Anda di halaman 1dari 106

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

MK
DI PERUMAHAN PURI DINAR ELOK BLOK B 12 NO 10 RT 4 RW 20
KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan


Komunitas & Keluarga II
Dosen Pembimbing : Ns. Artika Nurrahima, M.Kep

Disusun oleh :
Ria Afnenda Naibaho
22020114120010
A.14.2

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.MK
PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. M Kusuma Nugroho
2. Alamat : Perumahan Puri Dinar Elok Blok B 12 No 10 RT
4 RW 20 Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang
3. No. Telp/ Hp : 085641965828
4. Pekerjaan : Swasta (Pegawai Bank)
5. Pendidikan : SMK
6. Komposisi Keluarga :

No Nama Umur Jenis Kelamin Hub. TTL Pekerjaan Pendidikan


Dengan
KK
1. Tn. M Kusuma 32 Th Laki-laki Kepala Semarang, 21 Swasta SMK
Nugroho Keluarga Desember (Pegawai
1984 Bank)
2. Ny. Lina Retno 33 Th Perempuan Istri Semarang, 7 IRT SMA
Mei 1984
3. An. Ayu Dewi 6 Th Perempuan Anak Semarang, 8 Pelajar SD
Kusumaningrum Mei 2011
4. An. Ayra Raisa 1,5 Perempuan Anak Semarang, 16
Kusumaningrum Bulan Maret 2017 - -
7. Genogram (paling sedikit menggambarkan 3 generasi)

Tn.R Tn.S
(69) Ny.Me Ca Ny.M
(64) 1960- (55)
2012

Tn.MK
(32) Ny.L
(33)

An.Ay
By.Ayra
u
1,5 bl
6 th

Keterangan :

= Perempuan

= Laki-laki

= Menikah lalu mempunyai anak

= tinggal dalam satu rumah

= Klien Laki-laki meninggal


Keterangan : Diambil pada Pukul 17.59 tanggal 6 Maret 2017 dengan
responden Ibu Lina. Genogram dibuat pukul 21.00 tanggal 17 Maret 2017.
Jenis keluarga inti.
Penyakit keluarga :
- Bapak Riswanto menderita penyakit jantung dan selalu
kontrol senulan sekali
- Ibu Mey menderita hipertensi dan selalu minum obat.
- Bapak Sigid mengalami tumor
- Ibu Martini pernah mengalami mioma karena
pemasangan IUD

8. Tipe Keluarga
Keluaraga Tn. MK termasuk dalam tipe keluarga Nuclear Family atau
Keluarga Inti dengan anggota keluarga terdiri dari Bapak (Tn.MK), Ibu (Ny. L),
Anak (An. Ayu) dan (By.Ayra). Ny.L berkata kendala di dalam keluarga saya
ya itu mbak paling saya ngerasa repot dan kesusahan ketika suami saya
kerja, jadi saya harus ngurus Ayra, tapi juga harus fokus buat Ayu, apalagi
Ayu bentar lagi mau masuk SD. Dulu pas ngurus Ayu, saya sering minta
tolong ke Ibu, tapi sekarang saya juga gak enak mbak, kan Ibu juga harus
ngurus warungnya mbak.

9. Budaya
a. Suku bangsa :
Ny. L berkata bahwa kalau keluarga saya berasal dari Jawa semua
mbak.
b. Kebiasaan diet terkait Budaya :
Ny. L berkata bahwa tidak ada pantangan makanan yang berhubungan
dengan budaya mbak, cuma dulu saat saya hamil, saya ada pantangan
makan ikan laut mbak, terutama ikan pindang, soalnya kalau saya
makan ikan pindang gatel-gatel mbak badannya. Kalau pantangan buat
suami saya dan anak saya sih nggak ada mbak.
c. Bahasa yang digunakan :
Ny. L berkata bahwa ya kadang-kadang saya pakai bahasa jawa, tapi
lebih seringnya pakai bahasa Indonesia mbak.
d. Adat atau tradisi :
Ny. L berkata bahwa saya punya Dokter keluarga sendiri mbak, kalau
semisal ada yang sakit, saya biasa ke dokter keluarga, tapi kalau yang
darurat biasanya saya larinya ke Rumah Sakit Citarum mbak. Nah ini kan
saya baru aja melahirkan, kata ibu mertua saya kalau bayi baru lahir itu
gak boleh dibawa keluar rumah, pamali katanya. Tapi yaa saya iyain aja,
tetep saya ajak jalan-jalan paling yaa di depan rumah. Ini adek dipakein
gelang biar gak diganggu, kalo mau maghrib itu juga adek harus
dipangku. Disini kalo bayi baru lahir itu biasanya dipijetin sama dimandiin
dukun selama 11 hari, tapi saya kemarin cuma 3 apa 4 hari aja mbak,
soalnya kasian sama adeknya, paling kalo adeknya nanti kecapekan baru
nanti saya bawa ke dukun lagi..
e. Nilai-nilai kebudayaan
Tn.MK berkata disini ya sekali setahun mengadakan acara, ya kayak
acara rasa syukur gitu, jadi nanti kadang ada lomba-lombanya dari
semua usia mbak, ada yang anak-anak, remaja, ya kadang orang tua nya
juga ikut berpartisipasi mbak. Terus disini juga ada kegiatan gotong
royong mbak, biasanya dilakuin seminggu sekali, tempatnya sih kadang
pindah-pindah mbak tapi masih 1 kampung disini.
10. Agama
a. Agama
Ny. L berkata bahwa Semua di keluarga saya semuanya Islam mbak.
b. Kegiatan rutin
1. Ny. L berkata bahwa Alhamdulillah sholatnya jalan terus.
2. Ny. L berkata bahwa Kalau disini itu ada pengajian rutin Ibu-ibu tiap
minggu mbak, pengajian keliling gitu, biasanya dirumah siapa, terus
minggu besok nanti gantian gitu mbak.
3. Ny. L berkata bahwa Kalau saya selalu ikut pengajian mbak kalau
semisal nggak ada halangan .
c. Persepsi keluarga tentang agama
Ny. L berkata bahwa Ya saya percaya sama Allah jadi saya tetap
menjalankan perintah Allah kaya sholat dan ngaji mbak.

11. Status sosial ekonomi keluarga


1. Kelas sosial
Keluarga sejahtera tipe 1.
Keluarga Tn.MK termasuk dalam kategori keluarga sejahtera tipe 1, yaitu
hal tersebut dikarenakan keluarga Tn.MK mampu menjalani ibadah
sesuai keyakinan secara teratur, keluarga dapat menyediakan daging,
ikan, dan telur. Ny.L berkata kalau daging sih gak terlalu sering mbak,
malah saya seringnya itu makan ikan sama telur, soalnya si Ayu tu
seneng banget mbak sama telur, mau dibuat apapun pokoknya
senengnya si Ayu tu telur mbak. dan dan juga Ny.L berkata kalau beli
baju sih tergantung keperluan mbak, misalnya pas lebaran, atau pas ada
keluarga yang nikahan, ya paling ya kayak gitu-gitu lah mbak, kalau Ayu
sih lebih sering beli baju mbak daripada saya dan suami saya, ya tapi
tergantung keperluannya juga sih mbak.
Luas rumah yang ditempati keluarga Tn.MK 104 m2. Ny.L berkata Dua
bulan yang lalu Ayu sakit gigi mbak, sampe bengkak sampe demam juga,
akhirnya dia gak masuk sekolah 1 hari. Kalau Ayra sih 2 hari yang lalu
kenak pilek mbak, samapai semingguan pileknya, sampe senggrok-
senggrok gitu kalau nafas, kasihan lihatnya mbak. Kalau saya dan suami
sih mbak alhamdulillah sehat sehat aja mbak, paling ya masuk angin,
pegel-pegel kecapekan gitu aja mbak.. Tn.MK bekerja sebagai pegawai
swasta di salah satu Bank di Semarang, sedangkan Ny.L sebagai ibu
rumah tangga, tetapi sebelum melahirkan ikut membantu ibu untuk
mengurus warung makan. Semua anggota keluarga bisa membaca dan
tidak ada yang mengalami kelainan dalam penglihatan.Ny.L berkata
Kalau tentang KB, saya masih bingung mbak mau KB apa, kalau setelah
melahirkan Ayu sih saya pakai KB Implant, tapi setelah anak kedua ini
saya masih bingung mbak pakai KB apa, pengennya kok mau sterile aja,
saya mau KB suntik sama pil kok masih mikir-mikir ya mbak, katanya bisa
bikin gendut dan hipertensi, dan katanya kan juga harus rutin ya mbak,
ya jadi males kalau yang begituan mbak, saya orangnya males yang ribet
gitu sih mbak, kalau IUD saya ya takut, kan ibu saya kena mioma karena
pemasangan IUD, saya jadi takut mbak. Tapi ya itu mbak, saya masih
bingung kalau sterile, masih takut dan juga masih bingung mbak.

2. Penanggung jawab ekonomi


Tn. MK berkata bahwa Kalau ekonomi keluarga yang megang istri saya
mbak, saya bekerja di Bank dan Istri saya dirumah mengurus anak dan
bekerja sebagai ibu rumah tangga mbak.
3. Dukungan ekonomi
Ny. L berkata bahwa pendapatan suami saya InsyaAllah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, ya kalau pas pengeluarannya banyak,
ya diirit-irit sebisanya mbak. Tapi alhamdulillah bisa nabung mbak buat
Ayu sekolah besok itu sampe SD.
4. Jumlah pendapatan
Tn.MK berkata bahwa penghasilan saya kurang lebih Rp2.500.000 mbak
perbulannya, alhamdulillah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga


Ny. L berkata bahwa Keluarga saya termasuk sering berpergian untuk
rekreasi meskipun terkadang harus menyesuaikan libur dari suami saya
mbak. Keluarga saya seringnya membawa anak berenang mbak, karena
anak saya suka berenang. Ya selain kita pergi-pergi gitu sih mbak buat waktu
keluarganya ya kita seringnya nonton TV, ngobrol-ngobrol, ya kadang kita
sepedaan tapi itu biasanya tergantung kondisi, ya pas saya hamil sih enggak
mbak, soalnya sih suami kan kerja, jadi kalau pulang kerja kan capek, jadi ya
langsung tidur gitu mbak.

B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga


13. Tahap Perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.MK saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga Families with preschool Children dengan anak yang pertama usia 6
tahun dan anak yang kedua usia 1 bulan.
14. Tugas Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga dengan prasekolah yang belum terpenuhi
adalah :
a. Tn.MK berkata bahwa Interaksi antara keluarga besar saya kurang
terjalin mbak dikarenakan jarak yang cukup jauh untuk menjenguk, ya
jarang keluarga besar saya datang kesini, paling pas waktu liburan
panjang aja mbak kesininya, keluarga saya juga kalau kesana jarang
mbak, soalnya takut mengganggu sekolahnya Ayu.
b. Ny.L masih bergantung dalam mengurus anak pada suami dan ibunya.

15. Riwayat keluarga inti


a. Proses pembentukan keluarga
Keluarga Tn.MK dibentuk melalui ikatan perkawinan yang sah di mata
hukum dan agama. Tn.MK berkata bahwa Dulu saya kenal sama istri
saya pas SMA, saat itu saya beda sekolah mbak. Saya punya teman,
ternyata dia kakaknya istri saya. Selama 10 tahun kita pacaran dan pada
tahun 2009 kita tunangan dan 2010 kita menikah mbak. Dari
pernikahannya, keluarga Tn.MK dikaruniai 2 anak perempuan yaitu
berumur 6 tahun dan 1 bulan. Yang bernama (Ayu dan Ayra). Dari awal
pernikahan sampai sekarang bertempat tinggal didekat rumah ibu
kandung dari istri saya dan akan terus menetap disini.
b. Riwayat kesehatan kelurga inti
Ny. L berkata bahwa setelah anak kedua saya lahir mbak, tidur saya
tidak teratur dan sering terbangun karena An. Ayra sering ingin
menyusu.
Tn.MK mengeluh Semisal cuaca dingin mbak, saya biasanya
langsung sesak. Gak tau ini kenapa, udah dari dulu kayak gini mbak,
dan kata dokternya ini ada gangguan diparu, tetapi kalau gak dingin
mbak biasanya gak ada keluhan apa-apa.
An.Ayu berkata ya dulu pernah sakit gigi kak, yang bagian belakang,
kayakanya bengkak soalnya sakit banget kak buat makan sama
ngomong, tadi malem aja aku panas kak, sampai gak bisa tidur, kata
mamah nanti sore mau diajak periksa ke dokter
An. Ayra mendapatkan ASI sepenuhnya.
c. Perhatian terhadapa pencegahan penyakit
Keluarga Tn.MK sudah melakukan upaya untuk pencegahan penyakit
yang kemungkinan dapat berisiko yaitu seperti Tn.MK tidak merokok,
tidak sering minum kopi dan keluarga juga jarang menggunakan obat-
obatan pembasmi nyamuk.
d. Sumber pelayanan kesehatan
Ny.L berkata bahwa biasanya keluarga pergi berobat ke dokter keluarga,
ya semisal sakitnya parah langsung dibawa ke Rumah Sakit Citarum
mbak. Ny L juga berkata keluarga saya sudah memiliki jaminan
kesehatan seperti BPJS dari tempat kerja suami saya.

16. Riwayat keluarga sebelumnya


Ny.L berkata bahwa ada riwayat penyakit sebelumnya yang diderita oleh
kedua belah pihak keluarga, mertua laki-laki saya menderita penyakit
jantung dan selalu kontrol sebulan sekali, mertua perempuan saya menderita
hipertensi dan selalu rutin minum obat, ayah saya sudah meninggal tahun
2012 karena tumor mbak, kalau Ibu saya pernah mengalami mioma karena
pemasangan IUD. Dalam keluarga saya tidak ada konflik apa-apa mbak baik
dirumah tangga saya maupun di keluarga besar saya.
C. Data Lingkungan

17. Karakteristik rumah


a. Luas rumah : 104 m2
b. Kepemilikan : Tn.MK
c. Jumlah kamar/ruangan : ruang tamu, 1 kamar tidur Tn.MK dan Ny.L
beserta dengan anaknya sekaligus ruang nonton TV, 1 gudang
menjadi tempat barang-barang keluarga,dibelakang terdapat tempat
mencuci dan menjemur pakaian dan terdapat 1 kamar mandi. Rumah
memiliki teras dan garasi.
d. Ventilasi/jendela : Terdapat 1 jendela di ruang tamu akan yang bisa
dibuka agar udara diruagan dapat bertukar.
e. Pemanfaatan ruangan : teras rumah sering dimanfaatkan untuk
berkumpul dengan tetangga-tetangga. Ruang tamu dimanfaatkan
sebagai ruang untuk menonton TV. Ruangan yang lain dimanfaatkan
sesuai fungsinya.
f. Septic tank : terletak di belakang rumah, jarak septic tank dengan
sumber air bersih jauh 5 m.
g. Sumber air minum : sumber air bersih dari PAM. Keluarga ini memiliki
sumur tetapi tidak dipergunakan karena airnya berwarna kuning.
Sumber air minum dari air mineral galon.
h. Kamar mandi/WC : terdapat 1 kamar mandi.
i. Sampah limbah rumah tangga : Dialirkan ke selokan terbuka di depan
rumah. Got terbuka tidak mengalir dan menggenang dan letaknya
berada didepan rumah, dan akan diangkut oleh petugas sampah dua
kali sehari.
j. Kebersihan lingkungan : lantai bersih, terdapat dedaunan berserakan
dihalaman, terkadang juga ada kotoran hewan dihalaman karena
tetangga rumah keluarga ini memiliki hewan ternak.
k. Keadaan didalam rumah : pencahayaan rumah cukup, Atap rumah
berupa genteng dan tidak memiliki langit-langit , sehingga ketika
hujan turun akan terdengar suara hujan mengenai seng rumah,
dinding rumah bersifat permanen dengan temboknya sudah tembok
semen, lantai pada ruang tamu, kamar mandi ,kamar tidur sudah
lantai keramik tetapi lantai dapur masih plesteran.
l. Keadaan diluar rumah : lingkungan rumah ramai tetangga, terdapat
pohon-pohon dan perkebunan warga.
Tn.MK berkata disini nyaman lingkungannya mbak, aman,
jarang ada pencurian, bencana, tapi pernah ada kasus begal pas lagi
marak-maraknya itu lo mbak. Saya juga merasa bersyukur sudah
memiliki rumah meskipun sederhana. Keluarga Tn.MK mempunyai
rencana akan memperbaiki rumah seperti langit-langit rumahnya.
18. Denah Rumah

B T
Tempat Mencuci Pakaian Dapur

S
5m
5m

1m
Kamar Mandi Gudang
2m

5m 2m
Kamar Tidur
Ruang Keluarga
3m

Teras/ Garasi
3m

Gambar : Denah Rumah Keluarga


19. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Interaksi antar tetangga terjalin sangat baik. Setiap sore warga sering
berkumpul bersama di depan rumah atau tempat untuk berkumpul dan
anak-anak bermain di halaman rumah. Hubungan antar tetangga terjalin
rukun. Mayoritas warga bekerja di perusahaan. Menurut keluarga Tn.MK
lingkungan sekitar rumah sangat nyaman untuk tempat tinggal baik
lingkungan fisik, biologi, dan sosial. Ny. L berkata Kalo disini dari pagi
sampai malem rame sama tetangga-tetangga pada ngumpul-ngumpul di
depan rumah. Disini setiap malem jumat ada pengajian di rumah warga,
nanti digilir gitu. Ada pengajian, yang ikut juga macem-macem mbak dari
anak-anak muda sampe mbah-mbah juga ikut pengajian. Warga disini
kebanyakan kalau yang bapak-bapak biasanya kerja nya di perusahaan
mbak, kalua yang Ibu-ibu disini kebanyakan ibu rumah tangga. Saya seneng
mbak disini, rame.

20. Mobilitas geografis keluarga.


Ny.L berkata keluarga saya tinggal disini sudah 7 tahun dari habis nikah
mbak, gak pernah pindah-pindah. Awalnya sih mbak rumah ini kita kontrak
tapi alhamdullillah sekarang udah punya sendiri. Sarana transportasi yang
digunakan keluarga Tn.MK yaitu sepeda motor meskipun keluarga memiliki
mobil dengan alasan kalau naik mobil takut macet. Jika mengantar anak
sekolah keluarga juga tetap memakai sepeda motor. Jika keluarga Tn.MK
sakit atau ingin memeriksakan kesehatan menggunakan sepeda motor
menuju Dokter keluarga ataupun Rumah sakit. Ny.L berkata Saya dan suami
kalo kemana-mana pake motor mbak. Kalo ngatar ayu suami saya juga pake
motor mbak.. soalnya kalau naik mobil takut macet mbak dan semakin lama
diperjalanan. Tetapi kalau keluarga mau jalan-jalan atau liburan pake mobil
mbak.
21. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.MK biasanya berkumpul bersama-sama ketika malam hari saat
Tn.MK sudah pulang dari bekerja. Selain itu terkadang mertua dan kakak ipar
Tn.MK datang untuk melihat cucunya. Anggota keluarga Tn.MK selalu
berinteraksi dengan tetangga dengan berkumpul bersama ketika sore hari.
Ketika ada pengajian yang diadakan di masjid atau di rumah warga Tn.MK
dan Ny.L sering ikut serta. Ny.L berkata Suami saya kalo pulang kerja itu
mesti sore mbak, kadang malah pulang malam, jadi ya kalo ngumpul bareng-
bareng suami ya paling cuma pas malam aja mbak. Apa lagi sekarang dah
punya adek, kalo pulang yang dicari nomer satu yaa anaknya hahaha. Kita
sih biasanya nonton TV bareng-bareng, Kalo gak yaa paling ngumpul sambil
ngobrol-ngobrol kayak biasanya. Sebelum punya adek saya sering itu ikut
pengajian di rumah warga sini, rame-rame sama tetangga. Suami juga ikut
pengajian. Dari dulu tradisi disini emang kaya gitu mbak, saya juga seneng
kalo ngumpul-ngumpul sama tetangga. Sama tetangga kan menjalin tali
sillaturahmi juga. Ayu juga mbak tiap sore dia pasti pergi mengaji. Kalau
masalah gotong royong kan kadang jadwalnya gak pasti, nah biasanya
nggak setiap minggu ikut rutin gotong royong mbak.

22. Sistem pendukung keluarga


a. Formal
Keluarga Tn.MK kadang meminta bantuan kepada orang tua Ny.L jika
ada masalah. Saudara dekat keluarga Tn.MK juga ikut serta membantu
ketika ada masalah. Ny. L berkata saya sering minta bantuan ibu kalo
ada apa-apa. Sama keluarga yang lain juga dibantuin kayak kemarin pas
mau lahiran saya diantar saudara sama ditugguin dirumah sakit mbak,
Kalo sama keluarga sendiri pasti saling membantu
b. Informal
Jika ada anggota keluarga Tn.MK yang sakit biasanya memeriksakan
kesehatan di Dokter keluarga didekat rumah tetapi kalau sudah parah
selalu dibawa kerumah sakit citarum. Ny.L memeriksakan kandungan ke
bidan ketika hamil yang pertama tetapi karena ada pengalaman buruk
janin di kandungan Ny.L posisinya sungsang dan tidak mau turun ke
panggung dan hal ini menjadi trauma pada Ny.L dan pada saat kehamilan
kedua Ny.L periksa kehamilan selalu langsung kerumah sakit. Ny.L
berkata Biasanya kalo keluarga sakit priksanya ke dokter keluarga
mbak atau nggak kalau semisal parah dibawa ke rumah sakit citarum.
Hamil saya yg pertama periksanya ke bidan mbak tapi nggak tau kenapa
posisi janin saya sungsang dan gak mau turun ke panggul dan saya
masih trauma pada kehamilan kedua dan akhirnya suamai saya juga
memutuskan untuk periksa kehamilan ke rumah sakit citarum. Tetapi
kalau anak saya imunisasi saya bawa nya ke puskesmas rowosari mbak,
semua biaya sih mbak pake bpjs yang ditanggung dari kantor suami saya
mbak.

D. Struktur Keluarga

23. Pola Komunikasi Keluarga


Ny. L berkata Keluarga saya setiap harinya kalo komunikasi pakai bahasa
indonesia walaupun kadang-kadang pakai bahasa jawa mbak. Sama ibu dan
keluarga saya juga pakai bahasa indonesia. Setiap hari saya pasti ngomong
mbak sama ibu karena saya sering membantu ibu jualan warung nasi, tetapi
setelah saya melahirkan saya jarang membantu ibu saya karena harus
mengurus anak-anak mbak. Kalau sama suami biasanya ngobrol kalau sore
setelah suami pulang sekalian nonton TV bareng mbak. Kalau sama mertua
saya biasanya kalau komunikasi ya lewat HP mbak dan alhamdullilah gk ada
masalah apa-apa mbak.

24. Struktur kekuatan keluarga


Ny. L berkata Kalo ada masalah kita bicarain bareng-bareng. Seringnya
yang mengambil keputusan suami saya. Alhamdulilah mbak meskipun suami
saya yang mengambil keputusan dirumah ini, suami saya tetap mau
mendengarkan apa pun yang saya bilang mbak agar masalahnya bisa
teratasi.

25. Struktur peran


a. Formal
Ny. L berkata suami saya sebagai kepala keluarga mbak, yang selalu
mengambil keputusan di rumah ini. Dan saya sendiri ya sebagai ibu
rumah tangga yang mengurus anak-anak dirumah.

b. Informal
Ny.L berkata Kalo suami cari nafkah buat kebutuhan. Kalo buat anak ya
kebutuhannya dipenuhi bersama, suami saya yang kerja saya yang
belanja mbak.. Kalau ayu mbak setelah punya adek sebelum dia ngaji dia
mau jagain adek nya mbak saat saya mencuci pakaian atau pun beres-
beres rumah. Kalo sekarang ini karna dah punya anak 2 jadi yang masih
bekerja suami aja, saya sebagai istri dirumah, kadang- kadang masak,
belanja, dan ngurus anak. Dulunya mbak sebelum saya melahirkan saya
membantu ibu jualan di warung, tetapi setelah melahirkan saya lebih
fokus mengurus anak mbak, bahkan sekarang yang masakin makanan
keluarga saya ibu saya sendiri mbak, saya tinggal ngambil di warung
ibu.

26. Nilai dan norma keluarga


Keluarga Tn.MK berpegang pada nilai dan norma agama dan kekeluargaan.
Sejak kecil Ny.L sudah diajarkan tentang pentingnya agama dan keluarga oleh
orang tuanya. Ny. L berkata Sejak kecil saya sudah diajari agama sama
orang tua saya, diajari sholat ngaji dan menghargai orang tua. Sampai
sekarang masih suka ikut pegajian disini. Kalo ada masalah keluarga ya
keluarga yang lain tau, tidak ada yang ditutup-tutupi, semua keluarga dekat.
Sama tetangga-tetangga juga dah ngrasa kayak saudara. Keluarga kami
juga selalu berusaha mbak mengikuti norma-norma yang ada di puri dinar
elok ini.

E. Fungsi Keluarga

27. Fungsi afektif


Tn MK berkata tidak pernah ada masalah yang besar sih mbak, hanya
masalah-masalah yang kecil aja biasanya mah. Keluarga juga saling
mendukung dan menumbuhkan sikap saling menghargai. Keluarga
cenderung tidak mengungkapkan segala yang ada di pikirannya secara
terbuka namun ketika mereka tidak mampu menahannya maka akan segera
dibicarakan. Ny.L berkata Saya sebagai istri ya mendukung suami, urusan
pekerjaan juga. Suami saya juga menghormati saya sebagai istri. Sesibuk
apapun kerjanya suami saya selalu ada waktu bersama dengan keluarga dan
selalu berusaha membahagiakan anak dan istrinya. Kalau buat Ayu sih mbak,
dia kan orangnya agak keras kepala, jadi ya agak ngeyel gitu, tapi dia
anaknya gak ngelawan orang tua gitu o mbak.

28. Fungsi sosialisasi


Ny.L berkata Dengan keadaan suami yang kerjanya mulai pagi sampai sore
jadi komunikasinya juga terbatas mbak paling cuma malam hari, tetapi
meskipun suami saya bekerja suami saya selalu memberikan kabar lewat
WA. Kalo pulang rumah juga mesti ngobrol-ngbrol bareng sambil nonton TV.
Tn.MK berkata yaa kalau hubungan keluarga ini dengan lingkungan sekitar
sih baik-baik aja Mbak, sering ngobrol juga kok dan saling membantu juga
mbak. Kalau Ayu juga hubungan dengan teman-teman nya juga baik aja
mbak tidak ada masalah.

29. Fungsi perawatan kesehatan


a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. L berkata Dulu pas saya melahirkan ayu mbak yang ngurus itu ibu
saya. mulai dari memandikan, mijet, bedong dan perawatan tali pusat,
apapun saya selalu meminta tolong kepada ibu saya mbak. Makanya
sekarang saat mengurus anak kedua ini saya masih kurang dalam
mengurus anak baru lahir mbak, rasanya masih takut mbak kalau
ngalakuin sendiri. Sekarang saya lebih sering minta tolong ke suami saya
mbak karena ibu saya sibuk bekerja. Kalau ayu sih mbak kadang giginya
sakit tapi gak tau kenapa mbak, soalnya ayu emang susah kalau disuruh
goosok gigi mbak. Paling dia gosok gigi pas mandi pagi sebelum
brangkat sekolah terus tiap malam juga pasti ayu minum susu ya mbak
tapi langsung tidur gak mau gosok gigi dulu, saya juga takut maksa ayu
mbak. Selain itu juga saya masih kurang tau dalam perawatan payudara
mbak. Sewaktu menyusui ayu mbak ASI nya kurang lancar terus anak
yang kedua saya ini ASI nya lancar tapi yang sebelah kanan tidak mau
keluar mbak, gak tau kenapa mbak si adek juga gak mau nyusu yang
sebelah kanan. Kadang-kadang sampai bengkak mbak, terus langsung
saya peras dan ASI nya saya simpan dikulkas mbak, tetapi saya juga
masih kurang tau mbak cara memnyimpan ASI dikulkas kayak gimana
mbak. Kalau untuk Ayra sih kan 2 hari yang lalu pilek sih mbak, sampe
semingguan lamanya, terus Ayra kan dulunya lahirnya kecil sih mbak gak
kayak kakanya 4 kg, si Ayra mah cuma 2,5 kg, tapi kemarin terakhir
dihitung 3,7 kg, kata orang yang di posyandu aja juga kaget kok cepet
banget nambah beratnya, hahaha. Tn.MK berkata ya saya sih mbak,
sehat-sehat aja, palingan mah ya cuma pegel-pegel atau nggak masuk
angin biasa gitu mbak.
b. Mengambil keputusan
Ny. L berkata Keluarga saya udah ada Dokter keluarga mbak, jadi jika
sakit sedikit aja langsung berobat kesana tetapi kalua udah parah
langsung berobat ke Rumah sakit Citarum. Keluarga berobat kesana
karena BPJS yang didapatkan dari kantor suami saya tempat berobatnya
di citarum mbak jadi yah jarang pindah-pindah ruma sakit kalau tidak
ada rujukan.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit (mengalami masalash kesehatan)
Ny L berkata Kita saling rawat aja kok mbak, kalau saya sakit nanti
suami saya urusin, ya saling jaga satu sama lain kalau sakitnya cuma
demam sederhana gitu mbak, kalau semisal Ayu yang sakit yah aku
suami saling menjaga aja mbak. Alhamdulilah kata Dokter Ayu dan Ayra
sehat-sehat aja mbak tidak ada masalah sekarang. Tetapi 2 bulan yang
lalu Ayu di bawa kedokter mbak karena giginya sakit sampai tidak
sekolah 1 hari mbak.
d. Memodifikasi lingkungan
Ny. L berkata bahwa Ya, kalo lingkungan sekitar rumah selalu
dibersihkan Mbak. Soalnya saya juga gak suka kalau lihat yang kotor-
kotor mbak, mata saya langsung risih gitu mbak, hehehe.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ny. L berkata keluarga saya mbak semisal perasaan gak enak langsung
berobat aja mbak, takut kalau semisal ditahan-tahan malah lebih parah.
Keluarga saya juga tidak ada rasa takut mbak kalau berobat mbak.

30. Fungsi reproduksi


Ny.L berkata ya dari dulu saya pengennya anaknya Cuma 2 mbak, kalau
masalah mens, dulu waktu belum menikah kalo mens itu pegel-pegel mbak
badannya. Ya biasalah mbak, pegel di pinggang, kadang ya nyeri dikit di
bagian perut bawah, tapi nyerinya masih bisa dikendalikan kok mbak, kalau
sekarang sih alhamdulillah gak ada keluhan saat mens. Kalau tentang KB,
saya masih bingung mbak mau KB apa, kalau setelah melahirkan Ayu sih
saya pakai KB Implant, tapi setelah anak kedua ini saya masih bingung mbak
pakai KB apa, pengennya kok mau sterile aja, saya mau KB suntik sama pil
kok masih mikir-mikir ya mbak, katanya bisa bikin gendut dan hipertensi, dan
katanya kan juga harus rutin ya mbak, ya jadi males kalau yang begituan
mbak, saya orangnya males yang ribet gitu sih mbak, kalau IUD saya ya
takut, kan ibu saya kena mioma karena pemasangan IUD, saya jadi takut
mbak. Tapi ya itu mbak, saya masih bingung kalau sterile, masih takut dan
juga masih bingung mbak.
31. Fungsi ekonomi
Ny L berkata Suami saya kan sudah bekerja ya mbak, ya kalo kebutuhan
rumah ya diurus bareng-bareng dan kalau untuk penghasilan keluarga cukup
mbak untuk memenuhi kebutuhan, dari kebutuhan rumah, untuk sekolah
Ayu, belanja pakaian, belanja bulanan juga alhamdulillah cukup mbak. Kalo
jaminan kesehatan keluarga, keluarga saya sudah memiliki jaminan
kesehatan seperti BPJS dari tempat kerja suami saya mbak.

F. Stres dan Koping Keluarga

32. Stresor jangka pendek dan panjang


a. Stresor jangka pendek adalah stesor yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu.
Kehamilan kedua sama dengan riwayat kehamilan
sebelumnya
Ny.L berkata dulu mbak pas hamilnya si Ayu, saya pengen
banget mbak lahirnya bisa normal, tapi ternyata posisinya
malah sungsang, jadi ya harus di sesar biar gak ada resiko
kata dokternya, eh ternyata hamil anak ke dua ini awalnya
juga sungsang mbak, tapi mendekati waktu persalinan
posisinya sudah normal, tapi dedeknya gak mau turun ke
panggul, jadi dokter juga nyaranin buat di operasi lagi mbak,
kadang ya meri gitu mbak lihat orang atau tetangga saya
yang kemarin habis lahiran gitu bisa normal, penasaran juga
mbak gimana rasanya ngeden, terus juga bisa langsung
beraktivitas lagi mbak, kayak jalan-jalan, kan kalau operasi itu
kan sakit banget mbak sampe berhari-hari, harus latihan
miring kanan kiri, duduk, baru bisa jalan dan itupun aja masih
nyeri-nyeri, tapi mbak saya tetap bersyukur kok, gak ambil
pusing meskipun saya harus operasi dua kali,,suami saya juga
selalu bilang ini semua rencana Tuhan.
Anak kedua lahir dengan berat badan minimal
Ny.L berkata dulu Ayu itu lahirnya 4 kg, itu gede banget
mbak, tapi pas Ayra lahir saya malah kaget mbak, kok kecil
banget beratnya Cuma 2,5 kg. Beda banget sama kakaknya,
padahal makannya aja kayaknya sam ik mbak. Tapi setelah 1
minggu berat aira langsung nambah mbak.
Tn.MK berkata ya biasa aja mbak, ya nggak merasa tekanan
yang berlanjut-lanjut, ya paling kalau ada masalah ya paling
masalah dari pekerjaan aja, dan itupun masih bisa saya atasin
mbak, gak sampai yang berlanjut-lanjut. Kalau semisal gak
bisa saya atasi mbak langsung langsung cerita ke istri saya.

b. Stresor jangka panjang adalah stesor yang memerlukan


penyelesaian dalam waktu > 6 bulan
Keluarga Tn.MK tidak pernah mengalami stressor jangka
panjang.

33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stesor dan strategi


koping yang digunakan
Untuk stressor jangka pendek Ny.L mengaku cemas, disaat
mendekati persalinan yang kedua mengalami sulit tidur dan
merasa khawatir dan takut dengan persalinannya
34. Koping keluarga
Tn.MK berkata saya sih kalau lagi ada masalah ya berusaha tenang aja
mbak, selalu berpikir positif. Kan gitu sih mbak baiknya, kalau kayak gitu
dipikirin nanti bisa nambh sakit mbak, bisa pusing lah atau apalah
mending dibawa santai.
Ny.L berkata kalau saya sih mbak kalau ada masalah saya ya ceritanya
sama suami saya, kalau udah teratasi ya alhamdulillah, kalau belum
biasanya saya cerita sama ibu saya.

G. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia

35. Praktik diet keluarga


Ny.L dan suami (Tn.MK) mengaku mengkonsumsi semua jenis makanan.
Tn.MK tidak memiliki kebiasaan merokok ataupun mangkonsumsi kopi.
Ny.L berkata Saya makanan apapun tak makan mbak, apa lagi kemarin
pas hamil saya makan apa aja. Ya makan nasi, sayur, ayam/ikan, tahu
tempe, apa aja pokokya. Saya juga punya pantangan makanannya ya itu
mbak ikan pindang. Nah buat gizi anak saya juga kan ya mbak kalau
buat kebiasaan minum saya itu tiap hari bisa sampai 8 gelas lebih air
putih mbak. Kalau minum susu gitu saya malah gak doyan mbak,
mending air putih mbak. Kalau buat anak saya Ayu ya biasalah ya mbak,
mungkin karena masih kecil jadi kadang-kadang masih pilih -pilih
makanan. Tapi biasanya saya tetep masakin sayur lauk buah lah mbak
minimal,si Ayu itu paling suka makan pakai telur mbak, mau diapain aja
telurnya, dia tetep suka, pokoknya dia emang paling suka ya pakai telur
dan makan sayur mbak. Tapi kalau Ayu itu termasuk makannya banyak
kok mbak. Tn.MK berkata Saya itu tidak suka minum kopi mbak,
ngrokok juga enggak, ya kalau masalah makanan saya tu orangnya gak
pilih-pilih modelnya tu mbak, makan ya adanya apa dimakan, biasanya
ya sayur, lauknya tahu tempe/telur, ada buahnya juga. Tapi saya gak
punya pantangan kayak istri saya itu mbak. Kalau minum saya tu juga
sering minum air putih mbak. Keluarga kita tu suka minum air putih
mbak. Galon 1 aja itu mbak, buat keluarga kita gak sampai seminggu
udah habis mbak.
(Makanan sehari-hari keluarga terlampir)

36. Istirahat dan tidur keluarga


Ny.L sudah beradaptasi dengan kehadiran anaknya. Setiap malam
anaknya sering terbangun karena menyusu. Awalnya sedikit berat
dirasakan Ny.L untuk begadang setiap malam, namun saat ini sudah
terbiasa. Tn.MK tidak memiliki kebiasaan tidur malam, apabila sudah
mengantuk, Tn.MK langsung istirahat. Ny.L berkata Sekarang saya
malah jadi kebiasaan begadang mbak, karena si bayi pengen nyusu gitu
mbak, kadang ya sampe suami saya nemenin begadang gitu mbak,
pertama-tamanya ya berat mbak, ya saya kan lahirannya sesar ya mbak,
jadi kadang aja masih nyeri-nyeri dikit gitu mbak ditambah harus
begadang, tapi kalo sekarang dah mulai biasa mbak, dah biasa begadang
juga. Apalagi ini anak saya kalo malam malah melek diatas jam 12 an
sampe jam 3 pagi mbak. Tidurnya kalo siang gini jam 1 apa jam 2an. Kalo
anak saya tidur ya saya ikut tidur.

37. Olahraga/ mobilisasi


Anggota keluarga tidak teratur melakukan olah raga hanya terbatas pada
aktivitas sehari-hari yaitu membersihkan rumah dan ketika bekerja. Ny.L
berkata Saya olahraganya paling jalan-jalan aja deket rumah gini paling
sama nyapu-nyapu halaman gitu mbak, ya sebatas saya melakukan
aktivitas sehari hari ini lo mbak, tapi setelah melahirkan ini saya kurangin
aktivitas yang berat-berat mbak, kan habis sesar gini rasanya masih sakit
buat ngapa-ngapain, ya tapi saya harus biasakan kan ya mbak, soalnya
punya anak yang Ayu juga jadi kadang terpaksa harus nglakuin ini itu,
tapi kadang juga dibantu suami kok mbak. Keluarga kami biasanya kalo
mau kemana-mana biasaya kalau gak pake mobil ya pake motor ko
mbak, kalau jauh terus perginya sama keluarga ya naik mobil, kalau yang
deket-deket biasanya ya naik motor mbak. Tn.MK berkata ya
olahraganya paling cuma jalan-jalan mbak, tapi kadang juga pernah
sepedaan sama Ayu dan istri juga, soalnya kan mbak kerjanya dari pagi
sampe sore, terus nyampe rumah palingan udah malam terus langsung
istirahat,jadi gak sempat mbak

38. Eliminasi
Ny.L berkata Lancar mbak setiap hari kalo BAB, saya banyak makan
buah soalnya. Kalo pipis ya 4-5 kali sehari, gak ada keluhan apa-apa sih
mbak kalau buat pipis sama BAB nya, lancar semua. Tn.MK berkata
Saya lancar-lancar saja BAB nya. Kalo pipis ya biasa mbak, gak pernah
itu kalo malem bolak-balik kamar mandi, biasa saja. Gak ada keluhan-
keluhan juga mbak.Ayu, Ayra juga lancar-lancar aja mbak,gak ada
masalah. Akhir-akhir ini mbak Ayra seringnya pakai pampers mbak,biar
gak ribet gonta-ganti.

39. Personal hygine


Ny.L berkata Saya mandi ya 2 kali sehari, sikat gigi ya pas mandi.
Kemarin waktu hamil kadang sikat gigi sampe 3 kali sehari. Kramas ya
seminggu 2-3 kali. Kalo cuci tangan ya selalu cuci tangan kalo mau sama
habis makan apa habis dari kamar mandi. Bersihin daerah kemaluan
pake air biasa mbak, kata dokter saya gak boleh pake sabun. Tn.MK
berkata Saya mandi ya 2 kali, sikat giginya pas mandi, keramas tiap hari.
Cuci tangan ya sebelum makan cuci tangan, pas wudhu juga. Kalau ayu
mbak mandinya 2 sehari, gosok gigi pas mandi sama kalau habis makan
jajan-jajan manis mbak, Aira mandinya 2 kali sehari

H. Pengkajian Psikiatrik

40. Konsep diri


a. Identitas Diri
Ny.L berkata sangat menyayangi keluarganya dan merasa bahagia atas
kehadiran putri keduanya. Ny.L berkata Saya sebagai seorang istri ya
harus berbakti kepada orang tua dan suami itu kan wajib mbak. Ya jelas
saya menyayangi keluarga saya mbak Saya juga senang dengan
kelahiran anak saya ini.. Tn.MK berkata Saya kan sudah jadi ayah dari 2
anak mbak, ya saya senang mbak, jadi tambah personil mbak.haha.
b. Citra tubuh :
Ny.L berkata setelah melahirkan beratnya jadi berkurang halah mbak,
sebelum saya hamil berat saya tu 70 an lah mbak, hla terus pas hamil
malah jadi naik banyak jadi 82,5 kg. Hla ini habis melahirkan turun lagi
5kg an mbak. Tn.MK berkata ya saya gini-gini aja mbak, gak ada
bagian tubuh yang gak tak suka, ya badannya diberikan sama yang
Diatas seperti ini harus dirawat dan disyukuri kan mbak.
c. Ideal diri :
Ny.L berkata Saya ya pengennya jadi ibu yang baik buat anak saya, jadi
istri yang baik buat suami saya. Saya juga masih terus belajar untuk bisa
jadi yang terbaik buat keluarga saya.dari dulu saya Cuma pengen punya
2 anak, dan alhamdulillah sekarang keturutan mbak, ya saya senangnya
luar biasa. Tn.MK berkata Saya pengennya jadi suami yang baik buat
istri saya dan ayah yang baik buat anak-anak saya mbak. Saya ya
pengennya bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang
baik dan sholehah lah mbak
d. Peran :
Ny.L berkata Saya sebagai istri ya di rumah ngurus rumah, masak,
ngurus anak. Sebelum punya anak yang kedua ini kadang saya kerja
bantu-bantu di warung, setelah melahirkan belum tau ini saya udah gak
ke warung dulu, mau fokus ngurus anak dulu lah mbak, pengennya saya
sih di rumah dulu aja ngurus anak. Kalo suami saya ya tugasnya cari
nafkah mbak buat kebutuhan, sekarang sudah ada 2 anak jadi ya selain
jadi suami jadi ayah juga.
e. Harga diri :
Ny.L berkata Saya ya memang seperti ini. saya senang dengan diri saya
sendiri. Saya juga senang tinggal di rumah ini. Tetangga-tetangga disini
masih rukun dah kayak saudara sendiri mbak
41. Status kesehatan mental
a. Gambaran umum :
Ny.L dan Tn.MK terlihat ramah dan kooperatif saat pengkajian.
b. Status emosi :
Ny.L dan Tn.MK terlihat santai saat pengkajian.
c. Berpikir :
Ny.L dan Tn.MK menjawab dengan jelas pertanyaan yang diajukan dan
jawaban sesuai dengan pertanyaan.
d. Sensori & kognitif :
Ny.L dan Tn.MK menjawab pertanyaan dengan sadar, memiliki daya
ingat yang bagus.
42. Pengkajian Risiko
a. Pengkajian resiko depresi Ny.L
Skore Aspek Jawaban
1 Kesedihan Tidak
3 Pesimisme Tidak
0 Rasa kegagalan Tidak
0 Ketidakpuasan Tidak
0 Rasa bersalah Tidak
0 Tidak menyukai diri Tidak
sendiri
0 Membahayakan diri Tidak
sendiri
0 Menarik diri dari social Tidak
0 Keragu-raguan Tidak
0 Perubahan gambaran Tidak
diri
2 Kesulitan kerja Tidak
2 Keletihan Tidak
0 Anoreksia Tidak
Pengkajian menunjukkan Ny. L (istri) tidak memiliki resiko depresi

b. Pengkajian resiko depresi suami


Skore Aspek Jawaban
1 Kesedihan Tidak
3 Pesimisme Tidak
0 Rasa kegagalan Tidak
0 Ketidakpuasan Tidak
0 Rasa bersalah Tidak
0 Tidak menyukai diri Tidak
sendiri
0 Membahayakan diri Tidak
sendiri
0 Menarik diri dari social Tidak
0 Keragu-raguan Tidak
0 Perubahan gambaran Tidak
diri
2 Kesulitan kerja Tidak
2 Keletihan Tidak
0 Anoreksia Tidak
Pengkajian menunjukkan bahwa Tn.MK (suami) tidak memiliki resiko depresi
I. Pemeriksaan Penunjang (laboratorium, rontgen, dan sebagainya).

J. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang


dihadapi

Ny.L berkata Saya berharap dengan kehadiran mbak-mbak ini dapat


membantu saya mengatasi masalah kesehatan di keluarga saya. Bisa
ngajari saya cara merawat anak saya, memberikan solusi biar asi lancar,
cara menyimpan asi, tahu gizi yang baik buat Ayu dan Aira mbak. Ngasih
solusi ini juga mbak, ini Ayu giginya itu udah pada berlubang terus gigis juga
mbak.
K. Pemeriksaan Fisik

Tn. MK Ny. L An. Ayu By. Ayra


Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis
Vital Sign Suhu : 37,000C Suhu : 37,20C Suhu : 37,000C Suhu : 37 0C
TD : 130/90 mmHg TD :110/80 mmHg Nadi : 82 kali/menit Nadi : 112 kali/menit
Nadi : 88 kali/menit Nadi : 82 kali/menit RR : 20 kali/menit RR : 24 kali/menit
RR : 24 kali/menit RR : 20 kali/menit
Kepala - Bentuk bulat ukuran - Bentuk bulat ukuran mesocephal. - Bentuk bulat ukuran mesocephal. - Bentuk bulat ukuran
mesocephal. - Rambut panjang, berwarna hitam - Rambut panjang, hitam, dan lurus. mesocephal.
- Rambut pendek berwarna dan lurus. - Tidak terdapat kebotakan, - Rambut tumbuh tipis dan
hitam. - Tidak terdapat kebotakan, penyebaran rambut merata. sedikit, penyeba merata
- Tidak terdapat kebotakan, penyebaran rambut merata. - Tidak terdapat perdarahan, bekas - Tidak terdapat perdarahan,
penyebaran rambut merata - Tidak terdapat perdarahan, bekas luka, memar. bekas luka, memar.
dan hitam luka, memar.
- Tidak terdapat perdarahan,
bekas luka, memar.
Mata - Kelopak mata berwarna coklat - Kelopak mata berwarna sesuai - Kelopak mata berwarna coklat - Kelopak mata berwarna
- Bulu mata pendek. kulitnya - Bulu mata jarang, pendek coklat
- Pupil mata isokor. - Bulu mata jarang, panjang - Pupil mata isokor. - Bulu mata jarang, panjang
- Reflek berkedip normal. - Pupil mata isokor. - Reflek berkedip normal. - Pupil mata isokor.
- Gerak bola mata simetris. - Reflek berkedip normal. - Gerak bola mata simetris. - Reflek berkedip normal.
- Letak dan ukuran mata kanan- - Gerak bola mata simetris. - Letak dan ukuran mata kanan-kiri - Gerak bola mata simetris.
kiri simetris. - Letak dan ukuran mata kanan-kiri simetris. - Letak dan ukuran mata
- Tidak ada perdarahan. simetris. - Tidak ada perdarahan. kanan-kiri simetris.
- Konjungtiva berwarna merah - Tidak ada perdarahan. - Konjungtiva berwarna merah - Tidak ada perdarahan.
muda. - Konjungtiva berwarna merah muda. - Konjungtiva berwarna
- Sklera berwarna putih (tidak muda. - Sklera berwarna putih (tidak merah muda.
ikterik). - Sklera berwarna putih (tidak ikterik). - Sklera berwarna putih
- Klien tidak katarak. ikterik). - Klien tidak katarak. (tidak ikterik)
- Klien tidak menggunakan alat - Klien tidak katarak. - Klien tidak menggunakan alat
bantu penglihatan. - Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
bantu penglihatan
- Tidak terdapat benjolan di area
sekitar mata.
Telinga - Telinga kanan dan kiri klien - Telinga kanan dan kiri klien - Telinga kanan dan kiri klien - Telinga kanan dan kiri klien
simetris. simetris. simetris. simetris.
- Bentuk telinga antara kanan - Bentuk telinga antara kanan dan - Bentuk telinga antara kanan dan - Bentuk telinga antara kanan
dan kiri sama. kiri sama. kiri sama. dan kiri sama.
- Tidak ada cairan yang keluar - Tidak ada cairan yang keluar dari - Tidak ada cairan yang keluar dari - Tidak ada cairan yang
dari lubang telinga. lubang telinga. lubang telinga. keluar dari lubang telinga.
- Telinga klien terlihat bersih, - Telinga klien terlihat bersih, tidak - Telinga klien terlihat bersih, tidak - Telinga klien terlihat bersih,
tidak ada kotoran. ada kotoran. ada kotoran. tidak ada kotoran.
- Klien tidak menggunakan alat - Klien tidak menggunakan alat - Klien tidak menggunakan alat - Klien tidak menggunakan
bantu dengar. bantu dengar. bantu dengar. alat bantu dengar.
- Tidak terdapat perdarahan - Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan.
- Tidak ada benjolan disekitar
telinga.
Hidung - Lubang hidung kanan dan kiri - Lubang hidung kanan dan kiri - Lubang hidung kanan dan kiri - Lubang hidung kanan dan
simetris. simetris. simetris. kiri simetris.
- Rambut hidung merata. - Rambut hidung merata. - Tidak ada kotoran ataupun - Rambut hidung merata.
- Tidak ada kotoran ataupun - Tidak ada kotoran ataupun sumbatan. - Tidak ada kotoran ataupun
sumbatan. sumbatan. - Tidak ada keluaran cairan/produksi sumbatan.
- Tidak ada keluaran - Tidak ada keluaran cairan/produksi sputum. - Tidak ada keluaran
cairan/produksi sputum. sputum. - Tidak terdapat cuping hidung. cairan/produksi sputum.
- Tidak terdapat cuping hidung. - Tidak terdapat cuping hidung. - Tidak terdapat polip. - Tidak terdapat cuping
- Tidak terdapat polip. - Tidak terdapat polip. - Tidak terdapat alat bantu nafas. hidung.
- Tidak terdapat alat bantu nafas - Tidak terdapat alat bantu nafas. - Tidak terdapat polip.
- Tidak ada benjolan di sekitar - Klien dapat membedakan
hidung bau.
- Tidak terdapat alat bantu
nafas.
Mulut - Membran mukosa lembab - Membran mukosa lembab - Membran mukosa lembab - Membran mukosa lembab
- Bibir simetris dan berwarna - Bibir simetris dan berwarna - Bibir simetris dan berwarna - Bibir simetris dan berwarna
kemerahan kehitaman kemerahan merah muda
- Tidak terdapat sariawan. - Tidak terdapat sariawan. - Tidak terdapat sariawan. - Klien masih mengeluarkan
- Bentuk gigi rata dengan warna - Bentuk gigi rata dengan warna - Bentuk gigi rata dengan warna cairan dari mulutnya.
sedikit kekuningan. sedikit kekuningan. sedikit kekuningan. - Lidah tidak ada lesi dengan
- Tidak terdapat perdarahan - Tidak terdapat perdarahan gusi. - Tidak terdapat perdarahan gusi. warna merah muda.
gusi. - Lidah tidak ada lesi dengan warna - Lidah tidak ada lesi dengan warna
- Lidah tidak ada lesi dengan merah muda. merah muda.
warna merah muda. - Tidak terdapat sputum. - Tidak terdapat sputum.
- Tidak terdapat sputum
- Tidak ada benjolan di sekitar
mulut dan lidah klien.
Leher - Warna kulit leher klien sama - Warna kulit leher klien sama - Warna kulit leher klien sama - Warna kulit leher klien
dengan warna kulit bagian dengan warna kulit bagian tubuh dengan warna kulit bagian tubuh sama dengan warna kulit
tubuh lain. lain. lain. bagian tubuh lain.
- Klien mampu menoleh ke - Terdapat gerakan kelenjar tiroid - Terdapat gerakan kelenjar tiroid - Tidak ada lesi dan
kanan dan kiri, menunduk dan pada saat menelan. pada saat menelan. pembesaran kelenjar tiroid
menengadah tanpa hambatan. - Klien mampu menoleh ke kanan Klien mampu menoleh ke kanan dan
- Tidak ada pembesaran kelenjar dan kiri, menunduk dan kiri, menunduk dan menengadah
tiroid dan benjolan di sekitar menengadah tanpa hambatan. tanpa hambatan.
leher.
Paru-paru
Inspeksi : - Bentuk dada kanan-kiri - Bentuk dada kanan-kiri simetris. - Bentuk dada kanan-kiri simetris. - Bentuk dada kanan-kiri
simetris. - Tidak terdapat retraksi dada, lesi, - Tidak terdapat retraksi dada, lesi, simetris.
- Tidak terdapat retraksi dada, memar. memar. - Pergerakan dada saat
lesi, memar. - Pergerakan dada saat benafas - Pergerakan dada saat benafas benafas seimbang.
- Pergerakan dada saat benafas seimbang. seimbang.
seimbang.

Palpasi : - Getaran teraba sama antara kanan - Getaran teraba sama antara kanan - Getaran teraba sama antara
- Getaran teraba sama antara dan kiri. dan kiri. kanan dan kiri.
kanan dan kiri. - Tidak terdapat nyeri tekan, - Tidak terdapat nyeri tekan,
- Tidak terdapat nyeri tekan, benjolan, edema. benjolan, edema.
benjolan, edema. - Sonor
Perkusi : - Sonor - Sonor
- Sonor
Auskultasi : - Terdengar suara vasikuler - Terdengar suara vasikuler - Terdengar suara vasikuler
- Terdengar suara vasikuler
Jantung
Inspeksi : - Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris.

Palpasi : - Denyut jantung teraba teratur. - Denyut jantung teraba teratur. - Denyut jantung teraba teratur. - Denyut jantung teraba
teratur.
Perkusi : - Pekak. - Pekak. - Pekak. - Pekak.
- Terdengar bunyi loop dup pada - Terdengar bunyi loop dup pada - Terdengar bunyi loop dup pada - Terdengar bunyi loop dup
Auskultasi : katup jantung. katup jantung. katup jantung. pada katup jantung.
- Irama jantung normal. - Irama jantung normal. - Irama jantung normal. - Irama jantung normal.

Abdomen
Inspeksi : - Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka.
- Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan.

Auskultasi - Terdengar bising usus 8 kali - Terdengar bising usus 9 kali - Terdengar bising usus 8 kali
permenit. permenit. permenit.

Palpasi - Klien tidak merasakan nyeri. - Klien tidak merasakan nyeri ketika - Klien tidak merasakan nyeri. - Ekspresi wajah klien tidak
dilakukan palpasi. berubah.

Perkusi - Suara perkusi normal. - Suara perkusi normal. - Suara perkusi normal. - Suara perkusi normal.

Genetalia
Inspeksi : - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji

Palpasi - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji


Ekstremitas Ekstremitas atas kanan maupun kiri Ekstremitas atas kanan maupun kiri Ekstremitas atas kanan maupun kiri By. Ayra sudah mampu
atas klien mampu melawan gravitasi klien mampu melawan gravitasi dan klien mampu melawan gravitasi dan menggenggam benda yang
dan tahanan dengan skor 5. tahanan dengan skor 5. tahanan dengan skor 5. diberikan kepadanya, By. Ayra
Klien tidak merasakan lemas dan Klien tidak merasakan lemas dan nyeri Klien tidak merasakan lemas dan nyeri sering menggerakkan
nyeri serta tidak terdapat edema serta tidak terdapat edema pada serta tidak terdapat edema pada tangannya setiap kali diberikan
pada ekstremitas atas klien. ekstremitas atas klien. ekstremitas atas klien. reflex.

Ekstremitas Ekstremitas bawah kanan maupun Ekstremitas bawah kanan maupun kiri Ekstremitas bawah kanan maupun kiri Terdapat reflex menggerakkan
bawah kiri klien mampu melawan gravitasi klien mampu melawan gravitasi dan klien mampu melawan gravitasi dan kaki dengan aktif menendang.
dan tahanan dengan skor 5. tahanan dengan skor 5. tahanan dengan skor 5. By. Ayra selalu mencoba
menggerakkan kakinya saat
diberikan reflex.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 72 BULAN

Tabel :Kuesioner Praskrining Anak Ayu

No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara &
membetulkan, katakan pada anak : bahasa

Tunjukkan segi empat merah


Tunjukkan segi empat kuning
Tunjukkan segi empat biru
Tunjukkan segi empat hijau
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?
2 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali Gerak kasar
tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak
ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali
dengan satu kaki?

3 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri Sosialisasi


tanpa bantuan? &
kemandirian
4 Suruh anak menggambar di tempat kosong yang Gerak halus
tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar
orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan
bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang
belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah
berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian
tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan
dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah
anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?

5 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, Gerak halus


dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?

6 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- kalimat Sosialisasi


yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali &
mengulang pertanyaan: "Jika kuda besar maka tikus kemandirian
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah
seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es
dingin, ayah seorang pria) ?
7 Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola Gerak kasar
tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua
tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).

8 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar


Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11
detik atau lebih?

9 Jangan membantu anak clan jangan memberitahu Gerak halus


nama gambar ini, Suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3
kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh
ini?

10 lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. bicara &


Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan Bahasa
sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
"Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di
atas dengan benar? Sendok dibuat dari besi, baja,
plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik,
kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.

PEMERIKSAAN POST PARTUM PADA NY.L

Ny.L melahirkan 6 minggu yang lalu dengan riwayat operasi. Dari hasil pengkajian Ny.L berkata
gak ada lagi darah nifas yang keluar dari vagina mbak, luka jahitan operasinya juga udah
kering dan gak di perban lagi mbak. Saya juga merasa mbak kalau operasi kedua ini lebih cepat
sembuh dibanding yang dulu. Yang sekarang mbak, 4 hari setelah operasi saya udah bisa jalan-
jalan mbak, udah gendong-gendong aira berjemur di pagi hari. Pokoknya sekarang mbak, saya
udah gak ngarasa ada yang sakit lagi mbak.
TAHAP PERKEMBANGAN BAYI AYRA

- Bayi Ayra sudah mampu mengangkat kepala, menahan kepal tetap tegak, dapat melihat dan
memperhatikan beda bergerak.
- Bayi Ayra dapat memberikan rangsang genggaman tangan ketika diberikan stimulus.
- Perkembangan Bayi Ayra sesuai dengan tahap perkembangan.
L. Pohon masalah dari keluarga Tn.MK

Pohon Masalah Ny.L

Persiapan menjadi orang tua Perawatan bayi Tugas


: tidak bisa memandikan, belum bisa mandiri perkembangan
pijat bayi, breastcare,
belum terpenuhi
penyimpanan ASI

Ketidakmampuan menjadi orang tua

Kurang pengetahuan keterampilan menjadi orang tua :


perawatan post partum dan bayi baru lahir

Resiko bayi kurang nutrisi

Ketidakefektian pemberian ASI

Anomali payudara ibu ( bengkak)


Pohon Masalah

Anak Ayu

Nyeri Gangguan nutrisi

Kerusakan Gigi

Pengetahuan mengenai kesehatan gigi,


kebersihan gigi, dan mulut yang kurang baik

Pohon Masalah Tn.MK dan Ny.L

Kurang konsentrasi dalam Kurang istirahat


beraktivitas

Gangguan pola tidur

Sering terbangun karena anak menangis pada malam hari


Analisa data

Tanggal Data Fokus Etiologi Keperawatan Masalah Keperawatan

Selasa ,09 DO : Kurang pengetahuan keterampilan Ketidakmampuan menjadi orang tua


Mei 2017 Ny.L dibantu oleh suami dalam memandikan bayi menjadi orang tua :bayi baru lahir pada Ny.L (00056)
Ny.L terlihat takut ketika memandikan bayi
DS :
Ny.L berkata Dulu pas saya melahirkan ayu mbak
yang ngurus itu ibu saya. mulai dari memandikan,
mijet, bedong dan perawatan tali pusat, apapun
saya selalu meminta tolong kepada ibu saya mbak.
Makanya sekarang saat mengurus anak kedua ini
saya masih kurang dalam mengurus anak baru
lahir mbak, rasanya masih takut mbak kalau
ngalakuin sendiri. Sekarang saya lebih sering
minta tolong ke suami saya mbak karena ibu saya
sibuk bekerja.
Selasa ,09 DO : Pola tidur tidak menyehatkan Gangguan pola tidur pada Ny.L dan
Mei 2017 Ny.L terlihat memiliki kantung mata (tanggung jawab menjadi orang tua) Tn.MK (00198)
DS :
Ny.L berkata Sekarang saya malah jadi kebiasaan
begadang mbak, karena si bayi pengen nyusu gitu
mbak, kadang ya sampe suami saya nemenin
begadang gitu mbak, pertama-tamanya ya berat
mbak, ya saya kan lahirannya sesar ya mbak, jadi
kadang aja masih nyeri-nyeri dikit gitu mbak
ditambah harus begadang, tapi kalo sekarang dah
mulai biasa mbak, dah biasa begadang juga.
Apalagi ini anak saya kalo malam malah melek
diatas jam 12 an sampe jam 3 pagi mbak. Tidurnya
kalo siang gini jam 1 apa jam 2an. Kalo anak saya
tidur ya saya ikut tidur.
Selasa,09 DO : Pengetahuan mengenai kesehatan Kerusakan gigi pada An.Ayu (00048)
Mei 2017 Gigi An. Ayu terdapat karies di bagian gigi gigi seri gigi, kebersihan gigi dan mulut yang
atas (2 gigi), gigi taring atas (2 gigi) dan gigi kurang baik
geraham bagian bawah kiri (1 gigi)
DS :
Anak Ayu ya dulu pernah sakit gigi kak, yang
bagian belakang, kayakanya bengkak soalnya
sakit banget kak buat makan sama ngomong, tadi
malem aja aku panas kak, sampai gak bisa tidur,
kata mamah nanti sore mau diajak periksa ke
dokter
Kalau ayu sih mbak kadang giginya sakit tapi gak
tau kenapa mbak, soalnya ayu emang susah kalau
disuruh goosok gigi mbak. Paling dia gosok gigi
pas mandi pagi sebelum brangkat sekolah terus
tiap malam juga pasti ayu minum susu ya mbak
tapi langsung tidur gak mau gosok gigi dulu.
Selasa,09 DS: Anomali payudara ibu Ketidakefektifan pemberian ASI pada
Mei 2017 Ny.L berkata Selain itu juga saya masih kurang (bengkak yang sebelah kanan) Ny.L ( 00104)
tau dalam perawatan payudara mbak. Sewaktu
menyusui ayu mbak ASI nya kurang lancar terus
anak yang kedua saya ini ASI nya lancar tapi yang
sebelah kanan tidak mau keluar mbak, gak tau
kenapa mbak si adek juga gak mau nyusu yang
sebelah kanan. Kadang-kadang sampai bengkak
mbak,terus langsung saya peras dan ASI nya saya
simpan dikulkas mbak, tetapi saya juga masih
kurang tau mbak cara memnyimpan ASI dikulkas
kayak gimana mbak.
DO :
Saat pengkajian payudara klien sebelah kanan
terlihat lebih besar dibanding sebelah kiri
PRIORITAS MASALAH

No Dx. Keperawatan Prioritas Pembenaran TTD/ Nama

1 Ketidakmampuan menjadi orang tua HIGH Dilihat dari etiologi diagnosa Ketidakmampuan menjadi
berhubungan dengan kurang orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan Ria
pengetahuan keterampilan menjadi keterampilan menjadi orang tua : perawatan post
orang tua : perawatan post partum partum dan bayi baru lahir dapat ditangani lebih mudah
dan bayi baru lahir (00056) dari diagnosa lain karena peran orang tua dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat penting,
dan mengubah pengetahuan itu lebih mudah daripada
mengubah perilaku

2. Ketidakefektifan pemberian ASI pada MEDIUM Ketidakefektifan pemberian ASI memang sangat Ria
Ny.L berhubungan dengan Anomali berpengaruh terhadap status nutris bayinya perlu
payudara ibu perilaku perawatan payudara yang baik dari ibu. Tetapi
(bengkak yang sebelah kanan) untuk mengubah perilaku lebih sulit daripada masalah
( 00104) kurang pengetahuan.

3 Gangguan pola tidur berhubungan MEDIUM Gangguan pola tidur dapat mengancam kesehatan akan
dengan Pola tidur tidak menyehatkan tetapi mengubah perilaku lebih sulit daripada merubah
(tanggung jawab menjadi orang tua) masalah kurang pengetahuan Ria
(00198)

4 Kerusakan gigi berhubungan dengan LOW Kerusakan gigi dapat mengganggu aktivitas,
Pengetahuan mengenai kesehatan gigi, mengganggu kesehatan, akan tetapi dalam
kebersihan gigi dan mulut yang baik penanganannya harus dengan penanganan jangka Ria
(00048) panjang
RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnose Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Kode TTD


Keperawatan Umum Khusus NIC
1 Selasa,09 Ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Neonatal Care: 6820 Ria
Mei 2017 menjadi orang keperawatan selama 3x24 keperawatan selama 3x24 Edukasi orangtua mengenai :
tua b.d Kurang jam diharapkan Ny.L jam diharapkan Ny.L Cara memandikan bayi
pengetahuan mampu melaksanakan mengetahui cara perawatan Cara membedong bayi yang
ketrampilan peran sebagai orang tua bayi: baik dan benar
menjadi orang dengan kriteria hasil: 1. Mengetahui cara Cara pijat bayi
tua : perawatan 1. Terampil melakukan memandikan bayi
bayi baru lahir perawatan post 2. Mengetahui cara
(00056) partum dan bayi baru membedong bayi
lahir 3. Mengetahui cara pijat
bayi
2. Selasa,09 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Lactation Counseling 5244 Ria
Mei 2017 pemberian ASI asuhan keperawatan asuhan keperawatan selama 1. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu
pada Ny.L selama 3 x 24 jam 3 x 24 jam diharapkan tentang ibu menyusui
berhubungan diharapkan mampu mampu mengatasi payudara 2. Mengajarkan ibu untuk melakukan
dengan Anomali memberikan ASI dengan yang bengkak dengan klien perawatan payudara
payudara ibu klien dengan kriteria hasil : dengan kriteria hasil : 3. Memberikan pengetahuan kepada
(bengkak yang ASI lancar Ibu mampu ibu tentang penggunaan pompa
sebelah kanan) Pemberian ASI melakukan perawatan payudara secara tepat dan benar
( 00104) kepada anak payudara yang baik 4. Memberi pengetahuan kepada ibu
secara teratur dan benar tentang menyimpan ASI
Mampu melakukan
massase payudara

3 Selasa,09 Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Sleep Enhancement 1850 Ria
Mei 2017 tidur pada Ny.L asuhan keperawatan asuhan keperawatan selama - Jelaskan pentingnya tidur yang
dan Tn.MK selama 3 x 24 jam 3x 24 jam diharapkan klien adequate
berhubungan diharapkan mampu mampu meningkatkan pola - Fasilitasi klien untuk
Pola tidur tidak memenuhi kebutuhan tidur yang baik dengan mempertahankan aktivitas sebelum
menyehatkan. tidur klien dengan kriteria kriteria hasil: tidur.
(tanggung hasil : - Mampu menyebutkan - Ciptakan lingkungan yang nyaman.
jawab menjadi - Jumlah jam hal-hal yang dapat - Diskusikan dengan keluarga tentang
orang tua) tidur dalam meningkatkan kualitas cara mengatasi penyebab masalah
(00198) batas normal tidur. pola tidur.
(6-8 jam/hari) - Menganjurkan klien untuk mengatur
antara istirahat dan perawatan bayi
- Melibatkan keluarga dalam
perawatan anak agar ibu dapat
beristirahat dengan cukup.

4 Selasa,09 Kerusakan gigi Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Pemeliharaan kesehatan mulut 1710 Ria
Mei 2017 berhubungan asuhan keperawatan asuhan keperawatan selama - Lakukan perawatan mulut dan
dengan selama 3 x 1 minggu diharapkan gigi secara rutin dan
Pengetahuan 3 x 6 bulan diharapkan klien mengetahui tentang mengobservasi kebersihan mulut
mengenai mampu mengurangi kesehatan gigi, kebersihan dan gigi.
kesehatan gigi, kerusakan gigi dengan gigi dan mulut dengan - Mengintruksikan anak untuk
kebersihan gigi kriteria hasil: kriteria hasil: menyikat mulut, gigi dan lidah
dan mulut yang - Jumlah kerusakan gigi - Klien mampu menerapkan - Dorong dan bantu anak untuk
baik (00048) tidak bertambah langkah dan urutan berkumur-kumur setelah
gososk gigi memakan makanan manis
- Klien mampu menerapkan - Fasilitasi aktivitas menyikat gigi
waktu menggosok gigi - Rekomendasikan penggunaan
- Dapat mengetahui sikat gigi yang berbulu lembut
dampak dari karies gigi (sikat gigi khusus anak)
- Instruksikan anak untuk menyikat
mulut, gigi dan lidah.
- Edukasi mengenai kesehatan gigi
dengan metode permainan ular
tangga
- Play therapy (mengajarkan lagu
gosok gigi yang benar)
- Memberikan pendidikan
kesehatan kepada orang tua
terkait kesehatan gigi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tujuan
Waktu Diagnosa Kep. Implementasi Evaluasi formatif
Umum Khusus
Rabu, Ketidakmampuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengedukasi dan S: Ny.L berkata masih takut untuk
10 Mei menjadi orang tua tindakan keperawatan keperawatan selama 3x24 mengajarkan cara mendudukkan si anak di tempat mandi
pada Ny.L b.d selama 3x24 jam jam diharapkan Ny.L memandikan bayi, bayi
2017 Kurang pengetahuan diharapkan Ny.L mengetahui cara perawatan O: Ny.L terlihat antusias ketika sedang
ketrampilan menjadi mampu melaksanakan bayi: diberikan edukasi mengenai
orang tua : peran sebagai orang tua - Mengetahui cara memandikan bayi
perawatan bayi baru dengan kriteria hasil: memandikan bayi A: Masalah teratasi sebagian
lahir (00056) - Dapat - Mengetahui cara P: Lanjutkan intervensi
melakukan bayi membedong bayi
baru lahir - Mengetahui cara pijat Mengedukasi dan S:
Seperti bayi mengajarkan cara pijat bayi Ny.L berkata bahwa edukasi
memandikan yang kita berikan seperti pijat
bayi, melakukan baby spa
pijat bayi, dan Ny.Lberkata tidak mengetahui
bedong bayi cara memijat bayi
Ny.L berkata bahwa si anak
sering dilakukan pijat bayi 1x
seminggu oleh dukun pijat
bayi, tetapi dengan cara yang
berbeda
O: Ny.L terlihat antusias ketika
sedang diberikan edukasi
mengenai pijat bayi tetapi ketika
klien mendemonstrasikan, masih
sedikit bingung dengan langkah-
langkah dalam pijat bayi
A: Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi

S : Klien berkata sudah memahami


Mengedukasi dan cara membedong bayi
mengajarkan cara O:
membedong bayi. Klien terlihat antusias ketika
diberikan intervensi dan klien
terlihat sudah memahami
dengan baik
Klien dapat
mendemonstrasikan dengan
baik dan benar
A : Masalah sudah tetatasi
P:-

Rabu, Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengkaji tingkat S:


10 Mei pemberian ASI pada tindakan asuhan asuhan keperawatan selama pengetahuan ibu tentang Klien berkata menyusui itu
Ny.L berhubungan keperawatan selama 3 3 x 24 jam diharapkan ibu menyusui memberikan ASI kepada bayi secara
2017 dengan Anomali x 24 jam diharapkan mampu mengatasi payudara teratur dan selama menyusui 6 bulan
payudara ibu mampu memberikan yang bengkak dengan klien tidak boleh diberikan makan apapun
(bengkak yang ASI dengan klien dengan kriteria hasil : O:
sebelah kanan) dengan kriteria hasil : Ibu mampu Klien terlihat mengerti tentang
( 00104) ASI lancar melakukan perawatan menyusui dan antusias dalam
Pemberian ASI payudara yang baik menjawab
kepada anak dan benar A : masalah teratasi
secara teratur Mampu melakukan P:-
massase payudara
Mengajarkan ibu S : Sebelum diberikan intervensi klien
melakukan perawatan berkata tidak mengetahu cara
payudara perawatan payudara
O:
Klien terlihat antusias ketika
diberikan intervensi
Ny.L terlihat dapat
memdemonstrasikan langkah
dalam perawatan payudara
dengan baik
A : Masalah tetatasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi, Mengevaluasi
klien untuk melakukan perawatan
payudara secara mandiri dengan
langkah dan waktu yang tepat
Memberikan pengetahuan S:
kepada ibu tentang Klien berkata pernah diajarin di rumah
penggunaan pompa sakit dan klien juga sering melihat cara
payudara secara tepat dan memompa ASI di youtube
benar O:
Klien mampu mendemonstrasikan cara
memompa ASI dengan benar
A : Masalah teratasi
P:-

Memberi pengetahuan S : Ny.L berkata belum mengetahui


kepada ibu tentang berapa lama penyimpanan ASI pada
menyimpan ASI suhu udara, kulkas ataupun freezer
O : Klien antusias ketika diberikan
edukasi dan klien terlihat aktif dalam
bertanya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Memantau Ny.L dalam melakukan
penyimpanan ASI
Memnatau Ny.L dalam melakukan
cara menghangatkan ASI
Rabu, Gangguan Pola tidur Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Menjelaskan pentingnya S: Klien berkata mengetahui manfaat
10 Mei pada Ny.L dan tindakan asuhan asuhan keperawatan selama tidur yang adekuat dan pentingnya tidur
Tn.MK berhubungan keperawatan selama 3 3x 24 jam diharapkan klien O:Klien terlihat memahami pentingnya
2017 Pola tidur tidak x 24 jam diharapkan mampu meningkatkan pola tidur
menyehatkan. mampu memenuhi tidur yang baik dengan A : Masalah teratasi
(tanggung jawab kebutuhan tidur klien kriteria hasil: P :-
menjadi orang dengan kriteria hasil : - Mampu menyebutkan
tua) - Jumlah hal-hal yang dapat Menfasilitasi klien untuk S : Klien berkata masih bingung untuk
(00198) jam tidur meningkatkan kualitas mempertahankan aktivitas mengatur waktu untuk istirahat
dalam ti sebelum tidur. O : Klien terlihat masih bingung
batas A : Masalah belum teratasi
normal P : Lanjutkan intervensi
- (6-8
jam/hari)
Menciptakan lingkungan S: Klien berkata dapat menciptakan
yang nyaman. lingkungan yang nyaman bagi dirinya
dan keluarga
O : Klien terlihat memahami
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Berdiskusi dengan keluarga S : Klien berkata penyebab sulit tidur


tentang cara mengatasi adalah bayinya yang sering meminta
penyebab masalah pola minum ASI di malam hari diatas jam 12
tidur. malam sampai dengan jam 3 pagi.
O : Terlihat sedikit lelah
A : Masalah teratasi sebagia
P : Lanjutkan intervensi mengenai cara
untuk mengatur waktu dan sarankan
klien untuk bekerja sama dengan
suami untuk bergantian mengurus bayi

Menganjurkan klien untuk S: Klien berkata dapat mengatur waktu


mengatur antara istirahat istirahat, tetapi memang di saat
dan perawatan bayi malam hari sering terjaga karena aira
sering nangis minta susu mbak
O : Klien terlihat masih susah dalam
membagi waktu di malam hari
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Melibatkan keluarga dalam S: klien berkata suami juga sering


perawatan anak agar ibu membantu dalam merawat bayi.
dapat beristirahat dengan O : suami membantu istri dalam
cukup. memandikan bayi
A : Masalah teratasi
P:-
Jumat, Kerusakan gigi pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengobservasi gigi S:-
12 Mei An.Ayu tindakan asuhan asuhan keperawatan selama meliputi warna, dan O : Warna gigi anak Ayu putih sedikit
2017 berhubungan keperawatan selama 3 3 x 1 minggu diharapkan kebersihan kekuningan dan kehitaman di bagian
dengan x 6 bulan diharapkan klien mengetahui tentang gigi depan yaitu gigi seri atas dan gigi
Pengetahuan mampu mengurangi kesehatan gigi, kebersihan taring atas
mengenai kesehatan kerusakan gigi dengan gigi dan mulut dengan A : Masalah belum teratasi
gigi, kebersihan gigi kriteria hasil: kriteria hasil: P : Lanjutkan intervensi
dan mulut yang - Jumlah kerusakan - Klien mampu menerapkan
kurang baik gigi tidak bertambah langkah dan urutan Menginstruksikan dan S : Anak Ayu berkata membersihkan
gososk gigi membantu anak untuk mulut setelah makan saja
- Klien mampu menerapkan membersihkan mulut O : Gigi anak Ayu terlihat karies dan
waktu untuk menggosok dengan berkumur-kumur lidah putih
gigi setelah makan makanan A : Masalah belum teratasi
- Dapat mengetahui manis P : Lanjutkan intervensi gosok gigi
dampak dari karies gigi dengan rajin

Merekomendasikan S : Anak Ayu berkata sudah


penggunaan sikat gigi yang menggunakan sikat gigi khusus anak
berbulu lembut (sikat gigi O : Anak Ayu mempunyai dan
khusus anak) menggunakan sikat gigi khusus anak
yang berbulu lembut
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Mengintruksikan anak S : Anak Ayu berkata membersihkan


untuk menyikat mulut, gigi mulut saat setelah makan
dan lidah. O:
Gigi anak Ayu terlihat karies
dibagian depan atas
Anak Ayu terlihat antusias ketika
diberikan intruksi untuk
mebersihkan mulut dan lidah
A : Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi mengenai
gosok gigi dan membersihkan lidah
sesuai waktu yang benar
- Edukasi mengenai S : Anak Ayu berkata senang bermain
kesehatan gigi dengan O : setelah bermain anak Ayu dapat
metode permainan ular menyembutkan waktu gosok gigi dan
tangga untuk langkah gosok gigi masih ada
yang kurang
A : Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi mengenai
gosok gigi dan membersihkan lidah
sesuai waktu yang benar

- Play therapy (mengajarkan S : anak Ayu berkata belum tau semua


lagu gosok gigi yang benar) lirik lagunyaa
O :Anak Ayu dapat mengikuti lagu
sebagian yang dinyanyikan dan
mendemonstrasikannya
A : Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi lagu langkah
gosok gigi yang benar

- Memberikan pendidikan S:
kesehatan kepada orang sebelum dilakukan intervensi Ny.L
tua terkait kesehatan gigi berkata jika menyikat gigi, lidah
tidah ikut disikat
O : Ny.L dapat menyebutkan
pengertian, dampat, penyebab dan
cara merawat gigi.
A: masalah teratasi
P :-
EVALUASI SUMATIF

Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif

Ketidakmampuan menjadi orang tua pada Ny.L b.d Kurang pengetahuan S:


ketrampilan menjadi orang tua : perawatan bayi baru lahir (00056) Ny.L berkata bahwa masih takut untuk mendudukkan si anak di tempat
mandi bayi
Ny.L berkata bahwa edukasi yang kita berikan (pijat bayi) seperti pijat
baby spa
Ny.Lberkata tidak mengetahui cara memijat bayi
Klien berkata sudah memahami cara membedong bayi
O:
Ny.L dapat menjawab pertanyaan mengenai manfaat bedong bayi dan
pijat bayi
Ny.L belum bisa menjawab pertanyaan tentang langkah-langkah
memijat bayi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Cara memandikan bayi
Langkah-langkah dalam pijat bayi

Ketidakefektifan pemberian ASI pada Ny.L berhubungan dengan Anomali S:


payudara ibu Ny.L berkata menyusui itu memberikan ASI kepada bayi secara
(bengkak yang sebelah kanan) teratur dan selama menyusui 6 bulan tidak boleh diberikan makan
( 00104) apapun
Sebelum diberikan intervensi klien berkata tidak mengetahu cara
perawatan payudara
Klien berkata pernah diajarin caraa memompa ASI di rumah sakit dan
klien juga sering melihat cara memompa ASI di youtube
Ny.L berkata belum mengetahui berapa lama penyimpanan ASI pada
suhu udara, kulkas ataupun freezer

O:
Ny.L terlihat mengerti tentang menyusui dan antusias dalam
menjawab
Klien terlihat antusias ketika diberikan intervensi
Ny.L terlihat dapat memdemonstrasikan langkah dalam perawatan
payudara dengan baik
Klien mampu mendemonstrasikan cara memompa ASI dengan benar
Klien antusias ketika diberikan edukasi dan klien terlihat aktif dalam
bertanya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Memantau Ny.L dalam melakukan penyimpanan ASI
Memnatau Ny.L dalam melakukan cara menghangatkan ASI
Gangguan Pola tidur pada Ny.L dan Tn.MK berhubungan Pola tidur tidak S:
menyehatkan (tanggung jawab menjadi orang tua) (00198) Ny.L berkata mengetahui manfaat dan pentingnya tidur
Ny.L berkata masih bingung untuk mengatur waktu untuk istirahat
Ny.L berkata dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi dirinya
dan keluarga
Ny.L berkata penyebab sulit tidur adalah bayinya yang sering meminta
minum ASI di malam hari diatas jam 12 malam sampai dengan jam 3
pagi.
Ny.L juga berkata suami ikut membantu dalam perawatan bayi
O:
Ny.L bisa menjawab mengenai manfaat dan pentingnya istirahat tidur
bagi tubuh dan cara menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
keluarga
Ny.L belum bisa menjawab mengenai cara mengatasi agar kualitas
dan kuantitas tidurnya baik
A : Masalah teratasi seebagian
P : Lanjutkan intervensi
Berdiskusi mengenai cara mengatasi penyebab gangguan polar
tidur
Kerusakan gigi pada An. Ayu berhubungan dengan Pengetahuan mengenai S:
kesehatan gigi, kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik Anak Ayu berkata membersihkan mulut setelah makan saja
Anak Ayu berkata sudah menggunakan sikat gigi khusus anak
Anak Ayu berkata senang bermain
anak Ayu berkata belum tahu semua lirik lagunyaa
sebelum dilakukan intervensi Ny.L ( ibu anak) berkata jika menyikat
gigi, lidah tidah ikut disikat
O:
Anak Ayu bisa menjawab pengertian karies gigi, apa saja makanan
yang dapat menyebab gigi berlubang atau karies gigi, manfaat gosok
gigi
Ny.L ( ibu anak ) dapat menyebutkan pengertian, dampat, penyebab
dan cara merawat gigi.
Anak Ayu belum bisa menjawab langkah gosok gigi, waktu gosok gigi
Anak Ayu dapat mengikuti lagu sebagian yang dinyanyikan dan
mendemonstrasikannya
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Edukasi mengenai kesehatan gigi dengan metode permainan ular
tangga
Play therapy (mengajarkan lagu gosok gigi yang benar)
FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT

Nama KK : Tn.M. Kusuma Nugroho

Alamat: Perumahan Puri Dinar Elok Blok B 12 No 10 RT 4 RW 20 Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang

Anggota Keluarga Masalah Kesehatan Intervensi yang telah dilakukan RTL Paraf

Ny.L Ketidakmampuan 1. Edukasi orangtua mengenai cara Memantau Ny.L dalam memandikan Ria
menjadi orang tua memandikan bayi bayi
pada Ny.L b.d 2. Edukasi mengenai cara membedong bayi Memotivasi Ny.L agar tidak takut
Kurang pengetahuan yang baik dan benar mendudukkan bayi ketika
ketrampilan menjadi 3. Edukasi mengenai cara pijat bayi memandikaan
orang tua : 4. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu Memberikan edukasi lagi mengenai
perawatan bayi baru tentang ibu menyusui cara pijat bayi
lahir 5. Mengajarkan ibu untuk melakukan Memotivasi agar Ny.L Mempunyai
perawatan payudara keinginan untuk pijat bayi secara
Ketidakefektifan 6. Memberikan pengetahuan kepada ibu mandiri tanpa memanggil dukun pijat
pemberian ASI pada tentang penggunaan pompa payudara bayi
Ny.L berhubungan secara tepat dan benar Memantau Ny.L dalam melakukan
dengan Anomali 7. Memberi pengetahuan kepada ibu bedong bayi yang benar
payudara ibu tentang menyimpan ASI Memantau Ny.L dalam melakukan
(bengkak yang perawatan payudara
sebelah kanan) Memantau Ny.L dalam melakukan
penyimpanan ASI
Tn.MK dan Ny.L Gangguan Pola tidur 1. Menjelaskan pentingnya tidur yang Memotivasi Tn.MK dan Ny.L untuk Ria
pada Ny.L dan Tn.MK adequate meningkatkan lingkungan yang
berhubungan Pola tidur 2. Fasilitasi klien untuk nyaman
tidak menyehatkan. mempertahankan aktivitas sebelum Berdiskusi kembali bagaimana cara
(tanggung jawab tidur. keluarga mengatasi penyebab
menjadi orang tua) 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman. masalah pola tersebut
(00198) 4. Diskusikan dengan keluarga tentang Memotivasi Tn.MK dan Ny.L agar
cara mengatasi penyebab masalah saling membantu dalam merawat
pola tidur. bayi
5. Menganjurkan klien untuk mengatur
antara istirahat dan perawatan bayi
6. Melibatkan keluarga dalam
perawatan anak agar ibu dapat
beristirahat dengan cukup.

An.Ayu Kerusakan gigi pada An. 1. Lakukan perawatan mulut dan gigi Memantau An.Ayu dalam Ria
Ayu berhubungan secara rutin dan mengobservasi melakukan gosok gigi
dengan Pengetahuan kebersihan mulut dan gigi. Memberikan tabel waktu gosok
mengenai kesehatan gigi, 2. Mengintruksikan anak untuk gigi yang akan disi oleh orang tua
kebersihan gigi dan menyikat mulut, gigi dan lidah Mengosok gigi bersama orang tua
mulut yang kurang baik 3. Dorong dan bantu anak untuk untuk menjadi role model anak
berkumur-kumur setelah memakan Memberikan play terapi lagi
makanan manis seperti ular tangga dan lagu gosok
4. Fasilitasi aktivitas menyikat gigi gigi.
5. Rekomendasikan penggunaan sikat
gigi yang berbulu lembut (sikat gigi
khusus anak)
6. Instruksikan anak untuk menyikat
mulut, gigi dan lidah.
7. Edukasi mengenai kesehatan gigi
dengan metode permainan ular
tangga
8. Play therapy (mengajarkan lagu
gosok gigi yang benar)
LAMPIRAN

1. Analisis Gizi ibu menyusui


Sarapan setiap hari biasanya dilakukan jam 7-10, frekuensi makan 3 kali sehari
dengan jenis menu nasi + lauk + sayur/buah atau dengan nasi + lauk saja. Makanan
yang disukai Ny.L adalah sayur bening dan alergi dengan ikan pindang. Minuman yang
disukai yaitu air putih 8 gelas/hari. Setelah dihitung kebutuhan recall 24 jam, asupan
karbohidrat, protein, lemak, Ca dan asam Folat Ny L terkategori cukup.
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Rata-rata Kebutuhan
Energi 1093.6 926.0 1141.8 1053.53 2304,96
Protein 43.6 31 22.5 32.36 115,24
Lemak 28 17.4 41.0 28.8 64,02
KH 160.1 157.4 166.0 161.16 316,93

Serat (g) 2.8 3.4 2.1 2.76 34


Vit B12 (g) 0.2+7,5 0.1+7,5 0.4+7,5 7.73 2,6
Zn (mg) 4.3 3.3 3.1 3.56 20

2. Analisis Gizi anak


Nama : Ayu Dewi Kusumaningrum, BB 20 kg, TB: 105 cm, BB/U :0,03 SD (Gizi
Baik), TB/U: - 1,85 (Pendek), BMI/U:1,56 (lebih dari normal), Lila : 17,5 cm (Normal)

Recall Kebutuhan dalam AKG

Energi 2460.9 1850


Protein 65.7 49
Lemak 65 72
KH 408.2 254
Serat 2.9 26
Vit C 23.0 mg 45
Vit D 1.2 15
Vit A 603 500
Kalsium 1609.9 mg 1000
Zat Besi 3.8 mg 10
Zn 7.8 mg 11
3. Analisis Gizi Tn.MK
Tn MK Setelah dihitung kebutuhan gizi responden melalui recall 24 jam Tn. MK
kekurangan asupan Protein, Serat, Vit C, Vit D, Vit A, Kalsium, Zat Besi, Zn, Na.
tercukupi.

Waktu Menu Makan URT Berat Kalori


08.00 Nasi rames
Nasi putih 4 ctg 400 gr 520.1 kkal
Tumis kacang panjang 5 sdm 50 gr 10.5 kkal
Bihun 3 sdm 20 gr 76.2 kkal
Oseng tempe 2 ptg 20 gr 70.8 kkal
The manis 1 gls 100 ml 12.9 kkal
13.00 Nasi Putih 4 ctg 400 gr 520 kkal
Sup ayam 1 gls 100 gr 43 kkal
Roti coklat 2 lbr 20 gr 56.8 kkal
20.00 Nasi Goreng 4 ctg 400 gr 1000 kkal
Macaroni 2 gls 30 gr 105.9 kkal
Crackers 4 keping 40 gr 150.5 kkal

Total 2566.8 kkal


LAMPIRAN 4
RENCANA INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI CARA MEMANDIKAN BAYI
1. LATAR BELAKANG
Menjadi seorang ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran baru yang
harus perlahan-lahan dipelajari ibu untuk merawat sang buah hati dengan baik.
Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus
memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih ringkih membuat ibu jadi takut
untuk memandikannya (Setyanti, 2012). Memandikan bayi memiliki tantangan
tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai
seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara
memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh
atau neneknya (Choirunisa, 2009). Dari hasil pengkajian Ny.L merasa masih
takut dalam memandikan bayi karena pada saat mengasuh anak yang pertama
Ny.L lebih sering meminta tolong kepada ibunya.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai memandikan bayi, pendidikan kesehatan merupakan cara yang
efektif. Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-
program kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga
proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan
penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi
penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H
mengenai pendidikan kesehatan
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting acara
- Mempersiapkan media (leaflet)
- Mempersiapkan tempat Hari H
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan 5 menit
perkenalan)
- Penjelasan topik dan tujuan
pendidikan kesehatan
3 Inti Penyampaian materi pendidikan Leaflet dan 15 Menit
kesehatan, diantaranya: Demonstrasi
- Pengertian memandikan bayi
- Tujuan memandikan bayi
- Hal-hal yang perlu dipersiapkan
- Cara memandikan bayi
- Cara membedong bayi
4 Penutup - Sesi diskusi 10 Menit
- Evaluasi
- Penutup

3. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di pahami
oleh orang dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh Ny.L
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PIJAT BAYI
1. LATAR BELAKANG
Pijat telah menjadi komponen pengembangan perawatan suportif. Pijat bayi
sebagai bentuk pengobatan alternatif menjadi semakin popular karena
kesederhanaan, efektifitas biaya, mudah dipelajari dan dapat dilakukan di
rumah oleh keluarga (Pit re, 2012). Pijat bayi dapat meningkatkan ikatan
kasih sayang antara anak dengan orang tua, karena itu pijat bayi sebaiknya
dilakukan oleh orang tua bayi (Serrano et al., 2010). Pijat bayi adalah
merupakan suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak yang memberi
banyak manfaat bagi anak maupun orang tua.
Dalam penelitian Butsainatul Barooah menunjukkan hasil wawancara
kepada pihak puskesmas dan bidan desa didapatkan keterangan bahwa banyak
daerah yang belum pernah ada pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dan
kebanyakan warga belum bisa memijat bayinya sendiri. Para ibu biasanya
memijatkan bayinya ke tukang pijat atau dukun bayi Selain itu hasil observasi
dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dari 10 ibu di Girimargo
mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pijat
bayi kurang mengetahui manfaat pijat bayi dan belum mengetahui bagaimana
cara memijat bayi yang benar sehinggaterlihat belum bisa melakukan pijat bayi
secara mandiri. Sama hal nya dengan Ny.L yang tidak pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang pijt bayi dan selalu memanggil dukun pijat bayi
dengan asalah tidak mengetahui cara memijat bayi.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai pijat bayi pendidikan kesehatan merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan
dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga proses belajar
pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan penelitian, penyuluhan
dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan
dan sikap responden akibat dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan
(Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H
mengenai pendidikan kesehatan
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting acara
- Mempersiapkan media (leaflet)
- Mempersiapkan tempat Hari H
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan 5 menit
perkenalan)
- Penjelasan topik dan tujuan
pendidikan kesehatan
3 Inti - Penyampaian materi pendidikan Leaflet dan 15 Menit
kesehatan, diantaranya: Demonstrasi
- Pengertian pijat bayi
- Manfaat pijat bayi
- Waktu yang tepat untuk melakukan
pijat bayi
- Langkah-langkah melakukan pijat
bayi
4 Penutup - Sesi diskusi 10menit
- Evaluasi
- Penutup
3. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di pahami oleh
orang dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh Ny.L
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PERAWATAN PAYUDARA
1. LATAR BELAKANG
Perawatan payudara adalah suatu tindakan perawatan payudara yang
dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang lain
yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
(Anggraini, 2010). Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai
sejak periode antenatal, masa pasca persalinan dini (nifas atau laktasi) dan
masa pasca persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa pasca
persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri, puting susu
lecet, payudara bengkak, dan mastitis (Ambarwati dan Wulandari, 2008).
Gerakan pada perawatan payudara bermanfaat melancarkan reflek
pengeluaran ASI. Hasil pengkajian masalah Ny.L adalah payudara sebelah
kanan membengkak. Ketika membengkak hal yang dilakukan Ny.L ada
memompa ASI dan menyimpannya di kulkas. Tetapi untuk waktu
penyimpinan ASI sendiri Ny.L kurang mengetahui.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai perawatan payudara dan penyimpanan ASI, pendidikan kesehatan
merupakan cara yang efektif. Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara
penunjang program-program kesehatan, yang dapat menghasilkan
perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep
pendidikan kesehatan juga proses belajar pada individu, kelompok, atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari
tidak mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina,
& Dewi). Berdasarkan penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan
juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat
dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial,
2013).

1. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel Sebelum hari H
jurnal/text book
mengenai
pendidikan
kesehatan
sebagai acuan
intervensi
- Membuat Hari H
preplanning
- Membuat alat
dan bahan
- Menentukan
tempat/setting
acara
- Mempersiapkan
media (leaflet)
- Mempersiapkan
tempat
- Mempersiapkan
orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan 5 menit
(salam dan
perkenalan)
- Penjelasan topik
dan tujuan
pendidikan
kesehatan
3 Inti Penyampaian materi Leaflet dan 15 Menit
pendidikan kesehatan, Demonstrasi
diantaranya:
- Pengertian
- Manfaat
perawatan
payudara
- Persiapan alat
- Cara perawatan
payudara
4 Penutup - Sesi diskusi 10menit
- Evaluasi
- Penutup

2. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di pahami
oleh orang dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh Ny.L tentang
perawatan payudara.

3. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI


RENCANA INTERVENSI
PLAY THERAPY : LAGU GOSOK GIGI
1. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting untuk tumbuh
kembang anak usia pra sekolah. Salah satu kebiasaan diri yang sangat
penting pada anak usia pra sekolah adalah perawatan gigi sejak dini.
Menggosok gigi merupakan tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau
debris yang melekat pada permukaan gigi yang terutama dilakukan setelah
makan dan sebelum tidur akan mengurangi risiko masalah kesehatan gigi.
Dari hasil pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri
atas (2 gigi), gigi taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1
gigi). Dan saat pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah
gosok gigi yang benar. Untuk mempermudah Ayu dalam memahami langkah
gosok gigi dapat dilakukan menggunakan media audio visual yaitu video lagu
gosok gigi sebagai media intervensi.
Berdasarkan jurnal yang berjudul Media Audio Visual dan Media
Kartu Bergambar terhadap Kemampuan Menggosok Gigi pada Anak Pra
Sekolah oleh Dian Nurafifah. Media audio visual dapat menyampaikan
informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambaran).
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua karakteristik tersebut. Hasil dari penelitian sebelum diberikan
pembelajaran menggunakan media audio visual, sebagian besar siswa
mempunyai kemampuan kurang dalam menggosok gigi dengan benar
(67,9%) dan setelah diberikan pembelajaran menggunakan media audio
visual, seluruh siswa mempunyai kemampuan baik dalam menggosok gigi
dengan benar (100 %). (Nurafifah, 2016)
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
kemampuan menggosok gigi sebelum dan sesudah pembelajaran
menggunakan media audio visual dan media kartu bergambar.
2. RENCANA PELAKSANAAN

Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan a. Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H
mengenai lagu gosok gigi sebagai
acuan intervensi
b. Membuat preplanning
c. Menentukan tempat/setting
acara
d. Mempersiapkan media (video dan
teks gosok gigi)
e. Mempersiapkan tempat Hari H
f. Mempersiapkan anak Ayu
2 Pembukaan a. Pembukaan
b. Menjelaskan tujuan intervensi
3 Inti a. Menyanyikan lagu gosok gigi
b. mencontohkan cara bernyanyi lagu
gosok gigi dengan menggunakan
gerakan langkah-langkah gosok gigi
dengan gigi palsu
c. Memandu anak Ayu untuk
bernyanyi bersama lagu gosok gigi
dengan gerakan
d. Memandu anak Ayu agar
mendemonstrasikan cara
menggosok gigi yang benar
4 Penutup a. Evaluasi
b. Penutup

3. EVALUASI
Penerapan langkah gosok gigi sesuai urutan yang benar dan waktu gosok gigi
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI KARIES GIGI

1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan WHO (2012), kesehatan mulut merupakan hal penting
untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Kesehatan mulut terbebas
dari infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan
gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam
menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial.
Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi perkembangan
anak. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi
terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada
akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos,
berlubang, bahkan patah. Menurut Asse (2010), anak-anak yang mengalami
karies gigi akan menyebabkan perkembangan anak akan terhambat sehingga
akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, yang secara jangka panjang akan
berdampak pada kualitas hidup masyarakat(Widayati, 2014). Dari hasil
pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2 gigi), gigi
taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan saat
pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi yang
benar.
Dalam upaya menangani masalah karies gigi pada anak Ayu
pendidikan kesehatan kepada orang tua merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga
proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan
penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi
penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel Sebelum hari H
jurnal/text book
mengenai
pendidikan
kesehatan
sebagai acuan
intervensi
- Membuat Hari H
preplanning
- Membuat alat
dan bahan
- Menentukan
tempat/setting
acara
- Mempersiapkan
media (power
point dan leaflet)
- Mempersiapkan
tempat
- Mempersiapkan
orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan 5 menit
(salam dan
perkenalan)
- Penjelasan topik
dan tujuan
pendidikan
kesehatan
3 Inti Penyampaian materi Leaflet dan 15 Menit
pendidikan kesehatan, Demonstrasi
diantaranya:
- Pengertian karies
gigi
- Penyebab karies
gigi
- Dampak karies
gigi
- Cara perawatan
karies gigi
- Langkah gosok
gigi
4 Penutup - Sesi diskusi 10 enit
- Evaluasi
- Penutup

3. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di
pahami oleh orang tua dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh orang
tua anak Ayu.
f. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PLAY THERAPY : ULAR TANGGA KESEHATAN GIGI
1. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting untuk tumbuh
kembang anak usia pra sekolah. Salah satu kebiasaan diri yang sangat
penting pada anak usia pra sekolah adalah perawatan gigi sejak dini.
Menggosok gigi merupakan tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau
debris yang melekat pada permukaan gigi yang terutama dilakukan setelah
makan dan sebelum tidur akan mengurangi risiko masalah kesehatan gigi.
Dari hasil pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2
gigi), gigi taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan
saat pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi
yang benar.Metode pemberian pendidikan kesehatan sebaiknya disesuaikan
dengan umur responden/pasien dengan media yang semenarik mungkin agar
informasi dapat tersampaikan dnegan maksimal. Promosi kesehatan dengan
media alat bantu dapat mengubah perilaku seseorang menuju kualitas hidup
yang lebih sehat menurut model PRECEDE PROCEED Lawrence
Green. Promosi kesehatan untuk anak-anak telah mengalami perkembangan
sehingga memunculkan berbagai metode yang telah melalui penelitian
efektif dilakukan pada anak, salah satunya metode Play Therapy.
Terapi permainan yang pilih untuk dilakukan pada anak Ayu sebagai
metode edukasi kesehatan gigi ialah permainan ular tangga. Menurut jurnal
The effect of health education using modified snake ladders simulation
game methods towards toothbrushings knowledge, attitude, and action
application changes for school age children bahwa sebagian besar
pengetahuan manusia didapat dari indera penglihatan dan pendengaran. Hal
ini menjadi acuan untuk pengguanaan metode permainan ular tangga karena
anak akan membaca pertanyaan atau perintah dan melihat gambar yang
terdapat di dalam ular tangga, disamping itu pemain membaca lembar
jawaban yang sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diperoleh untuk
melihat kebenaran dari jawaban pemain serta memberikan penjelasan
kepada responden lain tentang materi. Harapan yang diinginkan adalah anak
Ayu menjadi tertarik untuk mempelajari informasi yang tergambar dan
tertulis dalam media permainan ular tangga sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan pada responden tentang materi.
2. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho

Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H
mengenai permainan ular tangga
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting acara
- Mempersiapkan media (kertas ular Hari H
tangga)
- Mempersiapkan tempat
- Mempersiapkan siswa
2 Pembukaan - Pembukaan 5 menit
- Penjelasan cara dan peraturan
dalam permainan
3 Inti - Permainan dimulai dengan 25 menit
menentukan urutan dalam
melempar dadu dengan cara
hompimpa
- Pemandu akan membagikan
pion/batu dengan warna berbeda
- Yang mendapat urutan pertama
akan diberikan dadu dan kotaknya
untuk kemudian dilempar dan
menempatkan pion/batu warna di
kertas ular tangga sesuai angka
yang didapat dari dadu,
dilanjutkan dengan pemain
berikutnya urutan kedua, ketiga,
keempat, kelima, keenam, dan
kembali lagi ke urutan pertama
dan seterusnya.
- Pemain akan menempati angka
dimana terdapat pertanyaan
mengena kapan gosok gigi, kapan
ganti gosok gigi, kapan periksa ggi
dan langkah gosok gigi yang benar
- Permainan selesai apabila sudah
terdapat pemain yang mencapai
angka tertinggi (30).
4 Penutup - Evaluasi 10 menit
- Kesimpulan
- Penutup

3. EVALUASI
a. Anak Ayu dapat menerapkan langkah dan waktu gosok gigi yang benar
b. Anak Ayu dapat membaca tulisan dan menjawab pertanyaan yang ada di
ular tangga
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
LAMPIRAN 5
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI MEMANDIKAN BAYI
1. LATAR BELAKANG
Menjadi seorang ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran baru yang
harus perlahan-lahan dipelajari ibu untuk merawat sang buah hati dengan baik.
Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus
memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih ringkih membuat ibu jadi takut
untuk memandikannya (Setyanti, 2012). Memandikan bayi memiliki tantangan
tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai
seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara
memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau
neneknya (Choirunisa, 2009). Dari hasil pengkajian Ny.L merasa masih takut
dalam memandikan bayi karena pada saat mengasuh anak yang pertama Ny.L
lebih sering meminta tolong kepada ibunya.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai memandikan bayi, pendidikan kesehatan merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan
dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga proses belajar
pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan penelitian, penyuluhan
dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan dan
sikap responden akibat dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis,
Lubis, & Syahrial, 2013).
2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang memandikan bayi
b. Sasaran/Target
Ny.L
c. Metode
Pemaparan materi mengenai pengertian memandikan, tujuan memandikan,
hal-hal yang harus dipersiapkan dan cara memandikan bayi. Untuk
mempermudah informasi kita dimerngerti oleh Ny.L disesi penutup akan
diberikan leaflet sebagai buku pedoman.
Media dan Alat :
1) Leaflet
d. Waktu dan Tempat :
Hari, tanggal : Rabu, 10 Mei 2017
Jam : 14.00-14.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
e. Pemateri : Ria Afnenda Naibaho
f. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu

1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H


mengenai pendidikan kesehatan
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting
acara
- Mempersiapkan media (leaflet) Hari H
- Mempersiapkan tempat
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan 5 menit
perkenalan)
- Penjelasan topik dan tujuan
pendidikan kesehatan
3 Inti Penyampaian materi pendidikan Leaflet dan 15 Menit
kesehatan, diantaranya: Demonstrasi
- Pengertian memandikan
- Tujuan memandikan Pengertian
karies gigi
- Hal-hal yang harus dipersiapkan
- Cara memandikan bayi
- Cara membedong bayi setelah
mandi
4 Penutup - Sesi diskusi 10 Menit
- Evaluasi
- Penutup

g. Indicator hasil
1) Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang karies gigi dan
mampu mendemonstrasikan langkah-langkah gosok gigi yang benar.

3. PROSES PELAKSANAAN
Tahap
No Acara Waktu
1 Persiapan a. Mempersiapkan tempat 14.0014.03 WIB
b. Mempersiapkan media intervensi
Materi pendidikan kesehatan dengan menggunakan
dan leaflet.
c. Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan a. Pembukaan (salam dan perkenalan) 14.0314.05 WIB
b. Penjelasan topik dan tujuan pendidikan kesehatan

3 Inti Penyampaian materi pendidikan kesehatan, diantaranya: 14.05 WIB 14.20


a. Pengertian memandikan WIB
b. Tujuan memandikan Pengertian karies gigi
c. Hal-hal yang harus dipersiapkan
d. Cara memandikan bayi
e. Cara membedong bayi setelah mandi
4 Penutup a. Sesi diskusi 14.20 WIB 14.30
Mempersilahkan orang tua untuk bertanya apa yang WIB
belom di mengerti
b. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali
kepada orang tua apakah sudah mengerti dengan
materi yang sudah disampaikan.
c. Penutup
Kegiatan ditutup dengan memberikan leaflet kepada
orang tua.

4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanaan intervensi penyuluhan ini efektif karena dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua dimana orang tau sudah mampu mengerti
tentang memandikan bayi dan membedong bayi setelah mandi. Tetapi Ny.L
masih merasa ketakutan ketika ingin mendudukkan sibayi di tempat ember
mandi.
5. EVALUASI
a. Struktur
1) Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
2) Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
1) Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan memandikan bayi
2) Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
3) Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang tujuan memandikan
bayi,hal-hal yang dipersiapkan dan cara memandikan bayi
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PIJAT BAYI
1. LATAR BELAKANG
Pijat telah menjadi komponen pengembangan perawatan suportif. Pijat
bayi sebagai bentuk pengobatan alternatif menjadi semakin popular karena
kesederhanaan, efektifitas biaya, mudah dipelajari dan dapat dilakukan di
rumah oleh keluarga (Pit re, 2012). Pijat bayi dapat meningkatkan ikatan
kasih sayang antara anak dengan orang tua, karena itu pijat bayi
sebaiknya dilakukan oleh orang tua bayi (Serrano et al., 2010). Pijat bayi
adalah merupakan suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak yang
memberi banyak manfaat bagi anak maupun orang tua.
Dalam penelitian Butsainatul Barooah menunjukkan hasil wawancara
kepada pihak puskesmas dan bidan desa didapatkan keterangan bahwa
banyak daerah yang belum pernah ada pendidikan kesehatan tentang pijat
bayi dan kebanyakan warga belum bisa memijat bayinya sendiri. Para ibu
biasanya memijatkan bayinya ke tukang pijat atau dukun bayi Selain itu hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dari 10 ibu di
Girimargo mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang pijat bayi kurang mengetahui manfaat pijat bayi dan belum
mengetahui bagaimana cara memijat bayi yang benar sehinggaterlihat belum
bisa melakukan pijat bayi secara mandiri. Sama hal nya dengan Ny.L yang tidak
pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pijt bayi dan selalu
memanggil dukun pijat bayi dengan asalah tidak mengetahui cara memijat
bayi.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada Ny.L
mengenai pijat bayi pendidikan kesehatan merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga
proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan
penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi
penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
b. Sasaran/Target
Ny.L
c. Metode
Pemaparan materi mengenai pengertian pijat bayi, manfaat pijat
bayi, waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi dan Langkah-
langkah melakukan pijat bayi . disat menjelaskan langkah-langkah
pijat bayi langsung demonstrasi ke bayinya dan diakhir diskusi orang
tua diberikan leaflet untuk mempermudah orang tua untuk
mempelajari ulang apa yang telah kita sampaikan.
d. Media dan Alat
Leaflet
e. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Rabu, 10 Mei 2017
Jam : 13.00-13.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
f. Pemateri
Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu

1 Persiapan - Mencari artikel Sebelum hari H


jurnal/text book
mengenai
pendidikan
kesehatan
sebagai acuan
intervensi
- Membuat Hari H
preplanning
- Membuat alat
dan bahan
- Menentukan
tempat/setting
acara
- Mempersiapkan
media (leaflet)
- Mempersiapkan
tempat
- Mempersiapkan
orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan 5 menit
(salam dan
perkenalan)
- Penjelasan
topik dan
tujuan
pendidikan
kesehatan
3 Inti Penyampaian Leaflet dan 15 Menit
materi pendidikan Demonstrasi
kesehatan,
diantaranya:
- Pengertian pijat
bayi
- Manfaat pijat
bayi
- Waktu yang
tepat untuk
melakukan pijat
bayi
- Langkah-
langkah
melakukan pijat
bayi
4 Penutup - Sesi diskusi 10 enit
- Evaluasi
- Penutup

h. Indicator hasil
Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang pijat bayi dan dapat
mendemonstrasikan.

3. PROSES PELAKSANAAN
No Tahap Acara Waktu

1 Persiapan - Mempersiapkan tempat 13.0013.03 WIB


- Mempersiapkan media intervensi
- Materi pendidikan kesehatan dengan menggunakan
dan leaflet.
- Mempersiapkan orang tua

2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan perkenalan) 13.0313.05 WIB


- Penjelasan topik dan tujuan pendidikan kesehatan

3 Inti Penyampaian materi pendidikan kesehatan, diantaranya: 13.05 WIB 13.20


WIB
- Pengertian pijat bayi
- Manfaat pijat bayi
- Waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi
- Langkah-langkah melakukan pijat bayi

4 Penutup - Sesi diskusi 13.20 WIB 13.30


Mempersilahkan orang tua untuk bertanya apa yang WIB
belom di mengerti dan orang tua melakukan
demonstrasi pijat bayi.
- Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali
kepada orang tua apakah sudah mengerti dengan
materi yang sudah disampaikan.
- Penutup
Kegiatan ditutup dengan memberikan leaflet kepada
orang tua.

4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanan pendidikan kesehatan ini berpengaruh dalam
meningkatkan pengetahuan Ny.L dalam melakukan pijat bayi meskipun Saat
Ny. L melakukan demonstrasi masih ada langkah yang belum dilakukan. Tetapi
dari Ny.L sendiri masih takut dalam melakukan pijat bayi. Saat selesai
demonstrasi pijat bayi Ny.L mengatakan bahwa pijat yang dilakukan perawat
seperti pijat baby spa berbeda dengan pijat bayi capek.
5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan tentang pijat
bayi
Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
Orang tua sudah mengerti tentang pijat bayi, manfaat pijat
bayi,waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi dan Langkah-
langkah melakukan pijat bayi
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PERAWATAN PAYUDARA
1. LATAR BELAKANG
Perawatan payudara adalah suatu tindakan perawatan payudara yang
dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang lain
yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
(Anggraini, 2010). Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai
sejak periode antenatal, masa pasca persalinan dini (nifas atau laktasi) dan
masa pasca persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa pasca
persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri, puting susu
lecet, payudara bengkak, dan mastitis (Ambarwati dan Wulandari, 2008).
Gerakan pada perawatan payudara bermanfaat melancarkan reflek
pengeluaran ASI. Hasil pengkajian masalah Ny.L adalah payudara sebelah
kanan membengkak. Ketika membengkak hal yang dilakukan Ny.L ada
memompa ASI dan menyimpannya di kulkas. Tetapi untuk waktu
penyimpinan ASI sendiri Ny.L kurang mengetahui.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai perawatan payudara dan penyimpanan ASI, pendidikan kesehatan
merupakan cara yang efektif. Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara
penunjang program-program kesehatan, yang dapat menghasilkan
perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep
pendidikan kesehatan juga proses belajar pada individu, kelompok, atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari
tidak mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina,
& Dewi).
Berdasarkan penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan
juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat
dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial,
2013).

2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
b. Sasaran/Target
Ny.L
c. Metode
Pemaparan materi mengenai pengertian, tujuan, hal-hal yang harus
dipersiapkan dan cara perawatan payudara. Untuk mempermudah
informasi kita dimerngerti oleh Ny.L disesi penutup akan diberikan leaflet
sebagai panduan.
d. Media dan Alat
Leaflet
e. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Rabu, 10 Mei 2017
Jam : 15.00-15.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
f. Pemateri : Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu

1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H


mengenai pendidikan kesehatan
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting acara
- Mempersiapkan media (leaflet)
- Mempersiapkan tempat Hari H
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan perkenalan) 5 menit
- Penjelasan topik dan tujuan
pendidikan kesehatan
3 Inti Penyampaian materi pendidikan Leaflet dan 15 Menit
kesehatan, diantaranya: Demonstrasi
- Pengertian perawatan payudara
- Manfaat perawatan payudara
- Hal-hal yang harus dipersiapkan
- Cara perawatan payudara
- Cara penyimpanan ASI
4 Penutup - Sesi diskusi 10menit
- Evaluasi
- Penutup

h. Indicator hasil
Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang perawatan
payudara dan mampu mendemonstrasikan langkah-langkah
perawatannya.

3. PROSES PELAKSANAAN
Tahap
No Acara Waktu
1 Persiapan - Mempersiapkan tempat 14.0014.03 WIB
- Mempersiapkan media intervensi
- Materi pendidikan kesehatan dengan
menggunakan dan leaflet.
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan perkenalan) 14.0314.05 WIB
- Penjelasan topik dan tujuan pendidikan kesehatan

3 Inti Penyampaian materi pendidikan kesehatan, diantaranya: 14.05 WIB 14.20


- Pengertian perawatan payudara WIB
- Manfaat perawatan payudara
- Hal-hal yang harus dipersiapkan
- Cara perawatan payudara
- Cara penyimpanan ASI
4 Penutup - Sesi diskusi 14.20 WIB 14.30
Mempersilahkan orang tua untuk bertanya apa WIB
yang belom di mengerti dan mendemonstrsikan
perawatan payudara.
- Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali
kepada orang tua apakah sudah mengerti dengan
materi yang sudah disampaikan.
- Penutup
Kegiatan ditutup dengan memberikan leaflet
kepada orang tua.

4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanaan intervensi penyuluhan ini efektif karena dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua dimana orang tau sudah mampu
mengerti tentang melakukan perawatan payudara dan cara menyimpan ASI.
5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan payudara
c. Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang tujuan, manfaat, cara
perawatan payudara dan cara penyimpanan ASI
KEGIATAN INTERVENSI
PLAY THERAPY : LAGU GOSOK GIGI
1. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting untuk tumbuh
kembang anak usia pra sekolah. Salah satu kebiasaan diri yang sangat
penting pada anak usia pra sekolah adalah perawatan gigi sejak dini.
Menggosok gigi merupakan tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau
debris yang melekat pada permukaan gigi yang terutama dilakukan
setelah makan dan sebelum tidur akan mengurangi risiko masalah
kesehatan gigi.
Dari hasil pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri
atas (2 gigi), gigi taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1
gigi). Dan saat pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah
gosok gigi yang benar. Untuk mempermudah Ayu dalam memahami
langkah gosok gigi dapat dilakukan menggunakan media audio visual
yaitu video lagu gosok gigi sebagai media intervensi.
Berdasarkan jurnal yang berjudul Media Audio Visual dan Media
Kartu Bergambar terhadap Kemampuan Menggosok Gigi pada Anak Pra
Sekolah oleh Dian Nurafifah. Media audio visual dapat menyampaikan
informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual
(gambaran). Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua karakteristik tersebut. Hasil dari penelitian
sebelum diberikan pembelajaran menggunakan media audio visual,
sebagian besar siswa mempunyai kemampuan kurang dalam menggosok
gigi dengan benar (67,9%) dan setelah diberikan pembelajaran
menggunakan media audio visual, seluruh siswa mempunyai kemampuan
baik dalam menggosok gigi dengan benar (100 %). (Nurafifah, 2016)
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
kemampuan menggosok gigi sebelum dan sesudah pembelajaran
menggunakan media audio visual dan media kartu bergambar.

2. PERENCANAAN
a. Topik / Judul Kegiatan
Lagu Langkah Gosok Gigi
b. Sasaran / Target
Anak Ayu
c. Metode
Audio-Visual :Bernyanyi lagu langkah gosok gigi yang baik dan
benar, mendemonstrasikan bersama dengan dipandu oleh
mahasiswa
d. Media dan alat
Lagu langkah gosok gigi yang baik dan benar
e. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal Jam Tempat
Jumat, 12 Mei 2017 14.00.00-14.35 WIB Rumah Tn.MK

f. Pemateri : Ria Afnenda Naibaho

d. Indikator hasil
1) Anak Ayu dapat menyanyikan lagu gosok gigi meskipun liriknya
terkadang lupa-lupa
2) Ayu mengetahui langkah-langkah gosok gigi yang baik dan benar dan
mempraktekkan gosok gigi secara urut sesuai langkah
3. PROSES PELAKSANAAN

No Tahap Kegiatan Media Waktu

1 Persiapan a. Mencari artikel jurnal/text book 14.00-14.03 WIB


mengenai lagu gosok gigi sebagai
acuan intervensi
b. Membuat preplanning
c. Menentukan tempat/setting
acara
d. Mempersiapkan media (teks
gosok gigi)
e. Mempersiapkan tempat
f. Mempersiapkan anak Ayu
2 Pembukaan a. Pembukaan 14.05-14.10 WIB
b. Menjelaskan tujuan intervensi
3 Inti a. Menyanyikan lagu gosok gigi Lirik gosok gigi , 14.10-14.30 WIB
b. mencontohkan cara bernyanyi gigi palsu, Gosok
lagu gosok gigi dengan gigi
menggunakan gerakan langkah-
langkah gosok gigi dengan gigi
palsu
c. Memandu anak Ayu untuk
bernyanyi bersama lagu gosok gigi
dengan gerakan
d. Memandu anak Ayu agar
mendemonstrasikan cara
menggosok gigi yang benar
4 Penutup a. Evaluasi 14.30-14.35 WIB
b. Penutup

4. HASIL PELAKSANAAN
Setelah dilakukan intervensi anak ayu mengetahui waktu dan langkah
menggosok gigi yang benar namun terkadang lupa menggosok bagian
lidah dan kurang mengetahui lagu yang diberikan. Tetapi terdapat
pengaruh bernyanyi lagu gosok gigi terhadap pelaksanaan teknik gosok
gigi, dimana pengetahuan dan perilaku anak Ayu tentang langkah dan
waktu gosok gigi yang baik dan benar meningkat sesudah diberikan lagu
gosok gigi.
5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 Hari kegiatan intervensi
c. Proses
Anak Ayu terlihat antusias dalam menyanyikan lagu gosok gigi dan
dapat mengikuti gerakan langkah gosok gigi dengan baik.
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI KARIES GIGI
1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan WHO (2012), kesehatan mulut merupakan hal penting
untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Kesehatan mulut terbebas
dari infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan
gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam
menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial.
Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi perkembangan
anak. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi
terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada
akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos,
berlubang, bahkan patah. Menurut Asse (2010), anak-anak yang mengalami
karies gigi akan menyebabkan perkembangan anak akan terhambat sehingga
akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, yang secara jangka panjang akan
berdampak pada kualitas hidup masyarakat(Widayati, 2014). Dari hasil
pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2 gigi), gigi
taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan saat
pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi yang
benar.
Dalam upaya menangani masalah karies gigi pada anak Ayu
pendidikan kesehatan kepada orang tua merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga
proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan
penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi
penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).

2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang Karies gigi
b. Sasaran/Target
Orang tua anak Ayu
c. Metode
Pemaparan materi mengenai karies gigi,penyebab karies gigi,dampak
karies gigi,cara perawatan karies gigi dan Langkah gosok gigi dan orang
mampu mendemonstrasikan langkah gosok gigi. Diakhir sesi diskusi orang
tua diberi leaflet untuk mempelajari ulang apa yang telah kita sampaikan.
d. Media dan Alat
Leaflet
Gigi palsu
Sikat gigi
e. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
Jam : 13.00-13.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
f. Pemateri : Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu

1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H


mengenai pendidikan kesehatan
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting acara
- Mempersiapkan media (leaflet)
- Mempersiapkan tempat Hari H
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan perkenalan) 5 menit
- Penjelasan topik dan tujuan
pendidikan kesehatan
3 Inti Penyampaian materi pendidikan Leaflet dan 15 Menit
kesehatan, diantaranya: Demonstrasi
- Pengertian karies gigi
- Penyebab karies gigi
- Dampak karies gigi
- Cara perawatan karies gigi
- Langkah gosok gigi
4 Penutup - Sesi diskusi 10 Menit
- Evaluasi
- Penutup

h. Indicator hasil
Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang karies gigi dan
mampu mendemonstrasikan langkah-langkah gosok gigi yang benar.

3. PROSES PELAKSANAAN
No Tahap Acara Waktu

1 Persiapan - Mempersiapkan tempat 13.0013.03 WIB


- Mempersiapkan media intervensi
- Materi pendidikan kesehatan dengan
menggunakan dan leaflet.
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan perkenalan) 13.0313.05 WIB
- Penjelasan topik dan tujuan pendidikan kesehatan

3 Inti Penyampaian materi pendidikan kesehatan, diantaranya: 13.05 WIB 13.20


- Pengertian karies gigi WIB
- Penyebab karies gigi
- Dampak karies gigi
- Cara perawatan karies gigi
- Langkah gosok gigi
4 Penutup - Sesi diskusi 13.20 WIB 13.30
Mempersilahkan orang tua untuk bertanya apa WIB
yang belom di mengerti dan orang tua melakukan
demonstrasi gosok gigi.
- Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali
kepada orang tua apakah sudah mengerti dengan
materi yang sudah disampaikan.
- Penutup
Kegiatan ditutup dengan memberikan leaflet
kepada orang tua.

4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanaan intervensi penyuluhan ini efektif karena dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua dimana orang tau sudah mampu
mengerti tentang karies gigi dan dapat menjadi role model buat anak Ayu.

5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan tentang karies gigi
Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang karies gigi, penyebab
dan dampak karies, langkah gosok gigi dan cara perawatan gigi.
KEGIATAN INTERVENSI
PLAY THERAPY : ULAR TANGGA KESEHATAN GIGI
1. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting untuk tumbuh
kembang anak usia pra sekolah. Salah satu kebiasaan diri yang sangat
penting pada anak usia pra sekolah adalah perawatan gigi sejak dini.
Menggosok gigi merupakan tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau
debris yang melekat pada permukaan gigi yang terutama dilakukan setelah
makan dan sebelum tidur akan mengurangi risiko masalah kesehatan gigi.
Dari hasil pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2
gigi), gigi taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan
saat pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi
yang benar.Metode pemberian pendidikan kesehatan sebaiknya disesuaikan
dengan umur responden/pasien dengan media yang semenarik mungkin agar
informasi dapat tersampaikan dnegan maksimal. Promosi kesehatan dengan
media alat bantu dapat mengubah perilaku seseorang menuju kualitas hidup
yang lebih sehat menurut model PRECEDE PROCEED Lawrence
Green. Promosi kesehatan untuk anak-anak telah mengalami perkembangan
sehingga memunculkan berbagai metode yang telah melalui penelitian
efektif dilakukan pada anak, salah satunya metode Play Therapy.
Terapi permainan yang pilih untuk dilakukan pada anak Ayu sebagai
metode edukasi kesehatan gigi ialah permainan ular tangga. Menurut jurnal
The effect of health education using modified snake ladders simulation
game methods towards toothbrushings knowledge, attitude, and action
application changes for school age children bahwa sebagian besar
pengetahuan manusia didapat dari indera penglihatan dan pendengaran. Hal
ini menjadi acuan untuk pengguanaan metode permainan ular tangga karena
anak akan membaca pertanyaan atau perintah dan melihat gambar yang
terdapat di dalam ular tangga, disamping itu pemain membaca lembar
jawaban yang sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diperoleh untuk
melihat kebenaran dari jawaban pemain serta memberikan penjelasan
kepada responden lain tentang materi. Harapan yang diinginkan adalah anak
Ayu menjadi tertarik untuk mempelajari informasi yang tergambar dan
tertulis dalam media permainan ular tangga sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan pada responden tentang materi.
2. PERENCANAAN
a. Topik / Judul Kegiatan
Permainan Ular Tangga tentang kesehatan gigi
b. Sasaran / Target
Anak Ayu
c. Metode
Permainan kelompok : Terdiri dari 2 mahasiswa keperawatan,anak Ayu
dan sepupu anak Ayu
d. Media dan alat
b. Papan/kertas ular tangga
c. Dadu
d. Pion (diganti dengan batu warna-warni)
e. Tempat/kotak dadu
e. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal Jam Tempat
Jumat, 21 Mei 2017 15.00-15.40 Rumah Tn.MK

f. Pemateri
Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
No Tahap Kegiatan Media Waktu

1 Persiapan a. Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H


mengenai permainan ular tangga
sebagai acuan intervensi
b. Membuat preplanning
c. Membuat alat dan bahan
d. Menentukan tempat/setting
acara
e. Mempersiapkan media (kertas
ular tangga) Hari H
f. Mempersiapkan tempat
g. Mempersiapkan anak Ayu

2 Pembukaan e. Pembukaan 5 menit


f. Penjelasan cara dan peraturan
dalam permainan
3 Inti a. Permainan dimulai dengan 25 menit
menentukan urutan dalam
melempar dadu dengan cara
hompimpa
b. Pemandu akan membagikan
pion/batu dengan warna berbeda
c. Yang mendapat urutan pertama akan
diberikan dadu dan kotaknya
untuk kemudian dilempar dan
menempatkan pion/batu warna di
kertas ular tangga sesuai angka
yang didapat dari dadu,
dilanjutkan dengan pemain
berikutnya urutan kedua, ketiga,
keempat, kelima, keenam, dan
kembali lagi ke urutan pertama
dan seterusnya.
d. Pemain akan menempati angka
dimana terdapat pertanyaan
mengena kapan gosok gigi, kapan
ganti gosok gigi, kapan periksa ggi
dan langkah gosok gigi yang benar
e. Permainan selesai apabila sudah
terdapat pemain yang mencapai
angka tertinggi (25)
4 Penutup c. Evaluasi 10 menit
d. Kesimpulan
e. Penutup

h. Indikator hasil
3) Anak Ayu mengikuti permainan sesuai prosedur dan peraturan
4) Anak Ayu dapat menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
permainan
5) Anak Ayu dapat memenangkan permainan

i. PROSES PELAKSANAAN

No Tahap Acara Waktu

1 Persiapan a. Mempersiapkan tempat 15.00-15.05 WIB


b. Mempersiapkan media intervensi
Kertas ular tangga, dadu dan kotaknya, pion/batu
warna
c. Mempersiapkan anak Ayu
2 Pembukaan a. Pembukaan 15.05-15.010 WIB
g. Penjelasan cara dan peraturan dalam permainan
Anak Ayu ditanya apakah sudah mengenal permainan
ular tangga kemudian dilanjutkan dengan
menjelaskan bagaimana cara bermain dan
peraturannya.
3 Inti a. Permainan dimulai dengan menentukan urutan dalam 15.10-15.30WIB
melempar dadu dengan cara hompimpa
b. Pemandu akan membagikan pion/batu dengan warna
berbeda
c. Yang mendapat urutan pertama akan diberikan dadu
dan kotaknya untuk kemudian dilempar dan
menempatkan pion/batu warna di kertas ular tangga
sesuai angka yang didapat dari dadu, dilanjutkan
pemain urutan kedua, ketiga, keempat, kelima,
keenam, dan kembali lagi ke urutan pertama dan
seterusnya.
d. Pemain akan menempati angka dimana terdapat
pertanyaan mengena kapan gosok gigi, kapan ganti
gosok gigi, kapan periksa ggi dan langkah gosok gigi
yang benar
e. Permainan selesai apabila karena anak Ayu mencapai
angka tertinggi (25)

4 Penutup a. Evaluasi 15.30-15.40 IB


Saat selesai melakukan permainan kemudian
Mahasiswa menanyakan beberapa pertanyaan sesuai
yang terdapat di permainan dan kepada anak Ayu
b. Kesimpulan
Mahasiswa menjelaskan mengenai kesehatan gigi yaitu
tentang dampak karies gigi, penyebab, cara
menggosok gigi yang benar dan waktu menggosok gigi.
c. Penutup
Kegiatan ditutup dan anak Ayu melanjutkan main ular
tangga dengan sepupunya.

6. HASIL PELAKSANAAN
Setelah dilakukan intervensi ular tangga, pengetahuan anak Ayu meningkat
karena mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Terkait perilaku anak
Ayu sudah mengetahui langkah gosok gigi, waktu gosok gigi. Untuk lebih
melihat perilaku anak Ayu terkait gosok gigi dirumah, mahasiswa
keperawatan memberikan tabel waktu gosok gigi agar dapat menjadi bahan
evaluasi.
7. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
1) Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
2) Anak Ayu dapat menyebutkan contoh makanan yang menyebabkan
gigi berlubang
3) Anak Ayu dapat menyebutkan cara mengosok gigi yang benar dan
waktu menggosok gigi.
c. Hasil
Setelah diobservasi anak Ayu sudah dapat menerapkan gosok gigi yang
benar tetapi terkadang anak Ayu lupa untuk menggosok lidah.
DAFTAR PUSTAKA
Butsainatul Barooah . (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi
Terhadap Perilaku Ibu Dalam Memijat Bayi Secara Mandiri Di Kelurahan
Girimargo Sragen
Choirunnisa, A.M. (2009). Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Moncer Publisher
Kurnia, Dkk.( 2012). The effect of health education using modified snake ladders
simulation game methods towards toothbrushings knowledge, attitude, and
action application changes for school age children. Universitas Erlangga.
Lubis, Z. S., Lubis, N. L., & Syahrial, E. (2013). Pengaruh penyuluhan dengan metode
ceramah dan diskusi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap anak
tentang PHBS di sekolah dasar negeri 065014 Kelurahan Namogajah
Kecamatan Meddan Tuntungan tahun 2013. 1-9.
Nurafifah, D. (2016). Media Audio Visual dan Media Kartu Bergambar terhadap
Kemampuan Menggosok Gigi pada Anak Pra Sekolah.
Sholichah.N. (2011) HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM
DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN
KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Widayati, N. (2014). Faktor yang berhubungan dengan karies gigi pada anak usia 4-6
tahun. Berkala epidemiologi , 196-205.

Yusyaf, S. R., Agrina, & Dewi, Y. I. (n.d.). Efektifitas pendidikan kesehatan


menggunakan metode pendidikan kesehatan individual terhadap
peningkatan pengetahuan keluarga tentang demam berdarah dengue

Anda mungkin juga menyukai