Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN UJIAN MINI CEX

PADA NY W 31 TAHUN P2A0 POST SECTIO CAESAREA (SC) H+2 a/i


GAGAL INDUKSI
DI RUANG BOUGENVILE
RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh
SITI KHIKBAYANI
I4B017008

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO
2018

1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM
Nama Mahasiswa : Siti Khikbayani
Tanggal pengkajian : 6 Januari 2018
Jam pengkajian : 07.00 WIB
Ruangan : Bougenvile
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Klien : Ny W
Usia : 31 tahun
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Guru
Nama suami : Tn H
Usia : 33 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : S1 Sastra Indonesia
Nama penanggung jawab
Pendidikan terakhir : S1 Matematika
Alamat : Manduraga Rt 01 Rw 01 Kab. Purbalingga
No RM : 00373965
Diagnosa medis : P2 A0 post SC H+2

B. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Nyeri pada luka bekas operasi Sectio Caecarea
Pengkajian nyeri
Provokatif : bergerak / merubah posisi dan ditekan
Qualitas : nyeri seperti ditusuk
Regional : perut
Severity :7
Time : terus menerus
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
HRMRS pasien mengalami keluhan perut mulas, seperti terasa ingin BAB,
kemuadian pasien datang ke RSUD Purbalingga, saat persalinan pasien tidak
mengalami pembukaan setelah dipacu tiga kali dengan invitec 50 mcg/sl/6
jam dan dilakukan operasi SC dengan anestesi regional. Pengkajian
dilakukan pada hari kedua setelah operasi. Pada saat pengkajian pasien

2
mengatakan luka jahitan terasa nyeri, dan meningkat jika bergerak atau
merubah posisi.
3. Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, dan alergi.
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
Anak Umur Tipe Penolong Jenis PB/BB Keadaan Masalah
ke persalinan kelamin Lahir bayi waktu kehamilan
lahir
1 2009 / Spontan Bidan P 48/310 Sehat Tidak ada
8 tahun 0
2 2018/ SC Bidan L 50/330 Sehat Tidak ada
bersalin 0
ini
b. Pengalaman menyusui : ya
5. Riwayat Kehamilan dan persalinan saat ini
a. Riwayat kehamilan saat ini
1) Mengikuti kelas prenatal : tidak
2) Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : 4 kali
3) Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah didapat: perawatan bayi
4) HPHT/Taksiran Partus : 22 Maret 2017/ 29 Desember 2017
5) Masalah Kehamilan : tidak ada
b. Riwayat persalinan pervaginam
1) Persalinan kala I
Lama kala I :- - jam menit detik
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-
2) Persalinan kala II
Lama kala II :- -Jam menit detik
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-
3) Persalinan kala III
Lama kala III :- -Jam menit detik
Cara lahir plasenta :
Perdarahan :
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-
4) Persalinan kala IV
Lama kala IV :- -Jam menit detik
Cara lahir plasenta :

3
Perdarahan :
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-
IMD : ya
c. Riwayat persalinan SC
Sebelumnya pasien belum pernah menjalani operasi SC. Pasien
mengatakan operasi ini menjadi pengalaman pertamanya.
6. Riwayat ginekologi
Masalah ginekologi :-
Riwayat KB :-
7. Data bayi lahir
Bayi lahir tanggal / jam : 4 Januari 2018/ 19.25 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Nilai APGAR : 8-9-9
Reflek moro : ada
BB/PB : 3300 gram/50cm
Lingkar kepala/lingkar dada : 14 cm/25 cm
Anus berlubang/tertutup : Berlubang
Karakteristik khusus bayi :
Kaput suksedenum : tidak ada benjolan pada area kepala
Suhu : 36,8 0 C
Perawatan tali pusat : dibersihkan, dan tidak ditutup dengan kasa
Perawatan mata : diberikan tetes mata antibiotika profilaks
gentamisin.

C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


I. Ibu
Status obstetik : P2A0
Kesadaran : composmentis GCS 15 E4 V5 M6
BB/TB : 88 kg/ 166 cm
Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg,N 98x/menit,RR 22x/menit S 370 C
Pemeriksaan fisik :
1. Kepala & leher
a. Kepala : bentuk kepala simetris
b. Mata : konjungtiva tidak anemis, skera tidak ikterik
c. Hidung : tidak ada pengeluaran secret, tidak terpasang alat
bantu pernafasan, tidak ada pernapasan cuping hidung
d. Mulut : bibir lembab, bibir tidak sianosis, lidah bersih, tidak
ada stomatitis

4
e. Telinga : pendengaran baik
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan JVP
2. Dada & axila
a. Jantung
1) Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis
2) Palpasi : teraba ictus cordis pada IC ke 5
3) Perkusi : pekak
4) Auskultasi : bunyi S1 dan S2, tidak ada bising, dan tidak
ada murmur
b. Paru-paru
1) Inspeksi : pergerakan dada simetris, tidak menggunakan
otot bantu pernapasan
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
3) Perkusi : sonor
4) Auskultasi : vesikuler
c. Payudara
1) Putting : menonjol
2) Areola : bersih
3) ASI : belum keluar
4) Bengkak : tidak ada pembengkakan
5) Benjolan : tidak
d. Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
3. Abdomen
a. Inspeksi : terlihat luka jahitan post SC
b. Askultasi : bising usus 8 kali/menit
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi : nyeri tekan sekitar luka jahitan post SC tidak
teraba masa, ginjal, hati, dan limpa.
Uterus
1) Involusi uteri : baik
2) Tinggi fundus uterus : 20 cm
3) Kontraksi : baik teraba keras
4) Posisi : 3 jari dibawah pusat
5) Kandung kemih : teraba keras
6) Diastasis rektus abdominis : 2 jari dibawah prosesus
sipoideus
7) Masaa : tidak teraba massa

5
4. Ekstremitas
a. Prosedur invasive : terpasang infus NaCl 20 tpm
b. Ekstremitas atas : tidak ada pembengkakan, tidak kesemutan
c. Ekstremitas bawah :
1) Varises : tidak ada varises
2) Tanda human : negatif
3) Edema : tidak ada pembengkakan
5. Kekuatan otot : 5555 5555
6. Perineum dan genital 5555 5555
a. Vagina : tidak ada epsiotomy, tidak ada varises, tidak
edema, terpasang DC.
b. Tanda REEDA :
R : kemerahan : tidak kemerahan
E : edema : tidak pembengkakan
E : echimosis : tidak ada kebiruan
D : discharge : tidak ada cairan sekresi yang keluar
A : approximate : luka tertutup
c. Lochea
Jenis : rubra
Jumlah : merah segar, 150 cc/pembalut
Berapa kali ganti pembalut perhari : 4 kali
Konsistensi : cair, seperti darah menstruasi biasa tidak
terdapat gumpalan darah
Bau : khas
d. Hemoroid : Ya
Masalah khusus :-

D. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Nutrisi dan cairan :
a. Asupan nutrisi : pasien menghabiskan porsi makan, dan
mengkonsumsi buah
b. Asupan cairan : pasien minum 7 gelas perhari.
2. Istirahat dan kenyamanan
Pola tidur : baik
Kebiasaan tidur :
Lama : 7-8 jam / hari
Frekuensi : 2x (malam dan siang).
Pola tidur saat ini : terganggu karena nyeri post operasi
Keluhan ketidaknyamanan : nyeri luka bekas operasi

6
Pengkajian nyeri
Provokatif : bergerak / merubah posisi dan ditekan
Qualitas : nyeri seperti ditusuk
Regional : perut
Severity :7
Time : terus menerus
3. Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi : bedrest dan hanya dapat bergerak sangat terbatas, gari
kedua setelah operasi pasien miring kanan/kiri karena mengeluh nyeri.
Latihan / senam : tidak pernah.
Masalah khusus :-
Keadaan mental
Adaptasi psikologis : pasien di bantu keluarga (ibu pasien) dalam merawat
bayi.
Penerimaan terhadap bayi : baik, pasien mau belajar cara merawat bayi
4. Kemampuan menyusui : dibantu
5. Eliminasi
Urine :
Kebiasaan BAK : normal (5-6 x/hari)
BAK saat ini :terpasang kateter urine, tertampung 200 ml, tidak
mengalami nyeri, warna jernih, tidak ada darah, tidak ada pus dan tidak
keruh.
Kebiasaan BAB : ± 2 x/hari. Konsistensi semi lembek.
BAB saat ini : belum BAB sejak masuk rumah sakit
Masalah khusus : tidak ada
6. Keyakinan : keyakinan pasien baik, pasien sering membacakan sholawat
ketika menyusui bayinya.

7
7. Data tambahan
a. Pemeriksaan penunjang
Labolaturium (4 Januari 2018)
No Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
1 Hemoglobin 13.2 g/dL 11.7-15.5
2 Leukosit 10.900 % 3600-11000
3 Hematokrit 38 10^6/uL 35-47
4 Eritrosit 3.0 /uL 3.8-5.2
5 Trombosit 271.000 fL 150.000-440.000
6 MCV 77 pg/cell 80-100
7 MCH 30 % 26-34
8 MCHC 27 % 32-36
9 Basofil 0 % 0-1
10 Eosinofil 0 % 1-3
11 Neutrofil Segmen H 79 % 50-70
12 Limfosit L 15 % 25-40
13 Monosit 5 % 2-8
14 Golongan darah B
15 Masa pembekuan / CT 4.15 Menit 3-5
16 Masa perdarahan / BT 3.45 Menit 2-5
17 HbsAg Negative Negative

b. Obat-obatan
Nama Dosis Cara Waktu
Amoxilin 3x500mg Oral 06.00 14.00 21.00
Cefixime 3x500 mg Oral 06.00 14.00 21.00
Ferromex 1x500 mg Oral 14.00
Metilergometrin 1x500 mg Oral 14.00

8
II. Rangkuman hasil pengkajian
a. Analisis data
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS: pasien mengatakan nyeri. P: bergerak dan Nyeri akut Agen Cedera fisik
ditekan Q: nyeri seperti ditusuk R: nyeri dirasakan (SC)
didaerah luka jahitan S: Skala nyeri 7 diukur
dengan skala numerik T: menetap dan terus
menerus. Pasien mengatakan takut bergerak karena
nyerinya. Pasien mengatakan sudah bisa miring
kanan/kiri.

DO: pasien tampak lemas, pasien terlihat


memegangi perut bagian bawah, ada luka operasi.
Pasien tampak kurang respon terhadap lingkungan.
Pasien merespon dalam waktu yang lama pertanya
an perawat dan orang lain.
DS: pasien mengatakan belum mengetahui Resiko infeksi
perawatan setelah operasi.

DO: Ada luka operasi SC. Leukosit 10.900


Inspeksi Luka tertutup kasa, tidak rembes, palpasi
nyeri jika ditekan dan bergerak, auskultasi bising
usus 10x/menit. Terpasang DC sejak hari ke 1
DS: Pasien mengatakan masih bingung tentang Ketidakefektifan Kurangnya
pemberian ASI, Pasien mengatakan belum pemberian ASI pengetahuan
mengetahui cara memberikan ASI yang benar. menyusui

DO: ASI belum keluar, putting susu menonjol

b. Diagnosa keperawatan yang muncul


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
menyusui.
3) Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer

9
Diagnosa
Tanggal/Hari Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasionalisasi
Keperawatan
6 Januari 2018 Nyeri akut b.d. Setelah dilakukan tindakan NIC: Pain Management NIC: Pain Management
(07.00 WIB) agen cedera fisik keperawatan selama 1 x 8 jam pasien
mendemonstrasikan penurunan nyeri, 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Dengan melakukan
Batasan dengan kriteria hasil: secara komprehensif (lokasi, pengkajian sacara
karakteristik NOC: Pain level karakteristik, durasi, frekuensi, komprehensif, dapat
- Fokus Indikator Aw Ak kualitas, dan faktor presipitasi) menentukan intervansi
menyempit al hir 2. Observasi reaksi nonverbal dan yang tepat.
- Melaporkan 1.Melaporkan 3 5 ketidaknyamanan 2. Untuk mengetahui skala
nyeri adanya nyeri 3. Monitor tanda-tanda vital nyeri
- Non-verbal 2.Frekuensi nyeri 3 5 4. Gunakan teknik komunikasi 3. Untuk memonitor
mendukung Keterangan terapeutik untuk mengetahui keefektifan intervensi
- Menghindari Melaporkan nyeri pengalaman nyeri yang dilakukan
nyeri 1: melaporkan nyeri skala 10 5. Kontrol lingkungan yang dapat 4. Menjalin hubungan
- Gerakan berhati- 2: melaporkan nyeri skala 7-9 mempengaruhi nyeri seperti saling percaya untuk
hati 3: melaporkan nyeri skala 5-6 suhu ruang pencahayaan dan mempercepat
- Melindungi area 4: melaporkan nyeri skala 1-4 kebisingan. keberhasilan terapi
nyeri 5: melaporkan nyeri skala 0 6. Kaji tipe dan sumber nyeri 5. Untuk mendukung terapi
Frekuensi nyeri 7. Ajarkan tentang teknik non yang diberikan dan
1 : 10 kali/hari farmakologi meningkatkan
2 : 7-9 kali/hari 8. Kolaborasi analgetik kenyamanan klien
3 : 5-6 kali/hari 9. Motivasi pasien atas nyerinya 6. Untuk menentukan
4 : 1-4 kali/hari 10. Tingkatkan istirahat terapi yang tepat sesuai
5 : tidak ada keluhan kondisi klien.
7. Teknik relaksasi napas

10
dalam untuk mendukung
terapi medis yang
diberikan.
8. Mengurangi nyeri
dengan efek obat
9. Mengurangi penyebab
nyeri
6 Januari 2018 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan NIC: Infection control NIC: Infection control
(07.00 WIB)) pertahanan primer keperawatan selama 1x 8 jam klien 1. Kaji adanya faktor keterbatasan 1. Mengetahui sumber
tidak adekuat dapat menunjukkan kemampuan pasien yang dapat infeksi dari pasien
pengendalian faktor penyebab infeksi, menyebabkan infeksi 2. Faktor penyebab infeksi
baatasan dengan kriteria hasil: 2. Jauhkan faktor yang dapat bagi pasien dapat
karakteristik NIC: Risk control menyebabkan infeksi bagi diminimalkan
1. Prosedur infasif Indikator Aw Ak pasien 3. Meningkatkan sistem
2. Trauma al hir 3. Tingkatkan intake nutrisi imun dengan
3. Adanya luka 1. Tanda-tanda 3 5 4. Kolaborasi pemberian penambahan nutrisi
terbuka infeksi antibiotik 4. Membunuh patogen
2. Pasien 3 5 5. Monitor tanda infeksi pada dalam tubuh
mengerti pasien 5. Mengetahui secara cepat
pencegahan 6. Dorong masukan cairan pada jika terjadi infeksi
infeksi pasien 6. Keseimbangan cairan
7. Monitor luka pasien dapat mempertahankan
Keterangan skala 8. Dorong istirahat pasien kesehatan pasien
Tanda-tanda infeksi 9. Batasi jumlah pengunjung 7. Mengetahui secara cepat
1 : terdapat 5 tanda (dolor, rubor, 10. Ajarkan pasien dan keluarga jika terjadi infeksi
tumor, kalor, fungsio laesa).

11
2 : terdapat 4 tanda (dolor, rubor, tanda dan gejala infeksi 8. Istirahat yang cukup
tumor, kalor). 11. Ajarkan pasien dan keluarga meningkatkan kekebalan
3 : terdapat 3 tanda (dolor, rubor, cara cuci tangan bagi pasien
tumor)
12. Ajarkan pasien dan keluarga 9. Meningkatkan
4 : terdapat 2 tanda ( dolor, rubor)
5 : tidak ada tanda infeksi moment cuci tangan kenyamanan pasien
13. Ajarkan pasien dan keluarga 10. Agar keluarga
Pasien mengerti pencegahan infeksi bagaimana cara menghindari mengetahui jika terjadi
1 : pasien dan keluarga tidak infeksi : ganti balut setiap hari infeksi pada pasien
mengetahui 4 point pencegahan 14. Evaluasi tindakan yang 11. Agar pasien dan
infeksi dilakukan keluarga mengetahui
2 : pasien dan keluarga mengetahui 1 cara cuci tangan yang
point pencegahan infeksi benar
3 : pasien dan keluarga mengetahui 2 12. Agar pasien dan
point pencegahan infeksi keluarga dapat
4 : pasien dan keluarga mengetahui 3 menerapkan cuci tangan
point pencegahan infeksi yang benar dan tepat
5 : pasien dan keluarga mengetahui 4 13. Menilai tindakan
point pencegahan infeksi yang sudah dilakukan.

6 Januari 2018 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan NIC: Teaching infant nutrition NIC: Teaching infant
(07.00 WIB) pemberian ASI keperawatan selama 1 x 24 jam pasien nutrition
berhubungan mendemonstrasikan pemberian ASI
dengan kurangnya yang adekuat , dengan kriteria hasil: 1. Kaji pengetahuan dan 1. Mengetahui
pengetahuan pengalaman ibu dalam pengetahuan ibu
menyusui pemberian ASI 2. Mengetahui

12
2. Kaji kemampuan bayi untuk kemampuan bayi dalam
NOC: Breastfeeding Establismnet lacth on dan mengisap secara menghisap
Batasan Indikator Aw Ak efektif 3. Mengetahui adanya
karakteristik al hir 3. Kaji ketidaknyamanan (seperti gangguan dalam laktasi
- Kemerahan yang 1. Mengetahui teknik 3 5 putting lecet, kongesti 4. Mengetahui motiavaasi
terus menerus menyusui dan payudara) ibu untuk memberikan
dalam minggu manfaat ASI 4. Tentukan keinginan dan laktasi
pertama Keterangan skala motivasi ibu untuk menyusui 5. Agar ibu tahu
menyusui. Mengetahui teknik dan manfaat ASI 5. Ajarkan manfaat ASI pentingnya ASI
- Menolak untuk 1 : pasien tidak mengetahui teknik 6. Ajarkan pemahaman ibu 6. Agar ibu mengetahui
latching on. menyusui tentang isyarat menyusui dari tanda bayi ingin disusui
- Tidak berespon 2 : pasien mengetahui 1-2 point teknik bayi 7. Agar ibu mengetahui
terhadap menyusui 7. Instruksikan ibu dalam teknik teknik menyusui yang
tindakan 3 : pasien mengetahui 3-6 point menyusui yang meningkatkan benar
kenyamanan. teknik menyusui ketrampilan dalam menyusui 8. Agar payudara ibu tidak
4 : pasien mengetahui 7-9 point bayi. bengkak dan
teknik menyusui 8. Instruksikan ibu untuk meningkatkan produksi
5 : pasien mengetahui 10 point teknik memeras susunya ASI
menyusui 9. Instruksikan kepada ibu 9. Agar ibu mengenal cara
tentang alat pemompa dan alternatif dalam
payudara dan teknik untuk pemeberian ASI
mempertahankan suplai ASI 10. Menstimulasi
selama penundaan atau pengeluaran ASI
penghentian reflex menghisap
10. Lakukan perawatan breshcare

13
IMPLEMENTASI
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf
Nyeri 07.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara Ds: pasien mengatakan masih nyeri ketika akan
Akut komprehensif bergerak dan ditekan sehingga meningkatkan
(6 Januari ketidaknyamanan pasien. P: ditekan Q :tajam
2018) R:perut bagian bawah S: 7 T: menetap. Pasien
mengatakan takut bergerak karena nyerinya.
Do: pasien terlihat memegang area bawah
perut, pasien hanya miring ke kiri.
07.15 2. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan Ds : pasien bersedia
istirahat Do : pasien kooperatif
07.30 3. Mengajarkan teknik napas dalam untuk Ds : pasien mengatakan sudah pernah diajarkan
mengurangi nyeri sebelum operasi
Do : pasien mampu melakukan teknik napas
dalam
07.35 4. Mengajarkan teknik distraksi untuk Ds : pasien mengatakan hal yang membuat
mengurangi nyeri pasien merasa senang adalah bermain hp.
Do : pasien bermain hp ketika merasa nyeri.
11.00 5. Motivasi pasien untuk duduk Ds : pasien mengatakan bersedia dibantu
belajar duduk
Do : pasien kooperatif, pasien sudah bisa duduk
11.00 6. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan Ds : pasien bersedia
kenyamanan pasien Do : pasien kooperatif
11.05 7. Motivasi pasien untuk memonitor nyeri dan Ds : pasien bersedia
menangani nyeri dengan teknik napas dalam Do : pasien kooperatif.

14
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf
Resiko 10.45 1. Mengkaji adanya faktor keterbatasan pasien Ds : pasien mengatakan masih terasa nyeri
infeksi yang dapat menyebabkan infeksi Do : Hb 12,0 g/dL, WBC: 12.200 %. capilary
(6 Januari refill <2detik, turgor kulit <2detik, konjungtiva
2018) masih anemis, mukosa masih sedikit pucat,
mukosa lembab, TD: 120/80mmHg RR
20x/menit, nadi 83x/menit. Suhu: 37.5 oC Luka
operasi bersih, tidak ada edema, kemerahan, pus
dan tidak berbau.
11.00 2. Melakukan vulva hygiene Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif, tidak ada cairan yang
keluar, tidak ada pembengkakan, tidak ada
perdarahan, tidak ada luka jahitan.
11.00 3. Membantu pasien mandi seka Ds : pasien bersedia dan mengatakan nyaman
setelah diseka.
Do : pasien bersih,
11.20 4. Menjauhkan faktor yang dapat menyebabkan Ds : pasien bersedia
infeksi bagi pasien, seperti sisa makanan, Do : meja pasien bersih tidak ada sisa makanan
barang yang tidak diperlukan atau minuman.
11.25 5. Mendorong pasien untuk makan sebagai Ds : pasien bersedia
nutrisinya Do : pasien menghabiskan porsi makan
11.30 6. Mengajarkan cuci tangan Ds : Pasien dan keluarga dapat cuci tangan
sebelum masuk ruangan
Do : pasien kooperatif
11.30 7. Memonitor tanda infeksi pada pasien Ds : pasien mengatakan masih tersa nyeri

15
Do : pasien memegangi area perut
12.00 8. Mengganti linen yang kotor Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif, tempat tidur pasien
bersih, dan rapih
12.10 9. Membatasi jumlah pengunjung Ds : pasien bersedia
Do : keluarga pasien kooperatif
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf
Ketidakef 08.00 1. Mengkaji pengetahuan dan pengalaman ibu DS: pasien mengatakan ASInya belum keluar.
ektifan dalam pemberian ASI Pasien mengatakan akan menyusui bayinya jika
pemberian sudah memungkinkan.
ASI DO: puting sudah menonjol, tidak bengkak, ASI
berhubung tidak keluar.
an dengan 08.15 2. Mengkaji kemampuan bayi untuk lacth on dan Ds : pasien bersedia
kurangnya mengisap secara efektif Do : pasien kooperatif, teknik menyesui bayi
pengetahu sudah benar
an 08.20 3. Mengkaji ketidaknyamanan (seperti putting Ds : pasien mengatakan bersedia
menyusui lecet, kongesti payudara) Do : pasien kooperatif, tidak ada lecet pada
(26 putting.
Desember 08.30 4. Menentukan keinginan dan motivasi ibu untuk Ds : pasien bersedia
2017) menyusui Do : pasien kooperatif
08.30 5. Mengajarkan manfaat ASI Ds : pasien bersedia
Do : Pasien dapat menyebutkan kembali
infomasi yang diberikan tentang ASI.
08.30 6. Mengajarkan pemahaman ibu tentang isyarat Ds : pasien bersedia
menyusui dari bayi Do : pasien kooperatif

16
08.30 7. Mengajarkan teknik menyusui dengan benar Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif, Pasien dapat
menyebutkan kembali infomasi yang diberikan
tentang cara menyusui.
08.30 8. Mengajarkan cara melakukan breshcare Ds : pasien bersedia
08.30 9. Mendukung keluarga memotivasi pasien untuk Do : pasien kooperatif
pemberian ASI Ds : keluarga bersedia
Do : keluarga kooperatif

17
EVALUASI
Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf
6 Januari Nyeri akut b.d. S: pasien mengatakan masih nyeri ketika akan bergerak dan ditekan sehingga `
2018 agen cedera meningkatakan ketidaknyamana pasien. P: ditekan Q: ditusuk R: abdomen bawah S: `
fisik 4 T: menetap. Pasien mengatakan sudah menerapkan teknik distraksi dengan bermain
handphone.

O: pasien terlihat memegang area bawah perut, pasien gelisah. Pasien kurang fokus
terhadap lingkuangan dan orang.

A: Nyeri akut (Masalah teratasi sebagian)


\ Indikator Skala Skala Skala
\ Awal Tujuan Akhir
\ 1. Melaporkan adanya nyeri 3 5 4
\ 2. Frekuensi nyeri 3 5 4
\ P:
\ 1. Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
\ 2. Monitor tanda-tanda vital
\ 3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruang
pencahayaan dan kebisingan.
l 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi guided imagery
5. Motivasi pasien atas nyerinya
6. Tingkatkan istirahat

18
6 Januari Resiko infeksi S: pasien mengatakan lukanya tidak bengkak
2018
O: Hb 13.2 g/dL, WBC: 10.900 %. capilary refill <2detik, turgor kulit <2detik,
konjungtiva masih anemis, mukosa masih sedikit pucat, mukosa lembab, TD:
120/80mmHg RR 20x/permenit, nadi 83x/menit. Suhu: 37.5 oC Luka operasi bersih,
tidak ada edema, kemerahan, pus dan tidak berbau. Pasien dan keluarga dapat cuci
tangan sebelum masuk ruangan.

A: Resiko infeksi (masalah teratasi)


Indikator Skala Skala Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Tanda-tanda infeksi 3 5 5
2. Pasien mengerti pencegahan 3 5 5
infeksi

P:
1. Jauhkan faktor yang dapat menyebabkan infeksi bagi pasien
2. Tingkatkan intake nutrisi
3. Kolaborasi pemberian antibiotik
4. Monitor tanda infeksi pada pasien
5. Dorong masukan cairan pada pasien
6. Monitor luka pasien

19
6 Januari Ketidakefektifa S: pasien mengatakan ASInya masih keluar sedikit. Pasien mengatakan akan menyusui
2018 n pemberian bayinya.
ASI
berhubungan O: puting sudah menonjol, tidak bengkak, ASI keluar sedikit sedikit. Pasien dapat
dengan menyebutkan kembali infomasi yang diberikan tentang ASI. Keadaan umum bayi
kurangnya baik.
pengetahuan
menyusui A: Ketidakefektifan pemberian ASI (masalah teratasi sebagian)
Indikator Skala Skala Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Mengetahui teknik menyusui 3 5 4
dan manfaat ASI
P:
1. Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui
2. Ajarkan manfaat ASI
3. Ajarkan pemahaman ibu tentang isyarat menyusui dari bayi
4. Instruksikan ibu dalam teknik menyusui yang meningkatkan ketrampilan dalam
menyusui bayi.
5. Instruksikan ibu untuk memeras susunya

20
21

Anda mungkin juga menyukai