitas tidak
pemahaman perilaku tersedia, permintaan
sehat meningkat pasien/keluarga
b. Menunjukan sendiri)
pemahaman prilaku 2. Periksa kondisi pasien
sehat meningkat sebelum dirujuk (mis,
kondisi umum, tanda
c. Kemampuan
vital, kesadaran)
menjalankan perilaku
sehat meningkat Terapeutik
3. Dapatkan persetujuan
pasien dan/atau
keluarga (informed
consent)
4. Berikan kesempatan
pasien dan keluaga
untuk bertanya dan
mendapatkan jawaban
terkait rujukan (mis
tujuan dirujuk, manfaat
dirujuk, risiko jika
tidak dirujuk, prosedur
rujukan, waktu dan
durasi rujukan)
5. Hubungi layanan
kesehatan yang
menjadi tujuan rujukan
yang akan menerima
pasien.
6. Pastikan informasi
tentang pasien telah
diketahui dan dicatat
oleh tenaga kesehatan
day kesehatan tujuan
rujukan
7. Lengkapi dan kirim
berkasberkas yang
diperlukan (min
formulir rujukan,
fotokopi rekam
8. medis, hasil
pemeriksaan
penunjang, berkas
jaminan kesehatan)
9. Pastikan pasien yang
dirujuk telah
mengenakan gelang
identifikasi
10. Lakukan penanganan
kegawatdaruratan
sebelum dilakukan
rujukan, jika pertu
11. Sediakan alat
transportasi untuk
melakukan rujukan
dengan aman dan tepat
waktu
12. Lengkapi peralatan
resusitasi dan alat
bahan yang
kemungkinan
diperlukan selama
proses rujukan (mis
tabung oksigen
lengkap, emergency
kit)
Edukasi
13. Jelaskan tujuan dan
prosedur rujukan
14. Informasikan rencana
merujuk kepada pasien
dan keluarga
15. Informasikan layanan
kesehatan yang
menjadi tujuan rujukan

b. Rujukan ke Layanan
Masyarakat
Observasi
1. identifikasi
sumbersumber
pelayanan kesehatan di
masyarakat
2. identifikasi masalah
kesehatan individu,
keluarga dan kelompok
masyarakat
Terapeutik
3. Dampingi proses
rujukan
4. Fasilitasi memutuskan
pelayanan kesehatan
yang dapat dijadikan
tujuan rujukan
5. Fasilitasi individu,
keluarga dan kelompok
mempersiapkan proses
rujukan
6. Berikan informasi yang
akurat kepada institusi
layanan yang dituju
Fasilitasi proses tindak
lanjut di masyarakat
setelah rujukan
7. Lakukan proses
dokumentasi secara
lengkap
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur rujukan

c. Edukasi Program
Pengobatan

Observasi
1. Identifikasi
pengetahuan tentang
pengobatan yang
direkomendasikan
2. Identifikasi
penggunaan
pengobatan tradisional
dan kemungkinan efek
terhadap pengobatan
Terapeutik
3. Fasilitasi informasi
tertulis atau gambar
untuk meningkatkan
pemahaman
4. Berikan dukungan
untuk menjalani
program pengobatan
dengan baik dan benar
5. Libatkan keluarga
untuk memberikan
dukungan pada pasien
selama pengobatan
Edukasi
6. Jelaskan manfaat dan
efek samping
pengobatan Jelaskan
strategi mengelola efek
samping obat
7. Jelaskan cara
penyimpanan,
pengisian
kembali/pembelian
kembali, dan
pemantauan sisa obat
8. Jelaskan keuangan dan
kerugian program
pengobatan, jika perlu
Informasikan fasilitas
kesehatan yang dapat
digunakan selama
pengobatan
9. Anjurkan memonitor
perkembangan
keefektifan pengobatan
10. Anjurkan
mengkonsumsi obat
sesuai indikasi
11. Anjurkan bertanya jika
ada sesuatu yang tidak
dimengerti sebelum
dan sesudah
pengobatan dilakukan
12. Ajarkan kemampuan
melakukan pengobatan
mandiri
(selfmedication)
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
2. Perfusi Perifer Tidak MasalahPerfusi Perifer Tidak
Efektif pada khususnya Efektif dapat diatasi setelah
Ibu Y, ditandai dengan: dilakukan intervensi dalam
waktu 7 hari (3pertemuan)
Ds: Ibu Y mengatakan ia
memiliki penyakit asam urat, Kriteria Hasil
saat dilakukan pemeriksaan 1. Keluarga Dapat c. Edukasi Diet
mengenal Masalah: Observasi
asam urat nilai nya 10,5.
1. Identifikasi tingkat
Ibu y mengatakan kadang Tingkat Pengetahuan
pengetahuan saat ini
kakinya keram dan lemas a. Prilaku sesuai anjuran 2. Identifikasi persepsi
meningkat pasien dan keluarga
b. Kemampuan tentang diet yg di
Do: kadar asam urat 7.5 menjelaskan programkan
pengetahuan tentang Terapeutik
penyakit diabetes
melitu meningkat 3. Persiapkan materi, media
dan alat peraga.
c. Prilaku sesuai dengan
4. Berikan kesempatan
pengetahuan
pasien dan keluarga
meningkat
bertanya
d. Pertanyaan tentang
masalah diabetes Edukasi
melitus menurun 5. Informasikan makanan
e. Prilaku membaik yang di perbolehkan dan
di larang
6. Anjurkan mengganti
bahan makanan sesuai
dengan diet yang di
programkan

d. Edukasi Proses Penyakit


Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
2. Terapeutik
3. Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
4. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
5. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
6. Jelaskan penyebab dan
faktor risiko penyakit
7. Jelaskan proses
patofisiologi munculnya
penyakit
8. Jelaskan tanda dan gejala
yang ditimbulkan oleh
penyakit
9. Jelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
10. Ajarkan cara meredakan
atau mengatasi gejala
yang dirasakan
11. Ajarkan cara
meminimalkan efek
samping dari intervensi
atau pengobatan
12. Informasikan kondisi
pasien saat ini

2. Keluarga Dapat a. Dukungan Koping Keluarga


mengambil keputusan
Observasi
Status Koping Keluarga
1. Identifikasi respons
a. Kekhawatiran tentang emosional terhadap
anggota keluarga kondisi saat ini
menurun 2. Identifikasi beban
b. Kemampuan prognosis secara
memenuhi kebutuhan psikologis
anggota keluarga 3. Identifikasi kesesuaian
antara harapan pasien,
menurun
keluarga
c. Komitmen pada
perawatan/pengobatan Terapeutik
menurun
4. Dengarkan masalah,
d. Prilaku sehat perasaan, dan pertanyaan
membaik keluarga
5. Diskusikan rencana
medis dan perawatan
Dukungan keluarga 6. Fasilitasi pengungkapan
a. Verbalisasi keinginan perasaan antara pasien
untuk mendukung dan keluarga atau antar
anggota kekuarga anggota keluarga
yang sakit meningkat 7. Hargai dan dukung
b. Menanyakan kondisi mekanisme koping
pasien meningkat adaptif yang digunakan
c. Mencari dukungan 8. Berikan kesempatan
sosial bagi anggota berkunjung bagi anggota
keluarga yang sakit keluarga
meningkat
d. Mencari dukungan
spiritual bagu anggota
keluarga yang sakit
meningkat.

3. Keluarga Dapat Merawat a. Pemantauan Tanda Vital


Anggota Keluarga
Observasi
Fungsi Keluarga
1. Monitor tekanan
a. Pemenuhan kebutuhan darah
anggota keluarga 2. Monitor nadi
meningkat 3. Identifikasi
b. Anggota keluarga perubahan tanda vital
saling mendukung Terapeutik
meningkat
c. Adaptasi terhadap 4. Dokumentasikanhasil
pemantauan
masalah meningkat
d. Anggota keluarga Edukasi
menjalankan peran
5. Jelaskan tujuan dan
yang diharapkan
prosedur pemantauan
meningkat tanda vital
e. Adaptasi terhadap 6. Informasikan hasil
transisi perkembangan pemantauan
b. Manajemen Medikasi
Kontrol Gejala
Observasi
a. kemampuan 1. identifikasi penggunaan
memonitor muncul obat sesuai resep
nya gejala secara Identifikasi masa
mandiri meningkat kadaluwarsa obat
b. kemampuan 2. Identifikasi pengetahuan
memonitor lama dan kemampuan
bertahannya gejala menjalani program
meningkat pengobatan
c. kemampuan 3. Monitor keefektifan dan
memonitor keparahan efek samping pemberian
gejala meningkat obat
d. kemampuan
Terapeutik
memonitor frekuensi
gejala meningkat 4. Sediakan sumber
e. kemampuan informasi program
memonitor variasi pengobatan secara visual
gejala meningkat dan tertulis
f. kemampuan
Edukasi
melakukan tindakan
pencegahan 5. Ajarkan pasien dan
meningkat keluarga cara mengelola
g. kemampuan obat (dosis,
melakukan tindakan penyimpanan, rute dan
untuk mengurangi waktu pemberian)
gejala meningkat 6. Ajarkan cara menangani
atau mengurangi efek
samping, jika terjadi
Keseimbangan Kadar
Glukosa Darah c. Pemantauan Nutrisi
a. Mengantuk Menurun
Observasi
b. Rasa lapar menurun
1. identifikasi faktor yang
c. kadar glukosa dalam
mempengaruhi asupan
darah membaik
gizi
2. Identifikasi perubahan
berat badan
3. Identifikasi pola makan
Terapeutik
4. Timbang berat badan
5. Ukur antropometrik
komposisi tubuh (mis.
indeks massa tubuh,
pengukuran pinggang,
dan ukuran lipatan kulit)
6. Hitung perubahan berat
badan Atur interval
waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien.
7. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan,
4. Keluarga Dapat a. Manajemen Lingkungan
memodifikasi
Lingkungan Observasi
1. Identifikasi keamanan
Keamanan Lingkungan
dan kenyamanan
keluarga
lingkungan
a. Keamanan lingkungan
Terapeutik
rumah:
b. Pemeliharaan rumah 2. Atur posisi furniture
meningkat dengan rapi dan
c. Pencahayaan eksterior terjangkau
meningkat 3. Atur suhu lingkungan
d. Kebersihan yang sesuai
penyimpanan 4. Sediakan ruang berjalan
meningkat yang cukup dan aman
e. Kebersihan hunian Sediakan tempat tidur
meningkat dan lingkungan yang
bersih dan nyaman
f. Kebersihan persiapan
5. Sediakan pewangi
makanan meningkat
ruangan
g. Keamanan
6. Ganti pakaian secara
penyimpanan obat berkala
meningkat 7. Hindari paparan langsung
dengan cahaya matahari
atau cahaya yang tidak
perlu
8. Izinkan membawa
bendabenda yang disukai
dari rumah
9. Izinkan keluarga untuk
tinggal mendampingi
pasien Fasilitasi
penggunaan
barangbarang pribadi
(mis piyama,
perlengkapan mandi)
10. Pertahankan konsistensi
kunjungan tenaga
kesehatan
Edukasi
11. Jelaskan cara membuat
lingkungan rumah yang
aman
12. Jelaskan cara
menghadapi bahaya
kebakaran
13. Ajarkan pasien dan
keluarga tentang upaya
pencegahan infeksi
5. Keluarga Dapat a. Rujukan
memanfaatkan Fasilitas Observasi
pelayanan Kesehatan 1. identifikasi indikasi
rujukan (mis kebutuhan
Pemeliharaan Kesehatan
penanganan lanjut,
a. Menunjukan fasilitas tidak tersedia,
pemahaman perilaku permintaan
sehat meningkat
b. Menunjukan pasien/keluarga sendiri)
pemahaman prilaku 2. Periksa kondisi pasien
sehat meningkat sebelum dirujuk (mis,
c. Kemampuan kondisi umum, tanda
menjalankan perilaku vital, kesadaran)
sehat meningkat Terapeutik
3. Dapatkan persetujuan
pasien dan/atau keluarga
(informed consent)
4. Berikan kesempatan
pasien dan keluaga untuk
bertanya dan
mendapatkan jawaban
terkait rujukan (mis
tujuan dirujuk, manfaat
dirujuk, risiko jika tidak
dirujuk, prosedur
rujukan, waktu dan durasi
rujukan)
5. Hubungi layanan
kesehatan yang menjadi
tujuan rujukan yang akan
menerima pasien.
6. Pastikan informasi
tentang pasien telah
diketahui dan dicatat oleh
tenaga kesehatan day
kesehatan tujuan rujukan
7. Lengkapi dan kirim
berkasberkas yang
diperlukan (min formulir
rujukan, fotokopi rekam
8. medis, hasil pemeriksaan
penunjang, berkas
jaminan kesehatan)
9. Pastikan pasien yang
dirujuk telah mengenakan
gelang identifikasi
10. Lakukan penanganan
kegawatdaruratan
sebelum dilakukan
rujukan, jika pertu
11. Sediakan alat transportasi
untuk melakukan rujukan
dengan aman dan tepat
waktu
12. Lengkapi peralatan
resusitasi dan alat bahan
yang kemungkinan
diperlukan selama proses
rujukan (mis tabung
oksigen lengkap,
emergency kit)
Edukasi
13. Jelaskan tujuan dan
prosedur rujukan
14. Informasikan rencana
merujuk kepada pasien
dan keluarga
15. Informasikan layanan
kesehatan yang menjadi
tujuan rujukan

b. Rujukan ke Layanan
Masyarakat
Observasi
1. identifikasi
sumbersumber pelayanan
kesehatan di masyarakat
2. identifikasi masalah
kesehatan individu,
keluarga dan kelompok
masyarakat
Terapeutik
3. Dampingi proses rujukan
4. Fasilitasi memutuskan
pelayanan kesehatan
yang dapat dijadikan
tujuan rujukan
5. Fasilitasi individu,
keluarga dan kelompok
mempersiapkan proses
rujukan
6. Berikan informasi yang
akurat kepada institusi
layanan yang dituju
Fasilitasi proses tindak
lanjut di masyarakat
setelah rujukan
7. Lakukan proses
dokumentasi secara
lengkap
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur rujukan

c. Edukasi Program
Pengobatan

Observasi
1. Identifikasi pengetahuan
tentang pengobatan yang
direkomendasikan
2. Identifikasi penggunaan
pengobatan tradisional
dan kemungkinan efek
terhadap pengobatan
Terapeutik
3. Fasilitasi informasi
tertulis atau gambar
untuk meningkatkan
pemahaman
4. Berikan dukungan untuk
menjalani program
pengobatan dengan baik
dan benar
5. Libatkan keluarga untuk
memberikan dukungan
pada pasien selama
pengobatan
Edukasi
6. Jelaskan manfaat dan
efek samping pengobatan
Jelaskan strategi
mengelola efek samping
obat
7. Jelaskan cara
penyimpanan, pengisian
kembali/pembelian
kembali, dan pemantauan
sisa obat
8. Jelaskan keuangan dan
kerugian program
pengobatan, jika perlu
Informasikan fasilitas
kesehatan yang dapat
digunakan selama
pengobatan
9. Anjurkan memonitor
perkembangan
keefektifan pengobatan
10. Anjurkan mengkonsumsi
obat sesuai indikasi
11. Anjurkan bertanya jika
ada sesuatu yang tidak
dimengerti sebelum dan
sesudah pengobatan
dilakukan
12. Ajarkan kemampuan
melakukan pengobatan
mandiri (selfmedication)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosis Keperawatan
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
& Data Penunjang

12 Mei Ketidakstabilan Kadar 1) Keluarga mampu mengenal masalah: .


2023 Glukosa Darah Ibu Y. 1. Mengidentifikasi tingkat
pengetahuan saat ini O:

H: Keluarga mengetahui tentang A:


pengertian diabetes, penyebab Masalah keluarga mampu mengenali
dan pencegahannya. masalah edukasi belum teratasi
2. Mengidentifikasikan Masalah mampu mengambil keputusan
persepsi pasien dan keluarga teratasi
tentang diet yang di program
kan P:Intervensi dilanjutkan

H: Keluarga dan pasien


mengatakan saat ini sudah
menerapkan diet rendah gula.

3. Menginformasikan Makanan
yang diperbolehkan dan di
larang

H: keluarga dan klien


mengatakan saat ini sudah
berusaha mengurangi konsumsi
gula dan sekarang sudah makan
dengan nasi merah sudah tidak
menggunakan nasi biasa.

4. Menjelaskan penyebab
faktor resiko penyakit.

H: Keluarga mengerti dan


mengetahui tentang penyebab
penyakin dan menjadi tahu
faktor risiko penyakit
diabetesnya

5. Menjelaskan tanda dan


gejala yang ditimbulkan oleh
penyakit.

H: Keluarga mengetahui dan


mengerti tentang tanda dan
gejala yang ditimbulkan oleh
penyakit.

6. Menjelaskan terjadi nya


komplikasi

H: Keluarga mulai paham


pentingnya menjaga kadar gula
nya untuk menghindari
terjadinya komplikasi

2) Keluarga Mampu Mengambil


Keputusan
1. Mengidentifikasi kesesuaian
antara harapan pasien dan
keluarga

H : Keluarga mengatakan ingin


klien cepat sembuh dan bapak H
juga sudah mulai mengikuti
aturan aturan yang tidak di
perbolehkan untuk Ibu K

2. Menginformasikan
kemajuan pasien secara
berkala

H : keluarga mengatakan
menjadi tahu kemajuan apa yang
didapatkan dari tindakan klien.

Anda mungkin juga menyukai