Anda di halaman 1dari 17

1

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT ASAM


URAT DI USIA PERTENGAHAN

Oleh :

SUSY HAIRANI

2021207209090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI) LAMPUNG
TAHUN 2021
2

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN PENYAKIT ASAM URAT

A. PENGKAJIAN
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Bp. S
b. Usia : 46 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Pegawai
e. Alamat : desa Punggur lampung Tengah
f. Komposisi anggota keluarga
no Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan
kelamin dengan
KK
1 Bp. K S Suami 46 SD Buruh
2 Ibu P P Istri 46 SMP Ibu rumah
tangga
3 An. M P Anak 22 S1 Mahasiswa
(melinda)
4 An. R L Anak 12 SD Pelajar

Genogram

Keterangan:

: laki-laki
3

: perempuan

: Garis pernikahan

: tinggal serumah

: garis keturunan

g. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bp.S adalah keluarga tradisional tepatnya pada tipe keluarga inti.
Keluaraga Bp.S terdiri dari Bp. S, Ibu P, dan anak-anak mereka yaitu An.M dan
An. R. Mereka semua tinggal bersama dalam satu rumah.
h. Suku bangsa
Suku bangsa keluarga Bp.s adalah suku bangsa Jawa.
i. Agama
Semua anggota keluarga Bp.S beragama islam. Bp. S mengatakan bahwa setiap
anggota keluarganya rajin mengerjakan sholat 5 waktu. Terkadang sholat 5 waktu
tersebut dilakukan di rumah atau lebih seringnya Bp. S melaksanakan shalat
dimasjid.
j. Status ekonomi keluarga
Bp. S bekerja sebagai buruh penjaga rumah kos. Ibu p terkadang bekerja
membantu produksi keripik tetanganya,. Ibu p mengatakan dengan penghasilan
yang Bp. S peroleh tersebut, Bp. S dan Ibu P memanfaatkan untuk kebutuhan
sehari-hari dan listrik. Dari indikator tersebut keluarga bapak S merupakan
keluarga sejahtera 3.
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Bp. S mengaku bahwa ia dan keluarganya pergi bertamasya ke tempat wisata
paling tidak 1 kali dalam 1 tahun. Pada saat lebaran dengan mengunjungi kerabat
dan tempat wisata bersama keluarga besarnya. Sedangkan pada saat liburan hari
besar nasional atau liburan sekolah Bp.s mengaku tidak pernah melakukan
liburan ke objek wisata biasa nya waktu libur Bp, S mamfaatkan untuk
4

berkunjung ke rumah saudara. Ib. P mengatakan bahwa untuk rekreasi sehari-hari


hanya dengan menonton tv saja. An. M mengatakan bahwa jika ia sedang libur
kuliah dan tidak ada tugas atau acara keluarga ia lebih memilih pergi jalan-jalan
dengan teman-temannya. Sedangakan An. R pada waktu luang ia isi dengan
bermain dengan teman-temannya seperti bersepeda, atau bermain sepakbola.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia pertengahan.
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
atau salah satu pasangan meninggal Tugas perkembangan keluarga yang
ditempuh keluarga adalah :
1. Mempertahankan kesehatan
2. Meningkatkan keakraban pasangan
3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
4. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga saat ini masih belum dilaksanakan secara optimal
oleh keluarga Bp. S. Bp. S mengatakan bahwa beliau belum bisa untuk membuat
anaknya khususnya An. M mandiri dan bertanggung jawab. Bp. S mengatakan
bahwa An. M masih manja dan belum mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Ibu p mengatakan bahwa apabila An. M mendapatkan masalah ia selalu tidak
mau makan dan hanya mengunci diri di dalam kamar sambil menangis dan
marah-marah yang tidak jelas hingga tertidur. An. M mengatakan bahwa dengan
menangis dan mengunci diri di dalam kamar hingga tertidur akan membuatnya
tenang
c. Riwayat keluarga inti
1. Riwayat keluarga saat ini: Bp. S mengatakan sering mengalami nyeri pada
sendi-sendinya.
2. Riwayat Penyakit Keturunan: Bp. S mengatakan bahwa ayahnya memiliki
penyakit darah tinggi
B. Riwayat keluarga sebelumnya
Bp. S mengatakan bahwa Bp. S mempunyai 2 saudara kandung yang sudah
menikah dan memiliki anak. Dan saat ini oarang tua Bp. S berada di desa karang
5

pring kecamatan sukorambi jember. Sedangakan Ib. P mengatakan bahwa


keluarganya berasal dari keluarga sejahtera 2. Ib. S merupakan anak tunggal.
C. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Bp. S terleletak di desa Punggur yang ditempati oleh keluarga
Bp. S merupakan rumah milik pribadi tempat Bp. S bekerja. Luas rumah 6 X 10
meter permanen. Rumah terdiri dari dua kamar tidur, 1 ruang tamu yang
digabung dengan ruang keluarga. 1 Ruang makan yang digabung dengan dapur.
Antara ruang keluarga dan dapur disekat oleh tembok yang permanen. Luas
masing-masing kamar 3x3 meter dan masing-masing memiliki jendela. An. M
mengatakan bahwa ia tidur 1 kamar dengan adiknya An. R. Bp. S dan Ib. P tidur
dalam 1 kamar. Rumah menghadap ke timur sehingga cahaya matahari terbit
dapat masuk kedalam rumah. Selain itu pintu dan jedela sering dibuka. Ventilasi
rumah tampak baik dan penataan barang tampak rapi sehingga ruangan terlihat
luas dan bersih. Sumber air minum berasal dari sumber mata air yang berjarak
kurang lebih 3 km. Air limbah rumah tangga dialirkan lewat saluran air.
Penerangan rumah menggunakan listrik. Ib. P mengatakan bahwa ia memasak
menggunakan kompor LPG. Bpk. S mengatakan bahwa setiap hari Ibu P
membersihkan rumah dengan cara menyapu dan mengepel lantai rumah. Ib. P
mengatakan bahwa apabila rumah kotor itu tidak enak dipandang dan dapat
menimbulkan masalah kesehatan sehingga mudah terserang penyakit.
Denah Rumah
6

Keterangan

: jendela

: pintu
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Bp. S mengatakan bahwa tetangga sebelah rumahnya ialah adik kandungnya
sendiri yang sudah berkeluarga. Sedangkan tetangga yang berada di belakan
rumahnya merupakan kerabat dekat dari Ib. P. Ib. P mengatakan bahwa semua
tetangganya berasal dari suku madura. Jadi mempunyai adat kebiasaan yang
sama.
7

c. Mobilitas geografis keluarga


Bp. S megatakan bahwa terkadang beliau dan Ib. P beserta An. M dan juga An. R
sering berkunjung kerumah kerabat kerabatnya, pergi jalan-jalan, atau
mengunjungi tempat wisata. Ib. P mengatakan bahwa terkadang beliau dan Bp. S
mengunjungi rumah tetangganya sekedar untuk mengobrol. Sedangkan An. M
mengatakan bahwa jika ada waktu luang akan pergi kerumah teman-temannya
terutama temannya diwaktu SMA. An. R mengatakan bahwa jika ia ada waktu
luang maka ia juga akan bermain kerumah teman-temannya.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bp. S dan Ib. P mengatakan bahwa setiap sore beliau selau berinteraksi dengan
tetangganya dalam bentuk perbincangan yang tanpa tujuan yang jelas. Bp. S juga
mengaku mengikuti pengajian bapak-bapak yang diadakan oleh komunitas di
dareah tempat tinggalnya yang diadadakan selama 2 minggu sekali. Sedangak Ibu
P megatakan bahwa ia mengikuti banyak arisan yang dilakukan di daerah
rumahnya. Namun Ib. P mengatakan bahwa An. M tidak pernah mau untuk
mewakili ibunya datang ke arisan untuk mewakili Ib. P. Setelah ditanya kepada
An. M, ia mengaku bahwa ia malu untuk ikut acara seperti itu karena ia merasa
malu untuk berkumpul dengan ibu-ibu. Bp. S mengatakan bahwa apabila ia
menyuruh An. M untuk mengikuti organisasi yang di daerah lingkungan
rumahnya An. M tidak mau menjawab. Menurut pengakuan An. M ia sengaja
tidak mau ikut karena ia takut tidak bisa membagi waktunya dengan baik. An. M
mengaku sehari-hari saja ia disibukkan dengan kuliah yang padat dan belum lagi
tugas-tugas yang diberikan kepadanya oleh dosen pengajarnya yang menurut
pendapat An. M menguras tenaga dan pikirannya, oleh sebab itu ia malas untuk
mengikuti kegiatan organisasi yang ada di sekitar rumahnya maupun di
kampusnya. Sedangkan An. R berbeda dengan An. M menurut Ib. P, An. R telah
aktif mengikuti pegajian di musholla tempatnya mengaji dan ia juga senang untuk
mengikuti ekstra kulikuler di sekolahnya. An. R mengaku bahwa itu
menyenangkan.
e. Sistem pendukung keluarga
Menurut Bp. S, dalam keluarganaya, baik dari pihak Bp. S maupun Ib. p dan
anak-anaknya selalu membantu jika ada masalah. Bp. S dan Ib. p mengatakan
bahwa apabila antara mereka maupun anak-anaknya ada masalah pasti
8

dibicarakan dan dicari jalan keluar bersama. Ib. P menambahkan bahwa apabila
salah satu anggota keluarganya mengalami kesulitan atau masalah, Ib. P langsung
dapat mengenali lewat ekspresi wajah dari anggota keluarganya tersebut terutama
pada anak-anak mereka (An. M dan An. R). An. M mengatakan bahwa jika ia ada
masalah akan ditanyakan oleh kedua orang tuanya dan akan dicari solusinya
bersama-sama. Selain itu Bp. S mengatakan bahwa ia juga seringkali apabila
mendapatkan masalah akan dibantu oleh adik kandungya yang tinggal
bersebelahan dengan rumahnya. Ib. P mengatakan bahwa antara keluarganya dan
tetangganya sudah sangat dekat dan saling bantu membantu antar tetangga dan
saling bertukar pikiran saat dibutuhkan.
D. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Ib. p mengatakan bahwa semua komunikasi yang digunakan dalam keluarga
bersifat terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Namun terkadang An. M
menurut Bp. S tidak membicarakan masalah yang dihadapinya, An. M lebih suka
diam dan memendam masalahnya, setelah ditanya oleh keluarga barulah An. M
menceritakan masalahnya. Menurut pengakuan An. M, terkadang ia tidak
menceritakan masalahnya kepada kedua orangtuanya karena takut dimarahi oleh
kedua orang tuanya. Sedangkan pada An. R jika ada yang mengganjal
perasaannya menurut Ib. P, An. R langsung menunjukkan ekspresi wajah yang
tidak karuan jadi Ib. P dan Bp. S langsung dapat menanyakannya pada An. R dan
mencari jalan keluarnya bersama.
b. Pola kekuatan keluarga
Menurut pengakuan Ib. P, semua keputusan berada di tangan Bp. S sebagai
kepala keluarga. Bp. S mengatakan bahwa semua keputusan yang telah
diambilnya sudah melalui kesepakatan bersama antara Bp. S, Ib. P, An. M, dan
An. R.
c. Pola peran keluarga
Menurut Ib. P peran Bp. S sebagai kepala keluarga yaitu memenuhi semua
kebutuhan ekonomi keluarga, bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
keamanan keluarga, serta mengambil keputusan dalam suatu hal, dan menasehati
An. M dan An. R. Sedangkan menurut Bp. S, peran Ib. P adalah sebagai ibu
rumah tangga yang mengurusi dan mengatur pekerjaan rumah tangga seperti
9

memasak, mengurus anak-anak, membersihkan rumah seperti menyapu dan


mengepel rumah dan berbelanja ke pasar. Sedangkan menurut An. M kegiatan
sehari-harinya ialah pergi kuliah, mengerjakan tugas, belajar, dan terkadang
membantu ibunya membersihkan rumah atau memasak. Sedangkan menurut An.
R, pekerjaan seahari-harinya ialah pergi ke sekolah dan sepulang sekolah pergi
les tambahan, bermain dan malam harinya pergi belajar mengaji.
d. Nilai dan norma budaya
Menurut Bp. S dan Ib. P, mereka selalu mengajarkan kepada anak-anaknya (An.
M dan An. R) untuk berbuat sesuai dengan syariat agama dan budaya seperti
menghargai orang lain, bersifat jujur, jangan menilai orang hanya dari sisi
buruknya melainkan harus menilai sisi baiknya juga, menjaga kelakuan sesuai
ajaran agama dan budaya berbuat baik kepada orang lain, memandang hal dari
sisi positif dan negatif dan lain-lain. Menurut An. M dan An. R selama ini tidak
ada aturan yang diterapkan di dalam keluarganya yang bertentangan dengan
norma dan aturan yang berada di masyarakat lingkungan rumah maupun
lingkungan sekolah dan kampusnya.
E. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif dan koping
Bp. S mengatakan bahwa beliau dan Ib. P selalu mengontrol kedua anaknya
dengan cara menghubungi mereka melalui sms atau telepon atau menghubungi
teman-teman mereka. Ib. P menambahkan bahwa An. M selalu memberi kabar
lewat sms apabila akan pulang telat. An. M selalu menepati janji dan selalu
pulang tepat waktu. Bp. S megatakan bahwa hal ini sedikit berbeda dengan An.
R, apabila An. R sudah kesyikan bermain dengan teman-temannya ia akan lupa
untuk makan, dan Ib. P atau Bp. S akan mencari An. R kerumah teman-temannya
atau ke tempat biasanya An. R bermain dan menyuruhnya pulang untuk makan.
Selain itu Bp. S dan Ib. P mengatakan bahwa mereka akan memarahi anak-
anaknya apabila anak-anak tersebut melanggar peraturan dan berbuat tidak baik.
b. Fungsi sosialisasi
Ib. P mengatakan bahwa beliau dan Bp.s selalu memperbolehkan anak-anaknya
untuk bergaul dengan siapa saja, terutama dengan teman-teman di sekolah
ataupun dikampusnya. Menurut An. M dan An. R, mereka memiliki banyak
teman dan rata-rata orang tua mereka mengenal teman-temannya. Setiap liburan
10

An. M pergi ke rumah teman-temannya ataupun sebaliknya, teman-teman An. M


yang datang ke rumahnya. An. M mengaku bahwa ia diperbolehkan untuk
berjalan-jalan asalnkan pulangnya tidak sampai jam 18.00 Wib. An. R
mengatakan bahwa terkadang jika liburan ia dan An. M terkadang menghabiskan
liburan di rumah kerabat mereka.
c. Fungsi reproduksi
Ib. P mengatakan bahwa tahun kemaren sudah tidak mengalami menstruasi.
d. Fungsi ekonomi
Ib. P megatakan bahwa selama ini kebutuhan primer, sekunder, dan tersier
keluarganya terpenuhi dan tercukupi oleh penghasilan yang diperoleh oleh
suaminya Bp. S. Keuangan di dalam keluarganya juga diatur bersama oleh Ib. P
dan Bp. S
e. Fungsi fisik dan perawatan keluarga
Bp. S mengatakan bahwa kesehatan adalah yang paling utama. Ib. P megatakan
bahwa apabila ada keluarganya yang sakit akan langsung dibawa ke dokter atau
ke puskesmas terdekat. Namun meskipun begitu Bp. S merupakan seorang
perokok. Dan beliau mengaku bahwa beliau mulai merokok sejak lulus SMA
hingga sekarang beliau juga mengetahui efek dari merokok tetapi beliau tidak
berkeinginan untuk berhenti merokok.
F. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Menurut Ib. P yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana cara
meningkatkan penghasilan keluarga, keluarga juga memikirkan anaknya yang
masih dalam tahap pendidikan dan masih membutuhkan biaya cukup banyak.
Selain itu Ib. P juga mengatakan bahwa ia khawatir tehadap An. R yang masih
SD, ia khawatir jikalau An. R tidak dapat masuk SMP negeri. Sedangkan Bp. S
mengatakan masih khawatir dengan pergaulan pada An. M, Bp. S khawatir
jikalau An. M terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik apalagi sekarang
An. M sedang beranjak dewasa dan masih belum mandiri. Selain itu Bp. S dan Ib.
P mengatakan bahwa sering khawatir dan takut kehilangan jika teringat bahwa
anaknya sudah beranjak dewasa dan hampir menikah dan belum siap untuk
kehilangan AN. M. Sedangkan menurut An. M, ia masih kesulitan untuk
mengatur dan membagi waktu dalam mengerjakan tugas kuliahnya.
11

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor atau situasi


Menurut Ib. P keluarga berusaha mengatasi semua masalah terutama keuangan
keluarganya berdasarkan kemampuan yang ada dalam keluarganya, jika ada
kebutuhan yang mendadak, maka keluarga akan mengambil uang tabungan sesuai
dengan kebutuhan dan untuk An. R, Ib. P dan Bp. S mengikutkan An. R les
tambahan agar membantu An. R dalam belajar, dan untuk An. M, Bp. S dan Ib. P
selalu menanyakan tentang keberadaannya lewat sms atau menelpon dan
berusaha mengenal teman-teman dari An. M. Menurut pengakuan An. M apabila
ia ada tugas kuliah, maka akan ia kerjakan sedikit-demi sedikit (mencicil tugas).
c. Strategi koping yang digunakan
Ib. P mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah yang dihadapi keluarganya
yaitu dengan memecahkan masalah bersama-sama, jika masalah yang terjadi
tidak dapat terselesaikan atau tidak tahu jalan keluarnya maka Keluarga Bp. S
akan meminta bantuan pada keluarga terdekatnya. Sedangakan menurut An. M
jika ia mendapat tugas kuliah maka sebisa mungkiun ia akan bersemangat dalam
mengerjakan tugas tersebut.

G. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan
nama Anggota Keluarga
fisik
Bp. S Ib. P An. M An. R
compos compos compos compos
Kesadaran mentis mentis mentis mentis
cara
berpakaian Rapi Rapi Rapi Rapi
kebersihan
diri Bersih Bersih Bersih Bersih
postur tubuh simetris dan simetris dan simetris dan simetris dan
dan cara berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa
berjalan bantuan bantuan bantuan bantuan
bentuk dan proporsional proporsinal proporsional Proporsional
ukuran sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
12

sesuai
dengan
tinggi badan , tinggi badan, tinggi badan, tinggi badan
TB: 177 cm, TB: 150 cm TB: 155 cm , Tb: 145 Cm
tubuh BB 70 kg BB.: 56 Kg Bb: 45 kg BB. 30 kg
Td: 130/80 Td: 120/80 Td: 120/70 Td: 100/70
mm Hg, Nadi: mm Hg, Nadi: mm Hg, Nadi: mmHg,
86x/menit, 84x/menit, 85x/menit, Nadi:
suhu: 36,8 0 c, suhu: 36,5 0c, suhu: 36 0
c, 80x/menit,
Rr: 20 X/ Rr: 20 X/ Rr: 20 X/ suhu: 36 0 c,
TTV menit menit menit Rr:22X/ menit
status emosi Stabil Stabil Stabil Stabil
Orientasi Normal Normal Normal Normal
proses
berpikir Cepat Cepat Cepat Cepat
gaya biacara Lancar Lancar Lancar Lancar
pemeriksaan normal dan normal dan normal dan normal dan
kulit bersih bersih bersih bersih
bersih dan bersih dan bersih dan bersih dan
Kuku bersih bersih bersih bersih
mata: normal mata: normal mata: normal mata: normal
dan bersih, dan bersih, dan bersih, dan bersih,
rambut: rambut: rambut: rambut:
normal dan normal dan normal dan normal dan
bersih, bersih, bersih, bersih,
hidung:normal hidung:normal hidung:normal hidung:normal
dan bersih, dan bersih, dan bersih, dan bersih,
telinga:normal telinga:normal telinga:normal telinga:normal
pemeriksaan dan bersih, dan bersih, dan bersih, dan bersih,
kepala dan leher: normal leher: normal leher: normal leher: normal
leher dan bersih dan bersih dan bersih dan bersih
dada Normal Normal Normal Normal
(pernafasn
13

dan kardio
vaskuler
Perut Normal Normal Normal Normal
genetalia
dan anus tidak dikaji tidak di kaji tidak dikaji tidak dikaji
ekstremitas
atas dan
bawah Normal Normal Normal Normal

Kesimpulan pemeriksaan fisik:


a. Bp. S : keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, postur tubuh simetris dapat
berjalan tanpa bantuan,
b. Ib. P : keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, memiliki postur tubuh simetris,
dapat berjalan tanpa bantuan,
c. An. M : keadaan umum baik, bersih, kesadaran kompos mentis,
d. An. R : keadaan umum baik, bersih, kesadaran kompos mentis.
H. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Menurut keluarga Bp. S, mereka berharap bahwa perawat dapat membantu penyelesaian
masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya dan membantu memberikan jalan keluar
atau informasi sehingga setiap anggota keluarga dapat memelihara kesehatannya.
14

TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN

No Data Tipologi Masalah Masalah/ Diagnosis Kemungkinan Penyebab

1 DS: Aktual Kurang pengetahuan pada Kurangnya sumber


Bp. S mengatakan sering merasa
keluarga Bp. S tentang informasi
nyeri pada sendi-sendinya
Bp. S tidak tau tentang keadaanya keadaanya
DO:
Bp. S terlihat memegangi kakinya
Bp. S terlihat meringis kesakitan
Kadar Asam Urat : 10 mg/dl
15

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Skoring
Diagnosa Keperawatan: Kurang pengetahuan pada keluarga Bp. S terkait masa dan cara pencegahan

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Apabila masalah ini tidak diatasi maka pemahaman
keluarga tentang masalah kurang dan tidak dapat
Aktual melakukan pencegahan

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 Kemauan keluarga tinggi untuk mengatasi masalah
diubah:
Mudah

3. Potensial masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Keluarga ada kemauan untuk menyelesaikan masalahnya
dicegah:
Cukup

4. Menonjolnya masalah: 2/2 x 2 2 Keluarga merasa masalahnya sudah lama dirasakan


Masalah dirasakn dan harus
segera ditangani

Jumlah 5 2/3
16

PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan Tujuan Kriteria Standar Intervensi
Diagnosa Keperawatan Umum Khusus

1. Kurang Setelah 1. Setelah NOC : Klien dan NIC :


dilakukan Knowledge Development care
pengetahuan dilakukan keluarga
1 kali parenting
keluarga tindakan kunjunga mengatakan 1.1 Identifikasi pengetahuan
n  Masalah keluarga mengenai Asam
berhubungan keperawatan mengetahui
keluarga kesehatan Urat
dengan ketidak selama 3 kali mampu Asam mengenai
mengenal Urat 1.2 Identifikasi usaha yang
mampuan keluarga dapat penyakit Asam
definisi  Cara dilakukan keluarga untuk
keluarga mengetahui dan pencegaha Urat dan cara menghindari Asam Urat
penyebab n Asam
mengenal tanda dan pencegahan
Asam Urat 2.1 Merawat Keluarga dengan
penyakit Asam gejala dari Urat Asam Urat
2. Setelah 2.2 Merawat Keluarga degan
Urat Asam Urat
dilakukan Asam Urat
kunjunga
n 2 kali
keluarga
mampu
memaha
mi cara
perawata
n dan
17

pencegah
an klien
dengan
Asam
Urat
3. Setelah
dilakukan
kunjunga
n 2 kali
keluarga
mampu
merawat
Tn.R dan
menerapk
an
pencegah
an Asam
Urat

Anda mungkin juga menyukai