PADA REMAJA
NAMA KELOMPOK :
• Alvin oktaviana(201601005)
• Mahnusa Ulfa (201601011)
• Silviana Mangga (201001017)
• Umi kulsum (201601024)
• Novia eka putri(201601031)
• Nur mazidatun (201601037)
TRIGER CASE
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Mei 2013 jam 10.00 WIB pada keluarga Bp.
R (38 tahun). Bp. R merupakan kepala keluarga dari Ibu R (30 tahun), An. H (14
tahun), An. F (12 tahun), An. L (9 tahun) dan Nenek. R (61 tahun). Pendidikan
terakhir Bp. R adalah SMP. Pekerjaan sehari-hari sebagai buruh di pabrik dan MC
(pembawa acara) di acara-acara pernikahan. Alamat tinggal sekarang ini di RT 02
RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Keluarga Bp. R
merupakan keluarga extended family (keluarga luas/besar) yang terdiri dari
keluarga inti dan orang tua dari Bp.R yaitu Nenek. R. Diamana keluarga Bp. R
merupakan keluarga yang didalamnya masih terdapat hubungan darah,
perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing, karena didalam satu rumah di keluarga Bp. R terdiri dari 6 orang
yang hidup bersama, segala kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga.
Keluarga Bp. R mengatakan bersuku Betawi. Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota
keluarga yang sakit dibelikan obat warung terlebih dahulu untuk pertolongan pertamanya. Ibu. R mengatakan
keluarga beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu dan bepuasa. Di
keluarga Bp. R pencari nafkah utama adalah Bp. R yang bekerja sebagai buruh, selain itu Bp. R juga masih
aktif sebagai pembawa acara/MC di acara-acara pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang ada dirumah.
Ibu. R mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Ibu. R mengatakan
tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. An. H
mengatakan jika banyak kegiatan dan dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya,
biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.
An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Bp. R berada dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja
dimana tugas perkembangan keluarga dengan remaja yaitu: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab remaja mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa, mempertahankan hubungan yang intim dalam
keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan Ibu. R mengatakan
bahwa An. H adalah anak pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remja An. H
sudah jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada dirumah An. H banyak menghabiskan waktu di dalam kamarnya.
An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh
sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk menanggapinya. Ibu. R mengatakan
sebenanrnya Bp. R baik, tetapi memang agak keras untuk mendidik anak-anaknya. Ibu. R juga mengatakan bahwa An.
H sulit diatur semenjak memasuki SMP. An. H mengtakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja., karena sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan
maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen peninggalan orang tua Bp. R yang
berukuran 70 m2. Desain interior rumah terbagi menjadi 6 ruangan. Terdapat 2 jendela yang kurang
lebih yang berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang selalu
terlihat terbuka ini jarang dibersihkan. Anak-anak Bp. R tidak ada yang aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan di daerah setempat RW 02. An. H mengatakan sudah jarang (suka membolos) dalam
mengikuti pengajian. An. H berteman dengan beberapa teman seusianya, sering nongkrong di pos
hansip dekat rumahnya, bermain ke warnet dan rental PS dan jalan-jalan dengan menggunakan
motor. Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan. Namun,
An. H mengatakan lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan
kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan
berbicara kepada anaknya. Ibu. R juga mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan yang jelas
tentang apa saja tugas setiap anggota keluarga. Ibu. R mengatakan urusan anaknya lebih banyak
diserahkan kepada ibuya. An. H mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas sekolahnya.
Ibu. R mengatakan bahwa anaknya jarang belajar dan nilainya pas-pasan. Ibu. R mengatakan tidak
pernah memantau aktivitas belajar anakya di rumah.
Ibu. R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat saling terbuka dalam
menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk anak yang pendiam dan jarang menyampaikan
pendapatnya. Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan degan baik. Ibu. R mengatakan
bahwa ketika ada anggota yang sakit, maka yang sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari
apotik. Keluarga Ibu. R juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi jika sudah sembuh
dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di rumah saja. Keluarga Bp. R mencemaskan
pergaulan An. H yang sudah memasuki masa remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk mencoba
merokok oleh teman-temannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan rumahnya. An. H juga
sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekoah maupun teman di sekitar rumahnya tersebut. An. H
juga mengatakan pernah ikut-ikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya. An. H mengatakan sudah
memiliki teman dekat wanita (pacar).
1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Nama Keluarga (KK) : Bp. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SMP
Usia : 38 tahun
Pekerjaan : Buruh
Alamat : RT 02 RW Kelurahan Cisalak Pasar Kec.
Cimanggis
Komposisi keluarga