0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut merangkum kasus seorang perempuan berusia 19 tahun yang didiagnosis dengan depresi berat dengan gejala psikotik. Gejala-gejala mulai muncul setelah pasien mengalami masalah pekerjaan dan stres. Pemeriksaan fisik dan status psikis menunjukkan gejala depresi dan halusinasi. Berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan, didiagnosis dengan depresi berat dengan gejala psikotik.
Dokumen tersebut merangkum kasus seorang perempuan berusia 19 tahun yang didiagnosis dengan depresi berat dengan gejala psikotik. Gejala-gejala mulai muncul setelah pasien mengalami masalah pekerjaan dan stres. Pemeriksaan fisik dan status psikis menunjukkan gejala depresi dan halusinasi. Berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan, didiagnosis dengan depresi berat dengan gejala psikotik.
Dokumen tersebut merangkum kasus seorang perempuan berusia 19 tahun yang didiagnosis dengan depresi berat dengan gejala psikotik. Gejala-gejala mulai muncul setelah pasien mengalami masalah pekerjaan dan stres. Pemeriksaan fisik dan status psikis menunjukkan gejala depresi dan halusinasi. Berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan, didiagnosis dengan depresi berat dengan gejala psikotik.
1015003 Pembimbing : dr. Harry Tribowo, Sp Kj Identitas Pasien Nama lengkap : Nn. M Jenis kelamin : Perempuan Umur : 19 tahun Kota tempat tinggal : Rancaekek Pendidikan : SMA Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Islam Suku Bangsa : Sunda Status pernikahan : Belum menikah Anamnesis ( heteroanamnesa ) Didapat dari : ibu dan tante pasien Keluhan utama: - Sering mendengar suara-suara dan bayangan2 hitam - Sering melamun, tidak mau makan dan tidak mau mandi - Susah tidur dan sering terbangun pad malam hari - Kadang2 suka menangis tiba2 Anamnesis khusus: Sejak sekitar 5 bulan yang lalu pasien menjadi sering murung dan tidak besemangat. Keluhan ini makin hari makun memburuk diikuti dengan munculnya gejala2 lainnya. Awalnya pasien hanya murung dan terlihat tidak bersemangat, kemudian pasien juga jadi sering melamun dan kadang-kadang tidak menjawab bila diajak berbicara dnegan ibunya. Pasien tidak mau makan dan hanya makan bila sudah dipaksa, pasien juga harus dimandikan oleh ibunya karena tidak mau mandi. Saat malam hari pasien menjadi sulit tidur dan sering terbangn, setelah terbangun pasien hanya melamun saja dan tidak melakukan apa2. keesokan harinya pasien jadi merasa lemas dan tak bertenanga smpai tidak bisa bekerja sehingga akhirnya keluar dari pekerjaannya. Ibu pasien juga sering mendapati pasien sedang menangis, bila ditanya kenapa pasien berkata ingat dengan mendiang ayahnya. Gejala ini berlangsung sekitar 1 bulan, kemudian setelah itu pasien mulai terlihat berbicara sendiri, berkata bahwa dirinya mendengar suara2 dan sering melihat bayangan2 hitam. Pasien menjadi sering marah2 tanpa sebab, suka tertawa sendiri dan jika diajak berbicara tidak nyambung. Pasien suka ingin keluyuran keluar rumah, saat ditanya mau kemana pasien menjawab mau ke surga dan jika dicegah pasien menjadi marah. Pasien sempat dibawa berobat ke orang pintar sebanyak 4x, tetapi tidak ada perbaikan. Oleh karena itu ibu pasien memutuskan untuk membawa ke RSJ Cisarua Sebelum munculnya gejala, pasien bekerja sebagai penjaga minimarket di indomaret. Pasien sering dimarahi atasnnya karena banya barang yang hilang dan pasien harus mengganti kerugian dengan uang gajinya. Setelah itu pasien mulai stress karena uang hasil kerjanya hampir habis hanya untuk mengganti barang2 yg hilang. RPD: Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya, tidak pernah mengalami cedera kepala, kejang, penurunan kesadaran maupun lemas sebelah badan. Pasien tidak memeiliki riwayat alergi dan tidak sedang mengkonsumsi obat2an tertentu maupun alkohol. Riwayat Keluarga Pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien adalah anak yang pemalu, pendiam dan jarang bercerita ttg masalah pribadinya kepada ibuya. Sejak masa sekolah pasien tidak banyak mempunyai teman, hanya beberapa teman dekat saja, biasanya hanya 2 atau 3 orang. Pasien tinggal bersama ibu dan adik laki-lakinya, pasien belum menikah. ibu pasien adalah orang yang bersifat penyabar dan penyayang, tidak membeda2kan kasih sayang ke anak yang lain. Pasien tidak pernah mendapat perlakuan tidak adil. Ayah pasien sudah mendinggal sejak pasien berusia 6 tahun. Saat ini ibu pasien bekerja sebagai penjaga warung dan kadang2 sebagai buruh tani. Sebelum pasien sakit seluruh anggota keluarga memiliki hubungan yang baik. Hanya pasien kadang2 suka bertengkar dengan adiknya karena memperebutkan sesuatu. Tidak ada keluarga yang pernah memiliki keluhan serupa. Struktur keluarga pda usia 10 tahun. No Nama Usia Hubungan Sifat
1 Sri 37 th Ibu Penyabar
2 Desi 14 th Kakak Periang
3 Mia 10 th Pasien Periang
4 Gilang 4 th Adik Ceria
Struktur keluarga yang tinggal bersama pasien sekarang
No Nama Usia Hubungan Sifat
1 Sri 46 th Ibu Penyabar
2 Mia 19 th Pasien Pendiam, tertutup
3 Gilang 13 th Adik Periang
Riwayat Hidup Pasien
• Riwayat Prenatal Pasien dikandung cukup bulan, merupakan anak yang diharapkan dari pernikahan yang sah. Tidak ada penylit kehamilan maupun persalinan. Melahirkan dengan bantuan bidan, kondisi pasien saat lahir sehat. • Masa kanak2 ( 0-3th) Pasien diberi asi smp umur 2 tahun. Riwayat tumbuh kembang baik sesuai umur, pasien tampak periang. Masa kanak2 akhir ( 3- 11 th) Pasien masuk SD saat usia 6 tahun, karakter periang, senang bersekolah dan santun kepada orang tua, prestasi rata2. saat usia 6 tahun pasien kehilangan ayahnya. Pasien tampak sedih & terpukul tetapi tidak berlarut2 dalam kesedihannya. 4 bulan setelah ayah pasien meningga dunia, adik pasien lahir. Setelah itu ibu pasien sibuk mengurus adik sehingga pasien mjd kurang perhatian. Pasien sempat uring2an dan mjd pemarah tetapi lama-kelamaan pasien mulai dapat menerima keadaan. Masa kanak2 akhir ( 11-18 th ) Pasien pernah punya pacar saat usia 14 tahun, tetapi setelah 6 bulan berpacaran akhirnya berpisah karena tidak mendapat restu dari orang tua. Pasien mulai berubah menjadi anak yang pendiam dan tertutup. Status sosial sekarang pasien sudah berhenti bekerja di indomaret sejak 4 bulan yang lalu, sehari-hari pasien hanya di rumah saja. Sulit untuk diminta membantu pekerjaan rumah. Riwayat pengobatan Pasien belum meminum obat untuk penyakitnya. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Kepala: tidak ada kelainan
Berat Badan : 50 kg Leher: tidak ada kelainan
Tinggi Badan: 156 cm Thorax: tidak ada kelainan
Status gizi : cukup Abdomen: tidak ada
kelainan
Ekstremitas: tidak ada Tanda vital kelainan Tekanan darah:120/80 mmHg Nadi : 80x/menit Respirasi :20x/menit Suhu : 36.8 C Status Psikikus Roman muka : sedih, murung Kontak/Rapport : +/ tidak adekuat Orientasi Tempat : baik Waktu : baik Orang : baik Perhatian : kurang Persepsi : Ilusi : tidak ada Halusinasi : visual & auditorik Memori masa lalu : baik masa kini : baik daya ingat : baik daya ulang : baik Status Psikikus Pikiran Dekorum Bentuk : autistik Cara berpakaian : baik Jalan pikiran : blocking Kebersihan : baik Isi : waham (-) Sopan santun : baik Penilaian Kematangan jiwa : immatur Norma sosial : baik Perilaku : apatis Wawasan pnyakit : buruk Bicara : lirih, bergumam Emosi/afek : depresi Psikodinamika Pasien adalah seorang anak perempuan, 19 tahun, anak ke 2 dari 3 bersaudara. Riwayat tumbuh kembang sejak bayi baik. Pasien masuk sekolah SD usia 6 tahun. Saat usia 6 tahun pasien kehilangan ayahnya, pasien berkabung tetapi tidak larut dalam kesedihan. 4 bulan setelahnya adik pasien lahir, ibu sibuk mengurus adik sehingga pasien mjd kurang perhatian. Pasien sempat menjadi uring-uringan dan pemarah tetapi lama-kelamaan pasien dapat menerima keadaan. Saat remaja pasien pernah memiliki pacar tetapi kemudian berpisah karena tidak mendapat restu dari orang tua. Sejak saat itu pasien menjadi anak yang pendiam dan tertutup. Setelah lulus SMA pasien bekerja di indomaret sebagai penjaga minimarket. Pasien sering dimarahi atasannya karena banyak barang yang hialng sehingga akhirnya pasien harus mengganti rugi dengan gajinya. Sejak saat itu pasien mjd sering melamun, tidak menjawab bila diajak bicara, tidak mau makan, tidak mau mandi, susah tidur, tidak bisa bekerja dan mendengar suara2 serta bayangan2 sampai sekarang. Faktor predisposisi : Sifat yang pendiam dan tertutup, kasih sayang ibu berkurang karena ada adik Faktor presipitasi : pekerjaan tidak lancar Ringkasan Seorang perempuan, usia 19 tahun, agama Islam, suku sunda, pendidikan terakhir SMA, belum menikah, compos mentis, status gizi baik dibawa ke RSJ Cisarua dengan keluhan utama : sering mendengar suara-suara dan melihat bayangan-bayangan hitam, sering melamun, tidak mau makan dan tidak mau mandi, susah tidur dan sering terbangun, kadang-kadang suka menangis tiba-tiba. Keluhan tersebut timbul sejak 5 bulan yang lalu dan semakin hari semakin parah. Gejala tersebut mulai muncul setelah pasien bekerja di indomaret dan sering dimarahi atasan karena banyak barang2 yg hilang sehingga pasin harus menggunakan gajinya untuk ganti rugi. RPD : Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya R. Keluarga : anak ke 2 dari 3 bersaudara, di keluarga tidak ada yg memiliki keluhan serupa. Status Psikikus Roman muka : sedih, murung Kontak/Rapport : +/ tidak adekuat Orientasi Tempat : baik Waktu : baik Orang : baik Perhatian : kurang Persepsi : Ilusi : tidak ada Halusinasi : visual & auditorik Memori masa lalu : baik masa kini : baik daya ingat : baik daya ulang : baik Pikiran Dekorum Bentuk : autistik Cara berpakaian : baik Jalan pikiran : blocking Kebersihan : baik Isi : waham (-) Sopan santun : baik Penilaian Kematangan jiwa : immatur Norma sosial : baik Perilaku : apatis Wawasan pnyakit : buruk Bicara : lirih, bergumam Emosi/afek : depresi Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan Pemeriksaan psikologi : tidak dilakukan Pemeriksaan EEG : tidak dilakukan Diagnosis Multiaksial Aksis I F32.3 Episode depresif berat dengan Gejala Psikotik DD/ : F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe depresif Aksis II : tidak ada diagnosis Aksis III : tidak ada diagnosis Aksis IV Masalah pekerjaan Taraf sedang Aksis V GAF Scale 50-41 ( gejala berat dan disabilitas berat ) Penatalaksanaan Medikamentosa Haloperidol tab 5 mg 2x1 Diazepam tab 2 mg 1x1 malam Sertaline 50mg 1x1 Psikoterapi Edukasi pasien tentang penyakit yang dialami, minum obat teratur, konseling masalah psikiater. Edukasi keluarga mengenai kondisi pasien, support pasien, mengawasi minum obat Stress management Prognosis Quo ad vitam : ad bonam Quo ad Functionam : dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam