Tanda Tangan :
Nama Mahasiswa
NIM
Dokter Pembimbing
: 050532
Nama Pasien
: Tn. H
: 26 Juni 2013
Rujukan/datang sendiri/keluarga
: Keluarga
Riwayat perawatan
:-
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.H
: Laki-laki
Suku Bangsa
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD tamat
Pekerjaan
: Pedagang
Status Perkawinan
: Duda
Alamat
II
RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari:
Alloanamnesis: Bpk. Taryana (Ayah kandung) 26 Juni 2013, jam : 18.00 WIB
Autoanamnesis :
o 27 Juni 2013, jam 16.00 di Ruang Rajawali
A. KELUHAN UTAMA:
Pasien mengamuk(Agresifitas motorik)
B.
dan mengurung diri dikarenakan masalah yang datang banyak sekali. Tanda-tanda pada
bulan Oktober 2012 seperti sering sedih , mudah lelah saat berjualan dan tidak bergairah
dalam melakukan pekerjaannya mulai timbul kembali. Pertama, Pasien dijodohkan
terhadap seorang wanita oleh kedua orang tuanya untuk pendamping hidupnya tetapi
pasien sama sekali tidak memiliki perasaan terahadap wanita tersebut, sehingga pasien
merasa kecewa dan sedih. Kedua, Pasien berjualan yang dimana modal berjualan
tersebut berasal dari kedua orangtuanya, tapi selama berjualan tidak ada keuntungan
sama sekali dan modal tidak tertutupi/ merugi, sehingga pasien pun merasa bersalah dan
untuk menutupinya, pasien menjual motor yang baru dibelikannya untuk menambah
modal tapi tetap tidak tertutupi. Dari dua kejadian itu, orang tua pasien sangat menekan
pasien, di satu sisi pasien juga merasa tidak enak dengan orang tuanya sehingga
semenjak dari situ pasien lebih sering menyendiri, merasa bersalah, tidak berguna dan
sering menangis. Pasien tidak mempunyai pikiran bunuh diri.
Sejak 4 hari SMRS pasien mengamuk(Agresifitas motorik). Pasien mengamuk
di rumah dan kadang juga ke luar rumah yang mengakibatkan keresahan pada
masyarakat di sekitarnya. Pasien juga sering mengancam(Agresifitas verbal) keluarga
untuk dibunuh apabila sesuatu yang dilakukannya ditentang. Dan pasien juga tidak
segan-segan untuk memukul(Agresifitas motorik) orang-orang yang di dekatnya,
apabila keinginannya dihalangi. Tapi belum pernah pasien memukul dengan
menggunakan
benda
tajam
ataupun
tumpul.
Pasien
juga
sering
marah-
marah(Agresifitas verbal) tidak jelas dan tanpa tujuan. Pasien juga sering
keluyuran(Poriomania) keluar rumah yang membuat resah masyarakat disekitarnya
karena tindakan-tindakan yang sering dilakukan seperti marah-marah (Agresifitas
motorik), memukul, mengancam (Agresifitas verbal) dan juga pasien sering terlihat
berbicara dan tertawa sendiri (Halusinasi auditorik dan halusinasi visual) dan
(Giggling) yang dimana sebenarnya tidak ada seseorang ataupun benda di sekitar
pasien. Pasien selain keluyuran juga sering sekali mondar-mandir(Hiperaktivitas) tanpa
tujuan baik di dalam rumah ataupun di luar rumah. Pasien juga tidak dapat
diperintahkan yang benar, apabila diperintahkan selalu memberontak(Negativistik).
Pasien baru pertama kali mengalami ini.
Ayah pasien sejak 4 hari ini juga sering melihat pasien tidak pernah tidur.
Disuruh makan pun sangat sulit karena tidak mau terus(Negativistik). Mandi pun tidak
pernah. Tapi Pasien tidak pernah punya pikiran dan tindakan untuk bunuh diri selama 4
hari ini.
Akhirnya ayah pasien dan keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RS.
Pertama Pasien dibawa ke puskesmas oleh keluarga untuk mendapatkan pertolongan
pertama dari kebiasaan mengamuknya (Agresifitas motorik). Karena terus mengamuk,
akhirnya di puskesmas pasien disuntikkan obat penenang. Setelah itu, dokter puskesmas
menyarankan untuk membawa ke RSJ Provinsi Jawa Barat untuk tindakan lebih lanjut.
2012(bulan Oktober)
2013(bulan maret)
4 hari SMRS
SD
4. Riwayat pekerjaan:
Pasien sempat bekerja menjadi seorang penjual baju keliling sampai dengan
sebelum sakit.
5. Kehidupan beragama:
Pasien beragama Islam dan rajin beribadah menurut pengakuan adiknya.
6. Kehidupan seksual dan perkawinan:
Pasien sudah berpisah dengan istrinya dikarenakan istrinya selingkuh dengan
pria lain yang lebih mapan(pada bulan Oktober 2012). Pada bulan Maret 2013,
pasien dijodohkan terhadap seorang wanita oleh orangtuanya yang sebenernya
pasien tidak mencintai wanita itu.
E. RIWAYAT KELUARGA
III
1.
A. DESKRIPSI UMUM
Penampilan
Pasien laki-laki, 24 tahun tampak lebih tua dari seusianya. Warna kulit sawo
matang, kebersihan diri kurang baik dan berambut cepak berwarna hitam. Saat
wawancara pertama kali, pasien memakai celana panjang(jeans) yang tampak
kotor dan berbau kurang sedap dan berkaos lengan pendek warna orange. Pasien
tampak kumal.
2. Kesadaran
a. kesadaran sensorium/neurologik
: Compos Mentis
b. kesadaran psikiatrik
: Furor (tampak terganggu)
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara
:
Pasien sering berbicara, tertawa sendiri(Gigling) dan marah-marah
sendiri(Agresifitas verbal)
Semasa wawancara
:
Selama wawancara, pasien masih dapat menjawab pertanyaan dengan
wajah bermusuhan(Hostile), pasien tidak nyambung selama menjawab
pertanyaan(Inkoherensi), agitasi, dengan wajah afek datar, menunjukkan
pemeriksa bahwa sering melihat orang-orang(yang sebenarnya tidak
ada). Terkadang langsung marah-marah(Agresifitas verbal), dengan
B. ALAM PERASAAN(EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood)
2. Afek ekspresi afektif:
a.Arus
b.Stabilisasi
c.Kedalaman
d.Skala Diferensiasi
e.Keserasian
f.Pengendalian Impuls
g.Ekspresi
h.Dramatisasi
i.Empati
: hipothym
: reaksi cepat
: labil
: Dangkal
: Afek Sempit
: kurang
: lemah
: datar
: Tidak ada
: Tidak dapat dirabarasakan
C. GANGGUAN PERSEPSI
a.Halusinasi
: Halusinasi Visual dan Auditorik
b.Ilusi
: Tidak ada
c.Depersonalisasi: Tidak ada (Tahu nahwa dirinya siapa)
d.Derealisasi
: Tidak ada (Tahu nahwa dia ada di RSJ Cimahi)
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF(FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan: SD kelas 6(Tamat)
2. Pengetahuan umum
: cukup (dapat mengetahui ibukota Indonesia)
3. Kecerdasan
: baik
4. Konsentrasi
:sangat kurang, mudah teralih(Distractibility)
5. Orientasi:
Waktu
: Baik, pasien dapat mengetahui siang atau malam.
Tempat
: Baik, pasien mengetahui sedang berada di RSJ Provinsi
Jawa Barat
Orang
:Baik, pasien mengetahui pemeriksa adalah dokter.
6. Daya ingat:
Daya ingat jangka panjang
: Baik
Daya ingat jangka pendek
: Baik (Pasien dapat memberitahu
Arus pikir
- Produktivitas
- Kontinuitas
irelevansi,
Tangensial,
- Hendaya berbahasa
: Inkoherensi(Word salad),
Isi pikir
- Preokupasi dalam pikiran : flight of ideas
- Waham
: Waham kebesaran, waham hubungan
- Obsesi
: Tidak ada
- Fobia
: Tidak ada
- Gagasan Rujukan
: Tidak ada
- Gagasan Pengaruh
: Ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Kurang baik, terkadang sering memberontak(walaupun sudah difiksasi).
G. DAYA NILAI
:kurang baik
:kurang baik
: buruk
H. TILIKAN
Derajat 1: pasien menyangkal total bahwa dirinya menderita sakit jiwa.
I. RELIABILITAS
Buruk
IV
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS (dari status rekam medis 26 Juni 2013)
Keadaan umum
: Baik
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Frekuensi nadi
: 82x/menit
Frekuensi nafas
: 22x/menit
Suhu tubuh
: 36,6oC
Tinggi badan
: 170 cm
Berat Badan
: 64 kg
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
System kardiovaskular
System respiratorius
Abdomen
Ekstremitas
B. STATUS NEUROLOGIK
a. Tanda rangsang meningeal
b. Refleks fisiologis
c. Refleks patologis
d. Nervus Kranial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium (27 Juni 2013)
Hematologi
VI
LED
: 21 mm / jam
Hb
: 15,6 g/dL
Hematokrit
: 36 vol %
Leukosit
: 9100 mm3
Trombosit
SGOT
: 34,4 IU/L
SGPT
: 23,4 IU/L
ini. Gangguan seperti ini dirasakan sejak 4 hari ini dengan sering berbicara dan tertawa
sendiri (Halusinasi auditorik dan visual), sering mondar mandir tanpa tujuan
(Agitasi), marah-marah (Agresifitas verbal), sering memukul (Agresifitas motorik)
tapi tidak dengan benda tajam. Pasien sering keluyuran tanpa tujuan yang jelas(Agitasi).
Pasien ssuah tidur dan tidak pernah mandi(Negativistik). Pasien sering memberontak
(Agresifitas motorik) apabila diperintahkan sesuatu atau dinasehati(Negativistik).
Pada bulan maret 2013, mulai sering murung, sedih dan menangis karena
tekanan-tekanan masalah yakni tentang pasangan hidup yang dijodohkan orang tua dan
juga berjualan yang terus merugi.
Sebelumnya 8 bulan yang lalu(Pada bulan Oktober 2012) pasien bercerai dengan
istrinya diakibatkan istrinya selingkuh. Tetapi setelah kejadian ini, pasien dapat
mengatasi masalahnya sehingga ayahnya tidak melihat perubahan berarti dari anaknya.
Dari hasil pemeriksaan status mental, ditemukan suasana perasaan hiperthym.
Afek ekspresi afektif: Arus cepat, labil, dangkal, afek sempit, kurang, pengendalian
impuls lemah, ekspresi datar, tidak terdapat dramatisasi. Gangguan Persepsi ditemukan
adanya halusinasi auditorik dan visual.
Dari hasil pemeriksaan sensorium dan kognitif, ditemukan pengetahuin umum
kurang, kecerdasarn rata-rata, konsentrasi kurang baik. Orientasi waktu, tempat, orang
dalam keadaan baik. Daya ingat jangka panjang, pendek, dan segera juga baik.
Kemampuan visuospasial buruk, dan kemampuan menolong diri sendiri kurang baik.
Pada pemeriksaan proses pikir, produktivitas autistik(+),Flight of Ideas (+), berfikir
cepat, kontinuitas asosiasi longgar(+), irelevansi, tangensial, Waham kebesaran, waham
hubungan. Tilikan derajat 1, pasien menyangkal total bahwa dirinya menderita sakit
jiwa.
VII
FORMULASI DIAGNOSTIK
VIII
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Aksis II
PROGNOSIS
Kesimpulan prognosis:
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad fungsionam
: Dubia ad malam
Ad sanationam
: Dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologis
: Hiperdopamin, Hiposerotonin
2. Psikologis
dijodohkan dengan pasangan yang tidak pasien suka, berdagang tapi terus
merugi.
XI
RENCANA TATALAKSANA
Terapi Farmakologis
Amitriptilin 25 mg s 3 dd tab 1
hatinya.
Sugesti
akan hilang.
Reassurance : meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa dia sanggup
mengatasi masalahnya.
Bimbingan
supaya dapat digunakan sebagai salah satu sumber pekerjaan pada masa akan
datang.
Sosioterapi
Memberi penyuluhan kepada keluarga pasien agar terus memberikan dukungan
dan memastikan pasien berobat secara teratur.
Melibatkan pasien dalam kegiatan aktivitas kelompok di RSJ Propinsi Jawa Barat
Melibatkan pasiendalam kegiatan keagamaan di RSJ Propinsi Jawa Barat
Menasihati lingkungan supaya menerima dan tidak mendiskriminasi pasien
dengan gangguan kejiwaan. Contohnya dalam hal pekerjaan.
Follow up , tanggal 27 Juni 2013 , jam : 09.00 WIB, Hari perawatan ke-1
Status Psikiatrikus
- Roman Muka
- Kesadaran
- Kontak/Rapport
- Orientasi
- Ingatan
- Perhatian
- Insight of Illnes/Tilikan
- Persepsi
- Pikiran
a. Bentuk
b. Jalan
c. Isi
- Emosi
- Bicara
- Makan
- Tingkah Laku
: Bingung
: Compos Mentis
: Kurang Adekuat
: Waktu, Tempat, Orang baik
: Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
: Distractable
: Derajat 1
: Halusinasi Auditorik(+) dan Visual (+)
: Autistik,
: Asosiasi Longgar, Inkoherensi
: Waham hubungan
: Irritable
: Kasar, Tidak Relevan, echolalia, koprolali
: disembur (Negativistik)
: Agresif
Perbincangan
D
: heh
: Perempuan
Follow up tanggal 28 Juni 2013, jam : 09.00 WIB, Hari perawatan ke-2
Status Psikiatrikus
- Roman Muka
- Kesadaran
- Kontak/Rapport
- Orientasi
- Ingatan
- Perhatian
- Insight of Illnes/Tilikan
- Persepsi
- Pikiran
d. Bentuk
e. Jalan
f. Isi
- Emosi
- Bicara
- Makan
- Tingkah Laku
: Bingung
: Compos Mentis
: Ada / Kurang Adekuat
: Waktu, Tempat, Orang baik
: Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
: Distractable
: Derajat 1
: Halusinasi Auditorik(+) dan Visual (+)
: Autistik,
: Asosiasi Longgar, Inkoherensi
: Waham hubungan
: Irritable
: Kasar, Tidak Relevan, echolalia.
: sudah mulai mau makan
: Agresif
Perbincangan
D
:ada di tembok yang luas. Teman yang makan itu membuat hahhhhh
: Masih marah y?
: soalnya orang itu sepertinya membicarakan saya (melihat kea rah perawat)
Follow up tanggal 1 juli 2013, jam : 09.00 WIB, Hari perawatan ke-5
Status Psikiatrikus
- Roman Muka
: Bingung
Kesadaran
Kontak/Rapport
Orientasi
Ingatan
Perhatian
Insight of Illnes/Tilikan
Persepsi
Pikiran
g. Bentuk
h. Jalan
i. Isi
Emosi
Bicara
Makan
Tingkah Laku
: Compos Mentis
: Ada / kurang Adekuat
: Waktu, Tempat, Orang baik
: Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
: Distractable
: Derajat 1
: Halusinasi Auditorik(+) dan Visual (+)
: Autistik,
: Asosiasi Longgar, tangensial, inrelevannsi
: Waham hubungan, waham raba (+), iinkoherensi
: Irritable
: echolalia.
: sudah mulai mau makan
: tenang, kooperatif
Perbincangan
D
: Pagi mas
: pagi dok
: Ustad Jefri yang ngomong. Makanya orang di jendela lari liat Ustad Jefri..
: memangnya kenapa lari. Awas tadi pagi hujan jadinya cekit-cekit euy badan ini.
: kaya ada yang megang, kadang dewi persik peuk saya .. terus hati-hati ada
: udah.
: Udah mandi?
: udah tadi uda mandi . mandi di kamar mandi deket dappur tadi.
Follow up pasien tanggal 2 juni 2013, jam : 09.00 WIB, hari perawatan ke-6
-
Roman Muka
Kesadaran
Kontak/Rapport
Orientasi
Ingatan
Perhatian
Insight of Illnes/Tilikan
Persepsi
dan Visual (+)<ada rudal>
Negativisme
Pikiran
j. Bentuk
k. Jalan
l. Isi
: Kurang Adekuat
: Waktu, Tempat, Orang baik
: Jangka panjang, pendek, dan segera Baik
: Distractable
: Derajat 1
: Halusinasi Auditorik(+) <mendengar ustad jefri>
:: Autistik, Flight of Ideas(+),
: Asosiasi Longgar, Inkoherensi
: Waham hubungan, waham curiga, waham
Perbincangan
D
: Pagi mas
: pagi dok
: sudah, mandi di kamar mandi tapi hati2 suka ada rudal nimbus tembok.
: Kok bisa ada rudal? Tadi tembok tiba-tiba kasih tau sambil ketawa.
: ngga enak tidurnya, pas tidur banyak yang ngeliatin, kan jadinya malu, awas
atuh kejepit.
D
: Kejepit apa?