Anda di halaman 1dari 42

CASE REPORT SESSION

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS KEPANITERAAN BAGIAN


PSIKIATRI
SUB KELOMPOK A-1
IRGA DIRGAHAYU 4151141007
CITRA AULIA DINI 4151141404
OKY FRIZKI PRASTYTY 4151141405
FARADINA NABILA 4151141407

PEMBIMBING:
PROF. H. NIZAR ZAINAL ABIDIN, DR. SP.KJ (K)
BAGIAN PSIKIATRI
RS DUSTIRA / FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI
CIMAHI
2015

Identitas Pasien
Nama : Ny.S
No rekam medik
: 26 52 31
Tempat, tanggal lahir : Cimahi / 01 Juli 1977
Alamat
: Kampung Nyenyerean no.154 Leuwigajah
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Masuk tanggal : 6 Mei 2015

Penanggung Jawab Pasien


Nama
: Bapak Enuh
Hubungan
: Ayah kandung
Alamat
: Kampung Nyenyerean
no.154 Leuwigajah
Keterangan didapat dari
Nama
: Siti Sumiati
Hubungan
: Adik Kandung
Sifat perkenalan
: Akrab
Kebenaran anamnesa : Dapat dipercaya
Lama perkenalan : Seumur hidup

HETEROANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Pasien mengamuk, menendang pintu (Agresivitas
motorik)
berteriak dan memaki maki orang di jalan dekat
rumahnya (Agresivitas verbal)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Sejak 1 bulan SMRS pasien terlihat sulit tidur, kurang nafsu makan, menjadi lebih pendiam dan
mengurung diri di kamar mandi. Hal ini terjadi setelah pasien bercerita kepada adiknya yang
wanita bahwa pasien sedang jatuh cinta lagi dengan pekerja minimarket di dekat rumahnya. Serta
pasien merasa lelah mengurus anaknya yang manja dan menangis jika keinginannya tidak dituruti.
Sejak 1 minggu SMRS, tingkah laku pasien berubah menjadi sering menyanyi, lebih sensitive, agak
menyebalkan sehingga dapat memicu kemarahan keluarga, dan pasien terlihat takut tidak dapat
mengendalikan dirinya sendiri jika kambuh lagi penyakitnya. (irritable)
Satu hari SMRS, pasien mengamuk, menendang pintu, mengacak-acak kamar, berteriak dan
memaki orang di jalan dekat rumahnya dan berkata menjelek jelekan anggota dewan atas jalan di
daerah rumahnya yang belum diperbaiki serta memanggil adiknya yang laki-laki. Pasien pun
meminta keluarganya membawa pasien ke rumah sakit dustira. (Agresivitas motoric dan verbal)

Pergembangan dari gejala-gejala :


Tidak ada penurunan kesadaran. Namun saat serangan perhatian dan persepsi pasien terganggu.
Pasien selalu mengingat apa yang telah pasien lakukan namun tidak dapat mengendalikan dirinya
sendiri. Tidak ada gangguan pada kecerdasan pasien. Namun terlihan pikiran pasien bentuk :
asosiasi longgar kadang inkoheren, isi pikir : waham rujukan (orang lain ngomongin). Terjadi
gangguan emosi hingga berteriak-teriak dan marah marah. Dan tidak bisa beradaptasi social dan
pekerjaan.

Wawasan pasien terhadap penyakitnya : pasien mengetahui penyakitnya dan tahu tanda-tanda saat
akan kambuh

Tidak ada pengobatan yang diberikan

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien pertama kali di bawa ke rumah sakit pada tahun 1998 dikarenakan terjadi luapan emosi
pada diri pasien di tempat kerja sehingga membuat tempat kerja pasien berantakan. Sampai
saat ini setiap tahunnya pasien sering keluar masuk RS.
Menurut keterangan pasien kepada adiknya mulai dari saat pasien sekolah gejala-gejala pada
pasien telah dirasakan namun tetap dipendam oleh pasien sendiri dan tidak mau diceritakan
kepada keluarga. Pasien merasa gejala memburuk (faktor pencetus/ presipitasi) ketika saat
pasien sedang jatuh cinta namun cintanya bertepuk sebelah tangan dan tidak tersampaikan
karena pasien tidak berani mengutarakannya kepada pria yang disukainya. Dari keterangan ini
dapat disimpulkan timbulnya penyakit pada pasien perlahan-lahan.
Diantara sakitnya pasien paling lama dilakukan perawatan inap di rumah sakit maksimal
selama 2 bulan, sedangkan sisa 10 bulan pada 1 tahun itu pasien terlihat sehat. Menurut
keluarga pasien sering bangkit gejalanya ketika mendekati bulan puasa.

Gejala pasien berkembang ketika pasien kecapean karena mengurus anaknya yang baru 2 tahun
dan pasien merasakan jatuh cinta pada pegawai minimarket dekat rumahnya.
Saat pasien sehat biasanya pasien tetap bisa bersosialisasi dengan warga di sekitar rumahnya
dan membantu adiknya berjualan makanan di rumahnya.

Pengobatan yang diberikan hingga saat ini baru menanganan medis di rumah sakit walaupun
selain di dustira pasien juga pernah dirawat di rumah sakit di Pasteur
Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang menyebabkan pasien di rawat di
rumah sakit dan dilakukan operasi

RIWAYAT KELUARGA
Struktur keluarga yang tinggal serumah
pada waktu pasien kecil sampai usia 10 tahun

NO

Nama

Hub

JK

Usia Kepribadian

Kesehat Status
an

Nenek

Alm

Keras,
Pemarah

Sehat

Menikah

Enuh

Bapak

62

Keras,
Pemarah

Sehat

Menikah

Juariah

Ibu

Alm

Pendengar

Sehat

Menikah

Suryana

Kaka

39

Biasa

Sehat

Belum

Pasien P

38

Pendiam

Sehat

Belum

Siti
Sumiati

Adik

35

Biasa

Sehat

Belum

Suhendar

Adik

29

Biasa

Sehat

Belum

Sekarang

No Nama

Hubung

JK

Usia

an

Kesehat

Kepribad

an

ian

Status

Enuh

Bapak

62

Sehat

Keras,
pemarah

Menikah

Pasien

39

Sehat

Pendiam

Menikah

Siti Sumiati

Adik

35

Sehat

Biasa

Menikah

Suami
Adik

Sehat

Biasa

Menikah

Anak
Adik

Sehat

Biasa

Belum

Anak
pasien

Sehat

Manja,
cengeng

Belum

Aslam nuh
Wahyudin

Kematian dalam keluarga

Ibu pasien
- sebab : penyakit jantung
- umur pasien : 35

Suami pasien
-sebab: penyakit paru akibat pekerjannya sebagai tukang potong rambut
-umur pasien : 37

Keadaan hubungan perkawinan ayah dan ibu pasien kadang ada pertengkaran dan dulu ayah kerja di luar kota
pulang 1 bulan sekali dan kurang romantis.
Penyakit keturunan dalam keluarga tidak ada
Status sosio ekonomi keluarga menengah kebawah. Sehingga pasien menekan perasaan jika menginginkan
sesuatu dan mengandalkan pemberian orang untuk kebutuhan sehari-harinya.

Status sosio-kultural dalam keluarga : cara bicara ayah dan nenek dari ibu pasien agak keras dan dapat
menyinggung pasien
Suasana kehidupan keluarga (hoime atsmosphere) baik namun kurang terbuka dan ada terjadi pertengkaranpertengkaran
Cara dominan mengasuh / mendidik anak : tegas dan diberi tanggung jawab pekerjaan dalam keluarga. Nenek
dan ibu pasien dominan mengasuh pasien.
Kejadian-kejadian masa kecil pasien : pasien jarang bermain dikarenakan khawatir dicari oleh keluarga dan
diberi tanggung jawab oleh neneknya untuk membereskan pekerjaan rumah.

RIWAYAT HIDUP PASIEN

Masa dikandung dan sekitar persalinan


umur kehamilan normal 9 bulan, pertolongan persalinan : paraji, keadaan jiwa ibu saat
hamil mungkin sedikit sedih karena suami kerja di Jakarta pulang 1 bulan sekali dan
keadaan ekonomi menengah kebawah. Keadaan ibu ketika hamil : normal, jika sakit paling
minum obat. Kehamilan dikehendaki. Hubungan ayah dan ibu selama hamil bertemu
sebulan sekali.

Masa bayi
Pertumbuhan dan perkembangan normal. Sikap dan watak anak pendiam dan memendam.
Hubungan anak dan orang tua kurang dekat. Hubungan kaka beradik baik. Pendidikan
orang tua dan cara melatih kebersihan baik.

Massa sekolah dan masa pra pubertas


Kesehatan normal. Sifat dan watak anak pendiam dan memendam. Hubungan antar pribadi
(pergaulan) : kurang banyak teman dikarenakan jarang bermain di luar rumah akibat
disuruh neneknya mengerjakan pekerjaan di rumah. Tidak ada gejala-gejala neurotic pada
masa lalu. Masuk sekolah dan berhenti sekolah sesuai umur. Kemampuan khusus:
menyukai dan pandai bernyanyi

Masa pubertas
Kesehatan : baik. Sifat dan watak : pendiam dan tidak percaya diri. Pendidikan di sekolah,
kemajuan dan prestasi di sekolah : sesuai. Kemampuan khusus, perhatian dan kegemaran (hobby) :
pandai bernyanyi. Kegiatan di luar rumah dan pergaulan waktu senggang : jarang. Pekerjaan : di
pabrik. Pengetahuan, sikap dan kegiatan seksual : sudah menyukai lawan jenis. Sikap dan kegiatan
dalam bidang moral spiritual dan kesenian : biasa dan suka menyanyi.

Masa dewasa
Kesehatan : emosi tidak dapat dikendalikan
Pendidikan : smp
Pekerjaan : pabrik
Perkawinan dan kehidupan psikoseksual & Umur mulai hidup mandiri (psikoseksual) : menikah
pada usia 35

Masa tua :-

Riwayat pekerjaan
Umur mulai kerja sekitar 15-20 tahun , pindah kerja pernah karena pernah mengamuk di tempat
kerja pertama. Puas dalam bekerja. Namun dikarenakan di tempat kerja ada lelaki yang disuka
dan tidak dapat diungkapkan maka menjadi pemicu amarah dari pasien. Ambisi saat ini dalam
pekerjaan ingin bekerja di RSJ Dustira sebagai tukang bantu-bantu. Keadaan ekonomi sekarang
pas-pasan.

Riwayat perkawinan
Lama perkenalan sebelum pertunangan/menikah : kurang lebih 3 bulan
Umur suami : sekitar 30-40an , pekerjaan : tukang potong rambut, kepribadian : ada gangguan jiwa juga, keharmonisan : tidak
harmonis
Kegiatan dan kepuasan atau ketidakpuasan seksual : ada , sebab ketidakpuasan : karena suami tidak mendengar sehingga
dan pelit sehingga tidak memberi apa keinginan barang yang istri inginkan.
kelainan dalam sikap dan kegiatan seksual : tidak diketahui
penggunaan cara kontrasepsi : tidak ada
perceraian atau perpisahan : meninggal
jumlah anak hidup : 1, mati :- , keguguran :-

Lain-lain
Pengalaman militer : tidak ada
Urusan dengan polisi, pengadilan, penjara : Keadaan perumahan : di pinggir jalan raya, rumah dihuni untuk lebih dari 1 keluarga inti

Kepribadian sebelum sakit


Kemauan (energy) dan inisiatif : baik
mempunyai dorongan yang produktif : ya
mampu (cakap) atau tidak cakap : mampu namun minder
cepat putus asa: ya
tekun dan mempunyai kepastian : tidak

Kegiatan intelektual dan kegemaran


Buku-buku bacaan : tidak tahu
Permainan/hobby: menyanyi
Kesenian mengikuti menyanyi di paduan suara

AUTOANAMNESIS

Keluhan Utama:
Gelisah, mondar-mandir

Riwayat Penyakit Sekarang:


Keluhan dirasakan kurang lebih 3 minggu yang lalu pasien menjadi
gelisah, sering bernyanyi-nyanyi dan mondar-mandir, sehingga
pasien dibawa oleh keluarga ke rumah sakit dustira dan dirawat di
bangsal 12.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sudah pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya sejak
tahun 1998 dan pernah dirawat di bangsal 12 rumah sakit dustira.

Riwayat Keluarga:
Di dalam keluarga pasien tidak terdapat anggota keluarga yang
bergejala seperti pasien atau memiliki riwayat gangguan jiwa.

Riwayat Hidup
Pasien merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara. Dari kecil hingga
sekarang pasien tinggal bersama orang tua. Pasien lahir di Cimahi.
Pasien bersekolah hingga tingkat SMP. Pasien sudah menikah. Pasien
bekerja berjualan seblak membantu adik iparnya. Hubungan pasien
dengan keluarga dan cukup baik.

Kepribadian Sebelum Sakit:


Pasien merasa memiliki kepribadian tertutup, tselalu memendam apa
yang pasien rasakan.

STATUS FISIKUS
Keadaan Umum

Kesan sakit: Tidak tampak sakit

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital:

TD: 120/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,5 C

Keadaan Gizi

Bentuk Tubuh : Picnicus

: Obesitas

STATUS PSIKIKUS

Penampilan
Dekorum : baik
Kontak: Positif (ada kerjasama dan partisipasi)
Rapport: Adekuat

Cara bicara : Koheren kadang perlambatan

Tingkah laku

Ekspresi emosi : emosi stabil

Pikiran dan persepsi


Isi pikiran
Bentuk

: Normoaktivitas

: fantasi

: asosiasi longgar

Jalan : koheren
Persepsi : Halusinasi auditorik dan visual (+)

Fungsi kognisi
Kesadaran: compos mentis
Orientasi : baik (tempat, waktu, diri sendiri, orang lain)
Konsentrasi: tidak terganggu
Memori : tidak terganggu
Kalkulasi

: tidak terganggu

Intelegensia : sesuai dengan usia dan tingkat pendidikan


Penilaian abstrak : baik

Tilikan/wawasan (insight of illness): Tilikan derajat 2

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium
Haemoglobin : 12,3 g/dl
Eritrosit : 4,5 10^6/ul
Leukosit : 9,4 10^3/ul
Hitung jenis leukosit: segmen: 64%, limfosit:
28,8% monosit:4,2%.
Hematokrit : 37%
Trombosit
: 396 10^3/ul
Fungsi hati: SGOT:25u/l, SGPT: 25u/l.

Pemeriksaan Psikologis
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan EEG
Tidak dilakukan pemeriksaan

PSIKODINAMIKA
Premorbid
Pasien berasal dari keluarga yang harmonis.
Kepribadian pasien sejak kecil adalah seorang yang
pendiam. Hubungan pasien dengan orangtuanya
kurang dekat. Kepribadian pasien yang cenderung
pendiam menyebabkan pasien tidak memiliki banyak
teman di sekolahnya. Pasien merasa sirik kepada
adik dan kakanya karena pasien merasa kurang
diperhatikan oleh orangtuanya. Pasien memiliki hobi
menyanyi.Pasien sempat bekerja di pabrik.
Kecenderungan pasien untuk menyendiri merupakan
mental mekanisme represi, isolasi dan fantasi.

Durante morbid
Presipitasi masalah di tempat kerja, hubungan ayah
dengan pasien, masalah dengan teman sebaya, dan
masalah percintaannya merupakan stressor sehingga
mental mekanisme yang digunakan tidak efektif lagi
dan timbul gejala yang berkembang dari mental
mekanismenya.

Status present
Kesadaran pasien baik ketika diperiksa, pasien
tampak ceria dan banyak berbicara. Terdapat
gangguan persepsi seperti halusinasi. Ingatan pasien
masih baik, kecerdasan pasien dalam batas normal.
Pasien mulai tenang dan mengalami perbaikan.

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
Gangguan klinik : Skizofrenia Hebefrenik
Diagnosis banding : Skizoafektif
Aksis II
Gangguan kepribadian : tidak ada
Retardasi mental : tidak ada
Aksis III
Kondisi medik umum : tidak ada
Aksis IV
Masalah psikososial dan lingkungan : masalah dengan
keluarga dan malasah ekonomi.
Aksis V
GAF Scale :

Diagnosis Kerja
Skizofrenia Hebefrenik
Diagnosis Banding
Skizoafektif

Penatalaksanaan
Tipikal
Chlorpromazine

tablet 100 mg 2X1, atau


Haloperidol tablet 5 mg 2-3X1

Atipikal

Risperidone

tablet 2mg 2X1, atau

Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

PEMBAHASAN

DEFINISI
Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom
dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui)
dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat
yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetic,
fisik, dan social budaya. Pada umumnya ditandai oleh
penyimpangan yang fundamental dan karakteristik
dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak
wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted).
Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara,
walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian.

Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi untuk keluhan saat ini yaitu pasien
kesal dengan anaknya, terlalau kecapean mengurus
anaknya.
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi pada pasien dikarenakan faktor
keluarga dan ketidaktaatan dalam meminum obat.

KRITERIA SKIZOFRENIA MENURUT PPDGJ III

a.

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
( dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu
kurang tajam atau kurang jelas) :
- tought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang
atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi
pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda; atau
- tought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
(withdrawal); dan
-tought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar
sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;

KRITERIA SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ III
b.

- delusion of control = waham tentang dirinya


dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
-delusion of influence = waham tentang dirinya
dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
-delusion of passifity = waham tentang dirinya tidak
berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari
luar; (tentang dirinya = secara jelas merujuk ke
pergerakan tubuh atau anggota gerak atau kepikiran,
tindakan atau penginderaan khusus);
-delusional perception = pengalaman inderawi yang
tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
bersifat mistik atau mukzizat;

KRITERIA SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ III
c.

Halusinasi auditorik:
- Suara halusinasi yang berkomentar secara
terusmenerus terhadap perilaku pasien, atau
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka
sendiri ( diantara berbagai suara yang
berbicara), atau
-Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari
salah satu bagian tubuh

KRITERIA SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ III
d.

Waham-waham menetap jenis lainnya, yang


menurut budaya setempat dianggap tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya
perihal keyakinan agama atau politik tertentu,
atau kekuatan dan kemamuan diatas manusia
biasa ( misalnya mampu mengendalikan cuaca,
atau berkomunikasi dengan makhluk asing
dari dunia lain).

KRITERIA SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ III

e.

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang


harus selalu ada secara jelas:
Halusinasi yang menetap dari panca-indera
apa saja, apabila disertai baik oleh waham
yang mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai ole hide-ide berlebihan (overvalued ideas) yang menetap, atau apabila
terjadi setiap hariselama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus menerus;

KRITERIA SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ III
f.

g.

h.

Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami


sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau
pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah
(excitement), posisi tubuh tertentu ( posturing), atau
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;
Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara
yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau
tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri
dari pergaulan social dan menurunnya kinerja sosial; tetapi
harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau medikasi neuroleptika;

KRITERIA SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ III

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah


berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau
lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non psikotik
prodormal);
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan
bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality)
dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat,
hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap
larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan
penarikan diri secara sosial.

KRITERIA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK


MENURUT PPDGJ III

Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia


Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya
ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda
(onset biasanya mulai 15 sampai 25 tahun).
Kepribadian premorbid menunjukan ciri khas :
pemalu dan senang menyendiri (solitary), namum
tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis.

KRITERIA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK


MENURUT PPDGJ III

Untuk diagnosis hebefrenia yang meyakinkan umumnya diperlukan


pengamatan continue selama dua atau tiga bulan lamanya, untuk
memastikan gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan,
serta mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri
(solitary), dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa
perasaan;
- Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar ( inappropriate), sering
disertai oleh cekikikan ( giggling) atau perasaan puas diri ( selfsatisfied), senyum sendiri ( self-absorbed smiling), atau oleh sikap tinggi
hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme,
mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondriakal, dan
ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases);
- Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menetu
(rambling) serta inkoheren.

KRITERIA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK


MENURUT PPDGJ III

Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta


gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi
dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak
menonjol (fleeting and fragmentary delusions and
hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang
bertujuan (determination) hilang serta sasaran
ditinggalkan, sehingga perilaku penderita
memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan
(aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose). Adanya
suatu pre okupasi yang dangkal dan bersifat dibuatbuat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya,
makin mempersukar orang memahami jalan pikiran
pasien.

KRITERIA SKIZOFRENIA MENURUT DSM IV


Untuk menegakkan diagnosis skizofrenia, pasien harus memenuhi
criteria DSM-1V atau ICD X.
Berdasarkan DSM-1V
1.
2.
3.
4.

Berlangsung paling sedikit enam bulan


Penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam bidang
pekerjaan, hubungan interpersonal, dan fungsi kehidupan pribadi.
Pernah mengalami psikotik aktif dalam bentuk yang khas selama
periode tersebut.
Tidak ditemui gejala-gejala yang sesuai dengan skizoafektif,
gangguan mood mayor, autisme, atau gangguan organik.
Semua pasien skizofrenia mesti di golongkan ke dalam salah satu dari
subtipe. Subtipe ditegakkan berdasarkan atas manifestasi perilaku
yang paling menonjol.

KRITERIA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK MENURUT DSM IV

Gejala-gejalanya adalah:
a.
b.
c.
d.

Afek tumpul, ketolol-tololan atau tak serasi


Sering inkoheren
Waham tak sistematis
Perilaku disorganisasi seperti menyeringai dan
menerisme (sering ditemui).

PENATALAKSANAAN
Rekomendasi terapi pada Skizofrenia Hebefrenik, yaitu:
Psikofarmaka
Antipsikotika Generasi I (haloperidol, khlorpromazin,
trifluoperazin, thioridazine, perphenazine, dll)
Antipsikotika Generasi II (risperidone, clozapine, olanzapine,
dll)
Psikososial (psikoterapi individu, kelompok, terapi keluarga,
latihan keterampilan social, remediasi kognitif, dll)
Terapi kejang listrik
Hospitalisasi bila membahayakan orang lain atau diri sendiri
Rehabilitasi vokasional

Tipikal
Chlorpromazine tablet 100 mg 2X1, atau
Haloperidol tablet 5 mg 2-3X1
Atipikal
Risperidone tablet 2mg 2X1
Pencegahan dan Edukasi
Pencegahan primer tidak ada
Pencegahan sekunder :
Mencegah kekambuhan dengan menganjurkan makan obat
teratur dalam jangka panjang
Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit skizofrenia

DAFTAR PUSTAKA
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa
Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika
Atmajaya. 2003.
Buku Saku Kriteria Diagnostik DSM-IV TR.
RSCM. Panduan pelayanan medis departemen
psikiatri. Cetakan pertama. Jakarta: RSCM;
2005. Hal.1-3.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai