B. Riwayat Hidup
1. Prenatal dan perinatal
Pasien adalah anak ketiga dari 5 bersaudara. Saat hamil ibu sehat
secara fisik,tidak mengkonsumsi rokok, dan tidak mengkonsumsi obat-
obatan. Tidak memiliki penyakit fisik saat hamil. Pasien lahir normal,
cukup bulan, di rumah, ditolong dukun, berat badan lahir cukup.
2. Masa anak awal (0 - 3 tahun)
Riwayat tumbuh kembang dan perilaku pasien sama dengan anak-
anak seusianya. Tidak ada perilaku yang menonjol dan berbeda dari
kebiasaan anak-anak seusianya. Pasien tampak biasa dalam bermain tidak
menonjol aktif dan tidak begitu pasif. Pasien sudah bisa berjalan usia 1
tahun dan mulai berbicara di usia 7 bulan. Makan cukup dan tidak pilih-
pilih. Pada saat kecil pasien dimanja, jarang dimarahi dan kurang
mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Pasien dibiarkan melakukan
kegiatan dan orang tua tidak mengawasi.
5. Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien mulai bersekolah di TK. Pada saat di TK pasien memiliki
sedikit teman.
Pasien melanjutkan pendidikan di SD Tlogosari. Pasien merupakan
anak yang pendiam dan jarang memiliki teman. Pasien harus diantar dan
ditemani orang tuanya. Saat bersekolah pasien mengalami bullying dan
sempat menolak bersekolah. Ayah menjadi marah dan sempat menakut-
nakuti pasien akan digantung. Namun pasien tetap tidak mau berangkat
sekolah. Pasien akhirnya pindah ke MI Tarbiyatul yang dekat dengan
rumah pasien. Sejak pindah sekolah pasien tidak minta diantar karena
lokasi sekolah yang berdekatan dengan rumah. Pasien sedikit memiliki
teman, prestasi sekolah biasa saja, tidak pernah melanggar peraturan, dan
tidak pernah melanggar peraturan. Saat SD pasien memiliki kebiasaan
mencari tutup botol di tempat sampah.
Pasien kemudian melanjutkan sekolah di SMP Agus Salim, sedikit
memiliki teman, prestasi sekolah biasa saja, tidak pernah bolos. Pada saat
SMP memiliki banyak jerawat sehingga merasa rendah diri dan pernah
mengamplas mukanya agar jerawat hilang.
Pasien tidak melanjutkan pendidikan karena tidak ada biaya
sekolah dan pasien juga kurang memiliki keinginan untuk melanjutkan
sekolah.
b. Riwayat Pekerjaan
Setelah lulus SMP pasien beberapa kali bekerja sebagai kuli
bangunan dan sempat bekerja memasang tower telekomunikasi di Jakarta.
Selama bekerja tidak pernah bertahan lama. Sebelum proyek selesai pasien
sudah tidak mau bekerja lagi. Pasien tidak menyelesaikan proyek karena
mudah tersinggung dan dendam dengan rekan kerjanya sehingga memilih
berhenti bekerja. Pasien lebih senang berkhayal menjadi bos. Misalkan
memiliki cita-cita berjualan sembako namun berencana membayar orang
lain untuk menjual sembako miliknya, hasil penjualan sembako nantinya
disetorkan kepada dirinya. Sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan
banyak tenaga. Pasien juga pernah mengutarakan keinginannya memiliki
usaha cuci motor. Pasien akan memperkerjakan orang lain dan tinggal
menerima hasilnya.
Pada tahun 1999 pasien diberikan kesempatan untuk berlatih
ukiran di Jepara. Setelah berjalan 3 bulan pasien memutuskan untuk
pulang karena tempat berlatih ukiran yang jauh dari kota dan jika BAB
harus berjalan jauh.
c. Riwayat Keagamaan
Pasien dididik dalam ajaran agama Islam di keluarga dan di
sekolah. Penanaman ajaran agama dalam keluarga baik. Pengetahuan
mengenai agama baik. Kesan : taat beribadah.
d. Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah.
e. Riwayat Militer
Pasien belum pernah melihat atau terlibat suatu peperangan
maupun mengikuti aktifitas kemiliteran
g. Aktivitas sosial
Sebelum sakit, hubungan dengan keluarga dan lingkungan kurang
baik. Pasien merupakan penyendiri dan terkadang terlibat konflik dengan
tetangga. Pasien mudah terlibat konflik karena mudah tersinggung dan
pendendam.
Setelah sakit hubungan dengan lingkungan tidak baik. Pasien
memusuhi semua warga dan waga sekitar juga menjauhi pasien karena
takut menjadi sasaran kemarahan.
7. Riwayat keluarga
Tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan
jiwa.
Ayah pasien sudah meninggal pada tahun 2014. Pada saat ayah
meninggal pasien tidak merasakan sedih berkepanjangan. Pada saat kecil
ayah cederung membiarkan pasien melakukan apa yang diinginkannya.
Pada saat kecil ibu memanjakan pasien dan menuruti keinginan
pasien. Saat ini ibu sering menjadi sasaran kemarahan pasien karena ibu
beberapa kali menegur pasien saat pasien sedang marah-marah.
Kakak pertama merupakan orang yang keras dan jika berbicara
kadang-kadang tidak memperhatikan perasaan orang lain. kakak pertama
bekerja diperusahaan tambang batubara di Lampung, 4 minggu bekerja di
lampung dan 2 minggu istirahat. Pada saat istirahat kakak pasien pulang ke
Semarang. Pada saat di Semrang pasien sering dikatakan yang tidak
menyenangkan seperti manja dan pemalas. Beberapa kali pasien menjadi
marah dan tersinggung dengan ucapan kakak. Emosi pasien lebih
meningkat terutama ketika kakak pertama ada di rumah.
Hubungan dengan kakak perempuan lebih baik dari kakak pertama.
Kakak perempuan lebih sabar daripada kakak pertama. Namun jika pasien
sedang marah, kakak perempuan sering menjadi sasaran kemarahan
pasien.
Pasien memiliki dua keponakan dari kakak pertama pasien.
Keponakan cenderung cuek dengan kondisi pasien. hal ini membuat pasien
menjadi tersinggung karena pada saat keponakan masih kecil, pasien
sering mengkhawatirkan mereka.
Silsilah Keluarga
Keterangan :
: Laki-laki : Gangguan Jiwa
: Perempuan : meninggal
: Bercerai
Denah Rumah
Kamar
Mandi
Dapur
Kamar
Tidur
Kamar Lorong Kamar
Tidur
Tidur
Ruang
Ruang Tamu
Jahit
Teras
VII. TERAPI
Farmakoterapi :
Klozapin 2x100mg
ECT
Usul Injeksi Flufenazin decanoat 25mg IM
Non farmakoterapi
• Psikoedukasi Pada Pasien
a. Menjelaskan kepada pasien mengenai pentingnya rutin
minum obat walaupun pasien merasa sudah sehat.
b. Menjelaskan mengenai efek samping obat
c. Menjelaskan mengenai gangguan yang dialami pasien
• Psikoedukasi keluarga
Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga,
diantaranya :
a. Memberikan informasi kepada keluarga untuk kepatuhan
minum obat pasien
b. Menerangkan mengenai gejala-gejala yang mungkin
muncul lagi
c. Menerangkan mengenai obat dan efek sampingnya
d. Tetap melatih/mendukung pasien untuk berinteraksi
dengan lingkunga
VIII. PROGNOSIS
AD Vitam : ad Bonam
Ad Fungsionam : ad Malam
Ad Sanationam : ad Malam
FAKTOR BAIK BURUK
Genetika Tidak ada Ada
Pencetus Stressor : jelas Stressor : tidak jelas
IX. Masalah
Diagnosis
Penegakan diagnosis pada pasien ini merupakan masalah tersendiri.
Penegakan diagnosis yang tepat akan mempengaruhi terapi pasien yang akan
berpengaruh pada tingkat kekambuhan pasien dan fungsi pasien dalam
pekerjaannya.
Terapi
Pemilihan terapi yang tepat dengan efek samping yang minimal sangat
diperlukan agar pasien bisa membaik dan patuh selama menjalani
pengobatan.
X. Diskusi
Skizofrenia Paranoid
Menurut PPDGJ III:
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Sebagai tambahan :
o halusinasi dan/atau waham harus menonjol;
suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau
memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa
bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
halusinasi pembauan atau pengecapan-rasa, atau
bersifat seksual, atau lain lain perasaan tubuh;
halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham
dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi
(delusion of influence), atau "passivity" (delusion of
passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka
ragam, adalah yang paling khas;
o gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta
gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.
Clozapin
Klozapin merupakan antipsikotik golongan serotonin dopamine antagonis.
Klozapin merupakan satu-satunya antipsikotika yang menurunkan resiko
bunuh diri pada pasien skizofrenia. Klozapin memiliki efek samping
agranulositosis, sedasi, peningkatan berat badan dan meningkatkan resiko
cardiometabolic. Rentang dosis anjuran klozapin adalah 150-600 mg/hari.
Gg.proses pikir
Bentuk Non realistik Non realistik
Arus Koheren, asosiasi longgar Koheren, asosiasi longgar dan
Isi dan jawaban irelevan jawaban irelevan kadang-
kadang-kadang kadang
Thought of Echo (+) Thought of Echo (+)
Del. of Control (+) Del. of Control (+)
Waham somatic (+) Waham somatic (+)
Waham persekutorik (+) Waham persekutorik (+)
Waham referensi (+) Waham referensi (+)
F20.00 F20.00
ASSESMENT
DD : F25.1 DD : F25.1
Klozapin 2x100mg
Klozapin 2x50mg ECT
PLANNING Program ECT
Evaluasi PANSS
Gg.proses pikir
Bentuk Non realistik Non realistik
Arus Koheren Koheren
Isi Thought of Echo (+) Thought of Echo (+) <<
Del. of Control (-) Del. of Control (-)
Waham somatic (+) Waham somatic (+) <<
Waham persekutorik (+) Waham persekutorik (+)
Waham referensi (+) <<
Waham referensi (+) <<
F20.00 F20.00
ASSESMENT DD : F25.1 DD : F25.1
LAMPIRAN II
EVALUASI BANGSAL ( PANSS SKOR )
SKALA SYNDROM POSITIF DAN TANGGAL PEMERIKSAAN
NEGATIF 21/3/2019 26/3/20
SKALA POSITIF
P1 Waham 6 5
P2 Kekacauan proses pikir 2 2
P3 Perilaku halusinasi 2 2
P4 Gaduh gelisah ( Excitement ) 4 3
P5 Waham kebesaran 2 2
P6 Kecurigaan/ kejaran 6 5
P7 Permusuhan 6 4
TOTAL SKALA POSITIF 28 23
SKALA NEGATIF
N1 Afek tumpul 4 3
N2 Keruntuhan emosional 4 4
N3 Kemiskinan raport 2 2
N4 Penarikan diri dari hubungan sosial secara 3 3
pasif/ apatis
N5 Kesulitan dalam pemikiran abstrak 5 5
N6 Kurangnya spontanitas dan arus 2 2
percakapan
N7 Pemikiran stereotipik 5 4
TOTAL SKALA NEGATIF 25 23
SKALA PSIKOPATOLOGI UMUM
G1 Kekhawatiran somatik 5 5
G2 Anxietas 3 3
G3 Rasa bersalah 3 2
G4 Ketegangan 1 1
G5 Menirisme dan posturing 1 1
G6 Depresi 3 3
G7 Kelambanan motorik 1 1
G8 Ketidakkooperatifan 3 2
G9 Isi pikiran yang tidak biasa 6 4
G10 Disorientasi 1 1
G11 Perhatian buruk 1 1
G12 Kurangnya daya nilai dan tilikan 4 4
G13 Gangguan dorongan kehendak 1 1
G14 Pengendalian impuls yang buruk 4 3
G15 Preokupasi 3 3
G16 Penghindaran sosial secara aktif 4 3
TOTAL SKALA PSIKOPATOLOGI UMUM 44 38
TOTAL PANSS 97 84
1 = tidak ada, 2 = minimal, 3 = ringan, 4 = sedang, 5 = agak berat, 6 = berat, 7 = sangat
berat
LAMPIRAN III
AUTOANAMNESIS (21 Maret 2019)
D Selamat pagi Pak, saya dokter Fahmi… Maaf dengan Pak siapa?
(mengajak jabatan tangan membina rapport)
P Pagi Dok, saya Muh
D Pak saya minta waktunya sebentar untuk wawancara. Apakah Bapak
bersedia untuk diwawancarai ?
P Iya Dok
D Pak Muh bisa diceritakan kenapa dibawa ke sini?
P Saya bingung dok kog dibawa ke sini. Saya merasa ada suara-suara
dipikiran saya yang membuat saya bingung. Terus kog tiba-tiba saya ada
disini
D Suara-suara dikepala maksudnya seperti apa Pak?
P Suranya sahut-sahutan, ndengung terus sampai saya bingung harus
gimana?
D Bapak yakin ada ada suaranya? kog saya tidak dengar…
P Yakin dok, ya gak tau kenapa dokter g dengar.
D Dari kapan itu pak?
P Udah lama Dok, suaranya muncul-muncul terus sampai menggumpal.
Dan sekarang didalam otak saya ada cairan yang menggumpal.
D Yakin pak?
P Yakin dok
D Suaranya terdengar sampai telinga gak pak ?
P Tidak dok
D Sedikit-sedikit gitu ? atau ada suara-suara lain tidak ada wujudnya yang
terdengar di telinga?
P Tidak ada dok, adanya di pikiran.
D Apakah bapak juga merasa ada kekuatan dari luar yang mengendalikan
pikiran bapak?
P Iya dok ada, tangan dan kaki saya jadi gerak-gerak sendiri.
D Bagaimana hubungan bapak dengan keluarga atau tetangga?
P Pada jahat semua sama saya dok. Saya mau kerja kog diganggu, diejek-
ejek. Pada punya rencana membunuh saya
D Jahatnya seperti apa pak?
P Kayak ngasi nasi berkat, itu maksudnya untuk apa kalau bukan untuk
menghina saya. Terus saya sakit malah dikasih obat babi.
D Apakah bapak pernah terpikirkan untuk bunuh diri?
P Tahun 2017 pernah dirawat karena mau gantung diri dok. Saya udah
pegang talinya. Tapi ketauan terus saya dibawa ke sini
D Apa yang menyebabkan pak Muh melakukan itu?
P Pada jahat sama saya, ada suara-suara di pikiran sama pada menjauhi
saya. Saya tu pengennya didengarkan saja. Kog malah menjauhi saya.
Jadi saya bunuh diri saja
D Bagaimana perasaan pak Muh akhir-akhir ini?
P Ya jengkel, marah, sedih
D Apakah sampai rendah diri dan pesimis?
P Iya dok, tapi kadang-kadang
D Pak Muh uda pernah dirawat berapa kali
P Dua kali dok
D Pertama kapan ?
P Tahun 2017 dok
D Kenapa waktu itu dirawat?
P Ya itu tadi dok, pengen gantung diri
D Baik pak Muh, wawancara untuk hari ini cukup sekian. Terima kasih
waktunya. Obatnya selalu diminum ya Pak
P Baik Dok, terima kasih
DAFTAR PUSTAKA