Anda di halaman 1dari 5

N ENV TARGE PHYSIOLOGY PATHOLOGY/PATHOPHYSIOL OCC.

DISEASES
O HAZARD T OGY
ORGA
N
I PHYSICAL
1.1. Noise ear Pajanan bising Paparan bising NIHL
intensitas tinggi mengakibatkan perubahan (tuli senso-neural
secara berulang sel-sel rambut silia dari organ dimana terjadi
dapat Corti. Stimulasi dengan kerusakan sel
menimbulkan intensitas bunyi sedang rambut luar
kerusakan selsel mengakibatkan perubahan cochlea karena
rambut organ ringan pada sillia dan paparan bising ter
Corti di telinga hensen’s body, sedangkan us menerus dalam
jangka waktu
dalam. Kerusakan stimulasi dengan intensitas
lama. Ketulian
dapat terlokalisasi tinggi pada waktu pajanan
biasanya bila- teral
di beberapa yang lama akan dan jarang
tempat di cochlea. mengakibatkan kerusakan menyebabkan tuli
pada struktur sel rambut lain derajat sangat
seperti mitokondria, granula berat)
lisosom, lisis sel dan robek
membrane reissner.
1.2Radiasi Kulit Kulit mempunyai Terjadinya penurunan SKIN AGING
beberapa fungsi, kemampuan proliferasi dari
antara lain: sel-sel kulit, penurunan ditandai dengan ciri-
sebagai barrier sintesis matriks ekstraseluler ciri seperti kerutan,
utama pertahanan kulit, serta peningkatan kehilangan
tubuh yang aktivitas enzim yang elastisitas, kendur,
memisahkan mendegradasi kolagen di dan penampilan
organ dalam lapisan dermis. Sel-sel kulit, bertekstur kasar.
dengan lingkungan antara lain keratinosit,
luar, mengatur fibroblas serta melanosit
suhu tubuh, mengalami penurunan
keseimbangan jumlah populasi seiring
cairan dan dengan pertambahan usia.
elektrolit serta Penurunan populasi sel
menyediakan fibroblas menyebabkan
beberapa reseptor penurunan biosintesis
seperti reseptor kolagen pada lapisan dermis.
sentuhan, nyeri
dan tekanan.

II CHEMICAL
2.1. Paru- senyawa Benzena masuk ke dalam DEPRESI SUSUNA
Benzene paru hidrokarbon tubuh dalam bentuk uap SARAF PUSAT
aromatik rantai melalui inhalasi atau dosis
tertutup tidak oral yang besar. tanda-tanda
jenuh. Mempunyai utamanya : perasaan
nama lain benzol, mengantuk,pusing,s
cyclohexatrane, akit kepala, vertigo
phenyl hydride, dan kehilangan
atau coal naphta. kesadaran
Benzene muncul
didalam minyak
mentah dan
sebagai akibat
industri minyak,
juga terbentuk
selama
pembakaran tidak
sempurna bahan
bakan fosil
(bensin,batubara,
dan kayu)
2.2 DEBU PARU- Debu yang dimulai dari respons Pneumokoniosis
PARU mudah dihirup makrofag alveolar
berukuran 0,1 terhadap debu yang penyakit akibat
sampai 10 masuk ke unit respirasi kerja yang kronik
mikron. paru. Terjadi fagositosis akibat menghirup
Deposisi partikel debu oleh makrofag dan debu dalam waktu
debu di saluran proses selanjutnya sangat yang lama dengan
napas dan paru tergantung pada sifat ditandai adanya
terjadi melalui toksisitas partikel debu. inflamasi dari
mekanisme Reaksi jaringan terhadap alveolus.
impaksi (partikel debu bervariasi menurut
tidak dapat aktivitas biologi debu.
berubah arah
pada
percabangan
saluran napas),
sedimentasi, dan
difusi
III BIOLOGIC
AL
3.1. Virus HATI Hati mempunyai Inflamasi yang menyebar HEPATITIS
fungsi yang sangat pada hepar (hepatitis) dapat
beraneka ragam, disebabkan oleh infeksi virus. infeksi sistemik oleh
sirkulasi vena Gangguan terhadap suplai virus disertai
porta yang darah normal pada sel-sel nekrosis dan klinis,
menyuplai 75% hepar ini menyebabkan biokimia serta
dari suplai asinus nekrosis dan kerusakan sel- seluler yang khas.
memang peranan sel hepar. Setelah lewat
penting dalam masanya, sel-sel hepar yang
fisiologis hati, menjadi rusak dibuang dari
mengalirkan darah tubuh oleh respon sistem
yang kaya akan imun dan digantikan oleh
nutrisi dari traktus sel-sel hepar baru yang sehat
gastrointestinal. . Inflamasi pada hepar
Bagian lain suplai karena invasi virus akan
darah tersebut menyebabkan peningkatan
masuk dalam hati suhu badan dan peregangan
lewat arteri kapsula hati yang memicu
hepatika dan timbulnya perasaan tidak
banyak nyaman pada perut kuadran
mengandung kanan atas.
oksigen. Vena
porta yang
terbentuk dari
vena linealis dan
vena mesenterika
superior,
mengantarkan 4/5
darahnya kehati
darah ini
mempunyai
kejenuhan oksigen
hanya 70% sebab
beberapa oksigen
telah diambil oleh
limpa dan usus.
Darah ini
membawa kepada
hati zat makanan
yang telah di
absorbsi oleh
mukosa usus
halus. Vena
hepatika
mengembalikan
darah dari hati ke
vena kava inferior.
Terdapat empat
pembuluh darah
utama yang
menjelajahi
keseluruh hati,
dua yang masuk
yaitu arteri
hepatika dan vena
porta, dan dua
yang keluar yaitu
vena hepatika dan
saluran empedu.
Sinusoia
mengosongkan
isinya kedalam
venulel yang
berada pada
bagian tengah
masing-masing
lobulus hepatik
dan dinamakan
vena sentralis,
vena sentralis
bersatu
membentuk vena
hepatika yang
merupakan 9
drainase vena dari
hati dan akan
mengalirkan isinya
kedalam vena
kava inferior
didekat diafragma
jadi terdapat dua
sumber yang
mengalirkan darah
masuk kedalam
hati dan hanya
terdapat satu
lintasan keluar
3.2BAKTERI USUS Usus halus atau endotoksemia bukan TYPHOID
usus kecil adalah merupakan penyebab utama
bagian dari demam pada typhoid. penyakit infeksi akut
saluran Endotoksemia berperan usus halus yang
pencernaan yang pada patogenesis typhoid, disebabkan oleh
terletak di antara karena membantu proses kuman salmonella
lambung dan usus inflamasi lokal pada usus thypi dan salmonella
besar. Dinding halus. para thypi A,B,C.
usus kaya akan Di usus ini kuman
pembuluh darah menularkan endtoksin
yang mengangkut sehingga bakteriema primer
zat-zat yang sebagian akan difagosit dan
diserap ke hati sebagian tidak di fagosit.
melalui vena Bakteri yang difagosit akan
porta. Dinding mati sedangkan yang tidak
usus melepaskan difagosit berkembang biak
lendir yang dan meradang pada jaringan
melumasi isi usus sekitar. Kuman yang masuk
dan air yang ke aliran darah kapiler
membantu prosecia pada kulit dan tidak
melarutkan hipertermi. Kuman
pecahanpecahan selanjutnya masuk usus
makanan yang halus dan terjadi
dicerna peradangan menyebabkan
Usus halus terdiri mual muntah atau anoreksia
dari tiga bagian intake tidak adekuat
yaitu usus dua sehingga terjadi kebutuhan
belas jari nutrisi kurang dari
(duodenum), usus kebutuhan tubuh selain itu
kosong (jejunum), menyebabkan
dan usus hiperperistaltik pada usus
penyerapan sehingga klien dengan
(ileum). typoid sering terjadi diare
tindakan bedrest untuk
mencegah kondisi klien
menjadi buruk.

Anda mungkin juga menyukai