Anda di halaman 1dari 3

Contoh resume kasus psikiatri

No Kasus
1 Tn. D, 48 tahun, anak kelima dari enam bersaudara, belum menikah, pendidikan SMA,
pernah bekerja sebagai cleaning service, aktivitas sebelum masuk panti sebagai
pengamen dengan penghasilan 20.000,-/hari. WBS merasa malu dan tidak mampu
mendapatkan penghasilan yang tetap. Sementara kakaknya yang pertama-ketiga-
keempat tidak bekerja, hanya ibu rumah tangga, kakaknya yang kedua bekerja sebagai
tentara tetapi sejak sakit tidak bekerja lagi, dan adiknya bekerja sebagai tukang kuli
bangunan. WBS mengatakan ingin bekerja sebagai pekerja kantoran (di kantor) dan
mendapatkan penghasilan yang besar. WBS belum menikah karena merasa belum
mampu memiliki penghasilan yang menetap dan mencukupi, sebelumnya tidak pernah
menjalin hubungan dengan perempuan.

WBS masuk ke Panti Sosial Cipayung karena ditangkap oleh satpol PP di pinggir jalan di
daerah Senen karena sedang beristirahat/tidur di halte. Sebelumnya WBS juga pernah
masuk panti sosial bina laras di daerah Cengkareng dua tahun lalu. Hasil pengkajian :
penampilan WBS; kurang melakukan perawatan diri, gigi kuning, kotor dan berbau ketika
berbicara, rambut pendek dan beruban, memiliki janggut dan kumis yang tidak
terurus/rapih, tidak memiliki alas kaki. Kuku tangan dan kaki pendek dan agak kotor.
WBS tampak menunduk dan sikap WBS saat berinteraksi dengan kedua tangan diapit
oleh kedua kaki (sikap tubuh menutup diri). WBS mengatakan saat ini berada di panti
untuk orang yang sakit jiwa, sebelumnya tidak pernah ditahan. Perasaan WBS saat dikaji
yakni sedih dan ingin pulang, tidak ada keluarga yang mengunjunginya karena keluarga
tidak tahu keberadaan dirinya. Saat ini WBS hanya merasa tidak berguna, tidak mampu
bekerja, tidak bisa menyenangkan orang lain apalagi keluarga. Orang yang dianggap
menyayangi WBS yakni Ibundanya sedangkan kakak dan adiknya tidak peduli.

2 Tn. I, dirawat diruang Garuda 6. Tn. I mengatakan ia lahir pada tanggal 19 maret 1982,
dengan usia 28 thn. Klien beragama islam pendidikan terakhir klien adalah SMP, 5
bersaudara dan klien merupakan anak ke 3. Klien terjaring Satpol PP setelah berkeliaran
dijalan tanpa tujuan (2010) dan dirawat PSBL Harapan sentosa I Cengkareng, kemudian
klien dipindahkan di PSBL II cipayung.

Klien mengatakan pernah bekerja (usia 20 tahun) sebagai office boy (OB) selama 1 tahun
diwarnet kemudian ia dikeluarkan dari pekerjaan dengan alasan klien tidak dapat bekerja
dengan baik. Setelah di PHK klien sering dimarahi ibu tiri agar mencari pekerjaan, klien
juga sulit untuk mendapat pekerjaan.

Pengkajian yang didapat dari keluarga langsung didapatkan dari kakak klien. Keluarga
mengira bahwa klien sudah meninggal karena selama ini mereka sudah mencari kemana-
mana tetapi tidak mendapatkan. Klien merupakan anak yang ke 3 dari 5 saudara, ia
termasuk anak yang pintar selama sekolah selalu mendapatkan rangking kelas. Klien juga
bisa membaca tulisan Arab. Keluarga mengatakan klien merupakan anak yang pendiam
dan ia jarang bermain bersama teman sebayanya. Dikeluarga besar juga sebagian
memiliki sikap yang pemalu, tidak banyak ngomong, ketika berkumpul bersama mereka
hanya secukupnya berbicara.

Keluarga mengatakan ditahun 1980, saat ayahnya menikah lagi (poligami) usia klien
masih 2 tahun, dengan penghasilan yang terbagi dua keluarga merasakan kehidupan
perekonomian hanya pas-pasan yang sebelumnya mereka merasakan serba berlebihan.
di tahun 2003 ibu klien meninggal karena melahirkan anak yang ke 5 dan klien diajak
tinggal oleh bapanya bersama ibu tiri, sejak saat itu klien selalu mendapat tekanan
dimarah-marah oleh ibu tiri, kehidupan perekonomian mereka juga menurun.

Saat ini klien terlihat hanya berdiam diri, jarang berkomunikasi dengan WBS lain, tetapi
klien selalu mengikuti kegiatan yang ada dipanti. Selama berinteraksi dengan perawat,
kontak mata klien tidak ada, hanya menunduk, bicara tidak jelas,nada suara pelan
hampir tidak terdengar, afek datar, kadang berhenti bicara dan bengong, blocking,
miskin kata-kata, jawaban klien kebanyakan mengatakan tidak tahu. Kaki klien terkena
scabies, penampilan rapi, klien cukup kooperatif, dan perilaku klien tidak menunjukkan
permusuhan.

3 Tn B, 50 tahun belum menikah,mengatakan sejak kecil dirinya sudah tidak tinggal


bersama dengan orang tua, dirinya di asuh oleh orang lain, dengan orang tua asuhnya
dirinya bekerja apa saja yang bisa dilakukan seperti membantu membersihkan rumah.
Klien mengatakan bersekolah sampai kelas 5 SD saja, klien tidak memiliki pekerjaan yang
tetap, klien biasanya membantu bersih bersih di kantor- kantor. Klien tidak memiliki
tempat tinggal dan kesulitan dalam masalah ekonomi.

Klien memiliki 4 saudara, tetapi saudara – saudaranya sudah berkeluarga semua,klien


sudah lama tidak pernah bertemu dengan keluargannya. Ibu klien bekerja sebagai
penjual pakaian keliling, sedangkan ayah klien bekerja serabutan. Klien mengatakan
tidak banyak memiliki teman dekat di rumah dulu, klien mengatakan beragama Islam,
tetapi klien tidak tampak pernah beribadah sholat dan mengikuti kegiatan bimbingan
rohani Islam. Klien mengatakan dirinya dulu sering di ejek oleh orang di dekat rumah
karena pendek dan malu karena tidak memiliki pekerjaan dan sekolah/pendidikan.

Klien mengatakan dirinya tidak menikah karena sudah tidak mau berhubungan dengan
perempuan lagi, dirinya pernah gagal dalam membina hubungan dengan seorang wanita
waktu muda dulu. Klien mengatakan tidak tahu mengapa dirinya di bawa ke panti. Klien
mengatakan dirinya di bawa oleh petugas dari panti dengan menggunakan mobil patroli.
Saat ini kondisi klien lebih sering menyendiri, bicara dan tertawa sendiri. Klien jarang
mengobrol dengan di dalam kamar dan panti, klien berbicara dengan suara yang sangat
pelan dan kadang tidak jelas, klien tampak sering menunduk saat wawancara, tidak ada
kontak mata, dan klien tidak bisa memulai pembicaraan dengan orang lain. Isi
pembicaraan dengan perawat kadang –kadang hanya monoton dan klien agak lambat
dalam merespon apa yang diucapkan oleh perawat. Klien cenderung menutup diri dan
diam. Klien hanya duduk di pojok kamar dengan posisi dan tempat yang sama setiap
harinya.

Klien mengatakan dirinya tidak mau berkenalan dengan teman- teman satu kamarnya
yang penting dirinya berbuat baik – baik saja dengan mereka maka tidak kenal pun tidak
apa- apa. Klien mengatakan kadang merasa seperti diikuti seseorang dan orang tersebut
sering berteriak mengejeknya. Klien harus di stimulus dan di motivasi baru mau
melakukan kegiatan. Pasien tampak tidak rapih, rambut dan kumis tampak panjang tidak
tercukur, pasien tidak menggunakan sendal, mulut berbau dan gigi tampak kuning,
pakaian tampak robek dan kotor. Tampak ada secret di hidung klien,karena katanya klien
sedang mengalami flu. Klien mengatakan kadang malas untuk mandi dan berganti
pakaian. Klien mengatakan minum obat yang di bagi di panti saja. Klien mengatakan
sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi dengan keadaan dirinya, pasien pasrah saja.
Pasien tampak kurang bersemangat dan tampa lesu, hanya berbaring di kamar.

Anda mungkin juga menyukai