Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS PSIKOSIS

GANGGUAN PSIKOTIK Lir SKIZOFRENIA (SCHIZOFRENIA-LIKE)


AKUT

Diajukan kepada Yth. :


dr. Basiran, Sp. KJ.

Disusun oleh :
G1A211064
G1A211065
G1A211066
G1A211067
G1A211068

Dwita Yogaswari
Tia Nuryani
Azizah Asih R
Ai Nurfaiziyah
Rima Arini Purba

JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RSUD PROF DR. MARGONO SOEKARJO RSUD BANYUMAS
2013

LAPORAN KASUS
I.

Identitas Pasien
Nama

: Tn. D

Usia

: 22 tahun

Alamat

: Kuta Madala 5/6, Tonjong. Brebes

Agama

: Islam

Suku bangsa

: Jawa

Status Perkawinan

: Belum Menikah

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Buruh bangunan

Tanggal Masuk RSUB : 06 April 2013


II.

Allo Anamnesis
Diambil pada tanggal 9 April 2013, diperoleh dari :
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Hubungan dengan pasien
Lama kenal
Sifat perkenalan

1
Ny. T
50 tahun
Kuta Madala 5/6,
Tonjong. Brebes
Buruh cuci
SD
Ibu kandung
Sejak lahir
Dekat

2
Tn. W
58tahun
Kuta Madala 5/6,
Tonjong. Brebes
Buruh
SD
Ayah kandung
Sejak lahir
Dekat

1. Keluhan Utama
Merasa ketakutan
2. Keluhan Tambahan
Keluhan tambahan yang dialami pasien:
a. Perubahan tingkah laku
b. bicara sendiri dan kacau
c. gelisah
d. susah tidur dan sering terbangun malam hari
e. merasa ketakutan dan diancam
f. nafsu makan dan minum berkurang
g. merasa bersalah
h. melihat bayangan
i. mendengar bisikan-bisikan berupa ancaman
j. merasa ada yang mengejar

k. kehilangan minat dan semanagat hidup


l. mencoba bunuh diri sebanyak 3 kali
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. D datang bersama orangtuanya ke RSUD Banyumas karena
merasa ketakutan. Sejak 1.5 minggu sebelum masuk RS OS
mengalami perubahan tingkah lakuuntuk pertama kalinya secara
mendadak berupa bicara sendiri dan kacau, merasa ketakutan, gelisah
dan tidak bisa tenang, susah tidur dan sering terbangun di malam hari,
nafsu makan menurun, merasa ditakuti dan diancam, merasa bersalah,
dan ingin bunuh diri.
Pasien sudah 3 kali melakukan percobaan bunuh diri dengan
mencoba menenggelamkan diri ke sungai 2 kali dan 1 kali masuk ke
sumur. Pasien merasa sering melihat bayangan, mendengar bisikanbisiskan berupa ancaman-ancaman kehilangan minat dan semangat
hidup.
Pasien merasa pernash dikejar-kejar oleh 10 orang yang
mengancam akan membunuhnya saat mengendarai motor. Merasa besar
(-), perasaan gembira yang berlebihan (-), perubahan mood (-). Sejak
saat itu, Os tidak bekerja lagi.
Semakin hari keluhan yang dirasakan pasien semakin memberat.
Pasien semakin gelisah dan ketakutan, serta selalu menyebutkan
keinginan untuk bunuh diri, kemudian pasien dibawa ke RSUD
Banyumas.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Psikiatri
Keluhan ini merupakan keluhan yang pertama kali yang di alami OS.
b. Medis
Tidak ada kelainan
c. Penyalahgunaan obat-obatan, alkohol, dan zat adiktif
OS dikatakan tidak memiliki riwayat penyalahgunaan obat-obatan.
OS pernah minum alkohol sebanyak lebih dari 5 kali. OS juga
merokok lebih dari 1 bungkus /hari.
5. Hal-hal yang Mendahului Penyakit
a. Faktor Organik
3

Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala sebelumnya


b. Faktor Psikososial
Pasien adalah seseorang yang pendiam dan pemalu, mudah bergaul,
humoris dan mnyenangkan disekitar teman-temannya.
6. Riwayat Keluarga
Dalam keluarga baik dari pihak ayah maupun ibu, tidak ada yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien maupun gangguan jiwa
lainnya.
7. Silsilah Keluarga

Keterangan :
=

Laki-laki

Perempuan

= Pasien
atau

= Sudah meninggal

8. Kepribadian Sebelum Sakit


Pasien mudah bergaul, humoris dan senang berkumpul bersama temanteman sekampungnya. Pasien sosok yang ramah dan disenangi banyak
teman-temannya.

9. Riwayat Persalinan
Pasien dilahirkan di rumah sakit saat usia ibunya 28 tahun.
Kehamilannya dikehendaki dan ibu saat hamil dan melahirkan dalam
keadaan sehat dan bahagia. Pasien dilahirkan cukup bulan dengan jalan
persalinan normal dan ditolong oleh tenaga kesehatan. Keadaan bayi
setelah lahir baik tidak ada masalah. Pasien adalah anak kelima dari
enam bersaudara.
10. Riwayat Perkembangan Awal
Pasien dibesarkan dan diasuh dalam lingkungan keluarga sendiri
dengan pola asuh diperhatikan oleh orangtua. Riwayat perkembangan
fisik semasa balita tidak ada masalah. Umur waktu tengkurap, berjalan,
dan berbicara kurang didapatkan informasi.
11. Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien belum berkeluarga.
12. Riwayat Pendidikan
Usia pasien saat pertama kali sekolah adalah 6 tahun (SD) dan
melanjutkan pendidikan ke SMP, tetapi berhenti saat SMP kelas 2 karena
tidak naik kelas dan pasien merasa malu.
13. Riwayat Perkawinan
Belum berkeluarga
14. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai buruh bangunan di jakarta selama 2 tahun
sejak usia 20 tahun.
15. Aktivitas Moral Spiritual

Pasien beragama Islam sejak lahir. Sebelum sakit pasien termasuk


rajin beribadah tetapi selama sakit pasien jarang beribadah bahkan dapat
dikatakan pasien tidak pernah beribadah.
16. Aktivitas Sosial
Pasien tergolong aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di
lingkungannya.. Pasien termasuk orang yang pendiam dan pemalu.
Kesan : Allo Anamnesis dapat dipercaya
III. Ringkasan Allo Anamnesis
1. Pasien seorang laki laki
bersaudara, belum

usia 22 tahun, anak kelima dari enam

menikah, pekerjaan buruh bangunan, pendidikan

terakhir tamat SD, agama Islam, suku Jawa dan beralamat di Kuta Madala
5/6 Tonjong, Brebes..
2. Pasien datang bersama orangtuanya ke RSUD Banyumas karena merasa
ketakutan. Sejak 1.5 minggu sebelum masuk RS pasien mengalami
perubahan tingkah lakuuntuk pertama kalinya secara mendadak berupa
bicara sendiri dan kacau, merasa ketakutan, gelisah dan tidak bisa tenang,
susah tidur dan sering terbangun di malam hari, nafsu makan menurun,
merasa ditakuti dan diancam, merasa bersalah, dan ingin bunuh diri.
3. Perjalanan penyakit pada pasien ini yaitu akut.
4. Faktor predisposisi :
a. Laki - laki, usia 22 tahun (usia produktif)
b. Faktor psikososial pasien termasuk orang yang pendiam dan pemalu
5. Kepribadian premorbid yaitu pasien cenderung tertutup, pendiam dan
selalu mengalah jika sedang bertengkar dengan orang tua, saudara, teman
atau tetangganya.
IV. Auto Anamnesis (Pemeriksaan Psikiatrik)
1. Keluhan utama : Merasa ketakutan
2. Keluhan tambahan :
a. Perubahan tingkah laku
b. bicara sendiri dan kacau
c. gelisah

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

susah tidur dan sering terbangun malam hari


merasa ketakutan dan diancam
nafsu makan dan minum berkurang
merasa bersalah
melihat bayangan
mendengar bisikan-bisikan berupa ancaman
merasa ada yang mengejar
kehilangan minat dan semanagat hidup
mencoba bunuh diri sebanyak 3 kali

3. Pemeriksaan Psikiatrik
Kesan umum : Tampak sakit jiwa
Kesadaran
: Composmentis
Sikap dan Tingkah Laku: Tenang, Normoaktif, Kooperatif
Orientasi: W/T/O/S baik
Afek: approriate
Mood: stabil
Bentuk pikir: non realistik
Isi pikir: Waham kejar
Progresi pikir: Inkoheren dan perseverasi
Presepsi:Halusinasi pandang dan dengar
Perhatian: Mudah ditarik mudah dicantum
Hubungan jiwa: Mudah
Insight: Jelek

V.

Penemuan Gejala Bermakna


Anamnesis : Ketakutan, Perubahan tingkah laku, bicara sendiri dan
kacau, gelisah, susah tidur dan sering terbangun malam hari, merasa
diancam, nafsu makan dan minum berkurang, melihat bayangan,
mendengar bisikan-bisikan, merasa ada yang mengejar, kehilangan
minat dan semanagat hidup, mencoba bunuh diri sebanyak 3 kali
Pemeriksaan Pskiatri : Bentuk pikir non realistik, isi pikir waham
kejar, progresi pikir inkoheren dan perseverasi, presepsi halusinasi
pandang dan dengar.

VI. Diagnosis Banding


F23.2 Gangguan Psikotik Lir- skizofrenia ( schizofrenia-like) akut

F32.2 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik


VII. Diagnosis Multiaksial
Axis I

F 23.2 Gangguan Psikotik Lir- Skizofrenia (schizoprenia-

like) Akut
Axis II :

Z 03.2 Tidak ada diagnosis

Axis III :

Tidak ada kelainan pada medic umum

Axis IV :

Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial

Axis V :

GAF = 25

VIII. Rencana Terapi


1. Farmakologis
a. Risperidone 2x2-9 mg
b. THP 2x1
c. Inj. Olanzapine i.m (pagi)
2. Terapi kejut listrik
3. Psikoterapi
a. Menjadi pendengar yang baik kepada pasien (metode ventilasi)
b. Memberi dorongan, dukungan dan semangat kepada pasien untuk
taat pada pengobatan supaya sembuh dari penyakit.
c. Menyampaikan nasihat dan member pengertian kepada pasien bahwa
semua manusia pasti punya masalah yang harus dihadapi dengan
dengan pikiran jernih (metode bimbingan dan penyuluhan).
d. Meyakinkan pasien untuk beraktifitas biasa dan menghadapai
masalah dengan tabah (metode reassurance).
e. Edukasi pasien supaya taat makan obat.
4. Manipulasi keluarga
1)

Memberi pengarahan dan informasi tentang penyakit pasien


serta keharusan menjalankan pengobatan yang teratur demi
kesembuhan yang permanen.

2)

Memberi informasi tentang penyakit pasien serta pentingnya


menjalani pengobatan yang teratur dan berkesinambungan
selama beberapa bulan sesudah gejala hilang, demi kesembuhan
pasien.

3)

Lama perjalanan penyakit sukar diramal dan memmotivasi


keluarga supaya sabar dan tetap mendampingi pasien serta
memenuhi kebutuhan dasar pasien.

4)

Memberi pengarahan tentang pentingnya dukungan keluarga


dalam

menciptakan

suasana

kondusif

untuk

mencegah

kambuhnya penyakit baik dari faktor predisposisi maupun


pencetus penyakit pasien.
5)

Memberi informasi tentang tanda-tanda awal kekambuhan


sehingga perkembangan penyakit lebih lanjut dapat dicegah.

6)

Memberi informasi tentang efek samping pengobatan

5. Sosioterapi
Membantu pasien mencari kesibukan dan kegiatan bersama-sama
keluarga, sehingga pasien akan merasa dekat dengan keluarganya.

IX. Prognosis
a. Premorbid
Riwayat penyakit keluarga
Pola asuh keluarga
Kepribadian premorbid
Stressor psikososial
Sosial ekonomi
Riwayat penyakit yang sama

Tidak ada
Perhatian
Tertutup
Ada
Menengah Kebawah
Tidak ada

Prognosis
Baik
Baik
Buruk
Buruk
Buruk
Baik

Tidak
Psikosis
Akut
Tidak ada

Prognosis
Baik
Buruk
Baik
Baik

b. Morbid
Onset usia dewasa muda
Jenis penyakit
Perjalanan penyakit
Kelainan organik

Regresi

Tridak ada

Baik

10

Anda mungkin juga menyukai