LAPORAN KASUS
UJIAN PSIKIATRI
Pembimbing :
oleh :
Ervan Fatdwiansyah
DATA PASIEN :
Umur : 20 tahun
Kab. Ciamis
Agama : Islam
Kab. Ciamis
Kab. Ciamis
A. Keluhan Utama
Sejak 2 bulan yang lalu pasien terlihat sering bicara sendiri seperti sedang
membicarakan seseorang dengan orang lain (autistik) diselingi dengan tertawa sendiri
(grimaces) dan cekikikan (giggling). Pasien kadang merasa isi pikirannya tersiar
(halusinasi auditorik). Pasien juga mengatakan bahwa pasien sering merasa seperti
berada di pinggir jurang dan melihat binatang yang tiba-tiba muncul di hadapannya
(halusinasi visual). Pasien mengatakan dapat tidur dengan mudah tetapi selalu
terbangun pada tengah malam, setelah itu pasien kesulitan untuk tidur kembali (mid
insomnia). Pasien juga terlihat sering menyendiri (solitary). Terkadang pasien terlihat
terkadang pembicaraan pasien tidak menentu (rumbling). Pasien juga sering keluar
tanpa tujuan yang jelas (aimless). Pasien suka mengulang kata-kata yang sama saat
Pasien tidak pernah merasa khawatir akan masa depannya karena tidak
melanjut ke perguruan tinggi. Ibu pasien mengatakan pola makan dan frekuensi
makan pasien tidak berkurang. Keinginan untuk bunuh diri disangkal. Sehari-hari
pasien hanya berdiam diri tidak mau membantu pekerjaan rumah dan lupa akan
pasien tinggal bersama keluarga dari ayahnya karena ibu dan ayahnya telah bercerai
sejak 1 tahun yang lalu. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah bercerita
mengenai perlakuan keluarga dari ayahnya yang sering mengejek pasien (faktor
presipitasi). Karena hal tersebut ibu pasien membawa pasien berobat ke Poli Jiwa
RSUD Ciamis.
D. Riwayat Keluarga
Pasien lahir normal dibantu oleh bidan di RSUD Ciamis. Pada saat hamil
usia ibunya 24 tahun, ibu pasien tidak merokok dan minum alkohol. Tidak
pertama dari dua bersaudara. Pasien tidak mendapatkan ASI sampai usia 7
5
bulan (faktor predisposisi), ketika pasien diberi susu pasien jarang digendong
bersama ayah, ibu, nenek dan adiknya. Pada masa kanak pasien sering
ibunya tidak mau menunggui pasien (faktor predisposisi, kegagalan fase anal).
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, nenek dan adiknya. Pada umur 5 tahun
pasien kurang mendapatkan perhatian dari ayahnya karena ayah pasien sibuk
mencari uang sebagai tukang koran untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
rumah. Pada saat mencorat-coret sesuatu pasien sering dimarahi ibunya (faktor
predisposisi). Ayah dan ibunya juga sedikit melarang pasien untuk berlama-
peraturan sekolah, serta pribadi yang sangat rajin. Prestasi di sekolah pasien
biasa-biasa saja tidak ada yang menonjol dibidang akademik maupun non
banyak teman bermain karena sering dimarahi orang tuanya ketika bermain
akademik pasien di sekolah cukup baik, pasien dikenal sebagai anak yang rajin
6
pasien sangat pemalu sehingga pasien tidak mempunyai teman dekat lawan
Saat di SMA prestasi akademik dan non akademik pasien cukup baik,
pasien dikenal sebagai anak yang rajin. Pasien tidak memiliki cita-cita. (faktor
F. Masa Dewasa :
Riwayat pendidikan
Riwayat perkawinan
Aktifitas sosial
Riwayat keluarga
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Di sekolah dan di rumah pasien tidak memiliki teman akrab dan lebih senang
menyendiri, pasien lebih senang melakukan segala sesuatunya sendiri dan sangat
jarang meminta bantuan orang lain, selain itu pasien juga kurang peduli dengan
sedang menghadapi masalah pasien lebih memilih untuk diam dan tidak pernah
menutupi sesuatu yang tidak dia suka terhadap orang lain dengan bertingkah baik
H. STATUS FISIK
Tanda Vital
Tensi : 120/80 mm Hg
Nadi : 86 kali/menit
RR : 18 kali/menit
Suhu : 36,7C
Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Hitam
isokor (+/+)
Leher
Thorax
Dada (anterior)
interkostalis (-)
Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-), ICS tidak melebar, Vocal
Jantung
sinistra
Abdomen
Genitalia
Ekstremitas
10
I. STATUS NEUROLOGIS
GCS : E4 V5 M6 = 15
Fungsi motorik
kekuatan otot : 5 5
5 5
J. STATUS PSIKIATRIKUS
Kesadaran : Komposmentis
Kontak : Ada
Rapport : Inadekuat
Orientasi
Tempat : Baik
Waktu : Baik
Orang : Baik
Ingatan
Persepsi :
mengatakan bahwa pasien sering merasa seperti berada di pinggir jurang dan
Pikiran
Isi pikiran : Pasien merasa isi pikiran tersiar keluar sehingga orang lain
Emosi
giggling.
Dekorum
Penampilan : Baik
Kebersihan : Baik
Sikap : Kooperatif
K. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
L. PSIKODINAMIKA
Pasien lahir normal dibantu oleh bidan di RSUD Ciamis. Pada saat hamil usia
ibunya 24 tahun, ibu pasien tidak merokok dan minum alkohol. Tidak ditemukan
kelainan dan cacat bawaan, imunisasi lengkap. Pasien anak pertama dari dua
bersaudara. Pasien tidak mendapatkan ASI sampai usia 7 bulan (faktor predisposisi),
ketika pasien diberi susu pasien jarang digendong oleh ibunya. (faktor predisposisi,
bersama ayah, ibu, nenek dan adiknya. Pada masa kanak pasien sering dimandikan oleh
ibunya dan dilarang berlama-lama di kamar mandi karena ibunya tidak mau menunggui
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, nenek dan adiknya. Pada umur 5 tahun pasien
kurang mendapatkan perhatian dari ayahnya karena ayah pasien sibuk mencari uang
predisposisi). Pasien lebih sering bermain bersama adiknya di rumah. Pada saat
mencorat-coret sesuatu pasien sering dimarahi ibunya (faktor predisposisi). Ayah dan
ibunya juga sedikit melarang pasien untuk berlama-lama bermain di luar rumah (faktor
sekolah, serta pribadi yang sangat rajin. Prestasi di sekolah pasien biasa-biasa saja tidak
ada yang menonjol dibidang akademik maupun non akademik (faktor predisposisi).
Dan pasien di rumah tidak terlalu memiliki banyak teman bermain karena sering
dimarahi orang tuanya ketika bermain (faktor predisposisi, kegagalan fase laten).
Saat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) prestasi akademik dan non akademik
pasien di sekolah cukup baik, pasien dikenal sebagai anak yang rajin dan mudah
bergaul dengan teman seusianya di lingkungan sekolahnya tapi pasien sangat pemalu
sehingga pasien tidak mempunyai teman dekat lawan jenis (faktor predisposisi).
Saat di SMA prestasi akademik dan non akademik pasien cukup baik, pasien
dikenal sebagai anak yang rajin. Pasien tidak memiliki cita-cita. (faktor predisposisi,
Di sekolah dan di rumah pasien tidak memiliki teman akrab dan lebih senang
menyendiri, pasien lebih senang melakukan segala sesuatunya sendiri dan sangat jarang
meminta bantuan orang lain, selain itu pasien juga kurang peduli dengan keadaan yang
menghadapi masalah pasien lebih memilih untuk diam dan tidak pernah mencoba
sesuatu yang tidak dia suka terhadap orang lain dengan bertingkah baik terhadap orang
pasien tinggal bersama keluarga dari ayah pasien karena ibu dan ayah pasien telah
bercerai sejak 1 tahun yang lalu. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah
bercerita mengenai perlakuan keluarga dari ayahnya yang sering mengejek pasien.
14
psikotik.
M. DIAGNOSA MULTIAKSIAL
Aksis IV : Orang tua pasien bercerai sejak 1 tahun yang lalu dan pasien sering
N. PENGOBATAN
Psikofarmaka :
R/ Klozapin 25 mg 2x1
Psikoterapi :
Psikoterapi suportif
Konseling Keluarga
O. PEMERIKSAAN USULAN
15
realistik
P. PROGNOSA
Ke arah baik :
Ke arah buruk :
berobat
1 Perhatian somatik NA 1 2 3 4 5 6 7
2 Kecemasan NA 1 2 3 4 5 6 7
3 Depresi NA 1 2 3 4 5 6 7
4 Bunuh diri NA 1 2 3 4 5 6 7
5 Rasa bersalah NA 1 2 3 4 5 6 7
7 Permusuhan NA 1 2 3 4 5 6 7
8 Kebesaran NA 1 2 3 4 5 6 7
9 Kecurigaan NA 1 2 3 4 5 6 7
10 Halusinasi NA 1 2 3 4 5 6 7
12 Perilaku aneh NA 1 2 3 4 5 6 7
13 Self-mengabaikan NA 1 2 3 4 5 6 7
14 Disorientasi NA 1 2 3 4 5 6 7
15 Disorganisasi konseptual NA 1 2 3 4 5 6 7
16 Tumpul mempengaruhi NA 1 2 3 4 5 6 7
17 Penarikan emosional NA 1 2 3 4 5 6 7
18 Retardasi motorik NA 1 2 3 4 5 6 7
19 Ketegangan NA 1 2 3 4 5 6 7
20 Uncooperativeness NA 1 2 3 4 5 6 7
21 Semangat NA 1 2 3 4 5 6 7
22 Distractibility NA 1 2 3 4 5 6 7
23 Motor hiperaktif NA 1 2 3 4 5 6 7