I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IW
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan :-
2016 pukul 13.45 WIT dengan keluhan utama pasien mengamuk sejak ± 4
1
hari sebelumnya.saat mengamuk pasien melempar barang di rumahnya
tanpa alasan. Ketika ditegur pasien akan makin marah dan memberontak.
tuanya. Keluarga juga mengatakan pasien sulit tidur pada malam hari. Bila
sulit tidur pasien hanya akan berbaring di tempat tidurnya. Pasien juga harus
disuruh berulang kali untuk makan ataupun mandi terkadang pasien berjalan
mondar mandir ke kamar mandi tanpa tujuan. Pasien juga tidak mau bicara
pada keluarga dan hanya menggunakan isyarat bila ingin meminta sesuatu.
Perubahan perilaku pada pasien mulai terjadi 3 tahun yang lalu saat
pasien tidak lulus ketika mengikuti seleksi penerimaan polisi dan tentara.
berbaring atau duduk dengan satu posisi dalam jangka waktu yang lama
(dari pagi hingga sore) dan tidak bersemangat untuk melakukan aktifitas
sehari - hari. Keluarga pasien juga mengatakan pasien gagal menikah karena
2
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Perubahan perilaku pasien sudah sejak 3 tahun yang lalu. Awalnya pasien
mulai tidak mau berbicara dengan keluarga, sering terlihat murung dan
tanpa tujuan, berbaring atau duduk dengan satu posisi dalam jangka
waktu yang lama (dari pagi hingga sore) serta tidak bersemangat untuk
ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien tidak pernah mengalami panas
3
2. Riwayat Masa Kanak Awal (Usia 1-3 tahun)
dan cukup mendapat perhatian dan kasih sayang. Pasien tidak pernah
mulai memiki teman karib dan mulai mengenal pacaran. Pasien sempat
kampungnya.
a. Riwayat Pekerjaan
4
pasien mengikuti seleksi penerimaan polisi dan tentara namun tidak
lulus
b. Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah. Saat ini pasien tinggal bersama ibu dan
c. Riwayat Agama
biasa-biasa saja.
d. Riwayat Militer
f. Aktivitas Sosial
disekitar rumahnya.
6. Riwayat Keluarga
meninggal.
5
Dalam keluarga pasien, diketahui kakak kandung pasien memiliki
keluhan yang sama dengan pasien. Selain kakak kandung pasien, tidak
ada keluarga lainnya yang memilki keluhan yang sama dengan pasien.
Saat ini pasien tinggal bersama ibu dan saudara – saudaranya di Desa
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang laki – laki, wajah sesuai usia, berperawakan tinggi dan tegap,
6
kaos putih dengan celana jeans biru selutut dan tampak cukup rapi,
2. Kesadaran
Berubah
4. Pembicaraan
Mutisme
1. Afek : Tumpul
C. Fungsi Kognitif
Sulit dinilai
7
c. Jangka Pendek : Sulit dinilai
D. Gangguan Persepsi
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir :
2. Isi Pikiran
b. Gangguan Pikiran
F. Pengendalian Impuls
Sulit dinilai
G. Daya Nilai
8
H. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Terganggu
I. Tilikan
Sulit dinilai
A. Status Internus
36,2 ° C, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, jantung, paru dan
abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada
kelainan.
B. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-), pupil
bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan
patologis.
SMA, alamat Walapia, status belum menikah, dan belum memiliki pekerjaan
masuk RSKD diantar oleh kakak, adik dan pamannya untuk pertama kalinya
pada tanggal 13 Februari 2016 pukul 13.45 WIT dengan keluhan utama pasien
9
mengamuk sejak ± 4 hari sebelumnya.saat mengamuk pasien melempar barang
di rumahnya tanpa alasan. Ketika ditegur pasien akan makin marah dan
memukuli orang tuanya. Keluarga juga mengeluhkan pasien sulit tidur pada
malam hari. Bila sulit tidur pasien hanya akan berbaring di tempat tidurnya.
Pasien juga harus disuruh berulang kali untuk makan ataupun mandi. Pasien
juga tidak mau bicara pada keluarga dan hanya menggunakan isyarat bila ingin
Perubahan perilaku pada pasien mulai terjadi 3 tahun yang lalu saat
keinginannya untuk menjadi polisi atau tentara tidak terpenuhi karena pasien
tidak lulus ketika mengikuti seleksi penerimaan polisi dan tentara. Setelahnya
pasien kecewa dan mulai menarik diri. Menurut keluarga awalnya pasien
keluarga, sering terlihat murung dan lebih suka menyendiri. Pasien mulai
sering berjalan mondar – mandir tanpa tujuan, berbaring atau duduk dengan
satu posisi dalam jangka waktu yang lama (dari pagi hingga sore) dan tidak
pekerjaan. Pasien belum pernah dibawa berobat atau minum obat sebelumya.
10
keluhan yang sama dengan pasien. Berdasarkan alloanamnesis tidak ditemukan
riwayat infeksi berat, trauma kepala ataupun kejang sebelumnya. Pasien tidak
cerea pada pasien.. Sikap terhadap pemeriksa tidak kooperatif sehingga sulit
nilai dan tilikan. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan kesadaran E4M5Vx dan
siapapun secara klinis bermakna khas berkaitan dengan suatu gejala yang
berbagai fungsi psikososial, dan keluarga. Pada pasien ini perubahan pada
perilakunya sudah berlangsung cukup lama yaitu sejak 3 tahun yang lalu maka
11
internus dan neurologik tidak ditemukan adanya kelainan, sehingga
perubahan pada pikiran dan perilaku pasien antara lain : (1) pasien sering
mengamuk, tidak mau berbicara, (2) berlangsung sejak 3 tahun yang lalu
pasien menarik diri dari pergaulannya (3) Afek tumpul, disertai gejala
Katatonik (F.20.2)
orang yang pendiam, jarang keluar rumah tapi mempunyai pergaulan yang
cukup baik dengan keluarga dan orang sekitar. Data yang didapatkan ini
belum cukup untuk mengarahkan pasien ke salah satu ciri kepribadian yang
khas.
tentara tidak terpenuhi karena pasien tidak lulus ketika mengikuti seleksi
12
AKSIS V : GAF HLPY atau Global Assesment of Functioning yang tertinggi
disabilitas berat.
A. Organobiologik
psikofarmakoterapi.
B. Psikologik
C. Sosiologik
VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
13
IX. PENATALAKSANAAN
A. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
teratur.
2. Terhadap Keluarga
obat.
B. Psikofarmakoterapi
14
X. FOLLOW UP
Dx : Skizofrenia Katatonik
18/2/2016 Kontak mata (+) dan verbal (-), R/ injeksi lodomer 1 amp/8jam,
Psikomotor :flexibilitas cerea (+) IM
Verbal : mutisme Injeksi Diazepam 1 amp/8jam
Afek : tumpul 1 hari
Gangguan Persepsi : sulit dinilai Selanjutnya krmbali ke oral :
Arus pikir : sulit dinilai R/ Risperidon 2 mg 2x 1 tablet
Gangguan isi pikir : sulit dinilai CPZ 100 mg 0 – 0 - 1
Pasien menolak minum obat.
15
XI. DISKUSI
perilaku yang ekstrim. Perubahan perilaku berupa tidak bicara, bergerak atau
merespon rangsangan dari luar (catatonic stupor). Atau bisa berupa overexited,
berikut :
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a. – Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya
16
,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan
mukjizat.
c. Halusional Auditorik ;
perilaku pasien .
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik
(over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
17
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
stupor.
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi
harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neureptika.
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal);
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute),
2. Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaan klinisnya:
18
b. Gaduh gelisah (tampak jelas aktifitas motoric yang tak bertujuan yang tidak
berlawanan);
menggerakan dirinya)
kalimat.
Pada pasien ini, didapatkan mutisme dimana pasien tidak memberi respon
verbal sama sekali dengan semua pertanyaan yang diberikan oleh pemeriksa. Pada
pasien juga dtemukan gejala klinis berupa stupor, posturing dan flexibilitas cerea
gangguan yang dialami pasien dan menciptakan suasana yang baik agar dapat
19
Pada pasien ini diberikan antipsikotik yaitu Risperidone serta Clorpromazine
menonjol pada pasien ini. Risperidone tidak menyebabkan gangguan pada fungsi
ekstrapsiramidal yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan obat antipsikotik
tipikal, sehingga relatif aman bila dikonsumsi untuk jangka waktu tertentu.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III.
21