Artikel Penelitian
Abstrak
Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan suatu proses pemberian ASI segera setelah bayi dilahirkan (biasanya
dalam waktu 30 menit sampai dengan satu jam setelah bayi dilahirkan). Dalam pelaksanaan IMD, diperlukan
fasilitas pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang mendukung agar program IMD dapat berjalan dengan
baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tempat dan penolong persalinan dengan IMD di
Wilayah Kerja Puskesmas Negeri Lima Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2018. Penelitian ini merupakan
penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 99 ibu yang
memiliki anak usia kurang dari enam bulan yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Negeri Lima
yang berada di Pulau Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase bayi yang mendapatkan IMD
satu jam pertama adalah 43.4%, persalinan yang dilakukan di non-fasilitas kesehatan (86.9%), dan persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan (54.5%). Hasil penelitian dengan menggunakan Uji Chi-Square
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tempat persalinan dengan IMD (p = 0.323).
Hasil yang sama juga didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penolong persalinan dengan
IMD (p = 0.824). Hal ini menunjukkan bahwa perlunya upaya untuk meningkatkan pelaksanaan IMD dan
persepsi tentang pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Kata kunci: IMD, Kabupaten Maluku Tengah, Penolong Persalinan, Puskesmas Negeri Lima, Tempat
Persalinan
Abstract
The early initiation of breastfeeding (IMD) is an immediate process of breastfeeding to the newborn (generally,
within 30 minutes to one hour after the baby is born). In the implementation of IMD, this is needed the health-
care facilities as well as health workers that support in order the IMD program can run in line with
expectation. This study aims to determine the relationship between the place and a childbirth helper with the
early initiation of breastfeeding in the working area of primary health care Negeri Lima, Maluku Tengah
Regency in 2018. This research is an analytic study with the cross-sectional research design. The subjects were
99 mothers who possess the children aged less than six months that live in the working area of primary health
care Negeri Lima in Ambon. The result showed that the percentage of the infants who obtained IMD in the first
hour were 43.4%, the labor in the non-health care facilities was 86.9%, and the labor assisted by the health
workers was 54.5%. The result using Chi-Square test showed that there was no significant relationship between
the childbirth place and IMD (p = 0.323). The same results also showed that there was no significant
relationship between a childbirth helper and IMD (p = 0.824). This suggests that it is needed the effort to
improve the implementation of IMD and the perception of the importance of confinement in health-care
facilities as well as assisted by the health workers.
Keywords: IMD, Maluku Tengah Regency, Childbirth Helper, Primary Health Care Negeri Lima, Childbirth
Place
1 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
sehingga angka kesakitan dan kematian untuk dilakukan IMD. Pada tahun 2017,
bayi dapat diturunkan.2 Pemberian ASI diperkirakan sebanyak 78 juta bayi yang
sedini mungkin dan secara eksklusif dapat harus menunggu lebih dari satu jam dari
meningkatkan imunitas serta menurunkan saat dilahirkan untuk dilakukan IMD. Hal
angka kesakitan dan kematian bayi, ini dapat diartikan bahwa hanya sekitar
sehingga potensi genetiknya dapat dua dari lima bayi yang mendapatkan IMD
berkembang secara optimal.3 Pemberian satu jam pertama kelahiran.7
ASI sedini mungkin disebut juga dengan Pemberian ASI atau IMD juga
inisiasi menyusu dini (IMD). berhubungan dengan target Sustainable
IMD merupakan suatu proses Development Goals (SDGs) di Indonesia
pemberian ASI segera setelah bayi tahun 2030. Salah satu targetnya adalah
dilahirkan (biasanya dalam waktu 30 menit mengakhiri kematian bayi baru lahir yang
sampai dengan satu jam setelah bayi dapat dicegah, dengan seluruh negara
dilahirkan). Hal ini terjadi ketika adanya berusaha menurunkan angka kematian
kontak kulit bayi dengan kulit ibunya. neonatal setidaknya hingga 12 per 1000
Refleks bayi melakukan IMD dinamakan kelahiran hidup.8
dengan the breast crawl atau merangkak Berdasarkan PERMENKES Nomor
mencari payudara.4 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
World Health Organization (WHO) Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dan United Nation Childrens Fund dengan Pendekatan Keluarga, dijelaskan
(UNICEF) telah merekomendasikan IMD bahwa konseling IMD ikut serta dalam
sebagai penyelamatan kehidupan karena upaya penurunan angka kematian bayi.9
dapat menyelamatkan 22% nyawa bayi Selain itu, ada juga PERMENKES Nomor
sebelum usia 28 hari.5 Selain itu, menurut 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
The World Alliance for Breastfeeding Minimal Bidang Kesehatan yang
Action (WABA), diperkirakan satu juta menyatakan bahwa setiap bayi baru lahir
bayi dapat diselamatkan setiap tahunnya diwajibkan mendapatkan pelayanan
apabila diberikan ASI pada satu jam neonatal esensial yang salah satunya
pertama kelahiran, yang kemudian adalah IMD.10 IMD juga merupakan
dilanjutkan dengan ASI eksklusif sampai langkah awal menuju keberhasilan ASI
dengan enam bulan.6 eksklusif.11 Oleh karena itu, apabila bayi
Sebagian besar bayi baru lahir di tidak diberi IMD maka dapat menurunkan
dunia dibiarkan menunggu terlalu lama keberhasilan ASI ekslusif, kemungkinan
2 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
kematian bayi meningkat, dan menurunkan berjumlah 411 bayi dan yang tidak
daya tahan tubuh bayi.12 mendapatkan IMD berjumlah 83 bayi.
Hasil utama Riset Kesehatan Dasar Beberapa penelitian terdahulu
(Riskesdas) Tahun 2018,13 menunjukkan menunjukkan bahwa terdapat beberapa
bahwa persentase bayi mulai mendapat faktor yang dilaporkan berhubungan
ASI kurang dari satu jam pertama (inisiasi dengan IMD. Tersedia atau tidaknya
menyusu dini) pada anak umur 0-23 bulan fasilitas atau sarana kesehatan dan jenis
di Indonesia adalah sebesar 58,2%. penolong persalinan juga menjadi faktor
Persentase IMD tertinggi terdapat di yang mempengaruhi pelaksanaan IMD.15-17
Provinsi DKI Jakarta dan terendah terdapat Hasil utama Riskesdas Tahun 2018,13
di Provinsi Maluku Utara. Provinsi menunjukkan bahwa di Indonesia sebagian
Maluku termasuk dalam lima besar besar persalinan dilakukan di Praktik
provinsi dengan persentase IMD terendah Bidan Mandiri yaitu sebesar 29%.
di Indonesia. Meskipun demikian, terdapat Persentase tertinggi kedua adalah di
peningkatan proporsi IMD di Provinsi Rumah Sakit swasta (18%) dan
Maluku dari tahun 2013 ke tahun 2018.13 selanjutnya di rumah (16%). Hal tersebut
Profil Kesehatan Maluku Tahun menunjukkan bahwa persalinan yang
2015,14 menunjukkan bahwa persentase dilakukan di rumah masih cukup tinggi.13
IMD pada anak umur 0-23 bulan di Data Profil Kesehatan Maluku
Provinsi Maluku adalah sebesar 24,8%. Tahun 2015,14 menyebutkan bahwa
Persentase IMD tertinggi terdapat di sebagian besar persalinan di Provinsi
Kabupaten Buru Selatan (39,2%) dan Maluku masih dilakukan di rumah/lainnya
terendah di Kabupaten Kepulauan Aru (74,9%). Persalinan yang dilakukan di
(1,6%). Untuk Kabupaten Maluku Tengah, Rumah Sakit sebesar 20,4% dan
persentase IMD adalah sebesar 21,7% dan Polindes/Poskesdes merupakan tempat
Kabupaten Maluku Tengah termasuk bersalin yang paling sedikit dipilih yaitu
dalam lima besar Kabupaten/Kota di sebesar 0,1%.14 Hal ini sejalan dengan data
Provinsi Maluku dengan persentase IMD dari wilayah kerja Puskesmas Negeri Lima
terendah.14 tahun 2017 yang menunjukkan bahwa
Berdasarkan data yang didapatkan masih banyak persalinan yang dilakukan di
dari wilayah kerja Puskesmas Negeri Lima rumah yaitu sebanyak 361 orang,
tahun 2017, bayi yang mendapatkan IMD sedangkan yang melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan sebanyak 134 orang.
3 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
Data yang sama juga didapatkan dari Negeri Lima Kabupaten Maluku Tengah
Profil Kesehatan Maluku Tahun 2015,14 (Desa Negeri Lima, Desa Ureng, Desa
dimana penolong persalinan dengan Asilulu, Desa Larike, dan Desa Wakasihu)
kualifikasi tertinggi yaitu sebesar 51,1% pada bulan November 2018 secara door to
dilakukan oleh Bidan. Hasil tersebut juga door. Populasi pada penelitian ini adalah
menunjukkan bahwa setelah Bidan, ibu yang memiliki anak usia kurang dari
dukun sebagai penolong persalinan adalah (kuesioner) yang berisi keterangan tempat
Kabupaten Maluku Tengah dan yang dan penolong persalinan serta riwayat
termasuk diantaranya adalah wilayah kerja pemberian IMD yang telah dimasukkan ke
demikian, terdapat kemitraan antara Bidan berbasis android yang telah disiapkan,
dan dukun terlatih sebagai penolong sehingga data sekaligus di-entry ke dalam
diatas, peneliti tertarik untuk melakukan besar sampel yang dilibatkan dalam
mengetahui hubungan tempat dan sesuai dengan total populasi yang ada.
menyusu dini (IMD) di wilayah kerja analisis univariat dan analisis bivariat
dengan menggunakan Uji Chi-Square pada
4 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
Statistical Product and Service Solutions kelompok usia kurang dari 20 tahun
(SPSS). Penyajian data hasil analisis (4.0%).
dibuat dalam bentuk tabel dan diagram 100%
90%
disertai dengan deskripsinya. 80%
70%
60%
Hasil 50%
40%
Distribusi Responden berdasarkan 30%
20%
Sosiodemografi 10%
a. Distribusi Responden berdasarkan 0%
< 20 20-29 ≥ 30
Desa/Kelurahan
Usia (Tahun)
Jumlah responden dari masing-
Grafik 1.2 Distribusi Responden berdasarkan
masing desa tidak begitu berbeda antara Usia
satu desa dengan desa lainnya. Akan
c. Distribusi Responden berdasarkan
tetapi, responden dengan jumlah terbanyak
Tingkat Pendidikan
terdapat di Desa Ureng seperti terlihat
Grafik 1.3 menunjukkan bahwa
pada Grafik 1.1.
tingkat pendidikan responden yang paling
100%
terbanyak adalah tingkat SMA (52.5%)
80%
dan yang paling sedikit adalah tingkat
60%
40% SMP (12.1%). Penelitian ini juga
5 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
100%
90% Dari keseluruhan responden yang
80%
70% tidak melakukan IMD satu jam pertama (n
60%
50%
= 56), terdapat 14% responden tidak
40% menyusui sama sekali, 48% melakukan
30%
20% pemberian ASI pertama kali setelah lebih
10%
0% dari satu jam dan kurang dari 24 jam, serta
Ibu Rumah Tangga Bekerja diluar 37.5% melakukan pemberian ASI pertama
Rumah
kali setelah lebih dari 24 jam atau
Grafik 1.4 Distribusi Responden berdasarkan
Jenis Pekerjaan beberapa hari setelah melahirkan (Grafik
Tidak Menyusui
> 1 Jam dan < 24 Jam
> 24 Jam
Grafik 1.6 Tidak IMD Satu Jam Pertama
6 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
dengan IMD (p = 0.824). Walaupun Negeri Lima di Pulau Ambon dalam enam
demikian, persentase IMD lebih tinggi bulan terakhir. Selain itu, apabila
pada persalinan yang ditolong tenaga dibandingkan dengan hasil utama
kesehatan (44.4%) dibandingkan dengan Riskesdas Tahun 2018,13 persentase IMD
persalinan yang ditolong non-tenaga yang didapatkan dari hasil penelitian
kesehatan (42.2%). masih rendah.
Distribusi Penggunaan Tempat
Pembahasan
Persalinan
Prevalensi Inisiasi Menyusu Dini
Distribusi penggunaan tempat
Penelitian ini menunjukkan bahwa
persalinan di wilayah kerja Puskesmas
masih banyak ibu yang memiliki bayi usia
Negeri Lima berdasarkan hasil penelitian
kurang dari enam bulan yang tidak
yang didapatkan adalah sebagian besar
melakukan IMD dalam satu jam pertama
responden memilih persalinan dilakukan di
kelahiran di wilayah kerja Puskesmas
rumah atau di non-fasilitas kesehatan. Hal
Negeri Lima. Hal ini sesuai dengan Profil
ini berbeda dengan hasil utama Riskesdas
Kesehatan Maluku Tahun 2015,14 yang
Tahun 201813 yang menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa Kabupaten Maluku
persalinan lebih banyak dilakukan di
Tengah termasuk dalam lima besar
fasilitas kesehatan. Walaupun demikian,
Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku
hasil yang didapatkan dalam penelitian
dengan persentase IMD terendah. Akan
tersebut sesuai dengan Profil Kesehatan
tetapi, hasil tersebut sedikit berbeda
Maluku Tahun 201514 dan data dari
dengan data yang didapatkan dari
Puskesmas Negeri Lima Tahun 2017 yang
Puskesmas Negeri Lima Tahun 2017 yang
menunjukkan bahwa persalinan yang
menyatakan bahwa jumlah bayi yang
dilakukan di rumah masih cukup tinggi.
melakukan IMD lebih tinggi daripada yang
Beberapa alasan yang dikemukakan
tidak melakukan IMD. Perbedaan data
ibu memilih persalinan dilakukan di non-
tersebut kemungkinan oleh karena data
fasilitas kesehatan oleh karena diantaranya
yang tercatat pada tahun 2017 sudah
jarak rumah ke fasilitas kesehatan yang
mencakup seluruh wilayah kerja
jauh, sarana transportasi ke fasilitas
Puskesmas Negeri Lima di Pulau Ambon
kesehatan yang sulit, dan pengalaman
dan Pulau Seram dalam satu tahun terakhir
orang tua yang juga sebelumnya
sedangkan pada penelitian ini hanya
melakukan persalinan di non-fasilitas
mencakup wilayah kerja Puskesmas
kesehatan. Berdasarkan penelitian yang
8 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
dilakukan Tris Eryando tahun 2015,40 kesehatan bisa dikatakan masih cukup
menyatakan bahwa sebagian besar ibu tinggi. Penelitian yang dilakukan Evistron
yang persalinannya ditolong oleh Bidan tahun 2009,42 mengenai faktor-faktor yang
ataupun dukun dilakukan di rumah karena berhubungan dengan non-tenaga kesehatan
ibu lebih nyaman untuk melakukan yang dipilih sebagai penolong persalinan
persalinan di rumah. Penelitian yang adalah biaya persalinan, pengetahuan ibu,
dilakukan oleh Titaley dkk tahun 2010,41 sikap ibu, dan dukungan suami, orang tua,
juga mendukung beberapa alasan tersebut maupun keluarga serta tradisi atau budaya
dan alasan lain seperti alasan ekonomi setempat. Penelitian lain yang dilakukan
serta persepsi ibu mengenai tidak adanya oleh Titaley dkk tahun 2010,41 juga
komplikasi sehingga lebih memilih menyatakan bahwa alasan ibu memilih
persalinan di rumah. non-tenaga kesehatan sebagai penolong
Distribusi Penggunaan Penolong persalinan adalah alasan ekonomi,
Persalinan kepercayaan dan tradisi, persepsi ibu
Distribusi penggunaan penolong mengenai persalinan yang di bantu Bidan
persalinan yang didapatkan dari hasil hanya ketika terjadi komplikasi persalinan
penelitian adalah responden yang memilih dan kemampuan dukun terlatih yang lebih
tenaga kesehatan sebagai penolong berpengalaman, dan akses ke fasilitas
persalinan lebih tinggi dibandingkan non- kesehatan.
tenaga kesehatan. Sebagian besar tenaga Hubungan Tempat Persalinan dengan
kesehatan yang membantu saat persalinan Inisiasi Menyusu Dini
adalah Bidan Desa yang terdapat di Hubungan tempat persalinan dengan
masing-masing desa di wilayah kerja IMD yang telah dianalisis dengan
Puskesmas Negeri Lima. Hal ini sesuai menggunakan Uji Chi-Square,
dengan data dari hasil utama Riskesdas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
Tahun 2018,13 Profil Kesehatan Maluku yang signifikan antara tempat persalinan
Tahun 2015,14 dan data dari Puskesmas dengan IMD. Hasil tersebut berbeda
Negeri Lima Tahun 2017, yang dengan penelitian yang dilakukan Norhana
menunjukkan bahwa penolong persalinan dkk tahun 2016,36 yang menunjukkan
terbesar dengan kualifikasi tertinggi bahwa adanya hubungan yang signifikan
dilakukan oleh Bidan. antara tempat persalinan dengan IMD yang
Walaupun demikian, persentase dimana persentase IMD pada persalinan di
persalinan yang ditolong oleh non-tenaga fasilitas kesehatan lebih cukup tinggi
9 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
10 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
Molucca Medica Volume 13, Nomor 1, April 2020
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 25970246X (online)
13 http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed