Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

R DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA

Disusun oleh :

Ilham Fajar Art Dianto


P27220017061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


2019
A. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn.P
2. Umur KK : 43 Th
3. Alamat : Wedi,Klaten
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Pendidikan : SLTA

Susunan Anggota Keluarga :

No Nama L/P Umur Hubungan keluarga Pekerjaan Pendidikan


1. Ny.S P 39 Istri Pedagang SMA
2. An.M L 17 Anak Pelajar SMP
3. An.S p 12 Anak Pelajar SD

a. Genogram : genogram 3 generasi

Keterangan :

= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga yang sakit

= perempuan = perempuan meninggal = anggota yang tinggal serumah


6. Tipe keluarga
Keluarga Tn .P memiliki tipe nuclear family, karena keluarga Tn.P terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan tipr keluarga ini.
7. Suku bangsa
Keluarga Tn .P dan Ny.S berasal dari suku jawa, bahasa yang digunakan sehari
hari adalah bahasa jawa
8. Agama
Anggota keluarga Tn.P beragama islam. Tn.P dan Ny. S selalu mengajarkan
anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya sholat 5
waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah, setiap malam jumat seluruh
anggota keluarga membaca yasin bersama.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Tn.P bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan ± 1 juta/bulan, Ny.S
bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan ±1 juta/bulan. Penghasilan Tn.P dan
Ny.S di gunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari, bayar tagihan listrik, air, dll.
Adapun perabotan yang dimiliki Tn.P yaitu tv 1, mejicjer 1, blender 1, dll. Dan alat
transportasi,2 motor pribadi. Kebutuhan yang di keluarkan keluarga Tn.P setiap bulan
±1,5juta.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, makan
bersama di luar dan sesekali bertamasya. Kadang-kadang berkumpul dengan sanak
saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja, dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b. Mempertahankan keluarga intim dalam keluara
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dengan orang tua. Hidari
perdebata, kecurigaan, dan perumusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk pertumbuhan dan perkembangan
keluarga
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn.P masih belum terpenuhi karena Tn.P
kadang masih berdebat dengan istri dan anaknya,kerena perbedaan pendapat.
13. Riwayat kesehatan keluarga inti :

Tn.Rsering mengeluh pusing dan lemas, ketika diperiksa keadaan Tn.P


dan didapatkan tekanan darah Tn.P yaitu 110/70 mmHg. Tn.P tidak pernah
memeriksakan dirinya ke dokter, dia menganggap penyakit tersebut akan sembuh
sendiri. Biasanya jika TD Tn.P turun, dia meminum susu cair.Ny.S beranggapan
bahwa sakit Tn.P hanya biasa dan tidak terlalu serius.
Ny.S menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah
melahirkan anak kedua. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi obat
yang dibelinya di apotik. Dia juga mengatakan bahwa obat itu pernah diresepkan
oleh dokter pada saat penyakitnya kambuh, sehingga Ny.S tidak lagi berobat ke
dokter dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila dia merasa tekanan
darahnya naik. Ny.S juga mengatakan dia tidak mengkonsumsi obat hipertensi
setiap hari, hanya jika sangat diperlukan saja. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa
meminum obat herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Ny.S juga
sering memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun
alpukat. Ny.S mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga
menderita hipertensi.
An.M menderita gastritis, An.M mengatakan bila dia merasa sakit, An.M
mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila penyakit dirasa cukup
serius, An.M pergi ke Puskesmas atau dokter. Karena pendidikan yang dia dapat
di bangku kuliah yang sedang dia jalani, An.M banyak mengetahui tentang gejala-
gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya, dan juga tau cara pencegahan
agar penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat ini
penyakitnya sudah jarang kambuh.
An.S juga menderita gastritis, An.S lebih memilih periksa ke dokter
langganan daripada puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan bahwa obat dari
puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan penyakitnya. An.S juga
mengatakan bahwa dia jarang makan teratur, sering begadang dan keluar malam.
Bahkan dia sering merasakan pusing dan mata berkunang-kunang apabila sehabis
begadang. An.S juga mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia akan
mengurangi aktivitasnya di luar. Namun, jika penyakitnya sudah sembuh, maka
dia akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An.S mengatakan bahwa
akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena sering mual dan sakit perut.
14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Tn.P tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup serius.
Namun, Ibu dari Ny.S memiliki riwayat hipertensi dan DM. Ny.S merupakan ibu
yang siaga. Dia tanggap terhadap kondisi keluarganya yang sakit.

C. LINGKUNGAN
15. Karakteristik rumah
a. Rumah
Tipe : Tipe rumah 45, permanaen, atap terbust dsri grnting dan sudah
diplavon
Ukuran : 114,75 m
Ventiasi : cukup baik, terdapat jendela setiap ruangan
Pencahayaan : kondisi ruangan sangat terang karena terdapat lampu yang cukup
banyak dan apabila siang hari pintu dan jendela dibuka
Persediaan air bersir : Keluarga Tn.P menggunakan sumber air minum dari
PDAM
Pembuangan sampah : tersedia tempat sampah, untuk limbah rumah tangga ada
di depan rumah dan biasanya di bakar 3 hari sekali
Pembuangan air limbah: mengalirkan ke selokan
Jamban/WC : Septik tenk, jarak pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata
air ±10m
Lingkungan rumah : Lingkungan rumah Tn.P cukup bersih, jarak rumah
dengan jalan raya cukup jauh.
Denah

Ket :

= Lt. 1

= Lt. 2

= Pintu

/ = Jendela / Penchayaan
= Septic Tank

16. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Keluarga Tn.P tinggal di daerah perumahan, tetangga yang ada di sekitar
rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu sama lain. Warga sekitar
khususnya ibu – ibu memiliki kebiasaan mengadakan pengajian rutin setiap hari
jumat. Pengajian diadakan di masjid dekat rumah. Warga di sekitar juga sering
mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan sekali. Apalagi jika
sudah memasuki musim penghujan.
17. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.P sudah menempati rumah itu sejak agustus 2006sampai
sekarang. Tn.P lahir dan besar di Palembang, sedangkan Ny.S lahir di campang tiga
dan pada umur 7 tahun pindah ke tugu mulyo. Ny.S kemudian merantau ke
Palembang untuk melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Setelah menikah,
Tn.P dan Ny.S memutuskan untuk tetap tinggal di Palembang.Kebanyakan anggota
keluarga Tn.P dan Ny.S berjauhan dan jarang berkunjung kerumah. Tn.P memiliki 1
saudara yang dekat (masih 1 kota).
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya Ny.S ikut arisan RT sebulan sekali sekali, dan arisan kelurahan
sebulan sekali sedangkanTn.P selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT maupun
RW.
An.S mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan
sosial, mulai dari penjual koran, tukang tambal ban, mahasiswa, genk motor dan
mobil dll. An.S juga mengatakan bahwa hampir semua temannya merokok, beberapa
ada yang suka minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba dan ada yang pernah
dipenjara karena mencuri. Namun, An.S berusaha untuk tidak mengikuti tindakan
negatif teman-temannya, karena An.S mengerti bahaya dari tindakan tersebut. An.S
juga mengatakan bahwa Ibunya Ny.S sering memberikan wejangan kepadanya.
An.M jarang bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumah karena jadwal
kuliah yang cukup padat dan jarak rumah-kmpus yang sangat jauh. Namun, An.M
mengatakan jika ada kegiatan remaja masjid di hari libur, maka dia berusaha untuk
meluangkan waktu. Ny.S mengatakan An.M sering mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler di sekolahnya.
19. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.P memiliki fasilitas :
Televisi, MCK, Ttempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor dan mobil
sebagai sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.P memiliki
askes untuk membantu biaya pengobatan.

D. Struktur keluarga
20. Pola/cara komunikasi keluarga
Keluarga Tn.P dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak
langsung menggunakan bahasa Palembang, dalamkeadaan emosi keluarga Tn.P
menggunakan kalimat yang positif.Ny.S selalu berusaha membangun komunikasi
yang baik dengan anak-anaknya terutama An.S, karena dia rentan dengan perilaku
menyimpang jika dilihat dari teman-temannya. An.M dekat dengan adik-adiknya,
biasanya An.M selalu dijadikan tempat curhat oleh adik-adiknya.
21. Struktur kekuatan keluarga
Saudara-saudara dari Ny.S dan Tn.P selalu siap membantu apabila keluarga
Tn.P membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak yang harus dilalui,
bagi mereka saudara tetaplah saudara dan saudara harus saling tolong menolong.
22. Struktur peran (peran masng-masing anggota keluarga)
 Tn.P :
Peran formal : sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, ayah,
pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai
anggota masyarakat.
Peran informal : pengambil keputusan tertinggi di rumah.
 Ny.S:
Peran formal : sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah tangga,
mendidik anak-anak,bendahara PKK di RT
Peran informal : sebagai pendamai antar anggota keluarga.
 An.M :
Peran formal : menjadi anak, pengurus remaja masjid di RT, mahasiswa
Peran informal : sebagai penyelaras dan sebagai tempat bercerita adik-
adiknya.
 An.A :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, mahasiswa
Peran informal : sebagai pelindung adik dan kakaknya.
23. Nilai dan norma keluarga
Tn.P menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat
istiadat orang Jawa. Keluarga Tn.P sangat mematuhi peraturan yang ada di rumah,
seperti anak perempuannya tidak boleh keluar setelah magrib tanpa di dampingi
keluarga laki-laki. Tn.P dan Ny.S juga mengajarkan pentingnya bersikap/ sopan
santun dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu berusaha
dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
E. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif
Keluarga Tn.P dan Ny.S selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-
anaknya, Ny.S dan Tn.Pjuga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu
yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar norma dan etika sopan santun.
25. Fungsi sosial
InteraksiTn .P dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling
mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.P memiliki peran yang
besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.P selalu adil kepada keluarganya.
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan sopan
santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial
yang baik, keluarga cukup aktif di dalam masyarakat. Di waktu senggang biasanya
keluarga berkumpul.
26. Fungsi keperawatan kesehatan

a. Kemampuan keluarga mengenal kesehatan


Ny.S mengatakan tahu/ mengerti dengan penyakit yang sering diderita
dirinya serta anak-anaknya. Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala, etiologi
maupun pencegahan dan perawatannya.Ny.S mengatakanbahwa dirinya belajar
banyak dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah dilakukan.
Anak-anak dari Tn.P dan Ny.S juga sedikit mengenal penyakit yang sering
mereka derita. An.M tahu betul tentang penyakitnya, baik itu pengertian,
etiologi, tanda dan gejala maupun pencegahan dan perawatan. Namun, An.S
mengatakan mereka sering tidak mendengarkan nasihat dari orang tuanya,
sehingga penyakit mereka sering kembali. Sedangkan Tn.P mengetahui jika
tekanan darahnya selalu rendah. Tn.P langsung beristirahat jika merasa
kepalanya pusing
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat
Keluarga mengetahui tentang masing-masing penyakit yang pernah
mereka derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan tanda dan gejala,
mereka langsung mengkonsumsi obat yang biasa mereka konsumsi. Apabila
sakit tak kunjung sembuh, mereka segera pergi ke puskesmas atau dokter.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.S mengatakan bila kepalanya terasa pusing, maka Ny.S langsung
meminum obat antihipertensi dan langsung beristirahat. An.M juga melakukan
hal yang sama jika perutnya terasa mual dan sakit. Namun, An.A dan An.M akan
melaporkan gejala yang mereka rasakan kepada Tn.P dan Ny.S langsung
memberikan obat. Ny.S juga mengatakan bahwa dia selalu berusaha mengontrol
jadwal makan anak-anaknya apalagi jika sedang dirumah. Tn.P mengatakan jika
dia mulai merasa pusing dan kliyengan, maka dia tau jika tekanan darahnya
turun. Tn.P langsung minta dibelikan susu encer dan Ny.S menyuruh Tn.P untuk
istirahat.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
KeluargaTn.P menyadari pentingnya kebersihan ligkungan, oleh sebab itu
keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan
lingkungan rumah, seperti menyapu, mengepel dan menguras bak mandi agar
tidak menjadi sumber penyebaran penyakit.
e. Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Tn.P dan Ny.S mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh
puskesmas. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh
puskesmas.
27. Fungsi reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn.P dan Ny.S ada 2 orang, 1 anak laki - laki dan 1
anak perempuan.Ny.S masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan
nyeri saat haid. Ny.S menggunakan KB berupa pil.

28. Fungsi ekonomi


Tn.P mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari -
hari dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha sampingannya. Tn.P
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya
sekolah anaknya nanti.
F. STRES DAN KOPING KELUARGA
29. Stresor Jangka Panjang
Tn.Pdan Ny.Smemikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anaknya.
30. Stresor Jangka Pendek
Tn.P takut kondisi tekanan darahnya yang sering rendah dapat mempengaruhi
kerjanya. Ny.S juga khawatir dengan kondisi An.S yang sering begadang dan keluar
malam sehingga gastritisnya sering kambuh. Tn.P dan Ny.S khawatir dengan
pergaulan An.S. Ny.S takut anaknya salah dalam bergaul dan terjerumus ke
pergaulan yang negatif.
31. Respons keluarga terhadap stresor :
Untuk stress jangka panjang Tn.P berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah
anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan Ny.S berusaha membantu Tn.P
mencari uang untuk memenuhi keperluan lain yang mendadak.
Untuk stress jangka pendek, Tn.P berusaha untuk tidak stress dan beristirahat agar
tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny.S selalu mengontrol keadaan An.S
walaupun sedang di luar rumah untuk mengingatkannya makan dan pulang
cepat.Ny.S sering memberikan pengertian dan wejangan kepada An.S bahwa mana
yang baik untuk dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny.S juga sering
mengontrol An.S dari teman-teman yang dikenalnya. Tn.P dan Ny.S juga memantau
kegiatan anak ketiga dan keempatnya, serta teman-teman mereka. Ny.S juga selalu
mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika sedang berada diluar. Tn.P dan Ny.S
juga membangun hubungan yang harmonis dirumah agar anak-anaknya tetap betah
walau berada dirumah.
32. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.P dan Ny.S baik, Bila ada permasalahan, Tn .P
dan Ny.Sberusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap
tenang dalam berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn.P
sebagai kepala rumah tangga.
33. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak
ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan
masalah.
G. PEMERIKSAAN INDIVIDU TIAP ANGGOTA KELUARGA (Pemeriksaan Fisik )
Jenis An. M An. S
Tn .P Ny.S
Pemeriksaan (anak ke-1) (anak ke-2)

Riwayat penyakit Hipotensi Hipertensi Gastritis Gastritis


saat ini

Keluhan yang di Pusing Pusing seperti Mual, Sakit di ulu Mual, Nyeri di ulu hati
rasakan di tarik-tarik hati

Tanda dan gejala Pusing, lemah Sakit kepala Nyeri tekan di Mual, nyeri abdomen,
epigastrium, mual, anoreksia.
anoreksia.

Riwayat penyakit  Tn.P pernah  Ny.S pernah  An.M pernah  An.S pernah di
sebelumnya mengalami cedera mengalami menderita diagnosa gejala
di kaki kananya. gastritis, tipus/DB, An.M di Tipus/DB, An.S di
Sudah di obati namun sampai rawat jalan dan rawat jalan dan
namun, jika saat ini skarang sudah sembuh. Namun, jika
sehabis penyakitnya sembuh. Namun, kecapean maka
berolahraga yang tidak pernah jika An.M tipusnya akan datang
berat, maka kambuh lagi kecapean, maka lagi.
kakinya terasa tipusnya akan
sakit kembali kembali lagi.
 An.M juga
memiliki riwayat
hipotensi.
Sehingga An.M
berusaha untuk
tetap menjaga
kondisi tubuhnya
dengan membatasi
aktivitas di luar
rumah yang
berlebihan.

TTV TD : 80/70 mmHg TD : 140/90 TD : 90/70 mmHg TD : 80/60 mmHg


RR:18X/menit mmHg RR: 16X/menit RR: 19X/menit
N: 80X / menit RR:22X /menit N: 74X / menit N: 78X / menit
S : 36 oC N: 84X / menit S : 36,5oC S : 36,4oC
S : 36 oC
STATUS GIZI BB : 56kg BB : 60kg BB : 46kg BB : 50kg
TB : 170cm TB : 150cm TB : 154cm TB : 177cm
BMI : BMI : BMI : BMI :

KEPALA Rambut hitam, Rambut hitam Rambut hitam, Rambut hitam, lurus,
uban jarang dan jarang lurus, panjang dan pendek dan bersih
ditemukan, pendek ditemukan bersih
dan bersih uban, ikal,
panjang dan
bersih

MATA Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata simetris,
simetris, simetris, simetris, konjungtiva anemis,
konjungtiva an- konjungtiva konjungtiva sklera tidak ikterik,
anemis, sklera an-anemis, anemis, sklera penglihatan baik, reflek
tidak ikterik, sklera tidak tidak ikterik, pupil positif (+)
penglihatan baik, ikterik, penglihatan baik,
apabila membaca penglihatan apabila membaca
harus baik, apabila menggunakan
menggunakan membaca tidak kacamata (-2)
kacamata. (+3). menggunakan
kacamata.
HIDUNG Hidung simetris, Hidung Hidung simetris, Hidung simetris, tidak
tidak ada polip, simetris, tidak polip sebelah ada polip, tidak
tidak sinusitis, ada polip, kanan, tidak sinusitis, penciuman
penciuman baik. tidak sinusitis, sinusitis, baik.
penciuman penciuman baik.
baik.

Paru I: I: I: I : Pengembangan
Pengembanga Pengemb Pengembanga paru simetris
n paru angan n paru P : Vokal Premitus
simetris paru simetris sama
P : Vokal simetris P : Vokal P : Redup
Premitus P : Vokal Premitus A : Vesikuler
sama Premitus sama
P : Redup sama P : Redup
A : Vesikuler P : Redup A : Vesikuler
A : Vesikuler
Abdomen I : Simetris I : Simetris I : Simetris I : Simetris
A : Refluk A : Refluk A : Refluk A : Refluk 15x/mnt
15x/mnt 15x/mnt 15x/mnt P : Ada nyeri tekan di
P : Tidak ada P : Tidak ada P : Ada nyeri ulu hati
nyeri tekan nyeri tekan di ulu P : Timpani
P : Timpani tekan hati
P : Timpani P : Timpani
Genetalia Tidak terpasang Tidak Tidak terpasang Tidak terpasang kateter,
kateter, tidak terpasang kateter, tidak tidak terdapat hemoroid
terdapat hemoroid kateter, tidak terdapat hemoroid
terdapat
hemoroid
Ekstremitas Pada ekstremitas Pada Pada ekstremitas Pada ekstremitas atas
atas dan bawah ekstremitas atas dan bawah dan bawah tidak ada
tidak ada atas dan bawah tidak ada pembengkakan ,
pembengkakan, tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif
pergerakan aktif pembengkakan pergerakan aktif
, pergerakan
aktif
H. HARAPAN KELUARGA
Tn.P berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat kepada siapa
saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam memberikan
pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.
1. Analisa Data

No Data Problem Etiologi


1. DS : Kurangnya Ketidakmampuan
- Tn .P mengatakan kepalanya sering pengetahuan keluarga mengenali
pusing jika kecapean Keluarga tentang dan memahami
- Ny.S mengatakan bahwa Tn.P tidak penyakit Tn.R penyakit Tn.R
pernah memeriksakan dirinya ke
dokter atau puskesmas jika sakit
- Ny.S mengatakan bahwa penyakit
Tn.P hanya karna kelelahan saja dan
tidak terlalu serius.
- Tn.P mengatakan dia sering
meminum susu encer jika mulai
kliyengan.
- Skala nyeri yang dirasakan Tn.P
yaitu 4

DO :
- TTV :
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
- Wajah tampak pucat
- Tn.P terlihat lemah
2 DS : Gangguan pola tidur Ketidakmampuan
- An.S mengatakan bahwa dia sering An.A pada Keluarga keluarga dalam
pulang malam dan begadang Tn.R merawat
- An.S mengatakan bahwa dia sering danmengontrol
kelelahan aktivitas anggota
- An.S juga mengatakan bahwa keluarganya
kepalanya sering terasa pusing dan
matanya berkunang-kunang sewaktu
bangun tidur.
DO :
- An.S tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- TTV An.A :
TD : 80/60 mmHg
RR : 19X / menit
N : 78X / menit
S :36,4 oC
3. DS: Resiko terjadi Ketidakmampuan
- An.S mengatakan bahwa jika penyimpangan keluarga dalam
merasa bosan dan stress dia sering perilaku oleh An.S memodifikasi
keluar malam untuk nongkrong lingkungan pergaulan
bersama teman-temannya. An.S yang rentan
- An.S mengatakan bahwa dia dengan perilaku
memiliki banyak teman dari menyimpang
berbagai tingkatan sosial (penjual
koran, tukang tambal ban,
mahasiswa, anggota club mobil dan
motor serta anak pengusaha)
- An.S mengatakan hampir semua
temannya merokok, beberapa ada
yang suka minum alkohol, ada juga
yang memakai narkoba bahkan ada
yang pernah di penjara karena
mencuri.
DO :
-
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Diagnosa Keperawatan :

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.P b/d Ketidakmampuan keluarga


mengenali dan memahami penyakit Tn.P

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 SifatMasalah : ancaman kesehatan 2 1 2/3 x 1 Kurang mengetahui
= 2/3 tentang penyakit Tn.R
yaitu Hipotensi

2 Kemungkinanmasalahdapatdirubah 1 2 1/2 x 2 Tn.Rmengatakan tidak


:sebagian. =1 ingin ke dokter dan
cukup minum susu
encer saja.
3 Potensimasalahdapatdicegah 3 1 3/3 x 1 Masalah hipotensi
:tinggi. =1 dapat diatasi oleh
keluarga, terutama
bila Tn.R dapat
mengatur aktivitas dan
istirahatnya.
4 Menonjolnyamasalah : ada 1 1 1/2 x 1 Keluarga menanggapi
masalah, tetapi tidak perlu segera = 1/2 penyakit Tn.R ini
ditangani tidak terlalu
mengganggu asal
selalu di kontrol
aktivitas Tn.R
TOTAL 3 1/6
Diagnosa Keperawatan :

2. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.S b/d Ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan pergaulan An.S yang rentan dengan perilaku menyimpang

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 SifatMasalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 An.S memiliki pergaulan yang
Resiko rentan terhadap perilaku
menyimpang.
2 Kemungkinanmasal 2 2 2/2 x 2 = 2 An.S mengatakan bahwa
ahdapatdirubah walaupun teman-temannya
:mudah. sering melakukan perilaku
yang tidak baik, dia tetap tidak
mengikuti perilaku tersebut.
3 Potensimasalahdap 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny.S selalu memantau
atdicegah : tinggi kegiatan anaknya melalu
handphone.
4 Menonjolnyamasal 0 1 0/2 x1 = 0 Masalah tidak dirasakan,
ah :masalah tidak karena setelah beberapa tahun
dirasakan bergaul dengan teman-
temannya, An.A tidak
menunjukkan gejala perilaku
yang menyimpang
TOTAL 3 2/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosis keperawatan (PES) Skor

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit


Tn.P b/d Ketidakmampuan keluarga mengenali dan 3 1/6
memahami penyakit Tn.P

2.. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.S b/d


Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan pergaulan An.S yang rentan dengan 3 2/3

perilaku menyimpang
INTERVENSI

No Diagnosa Keperawatan Intervensi


1 Kurangnya pengetahuan 1. Kaji seberapa jauh Tn.P mengetahui penyakitnya
Keluarga tentang penyakit 2. Berikan penyuluhan tentang penyakit yg di derita Tn.P
Tn.P b/d Ketidakmampuan 3. Edukasi tentang pencegahan penyakit tersebut
keluarga mengenali dan 4. Colaborai dengan tenaga kesehatan yg lain
memahami penyakit Tn.P

2 Resiko terjadi 1. Kaji pergaulan yg dilakukan An.S


penyimpangan perilaku 2. Berikan penyuluhan tentang kenakalan remaja dan juga
oleh An.S b/d efeknya
Ketidakmampuan keluarga 3. Edukasi An.S untuk memilih teman yg baik
dalam memodifikasi 4. Colaborasi dengan keluarga untuk mengawasi kegiatan yg
lingkungan pergaulan di ikuti An.S
An.S yang rentan dengan
perilaku menyimpang

IMPLEMENTASI

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.P b/d Ketidakmampuan keluarga


mengenali dan memahami penyakit Tn.P

Waktu Implementasi respon


Sabtu, 1. Mengkaji seberapa jauh pengetahuan Tn.T S: Tn.P tau tentang
24 dengan penyakitnya penyakitnya
Agustus O: -
2019 2. Memberikan penyuluhan tentang penyakit yg di S:Tn.P mengatakan mengerti
derita Tn.P O:-

3. Memberikan edukasi tentang pencegahan


S: Tn.P mengatakan mengerti
penyakit tersebut
O:-

4. Mengkolaborasikan dengan tenaga kesehatan yg


S: Tn.P bersedia
lain(terapis)
O:-
2. Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.S b/d Ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan pergaulan An.S yang rentan dengan perilaku menyimpang
Waktu Implementasi Respon
Sabtu, 1. Mengkaji pergaulan yg dilakukan An.S S: An.S mengatakan
24 bersedia
Agustus O:-
2019 2. Berikan penyuluhan tentang kenakalan S: An.S mengatakan
remaja dan juga efeknya memiliki banyak teman
O:-
3. Mengdukasi An.S untuk memilih teman yg S: An.S akan
baik melakukannya
O:-
4. Mengkolaborasikan dengan keluarga untuk
S: Tn.P sedia mengawasi
mengawasi kegiatan yg di ikuti An.S
setiap kegiatan An.S
O: -

EVALUASI
S: - Tn.P mengatakan tau tentang penyakitnya setelah diberikan penyuluhan
-An.S mengatakan ia memiliki banyak teman dan juga kegiatan
-Tn.P bersedia untuk mengawasi kegiatan An.S
O: - Pasien mendengarkan penyuluhan dengan seksama
-pasien tampak mencatat hal penting tentang penyuluhan
A: -keluarga telah siap untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
P: - Lanjutkan intervensi
Berikan dukungan untuk meningkatkan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai