Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA BAPAK R. DI KELURAHAN MARGASARI KECAMATAN


KARAWACI KOTA TANGGERANG

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bpk R.
2. Usia : 55 Tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat : RT. 04 RW.07 kelurahan Margasari
8. Komposisi Keluarga : Tiga Anak
9. Tanggal Pengkajian : Selasa, 14 Desember 2020
No Nama L Hub dg Um Pen Pek Imunisasi Ket
( Inisia /P KK ur d BCG DPT Polio Campa
l) k
1 Bpk L Ayah 53 SM Swas - - - - - - - - Sehat
Ro P ta
2 Ibu su. P Ibu 52 SD IRT - - - - - - - - Gastritis +
HT
3 Ibu De P Anak 25 SM Swas √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
A ta
4 An Ni. L Anak 17 SM Saws √ √ √ √ √ √ √ √ sehat
A ta

10. Genogram

1
2

Keterangan :
Tinggal serumah Garis penikahan
Garis keturunan
Perempuan
Meninggal dunia
Laki-laki

11. Tipe Keluarga


Keluarga Bpk R merupakan keluarga dengan tipe Nucear Family (keluarga inti),
yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak.
12. Suku dan Latar Belakang
Bpk R memiliki latar belakang suku jawa cirebon asli yang memiliki adat
kebiasaan dan budaya jawa.
13. Agama
Keluarga Bpk R merupakan keluarga muslim. Bpk R jarang mengikuti kegiatan
pengajian di mushola Rw 07. Ibu R mengatakan setiap ada masalah yang dihadapi
seperti rumah tangga selalu mengadu kepada Allah.
14. Status Sosial Ekonomi
Kebutuhan ekonomi keluarga Bpk R didapatkan dari hasil kerja menjual nasi remes
yang dibuat oleh Ibu S serta dari anak yang bekerja sebagai pegawai PLN. Menurut
Bapak R pemenuhan kebutuhan sehari harinya terbantu dengan penghasilan
menjual nasi remes dan aneka jajanan kerupuk dan Ibu S merasa belum cukup
dengan keadaan ekonomi saat ini.
15. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Bapak R mengatakan jarang melakukan rekreasi hanya anak-anaknya saja kadang-
kadang berekreasi, Bapak R dan Ibu S mengatakan lebih sering menghabiskan
waktu dengan anak dan cucunya dirumah.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bapak R. saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
dewasa. Saat ini anak pertama Bapak R sudah menikah dan anak terakhir belum
menikah.Tugas perkembangan keluarga yang dilakukan saat ini adalah Bapak R
memperluas hubungan dengan keluarga besan,menjaga komunikasi dengan anak-
anaknya.
3

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai


Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada keluarga Bapak R, tahap
perkembangan keluarga yang saat ini yang belum terpenuhi adalah membantu
memandirikan anak-anaknya karena keterbatasan ekonomi.
3. Riwayat keluarga inti
Bapak R merupakan keluarga dengan latar belakang suku dan budaya asli jawa
Cirebon. Bapak R merupakan pendatang dari Cirebon sedangkan Ibu S merupakan
penduduk asli kelurahan margasari tanggerang, Bapak R tinggal bersama istri dan
anak di Rt 07/Rw 04 kelurahan Margasari kecamatan Karawaci. Terkait masalah
kesehatan anggota keluarga, Ibu S mengatakan ia sudah menderita maag dan
kolestrol sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu dan dialami sampai sekarang. Ibu S,
mengatakan sudah tidak terlalu suka makan yang asin dan makan makanan yang
berlemak seperti makanan yang digoreng atau santen, tekanan darahnya saat ini
adalah 150/80 mmHg. Ibu S mengatakan selalu merasa kurang istirahat/tidur
karena lingkungan rumah selalu ramai serta karena batuk. Keadaan anggota
keluarga yang lain semuanya dalam keadaan sehat dan tidak memiliki keluhan
kesehatan lainnya.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Bapak R mengatakan bahwa orang tuanya tidak memiliki riwayat
penyakit. Keluarga Ibu R mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit .

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Keadaan rumah
Rumah Bapak R, saat ini merupakan rumah sendiri. Tipe bangunan rumah
bersifat permanen, yang terdiri atas ruang tamu sekaligus ruang keluarga, kamar
tidur, dapur, dan kamar mandi, keadaan rumah cukup bersih namun kurang
rapih. Lantai rumah terbuat dari semen. Dinding rumah terbuat dari semen, atap
rumah terbuat dari asbes, pekarangan rumah tidak ada karena depan rumah
sudah jalan.
4

b. Ventilasi dan penerangan


Ventilasi rumah keluarga Bapak R berasal dari jendela dan pintu depan, serta
terdapat lubang udara di samping dan di bagian belakang rumah. Pencahayaan
an penerangan sinar matahari cukup baik dan cukup terang.
c. Persediaan air bersih
Bapak R mengatakan kebutuhan air berasal dari air PAM, untuk minum
menggunakan air mineral (isi ulang). Keadaan air bersih, tidak berasa dan tidak
berbau serta tidak berwarna.
d. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bapak R, dikumpulkan didalam satu wadah
tertutup, yang sudah disediakan di depan rumah. Sampah tersebut akan diangkut
ke tempat penampungan sampah setiap hari.
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah keluarga Bapak R dialirkan ke septictank, yang berada
di belakang rumah.
f. Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air), keadaan cukup bersih .
g. Denah (rumah dan lingkungan)

Kmr Kmr
Tidur Tidur
Kmr
R.Tamu Mandi
R.Dapur

2. Karakteristik lingkungan dan komunitas


Daerah tempat tinggal keluarga Bapak R berada pada pemukiman padat penduduk,
rumah penduduk saling berdekatan dan untuk menuju kediaman keluarga Bapak R
harus melewati gang kecil, kediaman Bapak R hanya bisa diakses dengan motor,
sepeda atau jalan kaki. Mayoritas masyarakat di sekitar kediaman Bapak R adalah
masyarakat suku Sunda dan Jawa. Masyarakat disekitar kediaman Bapak R sangat
kompak dan menjunjung tinggi sifat saling tolong menolong, menurut Bapak R
jika di sekitar kediaman mereka ada yang sakit atau meninggal dunia, mereka
bersama-sama menjenguk atau melayat.
5

3. Mobilisasi geografis keluarga


Keluarga Bapak R mendiami rumahnya sekitar kurang lebih 20 tahun, sebelumnya
beliau dan keluarga kontrak di tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalnya
sekarang. Bapak R dan Ibu S mengatakan lebih nyaman dengan tempat tinggal
yang sekarang karena bersih, udara segar dan mobilisasi mudah dibandingkan
kontrakan sebelumnya yang sangat sempit.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat
Keluarga Bapak R merupakan penduduk asli Jawa Cirebon dan memiliki saudara
yang tinggal berjauhan. Keluarga Bapak R saling berkunjung satu sama lain pada
saat hari libur atau pada saat ada acara keluarga dan jika ada anggota keluarga yang
sakit. Menurut bapak R, Bapak R sering berkumpul dengan masyarakat karena
bapak R merupakan mantan kepala RT 04, sedangkan Ibu S mengatakan sering
berkumpul bersama tetangga di dekat rumah tempat tinggalnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga Bapak R memiliki kartu jaminan kesehatan (KIS) yang
mendukung kesehatan semua anggota keluarga. Selain itu, Ibu S mengatakan
keluarga besarnya selalu saling mendukung dan saling membantu jika salah satu
anggota keluarga ada yang mengalami masalah. Selain keluarga besarnya,
dukungan juga didapat dari tetangga-tetangga dan kader yang juga sudah seperti
keluarga sendiri.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Bapak R menggunakan Bahasa Jawa atau bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Keluarga Bapak R mengatakan pola komunikasi didalam
keluarganya adalah pola komunikasi terbuka dan dua arah. Jika terdapat masalah
yang harus dipecahkan, keluarga Bapak R selalu mendiskusikan bersama dengan
anggota keluarga lainnya dan diambil suara terbanyak atau yang terbaik. Keluarga
Bapak R khususnya Ibu S selalu berkomunikasi dengan anak-anaknya yang sudah
hidup mandiri dan tidak tinggal bersamanya, begitu juga dengan sanak saudara
yang berada jauh di Cirebon saling berkomunikasi melalui telphon seluler.
6

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam keluarga Bapak R, pengambil keputusan tertinggi adalah Bapak R, namun
untuk keputusan terkait urusan sehari-hari di putuskan oleh masing-masing dengan
sepengatahuan Bapak R. Jika terdapat hal-hal penting yang harus diputuskan,
Bapak R mengatakan biasanya di musyawarakan dengan anggota keluarga lainnya
terlebih dahulu.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a) Peran Formal
Bapak R berperan sebagai kepala keluarga, dan Ibu S berperan sebagai Ibu
rumah tangga. Bapak R sebagai pengambil keputusan dalam keluarga dan
yang bertanggungjawab dalam keluarga. Bapak R bekerja sebagai penjual nasi
remes hasil buatan Ibu S sedangkan Ibu S berperan sebagai Ibu bagi anak-
anaknya sebagia nenek dari cucu- cucunya.
b) Peran Informal
Bapak R berperan aktif di dalam lingkungan masyarakat sedangkan Ibu S tidak
terlalu aktif berperan di dalam lingkungan masyarakat, bapak R juga memiliki
peran informal sebagai pendorong dan perantara keluarga. Bapak R
mengatakan jika ada hal-hal yang ingin disampaikan, mereka meminta bantuan
Bapak R, untuk memberitahu terkait hal-hal yang ingin disampaikan.
4. Nila dan Norma budaya
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatarbelakangi budaya Jawa.
Namun, dalam keluarga Bapak R tidak ada larangan atau pantanga yang dijalani
oleh keluarga Bapak R kecuali Ibu S sendiri sudah menghindari makanan yang
bersantan. Sampai saat ini, keluarga dapat menerima nilai dan norma budaya
mereka dan juga sudah terbiasa dengan nilai dan budaya tempat tinggal mereka
yang penduduk aslinya berbudaya betawi. Sampai saat ini, budaya makan bersama
keluarga ketika malam hari masih tetap dipertahankan. Bapak R mengatakan sudah
mengurangi masakan santan dan berlemak yang sering ia dapatkan didalam
keluarga.
7

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga Bapak R sesama anggota keluarga saling menyayangi satu sama
lain. Ibu R mengatakan tidak membeda-bedakan anak-anaknya. Ibu S mengatakan
ketiga anaknya sangat dekat. Bapak R mengatakan selalu berusaha membicarakan
dan menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional dengan anak-anaknya
dengan cara mencari waktu terbaik untuk mendiskusikan hal tersebut. Dalam
keluarga Bapak R, semua anggota keluarga saling memberikan semangat dan
kekuatan sehingga Ibu R mengatakan sangat bersyukur dengan keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Bapak R, sangat mudah bersosialisasi dengan anggota tetangga lain
disekitar tempat tinggalnya. Ibu S mengatakan dirinya tidak terlalu aktif dalam
kegiatan-kegiatan dimasyarakat karena merasa sibuk dengan pekerjaannya.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Ibu S mengatakan belum pernah mendapatkan informasi terkait masalah kesehatan
seperti penyakit magh dan kolestrol. Ibu S mengatakan kondisi sakit adalah kondisi
badan menjadi lemes, tidak enak badan, dan tidak mampu melakukan aktivitas
sehari-hari dan kondisi sehat adalah badan terasa sehat dan segar serta bisa
melakukan aktivitas sehari-hari. Ibu S merasakan gejala seperti mual, kaki terasa
sakit sehingga susah untuk berjalan, serta merasa kesulitas melipat kakinya saat
duduk, serta Ibu S mengatakan batuk sudah selama seminggu ga sembuh-sembuh.
Menurut Ibu S, sejak mengetahui mempunyai kolestrol tinggi , ia mulai
mengurangi makanan yang mengandung garam berlebih, makanan berlemak
seperti daging dan bersantan. Ibu S juga mengatakan tidak rutin mengontrol
kesehatannya ke puskesmas disebabkan pandemic Covid-19.
Keadaan rumahnya berpasir dan berantakan. Penerangan dan ventilasi cukup baik.
Ibu S mengatakan jarang ke dokter praktek atau ke puskesmas jika mengalami
keluhan kesehatan. Menurut Ibu S, jika merasa sakit memilih membeli obat
warung.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang serta kekuatan keluarga
8

a) Stressor jangka pendek


Bapak R mengatakan saat ini yang dipikirkan adalah kondisi anaknya yang
bercerai.
b) Stressor jangka panjang
Bapak R mengatakan tidak memiliki masalah berat lain yang dipikirkan selain
masalah perceraian anaknya
c) Kekuatan keluarga
Bapak R mengatakan sangat bersyukur dengan keadaan sekarang dan selalu
memperhatikan kesehatan Ibu S. Bapak R mengatakan jika ia memikirkan hal-
hal yang membebani pikirannya, Bapak R mengatakan selalu mengalihkan
dengan berdoa agar selalu merasa kuat.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Bapak R mengatakan keluarga sangat memperhatikan kondisi kesehatannya,
terutama anak-anaknya dan family yang tinggal berjauhan pun selalu
memperhatikan kesehatannya, walaupun anaknya sibuk dengan pekerjaan. Bapak
R mengatakan setiap masalah selalu dibicarakan dengan anaknya, sehingga setiap
masalah didalam keluarganya dibahas dengan tuntas dan diselesaikan dengan baik.
Bapak R juga mengatakan selalu mengingatkan Ibu S untuk menjaga kesehatannya
dengan mengontrol dan menghindari hal-hal yang dapat memicu tekanan asam
lambungnya naik.
3. Strategi koping yang digunakan
Bapak R mengatakan hanya bisa berdo’a untuk kesuksesan dan kebahagiaan anak-
anaknya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari wawancara yang dilakukan pada keluarga, tidak ditemukan adanya stress
adaptasi disfungsional.

VII. HARAPAN KELUARGA


Keluarga Bapak R terutama Ibu S mengatakan selalu berdo’a agar selalu diberikan
kesehatan dan selalu bersyukur atas nikmat rejeki dan kesehatan yang diberikan. Ibu S
mengatakan semoga kedatangan perawat ke rumahnya bisa membantu mengurangi
masalah kesehatannya, membantu untuk membiasakan dirinya dalam mengontrol pola
hidup yang belum sehat serta membantu mengontrol atau memberikan cara untuk
mengalihkan pikirannya secara positif, karena informasi yang disampaikan menambah
9

wawasan tentang kesehatan dan membantunya mengenal penyakit hipertensi lebih


dalam dan berharap dapat membantunya dalam merubah kebiasaannya yang merupakan
pantangan penyakit hipertensi dan berharap sering dilakukan kunjungan rumah dan
penyuluhan.

VIII. PEMERIKSAAN KESEHATAN SETIAP ANGGOTA KELUARGA

1. Pemeriksaan Fisik Bapak R


No Pemeriksaan Ibu W
.
1. Keadaan umum Tampak lemas, demam
2. Tanda – tanda TD = 160/90 mmHg
vital : Nadi = 84 x/menit
 TD (mmHg) Pernapasan = 20x/menit
 Nadi (x/menit) Suhu = 36,8 o C
 Suhu (celcius)
 RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB TB = 155 cm ; BB = 73 kg ;
(kg)
4. Kepala Bentuk mesochepal, Ibu S mengatakan tidak
ada nyeri tekan pada kulit kepala, rambut
terlihat beruban dan agak berminyak keadaan
bersih.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka dan
menutup, sclera unikterik, konjungtiva tidak
anemia, alis mata berbatas tegas dan simetris,
pembengkakan mata (-), respon terhadap
cahaya (+), mata terlihat sedikit berair.
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka tampa lemas,
lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada
secret yang keluar melalui hidung, tidak ada
kotoran yang terlihat melalui hidung, lidah
pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir
lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi
pada rongga mulut, perdarahan dan
pembengkakan (-), karies gigi (+)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri,
lubang telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak
ada ganngguan pendengaran, Ibu S mengatakan
belum pernah merasakan telinganya
berdengung.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Pernapasan :
Inspeksi tidak ada rektaksi dada saat bernafas,
10

Palpasi dada mengembang secara seimbang


perkusi (tidak dilakukan), Auskultasi paru :
vesikuler, tidak terdenagr bunyi tambahan dan
tidak ada keluhan pada pernapasan.
Jantung :
Auskultasi : Suara jantung S1S2 tunggal tidak
terdengar bunyi tambahan. Tidak ada keluhan
sesak napas, nyeri dada, tidak tampak sianosis.
10. Abdomen Abdomen terlihat datar , tidak ada nyeri tekan
pada abdomennya. Tidak ada pembengkakan,
bising usus 6x/menit.
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5 x/sehari, tidak mengalami
inkontinensia
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari di pagi hari, tidak ada
konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit kurang elastis, tidak ada abrasi,
tidak ada lebam, tidak bengkak, tidak ada
eritema, sering berkeringat terdapat varises di
tungkai kaki.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang
gerak penuh, dan kekuatan otot menurun. Ibu S
sering mengeluh nyeri pada kedua tungkai.
14 Capillary refill < 2 detik

2. Pemeriksaan Fisik Ibu S


No Pemeriksaan Ny. S
.
1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari
anggota tubuh.
2. Tanda – tanda TD = 160/90 mmHg
vital : Nadi = 84 x/menit
 TD (mmHg) Pernapasan = 18 x/menit
 Nadi (x/menit) Suhu = 36, 5 o C
 Suhu (celcius)
 RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB TB = 140 cm ; BB = 52 kg ;
(kg)
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata,
tipis, berwarna hitam, bersih, tidak tampak ada
lesi, tidak ada nyeri tekan, keadaan bersih.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka
menutup, sclera unikterik, konjungtiva
unanemik, alis mata berbatas tegas dan
simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+).
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah
berwarna putih kemerahan, tidak ada secret
11

yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran


yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi
normal, tidak ada gangguan menelan, bibir
simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada
cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-),
karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri,
liang telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak
ada ganngguan pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya
pembesaran atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Ibu Su mengatakan tidak ada masalah disekitar
perut, tidak ada distensi atau kembung, tidak
ada nyeri tekan pada abdomen, bising usus
8x/menit
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 6x/sehari, tidak mengalami
inkontinensia
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada
lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang
gerak penuh, dan otot kuat

3. Pemeriksaan Fisik Nn.I


No
Pemeriksaan Nn.I
.
1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari
anggota tubuh.
2. Tanda – tanda
vital : TD = 110/80 mmHg
 TD (mmHg) Nadi = 84 x/menit
 Nadi (x/menit) Pernapasan = 16 x/menit
 Suhu (celcius) Suhu = 36, 4 o C
 RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB TB = 140 cm ; BB = 49 kg ;
(kg)
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata,
tebal, berwarna hitam, tidak ada nyeri tekanan
disekitar kepala. Keadaan bersih
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka
menutup, sclera unikterik, konjungtiva
ananemikt, alis mata berbatas tegas dan
simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah
12

berwarna kemerahan, tidak ada secret yang


keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang
terlihat melalui hidung, lidah pada posisi
normal, bicara tidak pelo, tidak ada gangguan
menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab,
tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada
rongga mulut, perdarahan dan pembengkakan
(-), karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri,
liang telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak
ada ganngguan pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya
pembesaran atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 7 x/sehari, tidak mengalami
inkontinensia urine
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12 Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada
lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang
gerak
penuh, dan otot kuat
13

ANALISA DATA

No Data Masalah
1. Domain : 1
Data Subjektif : Kelas : 2:
- Ibu S mengatakan sudah sejak 2 tahun menderita Kode : 00078
hipertensi. Ketidakefektifan
- Ibu S mengatakan nyeri tengkuk dan pusing manajemen kesehatan
- Ibu S mengatakan tidak suka makan yang asin dan keluarga
berlemak tapi masih makan yang digoreng dan
masakan masih ditambah garam.
- Ibu S mengatakan tidak pernah berolahraga
- Ibu S mengatakan sulit tidur
- Ibu S mengatakan jam tidurnya tidak menentu

Data Objektif :
- Tampak lemah
- TD = 160/90 mmHg

2. Data subjektif : Domain 1 :


- Ibu S mengatakan bahwa ia akan menjaga pola Kelas 2 :
makan , dan istirahat yang cukup Kode 00162
- Ibu S mengatakan sudah rutin mengontrol tekanan Kesiapan meningkatkan
darahnya ke dokter dan posbindu manajemen kesehatan
- Ibu S mengatakan tidak suka makan yang asin dan
akan mengurangi makanan berlemak.
14

SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan 1 : Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga


Kriteria dan Skor Scoring Total Pembenaran
Sifat Masalah: 3/3x1 1 Kondisi kesehatan Ibu S saat ini adalah
1. Aktual tekanan darah 160/90 mmHg, N = 84
(Tidak/kurang x/menit, P = 20x/menit, S = 36,8 o C TB
sehat) = 155 cm ; BB = 65 kg., aktifitas fisik
2. Ancaman kesehatan pasif , kurang istirahat, masih makan
3. Keadaan sejahtera makanan berlemak.

Kemungkinan Masalah 1/2x2 1 Kemungkinan masalah untuk diubah


dapat Diubah: adalah sebagian karena :
1. Mudah (2)  Pengetahuan keluarga Ibu S rata-rata
2. Sebagian (1) SD sampai dengan SMA, dan jarang
3. Tidak Dapat (0) mendapatkan informasi tentang
hipertensi
 Sumber daya keluarga cukup karena
secara fisik, tenaga dan keuangan
cukup.
 Sumber daya perawat ; pihak
puskesmas jarang memberikan
penyuluhan
 Sumber daya masyarakat ; dukungan
masyarakat sekitar cukup.
Namun tekanan darah ibu S masih
kurang stabil.
Potensial Masalah 2/3x1 2/3 Potensial masalah untuk dicegah adalah
untuk Dicegah: sedang karena :
1. Tinggi (3)  Masalah sudah dirasakan sejak 2
2. Sedang (2) tahun yang lalu dan merupakan
3. Rendah (1) masalah yang berat.
 Ibu S mengatakan sudah menghindari
beberapa faktor pencetus hipertensi
seperti menghindari makanan asin, ,
tidak minum kopi dan kontrol secara
rutin, namun masih makan makanan
berlemak dan istirahat kurang.
Menonjolnya Masalah: 0/2x1 0 Ibu S mengatakan bahwa ia tidak
1. Menyadari masalah menyadari masalahnya sejak 2 tahun
15

berat, dan harus yang lalu dan melakukan kontrol secara


segera ditangani rutin namun terkadang masih belum
2. Menyadari adanya dapat menghindari faktor resiko seperti
masalah tetapi istirahat yang kurang dan makan
menganggap tidak makanan berlemak, tidak olah raga.
perlu segera
ditangani
3. Masalah Tidak
dirasakan.
Total 2 2/3

Diagnosa Keperawatan 2 : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan


Kriteria dan Skor Scoring Total Pembenaran
Sifat Masalah: 1/3x1 1/3 Ibu S mengatakan akan mengurangi
1. Aktual (Tidak/kurang makanan berlemak , akan mengatur
sehat) istirahatnya, dan kontrol secara rutin
2. Ancaman kesehatan
3. Keadaan sejahtera

Kemungkinan Masalah 1/2x2 1 Kemungkinan masalah untuk diubah


dapat Diubah: adalah sebagian karena :
1. Mudah (2)  Keluarga mengetahui tentang
2. Sebagian (1) pentingnya mengatasi hipertensi
3. Tidak Dapat (0)  Keluarga berharap ibu S dapat
mempertahankan menghindari faktor
resiko sehingga tekanan darah ibu S
bisa stabil namun Ibu S merasa masih
suka susah untuk tidur.
 Keluarga ibu S rutin minum obat
hipertensi dan kontrol tekanan darah
secara rutin baik ke psobindu ataupun
ke tempat dokter praktek, namun
tekanan darahnya belum stabil, karena
kurang istirahat

Potensial Masalah 2/3x1 2/3 Potensial masalah untuk dicegah adalah


untuk Dicegah: sedang karena :
1. Tinggi (3)  Masalah dirasakan sejak 2 tahun
2. Sedang (2) namun tekanan darah masih belum
3. Rendah (1) stabil.
16

 Ibu S mengatakan terkadang sulit utk


tidur dan masih makan makanan
berlemak dan tidak suka berolahraga.
Menonjolnya Masalah: 1/2x1 1/2  Ibu S menyadari adanya masalah yang
1. Menyadari masalah harus ditangani namun ibu S belum
berat, dan harus sepenuhnya menghindari faktor
segera ditangani resiko.
2. Menyadari adanya
masalah tetapi
menganggap tidak
perlu segera
ditangani
3.Masalah Tidak
dirasakan.
Total 2½

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Skor


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga 3 1/6
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan 2½
keluarga
17

NCP (Nursing Care Plan)

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register


Nama Perawat yang mengkaji Lilis Y Nama Penanggungjawab/ KK Ibu S
Nama Individu/ Keluarga/ Ibu S
Kelompok Alamat RW. 08 Kel. Kramat
Penyakit/ Masalah Kesehatan Hipertensi

1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga


ANALISIS DATA DIGNOSA NOC NIC
DS : Domain 1 : 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu mengenal tentang hipertensi:
- Ibu S mengatakan sudah Promosi Kesehatan mengenal masalah
sejak 2 tahun menderita kesehatan Intervensi :
Kelas 2 : Kriteria Hasil:
hipertensi.
Manajemen Kesehatan a. Mengetahui pengertian dan a. Menjelaskan pengertian dan batasan tekanan darah
- Ibu S mengatakan nyeri batasan tekanan darah yang normal
tengkuk dan pusing Diagnosis : normal
- Ibu S mengatakan tidak Ketidakefektifan manajemen b. Mengetahui penyebab b. Menjelaskan penyebab hipertensi
suka makan yang asin dan kesehatan keluarga hipertensi
berlemak tapi masih c. Mengetahui tanda dan c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala hipertensi
makan yang digoreng dan gejala hipertensi d. Menjelaskan tentang komplikasi hipertensi
d. Mengetahui komplikasi .
masakan masih ditambah
pada hipertensi
garam.
- Ibu S mengatakan tidak
pernah berolahraga 2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu memutuskan
memutuskan Intervensi :
Data Objektif : Kriteria hasil : a. Identifikasi dan klarifikasi adanya perbedaan
- Tampak lemah a. Keluarga berpartisipasi pandangan dalam melihat masalah hipertensi
- TD = 160/90 mmHg dalam memutuskan b. Fasilitasi klien dan keluarga untuk mengklarifikasi
tindakan perawatan nilai dan harapan yang akan mempengaruhi
18

b. Menggunakan teknik pengambilan keputusan


pemecahan masalah untuk c. Bantu klien dan keluarga mengidentifikasi
mencapai hasil yang keuntungan dan kerugian masing-masing alternatif
diharapkan pemecahan masalah.

3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu merawat :


merawat
Kriteria hasil : Intervensi :
a. Memahami cara a. Jelaskan tentang cara pencgahan dan perawatan
pencegahan dan perawatan hipertensi.
hipertensi b. Ajarkan tekhnik Manajemen nutrisi dan diet
b. Mampu memodifikasi diet
c. Mampu melakukan c. Ajarkkan tekhnik Manajemen stres
manajemen stress
d. Melakukan pemantauan d. Anjurkan Pemantauan tekanan darah secara rutin
tekanan darah secara rutin
e. mampu mempertahankan e. Anjurkan untuk mempertahankan pola tidur yang
pola tidur yang cukup cukup
f. menggunakan obat dengan f. Anjurkan untuk minum obat secara benar sesuai
benar intruksi .

4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan


memodifikasi lingkungan
Intervensi:
a. Mampu mengidentifikasi a. Diskusikan dengan kelurga tentang faktor lingkungan
lingkungan yang nyaman penunjang
b. Keluarga berpartisipasi b. Libatkan keluarga dalam menciptakan lingkungan
dalam menciptakan penunjang yang nyaman
lingkungan yg nyaman c. Berikan motivasi keluarga untuk menciptkan
c. Dukungan keluarga lingkungan yang nyaman
d. Mampu memodfikasi
19

lingkungan yang aman


dan nyaman
5. Keluarga mampu 5.Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan
Kriteria hasil : Intervensi :
a. Mampu mengidentifikasi a. Diskusikan tentang sumber pelayanan kesehatan
sumber pelayanan b. Berikan dukungan dalam penggunaan pelayanan
kesehatan. kesehatan
b. Perilaku mencari pelayanan c. Partisipasi keluarga dalam menggunakan pelayanan
kesehatan. kesehatan
c. Keluarga berpartisipasi
dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan

2. Kesiapan meningkatkan Manajemen Kesehatan Keluarga


ANALISIS DATA DIGNOSA NOC NIC
DS : Domain 1 : 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu mengenal tentang hipertensi:
- Ibu S mengatakan bahwa Promosi Kesehatan masalah kesehatan
ia akan menjaga pola
makan , dan istirahat Kelas 2 : Kriteria Hasil: Intervensi :
yang cukup Manajemen Kesehatan a. Peningkatan pengetahuan a. Menjelaskan dan mendiskusikan definisi
- Ibu S mengatakan sudah tentang hipertensi, meliputi : hipertensi
rutin mengontrol tekanan Diagnosis : 1) Definisi hipertensi dan
darahnya ke dokter dan Kesiapan meningkatkan batasan tekanan darah b. Menjelaskan dan mendiskusikan faktor resiko
posbindu manajemen kesehatan normal. hipertensi yang harus dihindari
- Ibu S mengatakan tidak keluarga 2) Penyebab atau faktor c. Menjelaskan dan mendidentifikasi gejala
suka makan yang asin dan resiko hipertensi. hipertensi yang sering muncul.
3) Gejala hipertensi
20

akan menghindari
makanan berlemak
.

2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu memutuskan tindakan


memutuskan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
keperawat an yang akan Intervensi :
dilakukan a. Identifikasi dan klarifikasi adanya perbedaan
Kriteria hasil : pandangan dalam melihat masalah hipertensi
a. Peningkatan motivasi dalam b. Fasilitasi klien dan keluarga untuk
melakukan perawatan mengklarifikasi nilai dan harapan yang akan
anggota keluarga dengan mempengaruhi pengambilan keputusan
hipertensi c. Bantu klien dan keluarga mengidentifikasi
b. Peningkatan kesadaran keuntungan dan kerugian masing-masing
c. Peningkatan dukungan dan alternatif pemecahan masalah.
partisipasi keluarga.

3. Keluarga mampu merawat 3. Keluarga mampu merawat :

Kriteria hasil : Intervensi :


a. Mampu memodifikasi diet a. Ajarkan tekhnik Manajemen nutrisi dan diet
b. Mampu melakukan b. Ajarkkan tekhnik Manajemen stres
manajemen stress c. Anjurkan Pemantauan tekanan darah secara rutin
c. Melakukan pemantauan d. Anjurkan untuk mempertahankan berat badan
tekanan darah secara rutin dalam batas normal
d. mampu mempertahankan berat e. Anjurkan untuk minum obat secara benar sesuai
badan dalam batas normal intruksi .
e. menggunakan obat dengan
benar

4. Keluarga mampu 6. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan


21

memodifikasi lingkungan
Intervensi:
a. Deteksi resiko a. Manajemen resiko
b. Pencegahan resiko b. Manajemen lingkungan: nyaman
c. Dukungan keluarga c. Diskusikan dengan keluarga untuk menciptakan
d. Ciptakan lingkungan yang lingkungan yang nyaman
aman dan nyaman d. Berikan motivasi untuk menciptkan lingkungan
yang nyaman

5. Keluarga mampu 5.Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan
Kriteria hasil : Intervensi :
a. Peningkatan Pengetahuan a. Diskusikan tentang sumber pelayanan kesehatan
tentang sumber pelayanan b. Berikan dukungan dalam penggunaan pelayanan
kesehatan. kesehatan
b. Perilaku mempetahankan dan c. Partisipasi keluarga dalam menggunakan
meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan.
c. Partisipasi keluarga dalam
Memanfaatkan fasilitas tenaga
kesehatan profesional
22

IMPLEMENTASI

Hari
Diagnosis Evaluasi
No Tanggal Implementasi Paraf
Keperawatan (SOAP)
Waktu
1. Tidak Jumat TUK 1 Subjektif :
efektifnya 7 Des Keluarga mampu mengenal masalah  Keluarga Ibu S menjelaskan kembali terkait hipertensi
manajemen 2018 hipertensi dan karakteristiknya bahwa hipertensi merupakan keadaan tekanan darah di
kesehatan 10.00 Media yang digunakan adalah lembar atas 140/90 (skala 4 = pengetahuan baik)
keluarga balik  Keluarga Ibu S mengatakan penyebab hipertensi seperti
1. Menjelaskan tentang pengertian kurang istirahat, makan yang asin, makan daging .
hipertensi  Keluarga Ibu S mengatakan tanda dan gejala hipertensi :
2. Menjelaskan penyebab dan faktor risiko sakit di tengkuk, sakit kepala, pusing, badan terasa berat
dari penyakit hipertensi. dan lemas, jantung berdebar-debar, nyeri pada seluruh
3. Menjelaskan tanda dan gejala tungkai
hipertensi.  Keluarga Ibu S mengatakan komplikasi yang dapat
4. Menjelaskan komplikasi hipertensi muncul seperti stroke

Objektif :
 Keluarga Ibu S kooperatif saat diskusi berlangsung
 Keluarga Ibu S tampak mengerti dengan yang dijelaskan
ditandai dengan kemampuan menjelaskan kembali
tentang hipertensi yang telah dijelaskan.
Analisis :
TUK 1 tercapai, dimana keluarga mampu mengetahui
hipertensi dan memiliki pandangan terbuka terhadap
kesehatan.
Perencanaan :
Lanjutkan pada perencanaan di TUK 2 tentang cara
keluarga mengambil keputusan terkait kesehatan anggota
keluarga
23

Jumat TUK 2 Subjektif :


7 Keluarga mampu mengambil keputusan  Ibu S mengatakan akan melakukan pemeriksaan
Desember yang tepat kesehatan ke puskesmas dan posbindu
10.00 1. Menjelaskan tentang pentingnya  Ibu S mengatakan ingin menurunkan tekanan darah
2. Mendiskusikan tentang alternatif dalam  Ibu S mengatakan masih ingin melihat anaknya besar dan
membuat pilihan penanganan masalah berhasil karena itu iya ingin sehat.
hipertensi.  Ibu S mengatakan berharap akan memperoleh banyak
3. Membantu keluarga dalam keuntungan yang didapatkan selama mengontrol tekanan
mengklarifikasi dampak apabila tidak darah, mengontrol komsumsi makanannya, minum obat
melakukan penanganan masalah hipetensi teratur sesuai jadwal dan memulai untuk
hipertensi. mengontrol emosinya.
4. Memberikan informasi yang Objektif :
dibutuhkan keluarga kesehatannya  Ibu S kooperatif saat diskusi berlangsung
 Keluarga antusias dalam diskusi
 Ada kontak mata selama diskusi berjalan
Analisis :
 TUK 2 tercapai dengan indikator keluarga mampu
mengambil keputusanyang tepat untuk mengatasi
masalah hipertensinya
 Mengambil keputusan tindakan yang tepat (skala 4)
Perencanaan :
Lanutkan pada perencanaan di TUK 3 tentang cara
merawat penyakit hipertensi : Kontrol TD, Manajemen
Pengobatan HT, Latihan napas dalam dan relaksasi otot.
TUK 3 Subjektif :
Keluarga mampu melakukan perawatan  Ibu S mengatakan akan membuat menu yang sesuai
dengan masalah hipertensi dengan intruksi untuk masalah hipertensiya
Dengan menggunakan media lembar balik  Ibu S mengatakan puas dengan penurunan tekanan darah
1. Monitorin tanda-tanda vital nya
2. Manajemen nutrisi (diet sehat  Ibu S berkomitmen mau mengontrol dan memperhatikan
hipertensi) kesehatannya terutama kondisi tekanan darahnya
a. Tentukan status gizi individu dewasa
24

hipertensi Objetif :
b. Atur diet yang diperlukan  TD 140/90 mmHg
c. Anjurkan individu dewasa hipertensi  Ibu S tampak antusias saat dilakukan penyuluhan
terkait modifikasi diet yang Analsisi :
diperlukan TUK 3 tercapai sebagian dengan indikator mampu
d. Anjurkan individu dewasa hipertensi melakukan perawatan seperti kontrol tekanan darah,
untuk memantau kalori dan intake memilih menu sehat HT
makanan dengan menggunakan Perencanaan :
buku harian. Lanjut TUK 3 monitorin TD dan latihan relksasi otot dan
3. TUK 4 kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
TUK 4 Subjektif :
Keluarga mampu melakukan modifikasi  Ibu S mengatakan akan memperbaiki perilakunya seperti
lingkungan dengan masalah hipertensi mengontrol makanan yang dikomsumsi, jalan pagi setiap
hari, patuh minum obat
1. Mengidentifikasi kesiapan individu  Ibu S tampak menyebutkan beberapa penyakit akibat
dewasa hipertensi untuk memperlajari hipertensi seperti stroke, gagal ginjal
gaya hidup yang dimodifikasi (diet,  Ibu S mengatakan masih sulit untuk tidur dan sering
olah raga, kepatuhan berobat) terbangun
2. Menginstruksikan individu dewasa  Ibu S mengatakan sudah mulai mengontrol makanan dan
hipertensi dan keluarga mengenal komsumsi garam setiap hari
tanda-gejala penyakit jantung dini dan
perburukan penyakit. Objetif :
3. Menginstruksikan individu dewasa  Ibu S tampak interaktif dalam diskusi
hipertensi dan keluarga untuk mengenal  Anak Ibu S tampak menyimak apa yang disampaikan
faktor ririko.
 TD 140/90
4. Menginstruksikan individu dewasa
Analsisi :
hipertensi untuk memonitorin tekanan
TUK 3 tercapai sebagian , karena perlu dilakukan
dayah secara rutin dengan berolahraga
monitorin TD dan latihan ROP setiap kunjungan.
sebagaimana mestinya
TUK 4 tercapai, Ibu T mengatakan akan melakukan
5. Menginstruksikan pasien untuk
perubahan terkait perilaku dan gaya hidupnya seperti
melakukan olahraga yang progresif
mengontrol makanan, patuh minum obat HT dan
secara teratur
melakukan olahraga setiap hari.
25

6. Memberikan dukungan untuk olahraga Perencanaan :


rutin harian selama 30 menit. Lanjutkan intervensi TUK 3 terkait monitorin TTD dan
7. Menginstruksikan individu dewasa latihan relaksasi otot progresif
hipertensi dan keluarga mengenai
strategi diet jantung sehat (misalnya :
rendah natrium, rendah lemak, rendah
kolesterol, tinggi serat)
8. Menginstruksikan individu dewasa
hipertensi dan keluarga pada terapi
untuk mengurangi risiko jantung
(misalnya, komsumsi obat secara rutin,
monitori takanan darah, pembatasan
manakan dan minum yang berisiko).
9. Monitorin kemajuan pasien melakukan
perubahan
26

Anda mungkin juga menyukai