Pembimbing :
Dr. Wiharto, Sp. KJ, M. Kes
KASUS
IDENTITAS
Nama : Sdr. W
Tanggal Lahir : 4 Januari 1999
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Rancamaya, RT 01/ RW 01Cilongok
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh di pabrik kayu lapis
Status Pernikahan : Belum menikah
Tanggal Masuk : 23 April 2018
ALLOANAMNESIS
Keluhan utama
Bicara panjang lebar
Keluhan tambahan
Menangis tiba-tiba
Senyum-senyum sendiri
Takut
Cemas
Khawatir
Mendengar bisikan
Pasien datang ke poli jiwa RSMS dengan keluhan sering bicara panjang
lebar. Keluhan dirasa muncul sejak 3 bulan yang lalu. Ketika bertemu
dengan orang lain dan diajak bicara, pasien berbicara panjang lebar dan
terus-menerus namun masih dapat dihentikan ketika diminta berhenti.
ALLOANAMNESIS #2
Riwayat Psikiatri
Pasien belum pernah mengalami hal serupa
Riwayat Medis Umum
Riwayat mengalami kejang disangkal
Riwayat mengalami trauma pada kepala disangkal
Riwayat mengonsumsi alkohol dan penggunaan zat adiktif disangkal
ALLOANAMNESIS #7
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami kejadian serupa
ALLOANAMNESIS #8
Riwayat Pribadi
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Riwayat Perkembangan Awal
Latar Belakang Perkembangan Mental
Riwayat Perkembangan Seksual
Perkembangan jiwa
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Riwayat Perkawinan
Hubungan sosial
Dalam Keluarga
Dengan Teman
Sikap Keluarga Terhadap Penderita
ALLOANAMNESIS #9
Hal-hal yang Mendahului Penyakit
Faktor Organik
Faktor Predisposisi
Sosioekonomi
Kepribadian Tertutup
Faktor Pencetus
Kesan Alloanamnesis
AUTOANAMNESIS
e. Pasien dari dulu memiliki kepribadian yang cenderung tertutup dan jarang menceritakan
masalah yang dialami dengan orang lain, cenderung takut akan kegagalan,
sering curiga dan sering menyimpan dendam.
PEMERIKSAAN FISIK
•Keadaan umum : Baik
•Kesadaran : Compos Mentis
•Vital sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Respiration Rate : 20 x/menit
Suhu : 36,7 0C
BB : 54 kg
TB : 165 cm
•Status generalis
•Pemeriksaan kepala
•Bentuk kepala : Mesocephal
•Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor 3/3
mm, refleks pupil +/+ normal
PEMERIKSAAN FISIK #2
Telinga
Discharge (-), deformitas (-)
Hidung
Discharge (-), deformitas (-) dan napas cuping hidung (-)
Mulut
Tampak bercak putih kekuningan di kedua tonsil dengan eritema (+)
Pemeriksaan leher
Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pemeriksaan thoraks
PEMERIKSAAN FISIK #3
Paru
Inspeksi : Dinding dada tampak simetris, spider nevi (-), ketertinggalan gerak antara
hemithoraks kanan dan kiri, kelainan bentuk dada (-)
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Pekak, pekak sisi (-), pekak alih (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), undulasi (-)
Hepar : Permukaan lunak, batas tegas, tidak berbenjol-benjol
Lien : Tidak teraba
PEMERIKSAAN PSKIATRI
•Kesan Umum : Tidak tampak sakit jiwa
•Kesadaran : Compos mentis
•Orientasi
•Orang : Baik
•Waktu : Baik
•Tempat : Baik
•Situasi : Baik
•Sikap : Kooperatif
•Tingkah Laku : Normoaktif
•Proses Pikir
•Bentuk Pikir : Realistik
•Isi Pikir : Kesan normal tidak ada waham
•Progesi Pikir : Kesan talk active
•Persepsi : Halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (-), depersonalisasi (-), derealisasi (-)
•Roman Muka : Hipomimik
•Mood : Eutimik
•Afek : Kesan datar
•Perhatian : Mudah ditarik mudah dicantum
•Hubungan Jiwa : Baik
•Insight : Derajat 5
SINDROM-SINDROM
Rawat inap di rumah sakit, rujuk spesialis kesehatan jiwa (Sp. KJ)
Farmakologi (Psikofarmaka)
PO Risperidon 2x2 mg
PO Sandepril (Maprotiline HCl) 2x25 mg
PO Trihexilfenidil 2x2 mg
PO Depakote (Sodium divalproate) 2x250 mg
PO Cefixim 2x100 mg
TERAPI
Nonfarmakologi (Psikoterapi)
Psikoterapi Edukatif
Terhadap pasien
Terhadap keluarga
TERAPI #2
Psikoterapi Suportif
Memberikan motivasi kepada pasien untuk bercerita kepada keluarga atau teman
terdekat mengenai masalahnya dan menghindari tetangga yang buruk
Memberikan motivasi kepada pasien untuk minum obat secara teratur dan sesuai
petunjuk dokter.
Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan berbagai aktivitas yang produktif
untuk mengurangi beban pikiran yang selama ini dianggap masalah.
Memberikan motivasi kepada pasien untuk belajar mengendalikan emosi.
Sosioterapi
Memotivasi pasien bahwa dirinya bisa membaik.
Manipulasi lingkungan sosial pasien dengan cara keluarga atau teman dekat membantu
memberikan penjelasan kepada lingkungan yang tinggal di sekitar rumah pasien atau
lingkungan sekolah untuk tidak menganggap pasien sebagai orang sakit jiwa atau tidak
dikucilkan.
Memberi penjelasan kepada para tetangga untuk tidak memberikan tekanan. Hal ini
diharapkan dapat membantu kesembuhan pasien secara sosial dan mencegah terjadinya
kekambuhan.
PROGNOSIS
•Premorbid
•Morbid
Kesimpulan:
Quo ad Vitam : Ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanationam : Dubia, dapat sembuh secara sosial namun tidak secara klinis
TERIMA KASIH!