BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam program pembangunan sanitasi pedesaan. Banyak sarana dan sanitasi yang
dibangun tidak digunakan dan dipelihara oleh masyarakat, salah satu diantaranya
adalah tidak adanya demand atau kebutuhan yang muncul ketika program
dilaksanakan.5
ini sudah diadopsi secara massal di negara tersebut. Bahkan di satu negara
ke dalam program pemerintah secara massal yang disebut dengan program Total
Sanitation Campaign (TSC), selain itu beberapa negara lain seperti Cambodja,
Afrika, Nepal, dan Mongolia telah menerapkan hal yang sama tetap dalam porsi
Kamal Kar dari India pada tahun 2004. Di tahun yang sama pemerintah Indonesia
sanitasi.6
Pada saat yang sama beberapa LSM mulai mengadopsi pendekatan ini. Bulan
Januari sampai Mei 2007 pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bank Dunia
rancangannya.6
Juli 2007 menjadi periode yang sangat penting bagi perkembangan CLTS
bernama Total Sanitation and Sanitation Marketing (TSSM) atau Sanitasi Total
dan pemasaran sanitasi (STOPS), dan pada tahun 2014 diluncurkannya program
sanitasi dasar dengan melalui upaya sanitasi meliputi tidak BAB sembarangan,
mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman,
mengelola sampah dengan benar mengelola limbah air rumah tangga dengan
aman. Ciri utama dari pendekatan ini adalah tidak adanya subsidi terhadap
8
infrastruktur (jamban keluarga), dan tidak menetapkan jamban yang nantinya akan
adalah ODF (Open defecation Free). Bebas dari buang air besar sembarangan
yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Bahkan sekarng sudah
banyak desa yang mendapat sertifikat desa ODF yang berarti warga desa
tersebut sudah tidak ada lagi yang BAB sembarangan. Semua warga buang
manusia, salah satu metode yang murah dan bisa dilaksanakan oleh
Salah satu cara lain yang dapat memutus mata rantai penularan
penyakit adalah mengelola air minum dan makanan dengan baik dan sehat.
Hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah merebus terlebih dahulu air
manusia. Sampah rumah tangga yang setiap hari dibuang oleh masyarakat
penyakit seperti lalat, kecoa dan lain-lain. Pengelolaan sampah dengan benar
Memisahkan sampah basah dan sampah kering merupakan hal yang mestinya
dilakukan oleh masyarakat. sampah kering dapat dibakar dan sampah basah
cair. Limbah cair yang tidak dikelola dengan benar dapat pula menyebabkan
berbagai macam penyakit bagi manusia. Selain itu lingkungan akan tampak
kumuh dan tidak tidak indah. Sebagai bentuk pengelolaan limbah cair ini,
yang memenuhi syarat yaitu saluran yang kedap air dan tertutup, terdapat
pemeliharaan.
mulai diajak untuk diskusi atau berunding. Dalam tahap ini meskipun sudah
keputusan.
Pada tahap ini masyarakat tidak hanya membuat keputusan, akan tetapi
STBM adalah tingkat partisipasi tertinggi dimana masyarakat tidak hanya diberi
informasi, tidak hanya diajak berunding tetapi sudah terlibat dalam proses
sumber daya masyarakat itu sendiri serta terhadap keputusan yang mereka buat.
Dalam prinsip program STBM telah disebutkan bahwa keputusan bersama dan
1) Pemetaan
masyarakat).
(5) Kapur tulis berwarna untuk garis akses penduduk terhadap sarana sanitasi.
(1) Mengajak masyarakaat untuk membuat outline desa/ dusun/ kampung, seperti
seseorang BAB di luar rumahnya baik itu di tempat terbuka maupun numpang
di tetangga, tunjukkan tempatnya dan tandai dengan bubuk kuning. Beri tanda
(4) Tanyakan dimana tempat melakukan BAB dalam kondisi darurat seperti pada
2) Transect Walk
tempat tersebut. Diharapkan masyarakat akan merasa jijik dan bagi orang yang
(3) Menanyakan siapa saja yang sering BAB di tempat tersebut atau siapa yang
seperti itu.
lainnya
(3) Spidol
14
(1) Menanyakan kepada masyarakat apakah mereka yaakin bahwa tinja bisa
(2) Menanyakan bagaimana tinja bisa ”dimakan oleh manusia?” Melalui apa
(1) Ember yang diisi air (air mentah/sungai atau air masak/ air minum)
(1) Ambil satu ember air sungai dan minta salah seorang untuk menggunakan air
(2) Bubuhkan sedikit tinja ke dalam ember yang sama, kenudia minta salah
seorang peserta untuk melakukan hal yang sama sebelum ember tersebut
diberikan tinja.
Apa bedanya dengan kebiasaan masayarakat yang sudah terjadi selama ini.
Pembahasannya meliputi:
(1) FGD untuk memicu rasa malu dan hal-hal yang bersifat pribadi
mana saja pernah terkena diare, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk
diare?
relevan dengan larangan atau dampak buruk dari melakukan BAB sembarangan.
16
ingin berubah, namun terhambat dengan tidak adanya uang untuk membangun
dana besar, maka harus diberikan solusi dengan memberikan alternative dengan
memperbaiki sarana sanitasi, dengan adanya pemicuan ini target utama dapat
tercapai yaitu: merubah perilaku sanitasi dari masyarakat yang masih melakukan
perilaku sanitasi mereka. Namun pada tahap selanjutnya ketika masyarakat sudah
mau merubah kebiasaan BABnya sarana sanitasi menjadi suatu hal yang tidak
sarana sanitasi yang digunakan masyarakat dari sarana yang sangat sederhana
sampai sarana sanitasi yang sangat layak dilihat dari aspek kesehatan, keamanan
sanitasi adalah sebuah bangunan yang kokoh, permanen, dan membutuhkan biaya
lainnya sehingga kebiasaan masyarakat untuk buang air besar pada tempat yang
tanah yang berfungsi sebagai tempat pembuangan tinja. Fungsi bangunan bawah
18
tanah adalah untuk melokalisir tinja dan mengubahnya menjadi lumpur stabil.
ini erat kaitannya dengan keamanan saat orang tersebut membuang hajat. Ketiga
konsep sanitasi total kepada masyarakat. Buang air besar sembarangan merupakan
pembuangan kotoran manusia atau tinja (jamban) adalah bagian dari usaha
maka pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan,
dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak
menyebabkan bibit penyakit yang ada pada kotoran manusia dan mengganggu
estetika.10
penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh kotoran manusia yang itdak
1) Rumah Kakus
dari pengaruh sekitarnya aman. Baik ditinjau dari segi kenyamanan maupun
tangga.
2) Lantai Kakus
yang sifatnya harus baik, kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air.
tinja yang kuat dan mudah dibersihkan juga bisa mengisolir rumah kakus jadi
20
tempat pembuangan tinja, serta berbentuk leher angsa atau memakai tutup yang
mudah diangkat.12
menjaga kondisi jamban tetap bersih selain itu kotoran tidak dihinggapi
Alat pembersih adalah bahan yang ada di rumah kakus didekat jamban.
Jenis alat pembersih ini yaitu sikat, bros, sapu, tissu dan lainnya. Tujuan alat
pembersih ini agar jamban tetap bersih setelah jamban disiram air.
Pembersihan dilakukan minimal 2-3 hari sekali meliputi kebersihan lantai agar
7) Saluran Peresapan
tinja yang lengkap untuk mengalirkan dan meresapkan cairan yang bercampur
kotoran/tinja.
21
yang terbaik ialah jamban yang tidak menimbulkan bau, dan memiliki kebutuhan
air yang tercukupi serta berada di dalam rumah. Jamban/kakus dapat dibedakan
Jenis jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu dalam
ataupun rawa. Jamban model ini ada yang kotorannya tersebar begitu saja yang
transportasi seperti kereta api dan pesawat terbang dan lain-lain. Disini tinja
disenfeksi dengan zat-zat kimia seperti caustic soda dan pembersihnya dipakai
kertas tissue (toilet paper). Jamban kimia ada dua tipe yaitu :
Jamban kimia sifatnya sementara karena kotoran yang telah terkumpul perlu di
buang lagi.
lengkungan dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga
model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan
lingkungan.
sebagai berikut : 14
1) Tidak mencemari sumber air minum dan letak lubang penampung berjarak 10 -
2) Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
5) Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna.
6) Cukup penerangan
baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu :5
2) Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan saran yang aman
dilakukan dengan:
2) Sehabis digunakan lantai dan lubang jongkok harus disiram bersiih agar tidak
3) Lantai jamban diusahakan selalu bersih dan tidak licin sehingga tidak
membahayakan pemakai.
5) Tidak ada aliran masuk kedalam lubang jamban selain untuk membilas tinja.
dan bakteri ini hidup dalam saluran pencernaan manusia. Proses pemindahan
kuman penyakit dari tinja yang dikeluarkan manusia sebagai pusat infeksi sampai
inang baru dapat melalui berbagai perantara antara lain air, tangan, serangga,
tanah, makanan, susu serta sayuran. Menurut Anderson dan Arnstein (dalam
Proses transmisi penyakit melalui tinja dapat di gambarkan melalui gambar 2.1
Air
mati
Tangan
Makanan, Inang
sakit
susu, baru
Tinja
sayuran
(sumber
Infeksi) Serangg
a/ Tikus cacat
Tanah
Gambar 2.1
indra atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tentu yang belum
1) Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
2) Memahami (comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
3) Aplikasi (aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6) Evaluasi (evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
budaya.16
1) Pengalaman
2) Tingkat pendidikan
3) Keyakinan
4) Fasilitas
5) Penghasilan
6) Sosial Budaya
yaitu :5
pertanyaan menjodohkan.
dengan pilihan ganda lebih disukai atau dijadikan sebagai alat pengukuran
karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan lebih
cepat dinilai.
2.5.1 Definisi
bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu didalam
1) Pengalaman pribadi.
Untuk dapat menjadi kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk
2) Kebudayaan.
sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
4) Media massa
sugestif yang dibawa informasi tersebut apabila cukup kuat, akan memberi
adalah:
31
1) Kognitif (cognitive)
yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia
akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek
tertentu.
2) Afektif (affective)
obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang
3) Konatif (conative)
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.
berperilaku merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi perilak yang dapat
Informasi
Keterampilan Perilaku
Berperilaku
Motivasi
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran atau Teori Jefrey dan The Fisser
IMB model yang diperkenalkan oleh Jefrey dan The Fisser. Bahwa program
pengetahuan dasar mengenai dasar cara hidup bersih dan sehat maupun perilaku
dukungan sosial serta ada dorongan dari orang lain di sekitar. Sementara itu sikap
mendasarinya.5
33
Pengetahuan
dasar
Sikap individu
Pengetahuan
Program
Tidak buang
STBM pilar Sikap
air besar
satu
Variabel Perancu:
Motivasi
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
Terakhir
Keterangan :