Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang memiliki
karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap perkembangan lainnya,
karena pada tahap ini seseorang mengalami peralihan dari masa anak-anak ke dewasa.
Masa remaja adalah masa dimana terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas
diri. Karakteristik psikososial remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas
diri ini sering menimbulkan banyak masalah pada diri remaja. Transisi dari masa
anak-anak dimana selain mneingkatnya kesadaran diri (self consciousness) terjadi juga
perubahan secara fisik, kognitif, sosial maupun emosional pada remaja sehingga
remaja cenderung mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah
marah, tersinggung bahkan agresif. Perubahan-perubahan karakteristik pada masa
remaja tersebut, ditambah dengan faktor-faktor eksternal seperti kemiskinan, pola
asuh yang tidak efektif dan gangguan mental pada orang tua diprediksi sebagai
penyebab timbulnya masalah-masalah remaja (Pianta, 2005 dalam Santrock, 2007).
Laporan situasi Kependudukan Dunia Tahun 2012 pada peluncurannya,
disebutkan bahwa jumlah penduduk dunia terus tumbuh dan telah mencapai 7 miliar.
Sebanyak 1,2 miliar penduduk dunia atau hampir 1 dari 5 orang di dunia berusia 10-19
tahun. Adapun 900 juta orang di antaranya tinggal di negara berkembang. Negara
Indonesia sendiri, hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan 1 dari 4 orang
penduduk Indonesia merupakan kaum muda berusia 10-24 tahun, dari 240 juta
penduduk Indonesia, jumlah remaja terbilang besar, mencapai 63,4 juta atau sekitar
26,7 % dari total penduduk (BKKBN, 2012).
Peran perawatn dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia
remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan
cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan
kesehatan keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan
secara mandiri, dan masalah yang timbul bisa teratasi.
hari adalah untuk makan dan jajan An. H, An. F dan An. L. Ibu R
mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat
ini. Bp. R saat ini memiliki tabungan atau dana kesehatan dari tempatnya
bekerja.
1. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga,
hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu liburan biasanya
disesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah, tetapi sekarang
jarang dilakukan., hanya jika ada waktu saja keluarga pergi rekreasi. Ibu R
juga mengatakan biasanya dirinya berkunjung ke rumah kerabat yang letak
rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. Di rumah Ibu R
mengatakan keluarganya dapat menikmatihiburan melalui TV dan radio yang
tersedia di rumahnya. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat
dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya
nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan
menonton balapan motor. An. H juga mengatakan sering main dengan teman-
temannya hingga malam hari.

a. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Termasuk keluarga dengan remaja. Tugas perkembangan keluarga
dengan anak remaja yang dilakukan oleh keluarga antara lain :
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan mandiri.
Keluarga sudah memberikan kesempatan bagi An. H untuk memilih
apa yang ingin dilakukan. An. H mengatakan tanggung jawabnya adalah
belajar dan membantu orang tua, itupun jarang dilakukan atas kemauannya
sendiri. An. H sudah memiliki cita-cita, yaitu menjadi seorang pemain
bola, tetapi hanya sebatas harapan dan tidak tahu bagaimana mencapai
tujuannya.
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
Pernikahan Bp. R dan Ibu R saat ini sudah berlangsung selama 15
tahu, anaknya yang paling kecil sudah memasuki usia sekolah. Saat ini, Ibu
R dan Bp. R mengatakan untuk berusaha membesarkan ketiga anaknya
dengan memenuhi segala kebutuhan mereka.
3. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi :
a. Berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak.
Ibu R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang
berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H
sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An.
H banyak menghabiskan waktunya di dalam kamarnya. An. H mengatakan
jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak
dan kalau menyuruh sesuatu misalnya belajar, Bp. R sering marah-marah
sehingga An. H malas untuk menanggapinya. Ibu R mengatakan
sebenarnya Bp. R baik, tetapi memang agak keras untuk mendidik anak-
anaknya. Ibu R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak
memasuki SMP. An. H mengatakan tugas perkembangan maupun
tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak pernah
mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja.
4. Riwayat Keluarga Inti :
Bp. R dan Ibu R menikah pada tahun 1998, dan anak pertamanya lahir
setahun kemudian. Ibu R dan Bp. R baru memutuskan memakai kontrasepsi
setelah kelahiran anak ke-3. Jenis kontrasepsi yang dipih adalah pil KB.
5. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun. Bila sakit, keluarga
Bp. R pergi ke dokter swasta langganan keluarga. Tidak ada pola makan atau
jenis makanan yang dibatasi.

b. Lingkungan
6. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah
terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu. Lalu, 3 ruang
tidur dan yang paling belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1
digunakan oleh Bp. R dan Ibu R, sedangkan 2 kamar tidur lainnya digunakan
oleh anak-anak dan Nenek R yang tinggal bersama Bp. R dan Ibu R. Lantai
rumah terbuat dari kerami. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5
x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu
terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah adalah putih yang
kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah tampak rapi dan bersih dan terdapat
beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak berwarna dan
tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap pencahayaan lampu dalam rumah Bp.
R terbilang terang.

Denah Rumah

Kamar Dapur
Mandi

T
Ruang Ruang e
Tudur Keluarga r 10 m
a
s
Ruang Ruang Warung

Tidur Tamu

Teras

7m

7. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW :


Bp. R jarang berkumpul dengan tentangga karen akesibukannya, namun
Ibu R aktif di arisan PKK dan pengajian yang ada di lingkungan rumah. Ibu R
sendiri tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga saja dan mengurus
warung yang ada di rumah. Keluarga Bp. R tinggal di RT 02 RW 02, di sisi
kanan rumah Bp. R yaitu rumah saudaranya dan sebelah kiri adalah rumah
tetangganya, di belakang rumah ada tanah kosong dan jalan. Kehidupan
bertetangga terlihat rukun dan harmonis.
8. Mobilitas Geografis Keluarga :
Saat ini keluarga Bp. R sudah tinggal menetap di rumah yang sekarang
selama 15 tahun dan tidak berniat untuk pindah. Bp.R sendiri sudah tinggal di
rumah tersebut sejak Bp. R lahir, karena Bp. R adalah anak tunggal dari kedua
orang tuanya yang telah bercerai maka di rumah tersebut ditinggali keluarga
Bp. R dan ibunya. Rumah Bp. R dibangun di atas tanah milik orang tuanya,
kepemilikan tanah masih milik ibunya Bp. R.
9. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Bp. R selalu menekankan pada Ibu R supaya mengikuti acara yang
diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian, arisan RT dan kegiatan lainnya.
Apabila ada waktu luang Ibu R mengajak anaknya bermain ke tetangga.
Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada konflik antara satu
dengan yang lain (terlihat harmonis).
Anak-anak Bp. R tidak ada yang aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan di daerah setempat RT 02. An. H mengatakan sudah jarang
(suka membolos) dalam mengikuti pengajian. Bp. R sendiri sering diminta
untuk menjadi pembawa acara/MC di acara-acara pernikahan ataupun acara
yang diadakan RT/RW. Ibu R juga bersosialisasi dengan tetangga di kanan,
kiri dan depan rumahnya. Saudara Ibu R tinggal tidak jauh dari rumah Ibu R,
setiap hari selalu bertemu. An. H berteman dengan beberapa teman seusianya,
sering nongkrong di pos hansip dekat rumahnya, bermain ke warnet dan rental
PS dan jalan-jalan dengan menggunakan motor.
10. Sistem Pendukung Keluarga :
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang menyelesaikan
dengan anggota keluarga. Kadang juga melibatkan orang tua, karena dengan
orang tua tinggal bersama dan berdekatan. Hal yang dirasakan sebagai
pendukung keluarga adalah keluarga yang tinggal tidak jauh dari rumah yang
memperhatikan bila ada anggota keluarga yang sakit dan tetangga yang idup
saling menghormati serta menghargai. Disamping itu adanya fasilitas dana
kesehatan dari tempat kerja Bp. R untuk anggota keluarga yang sakit menurut
Ibu R sangat membantu keluarga.

c. Struktur Keluarga
11. Pola Komunikasi Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa komunikasi dengan keluarganya menekankan
keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, Ibu R mendiskusikan bersama
Bp. R, terkadang meminta bantuan nasihat dari orang tu. Waktu yang biasanya
digunakan untuk komunikasi pada saat santai yaitu malam hari dan waktu
makan bersama dengan anggota keluarga. Namun An. H mengatakan lebih
suka menceritakan masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan kepada
orang tua ataupun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepada anaknya.
12. Struktur Kekuatan Keluarga :
Pemegang keputusan di keluarga adalah Bp. R sebagai kepala keluarga,
tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ibu R punya pendapat sendiri
dan membuat keputusan sendiri, misalnya pada saat membeli keperluan rumah
tangga dan mengatur posisi perabotan rumah tangga. Terkadang Ibu R juga
berinisiatif sendiri untuk membawa anaknya ke pelayanan kesehatan, bila ada
yang sakit dan tidak bisa sembuh dengan mengkonsumsi obat warung.
13. Struktur Peran :
 Bp. R
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk
kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.
 Ibu R
Ibu R mengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan kepada
ibunya. Sebagai istri Bp. R, sebagai ibu rumah tangga dan juga membuka
usaha warung di rumah.
 An. H
An. H mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya. Ibu R mengatakan bahwa anaknya jarang belajar dan nilainya
pas-pasan. Ibu R mengatakan tidak pernah membantu aktivitas belajar
anaknya di rumah.
 An. F
Sebagai anak ke dua Bp. R dan Ibu R yang pada tahun ini akan memasuki
SMP. An. F juga berperan sebagai adik dari An. H dan kakak dari An. L.
 An. L
Sebagai anak ke tiga Bp. R dan Ibu R juga berperan sebagai adik dari
kedua orang kakaknya yaitu An. H dan An. F.
 Nenek R
Sebagai ibu dari Bp. R dan nenek dari ketiga cucunya yaitu An. H, An. F
dan An. L.
Ibu R juga mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan yang jelas tentang apa
saja tugas setiap anggota keluarga.
14. Nilai dan Norma Keluarga :
Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp. R adalah sesuai dengan nilai-
nilai ajaran Islam dan tidak terpengaru oleh norma budaya. Penerimaan
keluarga terhadap perawat sangat baik, setiap masalah yang ada diutarakan dan
menerima kehadiran perawat.

d. Fungsi keluarga
15. Fungsi Efektif :
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat
saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk anak
yang pendiam dan jarang menyampaikan pendapat.
16. Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi keluarga Bp. R
tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.
17. Fungsi Perawatan Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka
yang sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek.
Keluarga Ibu R juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi
jika sudah sembuh dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di
rumah saja. Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keluhan fisik dan
tidak merokok hanya saja jika sedang banyak pekerjaan yang harus
diselesaikannya biasanya Bp. R mengeluhkan pegal-pegal pada badannya.
e. Stress dan Koping Keluarga
18. Stressor Jangka Pendek :
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah memasuki
masa remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh
teman-temannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan
rumahnya. An. H juga sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah
maupun teman di lingkungannya tersebut. An. H juga mengatakan pernah ikut-
ikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya. An. H mengatakan sudah
memiliki teman dekat wanita (pacar).
19. Stressor Jangka Panjang :
Ibu R mengeluhkan biaya sekolah ketiga anaknya yang semakin mahal,
terlebih lagi tahun ini anak keduanya yaitu An. F akan lulus dari SD dan akan
memasuki SMP.
20. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah :
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari
masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau setiap
masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan meminta bantuan dari orang tua
dan tetangga yang terdekat.
21. Strategi Koping yang Digunakan :
Ibu R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi
kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi masalah yang ada.
22. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak ada.

f. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan perawat berkunjung ke rumahnya
adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian
keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka
juga berharap akan banyak mendapatkan banyak pengetahuan tentang berbagai
macam jenis penyakit dan cara perawatannya.
g. Pemeriksaan Fisik
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
1 Bp. R
130/90 86 21 36,7 68 172
(38 tahun)
Keluhan/RPS Tidak memiliki keluhan fisik
Riwayat Bp. R mengatakan
penyakit
dahulu
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler, dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 10x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
2 Ibu. R
110/70 82 19 36,8 48 154
(30 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
3 An. H
120/80 88 20 36,5 51 156
(14 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
4 An. F
110/80 91 21 36,8 36 139
(12 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 21
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
5 An. L
110/70 92 22 36,9 31 134
(9 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
6 Nenek. R
140/90 90 23 37 52 155
(61 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 23
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.

Kesimpulan hasil pemeriksaan fisik :


Bp. R :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan pada
pemerikasaan fisiknya, Bp. R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, tidak merokok, aktif
berkegiatan, tidak ada riwayat penyakit keturunan.
Ibu R :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan pada
pemerikasaan fisiknya, Ibu R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, tidak merokok, aktif
berkegiatan, tidak ada riwayat penyakit keturunan.
An. H
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh seimbang, tidak
meiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.
An. F
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh seimbang, tidak
meiliki keluhan penyakit, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.
An. L
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh kurus, tidak meiliki
keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.
Nenek R
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, merokok, tidak meiliki keluhan fisik,
penglihatan mulai berkurang, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.

3.1 Analisa Data


No. Data Etiologi Problem
1. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan
- Ibu. R mengatakan dirumahnya keluarga mengenal performa peran
tidak ada peraturan yang jelas masalah tentang remaja An. H
tentang apa saja tugas setiap tugas dan fungsi keluarga Bp. R
anggota keluarga. perkembangan
- An. H mengatakan tidak keluarga dengan
mengetahui tugas anak remaja.
perkembangan maupun
tanggung jawabnya sebagai
remaja.
- An. H mengatakan sebelumnya
tidak pernah mendapatkan
informasi mengenai tugas
perkembangan maupun
tanggung jawabnya sebagai
remaja.
- Ibu. R mengatakan urusan
anaknya lebih banyak
diserahkan kepada ibunya

DO :
- An. H marupakan anak pertama
dalam keluarga.
- An. H berusia 14 tahun, berada
pada masa remaja awal.
- Dirumahnya tidak ada yang
mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada remaja
(An. H)
2. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan
- Ibu. R mengatakan urusan keluarga mengenal koping keluarga
anaknya lebih banyak masalah tentang Bp.R
diserahkan kepada ibunya pentingnya
- Ibu. R mengatakan An. H lebih komunikasi efektif
suka menghabiskan waktunya antara orang tua
didalam kamar dari pada dan remaja.
berkumpul dengan keluarga
- Ibu. R mengatakan Bp. R
memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya
- An. H mengakui tidak pernah
menceritakan masalah yang
dihadapinya pada orang tua
- An. H mengatakan kadang
percakapan dengan orang tua
akan berakhir dengan
ketegangan
- An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya
kepada teman-temannya
debandingkan kepada orang tua
ataupun keluarganya yang lain.

DO :
- Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara
kepada anaknya.

3.2 Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan performa peran remaja An. H keluarga Bp. R b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi perkembangan
keluarga dengan anak remaja.
2. Ketidakefektifan koping keluarga Bp.R b/d ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah tentang pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan remaja.

3.3 Scoring/ Pembobotan dan Penentuan Prioritas Masalah


1. Diagnosa : Ketidakefektifan performa peran remaja An. H keluarga Bp. R b/d
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi
perkembangan keluarga dengan anak remaja.

Kriteria SKOR Hasil Pembenaran


SIFAT MASALAH Saat ini An. H masih
(bobot = 1) dalam tahap
- Tidak sehat 3 3/3 x 1 = 1 perkembangan remaja
- Ancaman kesehatan 2 yang membutuhkan
- Krisis atau keadaan 1 perhatian dan komunikasi
sejahtera yang efektif dalam
mengungkapkan
masalahnya. Orang tua
biasanya hanya
menanyakan kemana An.
H pergi dan kadang
memarahi jika ada
masalah dengan sekolah.
KEMUNGKINAN An. H masih dapat diajak
MASALAH DAPAT berkomunikasi dan
DIUBAH (bobot = 2) menurut pada orang
- Dengan mudah 2 2/2 x 2 = 2 tuanya, melalui
- Hanya sebagian 1 pendekatan komunikasi
- Tidak dapat 0 yang efektif akan
pengenalan peran dan
tanggung jawab remaja
maka penerapan peran
pada remaja di keluarga
Bp. R akan efektif.
POTENSIAL Adanya perhatian yang
MASALAH DAPAT baik dari orang tua dan
DICEGAH (bobot = 1) saudara An. H akan
- Tinggi 3 1/3 x 1 = perkembangan peran dan

- Cukup 2 1/3 tanggung jawabnya.


- Rendah 1
MENONJOLKAN Keluarga mengatakan ada
MASALAH (bobot = 1) masalah dan segera perlu
- Masalh berat, harus 2 2/2 x 1 = 1 ditangani karena mereka
segera ditangani takut anaknya tidak bisa
- Ada masalah, tapi 1 penerapkan peran dan
tidak perlu segera tanggung jawab remaja di
ditangani keluarga.
0
- Masalah tidak
dirasakan
Total 4 1/3

3. Diagnosa : Ketidakefektifan koping keluarga Bp.R b/d ketidak mampuan keluarga


mengenal masalah tentang pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan
remaja.
Kriteria SKOR Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH Timbul mekanisme
(bobot = 1) koping negatif baik pada
- Tidak sehat 3 3/3 x 1 = 1 orangtua, keluarga
- Ancaman kesehatan 2 maupun remaja karena
- Krisis atau keadaan 1 kurangnya kualitas
sejahtera komunikasi antara
mereka.
KEMUNGKINAN Pola komunikasi antara
MASALAH DAPAT remaja dan orang tua
DIUBAH (bobot = 2) merupakan suatu proses
- Dengan mudah 2 2/2 x 2 = 2 yang harus dimulai dan
- Hanya sebagian 1 dijaga
- Tidak dapat 0 keberlangsungannya,
keluarga sudah
memberikan respon
positif dengan bertanya
cara komunikasi yang
baik dengan remaja.
POTENSIAL Keluarga sudah
MASALAH DAPAT mengetahui stressor dan
DICEGAH (bobot = 1) cara mencegahnya.
- Tinggi 3 3/3 x 1 = 1

- Cukup 2

- Rendah 1

MENONJOLKAN Keluarga menganggap


MASALAH (bobot = 1) masalah terjadi tetapi
- Masalah berat, harus 2 1/2 x 1 = tidak menjadikan masalah

segera ditangani 1/2 ini prioritas utama.


- Ada masalah, tapi 1
tidak perlu segera
ditangani
0
- Masalah tidak
dirasakan
Total 4 1/2

3.4 Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan koping keluarga Bp.R b/d ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah tentang pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan remaja.
2. Ketidakefektifan performa peran remaja An. H keluarga Bp. R b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi perkembangan
keluarga dengan anak remaja.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat

4.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai
jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan
keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu
perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2012. Laporan situasi kependudukan dunia tahun 2012. Jakarta

Santrock, J. W. 2007. Perkembangan anak edisi kesebelas jilid 2. Jakarta: Erlangga

Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga edisi pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu

Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Mubarak, dkk. 2009. Ilmu keperawatan komunitas: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika

Al-Mighwar, M. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: CV Pustaka Setia

Wong, D. L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Sarwono. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

ners.unair.ac.id/materikuliah/askep%20remaja%20new.pdf
KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP ASKEP PADA ANAK USIA REMAJA

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Peri Zuliani, S.kep, M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Rizka Rezita 6. Martonius


2. Poppy Wulandari 7. Rama Elzidnur
3. Sartika Nengsi 8. Satryo
4. Zuliha Fatmi 9 . Welten Sumantri
5. Yosi Nurjana 10. Webi Apriahandika

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

BHAKTI HUSADA BENGKULU

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Dalam penyusunan Askep ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa askep ini
masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi terciptanya askep yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Bengkulu, 24 juni 2021

Penulis

Anda mungkin juga menyukai