Anda di halaman 1dari 20

RESPONSI KASUS

SKIZOFRENIA
HEBEFRENIK
OLEH:

HADI PRASETYO

MUHAMMAD FAHRIZAL KHAIRULLAH

MAIMUNAH

TANIA JANNAH

PEMBIMBING:

DR. YANTI FITRIA, SP.KJ


IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn.F
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Jl. Pangeran Abdurrahman rt.2 no.7
Martapura
 Umur : 45 tahun
 Agama : Islam
 Suku/Etnis : Banjar
 Bangsa : Indonesia
 Tingkat Pendidikan : MI (tidak tamat)
 Pekerjaan : Tidak Bekerja
 Status Pernikahan : Tidak menikah
RIWAYAT PSIKIATRI

A. AUTOANAMNESIS
• Saat diwawancara pasien duduk dilantai bersama
keluarga. Pasien diam, tatapan kosong, dan sering
menggerakkan tangan serta menunduk
• Pasien memakai baju kaos coklat dan memakai
sarung bermotif kotak bewarna merah bata
• Saat ditanya pasien menjawab dengan benar
namun hanya dengan dingkat
• Pasien lebih cenderung diam dan kemudian
tersenyum
B. HETEROANAMNESIS
• Mengamuk, suka bicara sendiri, gelisah, ilusi visual
dan halusinasi auditorik
• Dirawat di RSJD Sambang Lihum pada awal
September 2017 karena mengamuk dengan
memukul dinding rumah
• aktivitas pasien dirumah makan, tidur, mandi, dan
kadang berbelanja snack.
• pasien minum obat dengan teratur.
• Pasien sebelumnya pertama dirawat tahun 1990-an
setelah mengalami perubahan perilaku dari
pendiam menjadi mengamuk.
• Mulai usia 12 tahun gejala pertama muncul, saat
itu pasien mulai jadi pendiam dan tidak bergaul
dengan lingkungannya lagi.
• Pasien pulang dari RSUD Ansari Saleh dengan
berjalan kaki ke rumahnya
• Pasien kontrol ke puskesmas dan diberi obat
orange, yang disarankan diminum 3 kali sehari
namun hanya diminum 2 kali sehari
• Saat ini pasien bisa menjaga kebersihan diri sendiri
dengan mandi.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
• Pasien pernah dilakukan operasi tahun 2012 pada
bagian wajah dekat mata pasien karena muncul
benjolan yang semakin membesar dan terkadang
mengeluarkan darah.

D. RIWAYAT PENYAKIT DI KELUARGA


• Sepupu pasien dari pihak ibu juga memiliki keluhan
serupa
• Riwayat penyakit sistemik tidak ada
F. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat Adolescence (11-20 tahun) Identity vs Role diffusion/Identity
Confusion
 Pasien mengalami masa peralihan dan terjadi perubahan
fisik seperti tumbuhnya kumis, jenggot dan perubahan
suara. Pasien awalnya memiliki teman di lingkungannya,
dengan orang yang menurut pasien cocok dengannya.
Namun saat usia 12 tahun pasien merasa dan melihat
kakinya membesar, pasien menjadi malu untuk berteman
kemudian lebih sering menyendiri.
Riwayat Young Adulthood (20-40 tahun) Intimacy vs Isolation
 Pasien lebih suka menyendiri dirumah. Pasien tidak ada
bergaul dengan lingkungan sekitar pasien. Pasien belum
menikah dan tidak ada keinginan untuk menikah.
Hubungan pasien dengan orang tua pasien tidak ada
masalah.
 RIWAYAT MASA DEWASA
 Riwayat pendidikan :
MI Mangun Jaya ( kelas 1 – kelas 6)
MI Darussalam ( kelas 6 – tidak tamat)
MTs. Mualimin (hanya 1 hari)
 Riwayat pekerjaan : Tidak bekerja
 Riwayat perkawinan :Pasien belum menikah
 Riwayat keagamaan :Pasien beragama Islam, saat berusia anak-
anak pasien rajin shalat lima kali sehari tetapi sejak muncul
keanehan yang dirasakan pasien pasien sudah tidak shalat lagi.
 Riwayat psikoseksual :Pasien tidak ada riwayat
perilaku psikoseksual yang menyimpang.
 Riwayat aktivitas sosial : Pasien memiliki perilaku
cenderung pendiam, pasien hanya berbicara jika
ditanya dan membutuhkan sesuatu.
 Riwayat hukum :Pasien tidak pernah melakukan
pelanggaran hukum dan terlibat masalah hukum.
 Riwayat penggunaan waktu luang : Pasien mengisi
waktu luang dengan berdiam diri dirumah
 Riwayat keluarga : Pasien merupakan anak pertama
dari tujuh bersaudara. Di keluarga pasien
didapatkan kelainan kejiwaan juga. Sepupu pasien
yang tinggal di Banjarmasin hanya mau tinggal
dirumah dan hanya mau tinggal di terminal tanpa
menggunakan pakaian. Meskipun keluarga sudah
mengajaknya pulang dan memberikan pakaian
kepada sepupu pasien
Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Keluhan serupa
PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN
LINGKUNGANNYA
 Pasien tidak menyadari bahwa dirinya sering
mengamuk, berbicara sendiri dan tertawa. Pasien
juga tidak menyadari bahwa apa yang
dilakukannya mengganggu ketenangan orang
disekitarnya.
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Interna
 Status Present:
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 75x/menit
 Respirasi : 19 x/menit
 Suhu : 36,5oC
 Status General :
 Kepala : normocephalic
 Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-), reflek pupil (+/+) isokor
 THT : nyeri telinga (-), epistaksis (-), hipersalivasi (-)
 Leher : pembesaran kelenjar (-), kaku kuduk (-)
 Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
 Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
 Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal, dekubitus (-)
 Ekstremitas : edema (-), hangat (+) pada keempat ekstremitas
 Status Neurologi
 GCS E4V5M6
 Meningeal sign (kaku kuduk) : (-) negatif
 Gejala Epeningkatan TIK : (-) negatif
 Reflek fisiologis : + +
+ +
 Reflek patologis : - -
- -
 Status Psikiatri
 A. Deskripsi Umum
 1. Penampilan
 Laki-laki berumur 46 tahun memakai baju kaos coklat
dan memakai sarung bermotif kotak bewarna
merah bata. Pasien memiliki perawakan sedang,
distribusi rambut di kepala tidak merata berkulit
kuning langsat, pasien nampak terawat dan
penampilan sesuai usia.
 2. Kesadaran : jernih
 3. Perilaku dan aktivitas psikomotorik : normoaktif
 4. Pembicaraan : kontak verbal
(+), spontan,volume suara kecil, artikulasi jelas
 5. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
 6. Kontak psikis : kontak ada, wajar, dapat
dipertahankan
B. Keadaan afektif, perasaan, ekspresi

Mood : euthym
Afek : luas
Keserasian : serasi

C. Fungsi kognitif

Kesadaran : jernih
Daya konsentrasi : baik
Orientasi Waktu/Tempat/Orang/Situasi : baik/baik/baik/baik
Daya ingat
Segera : baik
Jangka pendek : baik
Jangka menengah : baik
Jangka panjang : baik
Intelegensia : sesuai dengan tingkat pedidikan
D. Reaksi Emosional

Stabilitas : stabil
Pengendalian : dapat mengendalikan emosi
Sungguh-sungguh/tidak : sungguh-sungguh
Dalam dan dangkalnya : dangkal
Empati : tidak dapat diraba rasakan
Skala diferensiasi : luas
Arus emosi : cepat

E. Gangguan Persepsi

Halusinasi A/V/H/G/T/O : +/-/-/-/-/-


Ilusi A/V/G/T/O : -/+/-/-/-
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
G. Kemampuan pengendalian impuls: tidak baik

H. Daya Nilai
Norma sosial : baik
Uji daya nilai : baik
Tilikan : tilikan 1
Pasien menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami
penyakit atau gangguan
Taraf Dapat Dipercaya : dapat dipercaya
DIAGNOSA MULTIAXIAL

 Aksis I : Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)


 Aksis II : tidak ada diagnosis
 Aksis III : none
 Aksis IV : none
 Aksis V : GAF 70-61
PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka

• Trifluoperazine 2x1mg (LX)


• Clozapine 2x25mg (LX)
• Flouxetine 1x10mg (XXX)
• Trihexylphenidyl 2x2mg (LX)
PROGNOSIS
Diagnosis penyakit : dubia ad malam

Diagnosis stressor : dubia ad bonam

Gangguan sistemik : dubia ad bonam

Perjalanan penyakit : dubia ad malam

Usia saat menderita : dubia ad malam

Pendidikan : dubia ad malam

Lingkungan sosial : dubia ad malam

Ekonomi : dubia ad malam

Kesimpulan : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai