MK
DI PERUMAHAN PURI DINAR ELOK BLOK B 12 NO 10 RT 4 RW 20
KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG
Disusun oleh :
Ria Afnenda Naibaho
22020114120010
A.14.2
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.MK
PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. M Kusuma Nugroho
2. Alamat : Perumahan Puri Dinar Elok Blok B 12 No 10 RT
4 RW 20 Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang
3. No. Telp/ Hp : 085641965828
4. Pekerjaan : Swasta (Pegawai Bank)
5. Pendidikan : SMK
6. Komposisi Keluarga :
Tn.R Tn.S
(69) Ny.Me Ca Ny.M
(64) 1960- (55)
2012
Tn.MK
(32) Ny.L
(33)
An.Ay
By.Ayra
u
1,5 bl
6 th
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
8. Tipe Keluarga
Keluaraga Tn. MK termasuk dalam tipe keluarga Nuclear Family atau
Keluarga Inti dengan anggota keluarga terdiri dari Bapak (Tn.MK), Ibu (Ny. L),
Anak (An. Ayu) dan (By.Ayra). Ny.L berkata kendala di dalam keluarga saya
ya itu mbak paling saya ngerasa repot dan kesusahan ketika suami saya
kerja, jadi saya harus ngurus Ayra, tapi juga harus fokus buat Ayu, apalagi
Ayu bentar lagi mau masuk SD. Dulu pas ngurus Ayu, saya sering minta
tolong ke Ibu, tapi sekarang saya juga gak enak mbak, kan Ibu juga harus
ngurus warungnya mbak.
9. Budaya
a. Suku bangsa :
Ny. L berkata bahwa kalau keluarga saya berasal dari Jawa semua
mbak.
b. Kebiasaan diet terkait Budaya :
Ny. L berkata bahwa tidak ada pantangan makanan yang berhubungan
dengan budaya mbak, cuma dulu saat saya hamil, saya ada pantangan
makan ikan laut mbak, terutama ikan pindang, soalnya kalau saya
makan ikan pindang gatel-gatel mbak badannya. Kalau pantangan buat
suami saya dan anak saya sih nggak ada mbak.
c. Bahasa yang digunakan :
Ny. L berkata bahwa ya kadang-kadang saya pakai bahasa jawa, tapi
lebih seringnya pakai bahasa Indonesia mbak.
d. Adat atau tradisi :
Ny. L berkata bahwa saya punya Dokter keluarga sendiri mbak, kalau
semisal ada yang sakit, saya biasa ke dokter keluarga, tapi kalau yang
darurat biasanya saya larinya ke Rumah Sakit Citarum mbak. Nah ini kan
saya baru aja melahirkan, kata ibu mertua saya kalau bayi baru lahir itu
gak boleh dibawa keluar rumah, pamali katanya. Tapi yaa saya iyain aja,
tetep saya ajak jalan-jalan paling yaa di depan rumah. Ini adek dipakein
gelang biar gak diganggu, kalo mau maghrib itu juga adek harus
dipangku. Disini kalo bayi baru lahir itu biasanya dipijetin sama dimandiin
dukun selama 11 hari, tapi saya kemarin cuma 3 apa 4 hari aja mbak,
soalnya kasian sama adeknya, paling kalo adeknya nanti kecapekan baru
nanti saya bawa ke dukun lagi..
e. Nilai-nilai kebudayaan
Tn.MK berkata disini ya sekali setahun mengadakan acara, ya kayak
acara rasa syukur gitu, jadi nanti kadang ada lomba-lombanya dari
semua usia mbak, ada yang anak-anak, remaja, ya kadang orang tua nya
juga ikut berpartisipasi mbak. Terus disini juga ada kegiatan gotong
royong mbak, biasanya dilakuin seminggu sekali, tempatnya sih kadang
pindah-pindah mbak tapi masih 1 kampung disini.
10. Agama
a. Agama
Ny. L berkata bahwa Semua di keluarga saya semuanya Islam mbak.
b. Kegiatan rutin
1. Ny. L berkata bahwa Alhamdulillah sholatnya jalan terus.
2. Ny. L berkata bahwa Kalau disini itu ada pengajian rutin Ibu-ibu tiap
minggu mbak, pengajian keliling gitu, biasanya dirumah siapa, terus
minggu besok nanti gantian gitu mbak.
3. Ny. L berkata bahwa Kalau saya selalu ikut pengajian mbak kalau
semisal nggak ada halangan .
c. Persepsi keluarga tentang agama
Ny. L berkata bahwa Ya saya percaya sama Allah jadi saya tetap
menjalankan perintah Allah kaya sholat dan ngaji mbak.
B T
Tempat Mencuci Pakaian Dapur
S
5m
5m
1m
Kamar Mandi Gudang
2m
5m 2m
Kamar Tidur
Ruang Keluarga
3m
Teras/ Garasi
3m
D. Struktur Keluarga
b. Informal
Ny.L berkata Kalo suami cari nafkah buat kebutuhan. Kalo buat anak ya
kebutuhannya dipenuhi bersama, suami saya yang kerja saya yang
belanja mbak.. Kalau ayu mbak setelah punya adek sebelum dia ngaji dia
mau jagain adek nya mbak saat saya mencuci pakaian atau pun beres-
beres rumah. Kalo sekarang ini karna dah punya anak 2 jadi yang masih
bekerja suami aja, saya sebagai istri dirumah, kadang- kadang masak,
belanja, dan ngurus anak. Dulunya mbak sebelum saya melahirkan saya
membantu ibu jualan di warung, tetapi setelah melahirkan saya lebih
fokus mengurus anak mbak, bahkan sekarang yang masakin makanan
keluarga saya ibu saya sendiri mbak, saya tinggal ngambil di warung
ibu.
E. Fungsi Keluarga
38. Eliminasi
Ny.L berkata Lancar mbak setiap hari kalo BAB, saya banyak makan
buah soalnya. Kalo pipis ya 4-5 kali sehari, gak ada keluhan apa-apa sih
mbak kalau buat pipis sama BAB nya, lancar semua. Tn.MK berkata
Saya lancar-lancar saja BAB nya. Kalo pipis ya biasa mbak, gak pernah
itu kalo malem bolak-balik kamar mandi, biasa saja. Gak ada keluhan-
keluhan juga mbak.Ayu, Ayra juga lancar-lancar aja mbak,gak ada
masalah. Akhir-akhir ini mbak Ayra seringnya pakai pampers mbak,biar
gak ribet gonta-ganti.
H. Pengkajian Psikiatrik
Palpasi : - Getaran teraba sama antara kanan - Getaran teraba sama antara kanan - Getaran teraba sama antara
- Getaran teraba sama antara dan kiri. dan kiri. kanan dan kiri.
kanan dan kiri. - Tidak terdapat nyeri tekan, - Tidak terdapat nyeri tekan,
- Tidak terdapat nyeri tekan, benjolan, edema. benjolan, edema.
benjolan, edema. - Sonor
Perkusi : - Sonor - Sonor
- Sonor
Auskultasi : - Terdengar suara vasikuler - Terdengar suara vasikuler - Terdengar suara vasikuler
- Terdengar suara vasikuler
Jantung
Inspeksi : - Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris.
Palpasi : - Denyut jantung teraba teratur. - Denyut jantung teraba teratur. - Denyut jantung teraba teratur. - Denyut jantung teraba
teratur.
Perkusi : - Pekak. - Pekak. - Pekak. - Pekak.
- Terdengar bunyi loop dup pada - Terdengar bunyi loop dup pada - Terdengar bunyi loop dup pada - Terdengar bunyi loop dup
Auskultasi : katup jantung. katup jantung. katup jantung. pada katup jantung.
- Irama jantung normal. - Irama jantung normal. - Irama jantung normal. - Irama jantung normal.
Abdomen
Inspeksi : - Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka.
- Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan.
Auskultasi - Terdengar bising usus 8 kali - Terdengar bising usus 9 kali - Terdengar bising usus 8 kali
permenit. permenit. permenit.
Palpasi - Klien tidak merasakan nyeri. - Klien tidak merasakan nyeri ketika - Klien tidak merasakan nyeri. - Ekspresi wajah klien tidak
dilakukan palpasi. berubah.
Perkusi - Suara perkusi normal. - Suara perkusi normal. - Suara perkusi normal. - Suara perkusi normal.
Genetalia
Inspeksi : - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji
Ekstremitas Ekstremitas bawah kanan maupun Ekstremitas bawah kanan maupun kiri Ekstremitas bawah kanan maupun kiri Terdapat reflex menggerakkan
bawah kiri klien mampu melawan gravitasi klien mampu melawan gravitasi dan klien mampu melawan gravitasi dan kaki dengan aktif menendang.
dan tahanan dengan skor 5. tahanan dengan skor 5. tahanan dengan skor 5. By. Ayra selalu mencoba
menggerakkan kakinya saat
diberikan reflex.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 72 BULAN
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara &
membetulkan, katakan pada anak : bahasa
Ny.L melahirkan 6 minggu yang lalu dengan riwayat operasi. Dari hasil pengkajian Ny.L berkata
gak ada lagi darah nifas yang keluar dari vagina mbak, luka jahitan operasinya juga udah
kering dan gak di perban lagi mbak. Saya juga merasa mbak kalau operasi kedua ini lebih cepat
sembuh dibanding yang dulu. Yang sekarang mbak, 4 hari setelah operasi saya udah bisa jalan-
jalan mbak, udah gendong-gendong aira berjemur di pagi hari. Pokoknya sekarang mbak, saya
udah gak ngarasa ada yang sakit lagi mbak.
TAHAP PERKEMBANGAN BAYI AYRA
- Bayi Ayra sudah mampu mengangkat kepala, menahan kepal tetap tegak, dapat melihat dan
memperhatikan beda bergerak.
- Bayi Ayra dapat memberikan rangsang genggaman tangan ketika diberikan stimulus.
- Perkembangan Bayi Ayra sesuai dengan tahap perkembangan.
L. Pohon masalah dari keluarga Tn.MK
Anak Ayu
Kerusakan Gigi
1 Ketidakmampuan menjadi orang tua HIGH Dilihat dari etiologi diagnosa Ketidakmampuan menjadi
berhubungan dengan kurang orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan Ria
pengetahuan keterampilan menjadi keterampilan menjadi orang tua : perawatan post
orang tua : perawatan post partum partum dan bayi baru lahir dapat ditangani lebih mudah
dan bayi baru lahir (00056) dari diagnosa lain karena peran orang tua dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat penting,
dan mengubah pengetahuan itu lebih mudah daripada
mengubah perilaku
2. Ketidakefektifan pemberian ASI pada MEDIUM Ketidakefektifan pemberian ASI memang sangat Ria
Ny.L berhubungan dengan Anomali berpengaruh terhadap status nutris bayinya perlu
payudara ibu perilaku perawatan payudara yang baik dari ibu. Tetapi
(bengkak yang sebelah kanan) untuk mengubah perilaku lebih sulit daripada masalah
( 00104) kurang pengetahuan.
3 Gangguan pola tidur berhubungan MEDIUM Gangguan pola tidur dapat mengancam kesehatan akan
dengan Pola tidur tidak menyehatkan tetapi mengubah perilaku lebih sulit daripada merubah
(tanggung jawab menjadi orang tua) masalah kurang pengetahuan Ria
(00198)
4 Kerusakan gigi berhubungan dengan LOW Kerusakan gigi dapat mengganggu aktivitas,
Pengetahuan mengenai kesehatan gigi, mengganggu kesehatan, akan tetapi dalam
kebersihan gigi dan mulut yang baik penanganannya harus dengan penanganan jangka Ria
(00048) panjang
RENCANA KEPERAWATAN
3 Selasa,09 Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Sleep Enhancement 1850 Ria
Mei 2017 tidur pada Ny.L asuhan keperawatan asuhan keperawatan selama - Jelaskan pentingnya tidur yang
dan Tn.MK selama 3 x 24 jam 3x 24 jam diharapkan klien adequate
berhubungan diharapkan mampu mampu meningkatkan pola - Fasilitasi klien untuk
Pola tidur tidak memenuhi kebutuhan tidur yang baik dengan mempertahankan aktivitas sebelum
menyehatkan. tidur klien dengan kriteria kriteria hasil: tidur.
(tanggung hasil : - Mampu menyebutkan - Ciptakan lingkungan yang nyaman.
jawab menjadi - Jumlah jam hal-hal yang dapat - Diskusikan dengan keluarga tentang
orang tua) tidur dalam meningkatkan kualitas cara mengatasi penyebab masalah
(00198) batas normal tidur. pola tidur.
(6-8 jam/hari) - Menganjurkan klien untuk mengatur
antara istirahat dan perawatan bayi
- Melibatkan keluarga dalam
perawatan anak agar ibu dapat
beristirahat dengan cukup.
4 Selasa,09 Kerusakan gigi Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Pemeliharaan kesehatan mulut 1710 Ria
Mei 2017 berhubungan asuhan keperawatan asuhan keperawatan selama - Lakukan perawatan mulut dan
dengan selama 3 x 1 minggu diharapkan gigi secara rutin dan
Pengetahuan 3 x 6 bulan diharapkan klien mengetahui tentang mengobservasi kebersihan mulut
mengenai mampu mengurangi kesehatan gigi, kebersihan dan gigi.
kesehatan gigi, kerusakan gigi dengan gigi dan mulut dengan - Mengintruksikan anak untuk
kebersihan gigi kriteria hasil: kriteria hasil: menyikat mulut, gigi dan lidah
dan mulut yang - Jumlah kerusakan gigi - Klien mampu menerapkan - Dorong dan bantu anak untuk
baik (00048) tidak bertambah langkah dan urutan berkumur-kumur setelah
gososk gigi memakan makanan manis
- Klien mampu menerapkan - Fasilitasi aktivitas menyikat gigi
waktu menggosok gigi - Rekomendasikan penggunaan
- Dapat mengetahui sikat gigi yang berbulu lembut
dampak dari karies gigi (sikat gigi khusus anak)
- Instruksikan anak untuk menyikat
mulut, gigi dan lidah.
- Edukasi mengenai kesehatan gigi
dengan metode permainan ular
tangga
- Play therapy (mengajarkan lagu
gosok gigi yang benar)
- Memberikan pendidikan
kesehatan kepada orang tua
terkait kesehatan gigi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tujuan
Waktu Diagnosa Kep. Implementasi Evaluasi formatif
Umum Khusus
Rabu, Ketidakmampuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Mengedukasi dan S: Ny.L berkata masih takut untuk
10 Mei menjadi orang tua tindakan keperawatan keperawatan selama 3x24 mengajarkan cara mendudukkan si anak di tempat mandi
pada Ny.L b.d selama 3x24 jam jam diharapkan Ny.L memandikan bayi, bayi
2017 Kurang pengetahuan diharapkan Ny.L mengetahui cara perawatan O: Ny.L terlihat antusias ketika sedang
ketrampilan menjadi mampu melaksanakan bayi: diberikan edukasi mengenai
orang tua : peran sebagai orang tua - Mengetahui cara memandikan bayi
perawatan bayi baru dengan kriteria hasil: memandikan bayi A: Masalah teratasi sebagian
lahir (00056) - Dapat - Mengetahui cara P: Lanjutkan intervensi
melakukan bayi membedong bayi
baru lahir - Mengetahui cara pijat Mengedukasi dan S:
Seperti bayi mengajarkan cara pijat bayi Ny.L berkata bahwa edukasi
memandikan yang kita berikan seperti pijat
bayi, melakukan baby spa
pijat bayi, dan Ny.Lberkata tidak mengetahui
bedong bayi cara memijat bayi
Ny.L berkata bahwa si anak
sering dilakukan pijat bayi 1x
seminggu oleh dukun pijat
bayi, tetapi dengan cara yang
berbeda
O: Ny.L terlihat antusias ketika
sedang diberikan edukasi
mengenai pijat bayi tetapi ketika
klien mendemonstrasikan, masih
sedikit bingung dengan langkah-
langkah dalam pijat bayi
A: Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi
- Memberikan pendidikan S:
kesehatan kepada orang sebelum dilakukan intervensi Ny.L
tua terkait kesehatan gigi berkata jika menyikat gigi, lidah
tidah ikut disikat
O : Ny.L dapat menyebutkan
pengertian, dampat, penyebab dan
cara merawat gigi.
A: masalah teratasi
P :-
EVALUASI SUMATIF
O:
Ny.L terlihat mengerti tentang menyusui dan antusias dalam
menjawab
Klien terlihat antusias ketika diberikan intervensi
Ny.L terlihat dapat memdemonstrasikan langkah dalam perawatan
payudara dengan baik
Klien mampu mendemonstrasikan cara memompa ASI dengan benar
Klien antusias ketika diberikan edukasi dan klien terlihat aktif dalam
bertanya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Memantau Ny.L dalam melakukan penyimpanan ASI
Memnatau Ny.L dalam melakukan cara menghangatkan ASI
Gangguan Pola tidur pada Ny.L dan Tn.MK berhubungan Pola tidur tidak S:
menyehatkan (tanggung jawab menjadi orang tua) (00198) Ny.L berkata mengetahui manfaat dan pentingnya tidur
Ny.L berkata masih bingung untuk mengatur waktu untuk istirahat
Ny.L berkata dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi dirinya
dan keluarga
Ny.L berkata penyebab sulit tidur adalah bayinya yang sering meminta
minum ASI di malam hari diatas jam 12 malam sampai dengan jam 3
pagi.
Ny.L juga berkata suami ikut membantu dalam perawatan bayi
O:
Ny.L bisa menjawab mengenai manfaat dan pentingnya istirahat tidur
bagi tubuh dan cara menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
keluarga
Ny.L belum bisa menjawab mengenai cara mengatasi agar kualitas
dan kuantitas tidurnya baik
A : Masalah teratasi seebagian
P : Lanjutkan intervensi
Berdiskusi mengenai cara mengatasi penyebab gangguan polar
tidur
Kerusakan gigi pada An. Ayu berhubungan dengan Pengetahuan mengenai S:
kesehatan gigi, kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik Anak Ayu berkata membersihkan mulut setelah makan saja
Anak Ayu berkata sudah menggunakan sikat gigi khusus anak
Anak Ayu berkata senang bermain
anak Ayu berkata belum tahu semua lirik lagunyaa
sebelum dilakukan intervensi Ny.L ( ibu anak) berkata jika menyikat
gigi, lidah tidah ikut disikat
O:
Anak Ayu bisa menjawab pengertian karies gigi, apa saja makanan
yang dapat menyebab gigi berlubang atau karies gigi, manfaat gosok
gigi
Ny.L ( ibu anak ) dapat menyebutkan pengertian, dampat, penyebab
dan cara merawat gigi.
Anak Ayu belum bisa menjawab langkah gosok gigi, waktu gosok gigi
Anak Ayu dapat mengikuti lagu sebagian yang dinyanyikan dan
mendemonstrasikannya
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Edukasi mengenai kesehatan gigi dengan metode permainan ular
tangga
Play therapy (mengajarkan lagu gosok gigi yang benar)
FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT
Alamat: Perumahan Puri Dinar Elok Blok B 12 No 10 RT 4 RW 20 Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang
Anggota Keluarga Masalah Kesehatan Intervensi yang telah dilakukan RTL Paraf
Ny.L Ketidakmampuan 1. Edukasi orangtua mengenai cara Memantau Ny.L dalam memandikan Ria
menjadi orang tua memandikan bayi bayi
pada Ny.L b.d 2. Edukasi mengenai cara membedong bayi Memotivasi Ny.L agar tidak takut
Kurang pengetahuan yang baik dan benar mendudukkan bayi ketika
ketrampilan menjadi 3. Edukasi mengenai cara pijat bayi memandikaan
orang tua : 4. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu Memberikan edukasi lagi mengenai
perawatan bayi baru tentang ibu menyusui cara pijat bayi
lahir 5. Mengajarkan ibu untuk melakukan Memotivasi agar Ny.L Mempunyai
perawatan payudara keinginan untuk pijat bayi secara
Ketidakefektifan 6. Memberikan pengetahuan kepada ibu mandiri tanpa memanggil dukun pijat
pemberian ASI pada tentang penggunaan pompa payudara bayi
Ny.L berhubungan secara tepat dan benar Memantau Ny.L dalam melakukan
dengan Anomali 7. Memberi pengetahuan kepada ibu bedong bayi yang benar
payudara ibu tentang menyimpan ASI Memantau Ny.L dalam melakukan
(bengkak yang perawatan payudara
sebelah kanan) Memantau Ny.L dalam melakukan
penyimpanan ASI
Tn.MK dan Ny.L Gangguan Pola tidur 1. Menjelaskan pentingnya tidur yang Memotivasi Tn.MK dan Ny.L untuk Ria
pada Ny.L dan Tn.MK adequate meningkatkan lingkungan yang
berhubungan Pola tidur 2. Fasilitasi klien untuk nyaman
tidak menyehatkan. mempertahankan aktivitas sebelum Berdiskusi kembali bagaimana cara
(tanggung jawab tidur. keluarga mengatasi penyebab
menjadi orang tua) 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman. masalah pola tersebut
(00198) 4. Diskusikan dengan keluarga tentang Memotivasi Tn.MK dan Ny.L agar
cara mengatasi penyebab masalah saling membantu dalam merawat
pola tidur. bayi
5. Menganjurkan klien untuk mengatur
antara istirahat dan perawatan bayi
6. Melibatkan keluarga dalam
perawatan anak agar ibu dapat
beristirahat dengan cukup.
An.Ayu Kerusakan gigi pada An. 1. Lakukan perawatan mulut dan gigi Memantau An.Ayu dalam Ria
Ayu berhubungan secara rutin dan mengobservasi melakukan gosok gigi
dengan Pengetahuan kebersihan mulut dan gigi. Memberikan tabel waktu gosok
mengenai kesehatan gigi, 2. Mengintruksikan anak untuk gigi yang akan disi oleh orang tua
kebersihan gigi dan menyikat mulut, gigi dan lidah Mengosok gigi bersama orang tua
mulut yang kurang baik 3. Dorong dan bantu anak untuk untuk menjadi role model anak
berkumur-kumur setelah memakan Memberikan play terapi lagi
makanan manis seperti ular tangga dan lagu gosok
4. Fasilitasi aktivitas menyikat gigi gigi.
5. Rekomendasikan penggunaan sikat
gigi yang berbulu lembut (sikat gigi
khusus anak)
6. Instruksikan anak untuk menyikat
mulut, gigi dan lidah.
7. Edukasi mengenai kesehatan gigi
dengan metode permainan ular
tangga
8. Play therapy (mengajarkan lagu
gosok gigi yang benar)
LAMPIRAN
3. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di pahami
oleh orang dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh Ny.L
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PIJAT BAYI
1. LATAR BELAKANG
Pijat telah menjadi komponen pengembangan perawatan suportif. Pijat bayi
sebagai bentuk pengobatan alternatif menjadi semakin popular karena
kesederhanaan, efektifitas biaya, mudah dipelajari dan dapat dilakukan di
rumah oleh keluarga (Pit re, 2012). Pijat bayi dapat meningkatkan ikatan
kasih sayang antara anak dengan orang tua, karena itu pijat bayi sebaiknya
dilakukan oleh orang tua bayi (Serrano et al., 2010). Pijat bayi adalah
merupakan suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak yang memberi
banyak manfaat bagi anak maupun orang tua.
Dalam penelitian Butsainatul Barooah menunjukkan hasil wawancara
kepada pihak puskesmas dan bidan desa didapatkan keterangan bahwa banyak
daerah yang belum pernah ada pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dan
kebanyakan warga belum bisa memijat bayinya sendiri. Para ibu biasanya
memijatkan bayinya ke tukang pijat atau dukun bayi Selain itu hasil observasi
dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dari 10 ibu di Girimargo
mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pijat
bayi kurang mengetahui manfaat pijat bayi dan belum mengetahui bagaimana
cara memijat bayi yang benar sehinggaterlihat belum bisa melakukan pijat bayi
secara mandiri. Sama hal nya dengan Ny.L yang tidak pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang pijt bayi dan selalu memanggil dukun pijat bayi
dengan asalah tidak mengetahui cara memijat bayi.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai pijat bayi pendidikan kesehatan merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan
dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga proses belajar
pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan penelitian, penyuluhan
dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan
dan sikap responden akibat dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan
(Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H
mengenai pendidikan kesehatan
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting acara
- Mempersiapkan media (leaflet)
- Mempersiapkan tempat Hari H
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan 5 menit
perkenalan)
- Penjelasan topik dan tujuan
pendidikan kesehatan
3 Inti - Penyampaian materi pendidikan Leaflet dan 15 Menit
kesehatan, diantaranya: Demonstrasi
- Pengertian pijat bayi
- Manfaat pijat bayi
- Waktu yang tepat untuk melakukan
pijat bayi
- Langkah-langkah melakukan pijat
bayi
4 Penutup - Sesi diskusi 10menit
- Evaluasi
- Penutup
3. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di pahami oleh
orang dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh Ny.L
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PERAWATAN PAYUDARA
1. LATAR BELAKANG
Perawatan payudara adalah suatu tindakan perawatan payudara yang
dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang lain
yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
(Anggraini, 2010). Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai
sejak periode antenatal, masa pasca persalinan dini (nifas atau laktasi) dan
masa pasca persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa pasca
persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri, puting susu
lecet, payudara bengkak, dan mastitis (Ambarwati dan Wulandari, 2008).
Gerakan pada perawatan payudara bermanfaat melancarkan reflek
pengeluaran ASI. Hasil pengkajian masalah Ny.L adalah payudara sebelah
kanan membengkak. Ketika membengkak hal yang dilakukan Ny.L ada
memompa ASI dan menyimpannya di kulkas. Tetapi untuk waktu
penyimpinan ASI sendiri Ny.L kurang mengetahui.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai perawatan payudara dan penyimpanan ASI, pendidikan kesehatan
merupakan cara yang efektif. Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara
penunjang program-program kesehatan, yang dapat menghasilkan
perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep
pendidikan kesehatan juga proses belajar pada individu, kelompok, atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari
tidak mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina,
& Dewi). Berdasarkan penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan
juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat
dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial,
2013).
1. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel Sebelum hari H
jurnal/text book
mengenai
pendidikan
kesehatan
sebagai acuan
intervensi
- Membuat Hari H
preplanning
- Membuat alat
dan bahan
- Menentukan
tempat/setting
acara
- Mempersiapkan
media (leaflet)
- Mempersiapkan
tempat
- Mempersiapkan
orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan 5 menit
(salam dan
perkenalan)
- Penjelasan topik
dan tujuan
pendidikan
kesehatan
3 Inti Penyampaian materi Leaflet dan 15 Menit
pendidikan kesehatan, Demonstrasi
diantaranya:
- Pengertian
- Manfaat
perawatan
payudara
- Persiapan alat
- Cara perawatan
payudara
4 Penutup - Sesi diskusi 10menit
- Evaluasi
- Penutup
2. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di pahami
oleh orang dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh Ny.L tentang
perawatan payudara.
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan a. Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H
mengenai lagu gosok gigi sebagai
acuan intervensi
b. Membuat preplanning
c. Menentukan tempat/setting
acara
d. Mempersiapkan media (video dan
teks gosok gigi)
e. Mempersiapkan tempat Hari H
f. Mempersiapkan anak Ayu
2 Pembukaan a. Pembukaan
b. Menjelaskan tujuan intervensi
3 Inti a. Menyanyikan lagu gosok gigi
b. mencontohkan cara bernyanyi lagu
gosok gigi dengan menggunakan
gerakan langkah-langkah gosok gigi
dengan gigi palsu
c. Memandu anak Ayu untuk
bernyanyi bersama lagu gosok gigi
dengan gerakan
d. Memandu anak Ayu agar
mendemonstrasikan cara
menggosok gigi yang benar
4 Penutup a. Evaluasi
b. Penutup
3. EVALUASI
Penerapan langkah gosok gigi sesuai urutan yang benar dan waktu gosok gigi
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI KARIES GIGI
1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan WHO (2012), kesehatan mulut merupakan hal penting
untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Kesehatan mulut terbebas
dari infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan
gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam
menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial.
Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi perkembangan
anak. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi
terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada
akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos,
berlubang, bahkan patah. Menurut Asse (2010), anak-anak yang mengalami
karies gigi akan menyebabkan perkembangan anak akan terhambat sehingga
akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, yang secara jangka panjang akan
berdampak pada kualitas hidup masyarakat(Widayati, 2014). Dari hasil
pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2 gigi), gigi
taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan saat
pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi yang
benar.
Dalam upaya menangani masalah karies gigi pada anak Ayu
pendidikan kesehatan kepada orang tua merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga
proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan
penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi
penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel Sebelum hari H
jurnal/text book
mengenai
pendidikan
kesehatan
sebagai acuan
intervensi
- Membuat Hari H
preplanning
- Membuat alat
dan bahan
- Menentukan
tempat/setting
acara
- Mempersiapkan
media (power
point dan leaflet)
- Mempersiapkan
tempat
- Mempersiapkan
orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan 5 menit
(salam dan
perkenalan)
- Penjelasan topik
dan tujuan
pendidikan
kesehatan
3 Inti Penyampaian materi Leaflet dan 15 Menit
pendidikan kesehatan, Demonstrasi
diantaranya:
- Pengertian karies
gigi
- Penyebab karies
gigi
- Dampak karies
gigi
- Cara perawatan
karies gigi
- Langkah gosok
gigi
4 Penutup - Sesi diskusi 10 enit
- Evaluasi
- Penutup
3. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara berdiskusi tentang apa saja yang sudah di
pahami oleh orang tua dan evaluasi demonstrasi yang dilakukan oleh orang
tua anak Ayu.
f. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
RENCANA INTERVENSI
PLAY THERAPY : ULAR TANGGA KESEHATAN GIGI
1. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting untuk tumbuh
kembang anak usia pra sekolah. Salah satu kebiasaan diri yang sangat
penting pada anak usia pra sekolah adalah perawatan gigi sejak dini.
Menggosok gigi merupakan tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau
debris yang melekat pada permukaan gigi yang terutama dilakukan setelah
makan dan sebelum tidur akan mengurangi risiko masalah kesehatan gigi.
Dari hasil pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2
gigi), gigi taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan
saat pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi
yang benar.Metode pemberian pendidikan kesehatan sebaiknya disesuaikan
dengan umur responden/pasien dengan media yang semenarik mungkin agar
informasi dapat tersampaikan dnegan maksimal. Promosi kesehatan dengan
media alat bantu dapat mengubah perilaku seseorang menuju kualitas hidup
yang lebih sehat menurut model PRECEDE PROCEED Lawrence
Green. Promosi kesehatan untuk anak-anak telah mengalami perkembangan
sehingga memunculkan berbagai metode yang telah melalui penelitian
efektif dilakukan pada anak, salah satunya metode Play Therapy.
Terapi permainan yang pilih untuk dilakukan pada anak Ayu sebagai
metode edukasi kesehatan gigi ialah permainan ular tangga. Menurut jurnal
The effect of health education using modified snake ladders simulation
game methods towards toothbrushings knowledge, attitude, and action
application changes for school age children bahwa sebagian besar
pengetahuan manusia didapat dari indera penglihatan dan pendengaran. Hal
ini menjadi acuan untuk pengguanaan metode permainan ular tangga karena
anak akan membaca pertanyaan atau perintah dan melihat gambar yang
terdapat di dalam ular tangga, disamping itu pemain membaca lembar
jawaban yang sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diperoleh untuk
melihat kebenaran dari jawaban pemain serta memberikan penjelasan
kepada responden lain tentang materi. Harapan yang diinginkan adalah anak
Ayu menjadi tertarik untuk mempelajari informasi yang tergambar dan
tertulis dalam media permainan ular tangga sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan pada responden tentang materi.
2. RENCANA PELAKSANAAN
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
Tahap Waktu
No Kegiatan Media
1 Persiapan - Mencari artikel jurnal/text book Sebelum hari H
mengenai permainan ular tangga
sebagai acuan intervensi
- Membuat preplanning
- Membuat alat dan bahan
- Menentukan tempat/setting acara
- Mempersiapkan media (kertas ular Hari H
tangga)
- Mempersiapkan tempat
- Mempersiapkan siswa
2 Pembukaan - Pembukaan 5 menit
- Penjelasan cara dan peraturan
dalam permainan
3 Inti - Permainan dimulai dengan 25 menit
menentukan urutan dalam
melempar dadu dengan cara
hompimpa
- Pemandu akan membagikan
pion/batu dengan warna berbeda
- Yang mendapat urutan pertama
akan diberikan dadu dan kotaknya
untuk kemudian dilempar dan
menempatkan pion/batu warna di
kertas ular tangga sesuai angka
yang didapat dari dadu,
dilanjutkan dengan pemain
berikutnya urutan kedua, ketiga,
keempat, kelima, keenam, dan
kembali lagi ke urutan pertama
dan seterusnya.
- Pemain akan menempati angka
dimana terdapat pertanyaan
mengena kapan gosok gigi, kapan
ganti gosok gigi, kapan periksa ggi
dan langkah gosok gigi yang benar
- Permainan selesai apabila sudah
terdapat pemain yang mencapai
angka tertinggi (30).
4 Penutup - Evaluasi 10 menit
- Kesimpulan
- Penutup
3. EVALUASI
a. Anak Ayu dapat menerapkan langkah dan waktu gosok gigi yang benar
b. Anak Ayu dapat membaca tulisan dan menjawab pertanyaan yang ada di
ular tangga
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
LAMPIRAN 5
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI MEMANDIKAN BAYI
1. LATAR BELAKANG
Menjadi seorang ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran baru yang
harus perlahan-lahan dipelajari ibu untuk merawat sang buah hati dengan baik.
Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus
memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih ringkih membuat ibu jadi takut
untuk memandikannya (Setyanti, 2012). Memandikan bayi memiliki tantangan
tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai
seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara
memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau
neneknya (Choirunisa, 2009). Dari hasil pengkajian Ny.L merasa masih takut
dalam memandikan bayi karena pada saat mengasuh anak yang pertama Ny.L
lebih sering meminta tolong kepada ibunya.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai memandikan bayi, pendidikan kesehatan merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan
dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga proses belajar
pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan penelitian, penyuluhan
dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan dan
sikap responden akibat dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis,
Lubis, & Syahrial, 2013).
2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang memandikan bayi
b. Sasaran/Target
Ny.L
c. Metode
Pemaparan materi mengenai pengertian memandikan, tujuan memandikan,
hal-hal yang harus dipersiapkan dan cara memandikan bayi. Untuk
mempermudah informasi kita dimerngerti oleh Ny.L disesi penutup akan
diberikan leaflet sebagai buku pedoman.
Media dan Alat :
1) Leaflet
d. Waktu dan Tempat :
Hari, tanggal : Rabu, 10 Mei 2017
Jam : 14.00-14.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
e. Pemateri : Ria Afnenda Naibaho
f. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu
g. Indicator hasil
1) Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang karies gigi dan
mampu mendemonstrasikan langkah-langkah gosok gigi yang benar.
3. PROSES PELAKSANAAN
Tahap
No Acara Waktu
1 Persiapan a. Mempersiapkan tempat 14.0014.03 WIB
b. Mempersiapkan media intervensi
Materi pendidikan kesehatan dengan menggunakan
dan leaflet.
c. Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan a. Pembukaan (salam dan perkenalan) 14.0314.05 WIB
b. Penjelasan topik dan tujuan pendidikan kesehatan
4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanaan intervensi penyuluhan ini efektif karena dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua dimana orang tau sudah mampu mengerti
tentang memandikan bayi dan membedong bayi setelah mandi. Tetapi Ny.L
masih merasa ketakutan ketika ingin mendudukkan sibayi di tempat ember
mandi.
5. EVALUASI
a. Struktur
1) Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
2) Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
1) Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan memandikan bayi
2) Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
3) Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang tujuan memandikan
bayi,hal-hal yang dipersiapkan dan cara memandikan bayi
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PIJAT BAYI
1. LATAR BELAKANG
Pijat telah menjadi komponen pengembangan perawatan suportif. Pijat
bayi sebagai bentuk pengobatan alternatif menjadi semakin popular karena
kesederhanaan, efektifitas biaya, mudah dipelajari dan dapat dilakukan di
rumah oleh keluarga (Pit re, 2012). Pijat bayi dapat meningkatkan ikatan
kasih sayang antara anak dengan orang tua, karena itu pijat bayi
sebaiknya dilakukan oleh orang tua bayi (Serrano et al., 2010). Pijat bayi
adalah merupakan suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak yang
memberi banyak manfaat bagi anak maupun orang tua.
Dalam penelitian Butsainatul Barooah menunjukkan hasil wawancara
kepada pihak puskesmas dan bidan desa didapatkan keterangan bahwa
banyak daerah yang belum pernah ada pendidikan kesehatan tentang pijat
bayi dan kebanyakan warga belum bisa memijat bayinya sendiri. Para ibu
biasanya memijatkan bayinya ke tukang pijat atau dukun bayi Selain itu hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dari 10 ibu di
Girimargo mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang pijat bayi kurang mengetahui manfaat pijat bayi dan belum
mengetahui bagaimana cara memijat bayi yang benar sehinggaterlihat belum
bisa melakukan pijat bayi secara mandiri. Sama hal nya dengan Ny.L yang tidak
pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pijt bayi dan selalu
memanggil dukun pijat bayi dengan asalah tidak mengetahui cara memijat
bayi.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada Ny.L
mengenai pijat bayi pendidikan kesehatan merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga
proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan
penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi
penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
b. Sasaran/Target
Ny.L
c. Metode
Pemaparan materi mengenai pengertian pijat bayi, manfaat pijat
bayi, waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi dan Langkah-
langkah melakukan pijat bayi . disat menjelaskan langkah-langkah
pijat bayi langsung demonstrasi ke bayinya dan diakhir diskusi orang
tua diberikan leaflet untuk mempermudah orang tua untuk
mempelajari ulang apa yang telah kita sampaikan.
d. Media dan Alat
Leaflet
e. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Rabu, 10 Mei 2017
Jam : 13.00-13.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
f. Pemateri
Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu
h. Indicator hasil
Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang pijat bayi dan dapat
mendemonstrasikan.
3. PROSES PELAKSANAAN
No Tahap Acara Waktu
4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanan pendidikan kesehatan ini berpengaruh dalam
meningkatkan pengetahuan Ny.L dalam melakukan pijat bayi meskipun Saat
Ny. L melakukan demonstrasi masih ada langkah yang belum dilakukan. Tetapi
dari Ny.L sendiri masih takut dalam melakukan pijat bayi. Saat selesai
demonstrasi pijat bayi Ny.L mengatakan bahwa pijat yang dilakukan perawat
seperti pijat baby spa berbeda dengan pijat bayi capek.
5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan tentang pijat
bayi
Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
Orang tua sudah mengerti tentang pijat bayi, manfaat pijat
bayi,waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi dan Langkah-
langkah melakukan pijat bayi
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI PERAWATAN PAYUDARA
1. LATAR BELAKANG
Perawatan payudara adalah suatu tindakan perawatan payudara yang
dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang lain
yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
(Anggraini, 2010). Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai
sejak periode antenatal, masa pasca persalinan dini (nifas atau laktasi) dan
masa pasca persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa pasca
persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri, puting susu
lecet, payudara bengkak, dan mastitis (Ambarwati dan Wulandari, 2008).
Gerakan pada perawatan payudara bermanfaat melancarkan reflek
pengeluaran ASI. Hasil pengkajian masalah Ny.L adalah payudara sebelah
kanan membengkak. Ketika membengkak hal yang dilakukan Ny.L ada
memompa ASI dan menyimpannya di kulkas. Tetapi untuk waktu
penyimpinan ASI sendiri Ny.L kurang mengetahui.
Dalam upaya menangani masalah kurangnya pengetahuan pada NY.L
mengenai perawatan payudara dan penyimpanan ASI, pendidikan kesehatan
merupakan cara yang efektif. Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara
penunjang program-program kesehatan, yang dapat menghasilkan
perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep
pendidikan kesehatan juga proses belajar pada individu, kelompok, atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari
tidak mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina,
& Dewi).
Berdasarkan penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan
juga diskusi dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat
dari intervensi penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial,
2013).
2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
b. Sasaran/Target
Ny.L
c. Metode
Pemaparan materi mengenai pengertian, tujuan, hal-hal yang harus
dipersiapkan dan cara perawatan payudara. Untuk mempermudah
informasi kita dimerngerti oleh Ny.L disesi penutup akan diberikan leaflet
sebagai panduan.
d. Media dan Alat
Leaflet
e. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Rabu, 10 Mei 2017
Jam : 15.00-15.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
f. Pemateri : Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu
h. Indicator hasil
Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang perawatan
payudara dan mampu mendemonstrasikan langkah-langkah
perawatannya.
3. PROSES PELAKSANAAN
Tahap
No Acara Waktu
1 Persiapan - Mempersiapkan tempat 14.0014.03 WIB
- Mempersiapkan media intervensi
- Materi pendidikan kesehatan dengan
menggunakan dan leaflet.
- Mempersiapkan orang tua
2 Pembukaan - Pembukaan (salam dan perkenalan) 14.0314.05 WIB
- Penjelasan topik dan tujuan pendidikan kesehatan
4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanaan intervensi penyuluhan ini efektif karena dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua dimana orang tau sudah mampu
mengerti tentang melakukan perawatan payudara dan cara menyimpan ASI.
5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan payudara
c. Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang tujuan, manfaat, cara
perawatan payudara dan cara penyimpanan ASI
KEGIATAN INTERVENSI
PLAY THERAPY : LAGU GOSOK GIGI
1. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting untuk tumbuh
kembang anak usia pra sekolah. Salah satu kebiasaan diri yang sangat
penting pada anak usia pra sekolah adalah perawatan gigi sejak dini.
Menggosok gigi merupakan tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau
debris yang melekat pada permukaan gigi yang terutama dilakukan
setelah makan dan sebelum tidur akan mengurangi risiko masalah
kesehatan gigi.
Dari hasil pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri
atas (2 gigi), gigi taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1
gigi). Dan saat pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah
gosok gigi yang benar. Untuk mempermudah Ayu dalam memahami
langkah gosok gigi dapat dilakukan menggunakan media audio visual
yaitu video lagu gosok gigi sebagai media intervensi.
Berdasarkan jurnal yang berjudul Media Audio Visual dan Media
Kartu Bergambar terhadap Kemampuan Menggosok Gigi pada Anak Pra
Sekolah oleh Dian Nurafifah. Media audio visual dapat menyampaikan
informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual
(gambaran). Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua karakteristik tersebut. Hasil dari penelitian
sebelum diberikan pembelajaran menggunakan media audio visual,
sebagian besar siswa mempunyai kemampuan kurang dalam menggosok
gigi dengan benar (67,9%) dan setelah diberikan pembelajaran
menggunakan media audio visual, seluruh siswa mempunyai kemampuan
baik dalam menggosok gigi dengan benar (100 %). (Nurafifah, 2016)
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
kemampuan menggosok gigi sebelum dan sesudah pembelajaran
menggunakan media audio visual dan media kartu bergambar.
2. PERENCANAAN
a. Topik / Judul Kegiatan
Lagu Langkah Gosok Gigi
b. Sasaran / Target
Anak Ayu
c. Metode
Audio-Visual :Bernyanyi lagu langkah gosok gigi yang baik dan
benar, mendemonstrasikan bersama dengan dipandu oleh
mahasiswa
d. Media dan alat
Lagu langkah gosok gigi yang baik dan benar
e. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal Jam Tempat
Jumat, 12 Mei 2017 14.00.00-14.35 WIB Rumah Tn.MK
d. Indikator hasil
1) Anak Ayu dapat menyanyikan lagu gosok gigi meskipun liriknya
terkadang lupa-lupa
2) Ayu mengetahui langkah-langkah gosok gigi yang baik dan benar dan
mempraktekkan gosok gigi secara urut sesuai langkah
3. PROSES PELAKSANAAN
4. HASIL PELAKSANAAN
Setelah dilakukan intervensi anak ayu mengetahui waktu dan langkah
menggosok gigi yang benar namun terkadang lupa menggosok bagian
lidah dan kurang mengetahui lagu yang diberikan. Tetapi terdapat
pengaruh bernyanyi lagu gosok gigi terhadap pelaksanaan teknik gosok
gigi, dimana pengetahuan dan perilaku anak Ayu tentang langkah dan
waktu gosok gigi yang baik dan benar meningkat sesudah diberikan lagu
gosok gigi.
5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 Hari kegiatan intervensi
c. Proses
Anak Ayu terlihat antusias dalam menyanyikan lagu gosok gigi dan
dapat mengikuti gerakan langkah gosok gigi dengan baik.
KEGIATAN INTERVENSI
PENDIDIKAN KESEHATAN ORANG TUA MENGENAI KARIES GIGI
1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan WHO (2012), kesehatan mulut merupakan hal penting
untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Kesehatan mulut terbebas
dari infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan
gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam
menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial.
Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi perkembangan
anak. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi
terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada
akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos,
berlubang, bahkan patah. Menurut Asse (2010), anak-anak yang mengalami
karies gigi akan menyebabkan perkembangan anak akan terhambat sehingga
akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, yang secara jangka panjang akan
berdampak pada kualitas hidup masyarakat(Widayati, 2014). Dari hasil
pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2 gigi), gigi
taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan saat
pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi yang
benar.
Dalam upaya menangani masalah karies gigi pada anak Ayu
pendidikan kesehatan kepada orang tua merupakan cara yang efektif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-program
kesehatan, yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan juga
proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Yusyaf, Agrina, & Dewi). Berdasarkan
penelitian, penyuluhan dengan metode ceramah dan juga diskusi dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden akibat dari intervensi
penyuluhan yang telah dilakukan (Lubis, Lubis, & Syahrial, 2013).
2. PERENCANAAN
a. Topik/Judul Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang Karies gigi
b. Sasaran/Target
Orang tua anak Ayu
c. Metode
Pemaparan materi mengenai karies gigi,penyebab karies gigi,dampak
karies gigi,cara perawatan karies gigi dan Langkah gosok gigi dan orang
mampu mendemonstrasikan langkah gosok gigi. Diakhir sesi diskusi orang
tua diberi leaflet untuk mempelajari ulang apa yang telah kita sampaikan.
d. Media dan Alat
Leaflet
Gigi palsu
Sikat gigi
e. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
Jam : 13.00-13.30 WIB
Tempat : Di Rumah Tn.MK
f. Pemateri : Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
Penanggung jawab : Ria Afnenda Naibaho
No Tahap Kegiatan Media Waktu
h. Indicator hasil
Orang tua mengetahui materi mengenai materi tentang karies gigi dan
mampu mendemonstrasikan langkah-langkah gosok gigi yang benar.
3. PROSES PELAKSANAAN
No Tahap Acara Waktu
4. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil pelaksanaan intervensi penyuluhan ini efektif karena dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua dimana orang tau sudah mampu
mengerti tentang karies gigi dan dapat menjadi role model buat anak Ayu.
5. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
Orang tua antusias mengikuti pendidikan kesehatan tentang karies gigi
Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang karies gigi, penyebab
dan dampak karies, langkah gosok gigi dan cara perawatan gigi.
KEGIATAN INTERVENSI
PLAY THERAPY : ULAR TANGGA KESEHATAN GIGI
1. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting untuk tumbuh
kembang anak usia pra sekolah. Salah satu kebiasaan diri yang sangat
penting pada anak usia pra sekolah adalah perawatan gigi sejak dini.
Menggosok gigi merupakan tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau
debris yang melekat pada permukaan gigi yang terutama dilakukan setelah
makan dan sebelum tidur akan mengurangi risiko masalah kesehatan gigi.
Dari hasil pengkajian anak ayu mengalami karies gigi dibagian gigi seri atas (2
gigi), gigi taring atas ( 2 gigi) dan gigi geraam bagian bawah kiri ( 1 gigi). Dan
saat pengkajian anak Ayu tidak mengetahui waktu dan langkah gosok gigi
yang benar.Metode pemberian pendidikan kesehatan sebaiknya disesuaikan
dengan umur responden/pasien dengan media yang semenarik mungkin agar
informasi dapat tersampaikan dnegan maksimal. Promosi kesehatan dengan
media alat bantu dapat mengubah perilaku seseorang menuju kualitas hidup
yang lebih sehat menurut model PRECEDE PROCEED Lawrence
Green. Promosi kesehatan untuk anak-anak telah mengalami perkembangan
sehingga memunculkan berbagai metode yang telah melalui penelitian
efektif dilakukan pada anak, salah satunya metode Play Therapy.
Terapi permainan yang pilih untuk dilakukan pada anak Ayu sebagai
metode edukasi kesehatan gigi ialah permainan ular tangga. Menurut jurnal
The effect of health education using modified snake ladders simulation
game methods towards toothbrushings knowledge, attitude, and action
application changes for school age children bahwa sebagian besar
pengetahuan manusia didapat dari indera penglihatan dan pendengaran. Hal
ini menjadi acuan untuk pengguanaan metode permainan ular tangga karena
anak akan membaca pertanyaan atau perintah dan melihat gambar yang
terdapat di dalam ular tangga, disamping itu pemain membaca lembar
jawaban yang sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diperoleh untuk
melihat kebenaran dari jawaban pemain serta memberikan penjelasan
kepada responden lain tentang materi. Harapan yang diinginkan adalah anak
Ayu menjadi tertarik untuk mempelajari informasi yang tergambar dan
tertulis dalam media permainan ular tangga sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan pada responden tentang materi.
2. PERENCANAAN
a. Topik / Judul Kegiatan
Permainan Ular Tangga tentang kesehatan gigi
b. Sasaran / Target
Anak Ayu
c. Metode
Permainan kelompok : Terdiri dari 2 mahasiswa keperawatan,anak Ayu
dan sepupu anak Ayu
d. Media dan alat
b. Papan/kertas ular tangga
c. Dadu
d. Pion (diganti dengan batu warna-warni)
e. Tempat/kotak dadu
e. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal Jam Tempat
Jumat, 21 Mei 2017 15.00-15.40 Rumah Tn.MK
f. Pemateri
Ria Afnenda Naibaho
g. Susunan Acara
No Tahap Kegiatan Media Waktu
h. Indikator hasil
3) Anak Ayu mengikuti permainan sesuai prosedur dan peraturan
4) Anak Ayu dapat menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
permainan
5) Anak Ayu dapat memenangkan permainan
i. PROSES PELAKSANAAN
6. HASIL PELAKSANAAN
Setelah dilakukan intervensi ular tangga, pengetahuan anak Ayu meningkat
karena mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Terkait perilaku anak
Ayu sudah mengetahui langkah gosok gigi, waktu gosok gigi. Untuk lebih
melihat perilaku anak Ayu terkait gosok gigi dirumah, mahasiswa
keperawatan memberikan tabel waktu gosok gigi agar dapat menjadi bahan
evaluasi.
7. EVALUASI
a. Struktur
Preplanning dibuat H-2 Hari kegiatan intervensi
Persiapan sarana dan prasarana H-1 kegiatan intervensi
b. Proses
1) Intervensi berjalan sesuai dengan preplanning yang sudah dibuat
2) Anak Ayu dapat menyebutkan contoh makanan yang menyebabkan
gigi berlubang
3) Anak Ayu dapat menyebutkan cara mengosok gigi yang benar dan
waktu menggosok gigi.
c. Hasil
Setelah diobservasi anak Ayu sudah dapat menerapkan gosok gigi yang
benar tetapi terkadang anak Ayu lupa untuk menggosok lidah.
DAFTAR PUSTAKA
Butsainatul Barooah . (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi
Terhadap Perilaku Ibu Dalam Memijat Bayi Secara Mandiri Di Kelurahan
Girimargo Sragen
Choirunnisa, A.M. (2009). Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Moncer Publisher
Kurnia, Dkk.( 2012). The effect of health education using modified snake ladders
simulation game methods towards toothbrushings knowledge, attitude, and
action application changes for school age children. Universitas Erlangga.
Lubis, Z. S., Lubis, N. L., & Syahrial, E. (2013). Pengaruh penyuluhan dengan metode
ceramah dan diskusi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap anak
tentang PHBS di sekolah dasar negeri 065014 Kelurahan Namogajah
Kecamatan Meddan Tuntungan tahun 2013. 1-9.
Nurafifah, D. (2016). Media Audio Visual dan Media Kartu Bergambar terhadap
Kemampuan Menggosok Gigi pada Anak Pra Sekolah.
Sholichah.N. (2011) HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM
DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN
KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
Widayati, N. (2014). Faktor yang berhubungan dengan karies gigi pada anak usia 4-6
tahun. Berkala epidemiologi , 196-205.