Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA


PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN
I.

Data Umum
1. Inisial Kepala Keluarga (KK)
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
4. Pendidikan
5. Alamat
6. Komposisi Keluarga
No
.
1.

Nama

2.
3

Tanggal Pengkajian : 16 Maret 2016


:
:
:
:
:
:

Tn. T
Laki-laki
Peternak
SMP
Dusun II Desa Tanjung Pering

Jenis
Kelamin
Laki-laki

Hubungan

Umur

Suami

Ny. B

Perempua
n

Ny.M

Perempua
n

Tn. T

Genogram

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

Pekerjaan

65 th

Pendidika
n
SMP

Istri

60 th

SD

Ibu rumah
tangga

Anak

37 th

SMA

Wiraswasta

Peternak

Status
Imunisasi
Tidak
lengkap
imunisasi
Tidak
lengkap
imunisasi
Imunisasi
tidak
lengkap

: Meninggal
: Tinggal Serumah
7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.T merupakan tipe keluarga inti, yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak.
8. Suku
Tn.T dan Ny.B merupakan suku asli dari desa Tanjung Pering.
9. Agama
Tn. T dan seluruh keluarga beragama Islam. Menurut Ny. B seluruh anggota
keluarganya telah beribadah sesuai dengan agama yang dianut yaitu Sholat sesuai
waktu yang telah ditentukan. Menurut keluarga Tn. T tidak ada nilai-nilai keyakinan
yang bertentangan dengan kesehatan.
10. Status Sosial Ekonomi
Jumlah pendapatan Tn. T tidak menentu. Tn. T bekerja sebagai peternak sapi, jadi
pendapatan Tn. T tergantung dari penjualan sapi. Ny. B bekerja sebagai Ibu rumah
tangga, Ny. B sering mengisi waktu luang dirumah dengan membuat kerupuk
kelmplang. Dari membuat kerupuk kemplang, Ny. S memiliki pendapatan sebesar Rp
1.000.000. Ny. B mengatakan bahwa pendapatan Tn. T dan Ny. B cukupi untuk
kebutuhan makan sehari-hari.
11. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Setiap tahun keluarga mengunjungi sanak saudara yang berada di Lampung. Untuk tiap
harinya keluarga menonton TV dan mendengar radio dirumah, jikalau memungkinkan
keluarga tiap minggunya meluangkan waktunya ke pasar terdekat untuk hanya sekedar
jalan-jalan dan berbelanja. untuk olahraga jarang sekali dilakukan bahkan hampir tidak
pernah.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa (pelepasan) dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa:
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tua yang sedang sakit/memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

13. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Riwayat perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi adalah memperluas
keluarga inti menjadi keluarga besar dikarenakan Ny. B menginginkan anaknya Ny. M
segera menikah.
14. Riwayat Keluarga Inti
Tn. T
Tn. T mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang serius,
penyakit yang dialami ialah batuk, pilek. Kalau sakit Tn. T berobat ke Puskes dan
setelah minum obat dari Puskes sakit yang dialami sembuh. Tn. T biasa merokok,
dalam sehari biasanya habis 1 bungkus rokok. Tn. T mengatakan bahwa dirinya
mengalami kesulitan untuk menghentikan atau mengurangi kebiasaan merokoknya.
Ny. B
Ny. M mengatakan dirinya sering kali mengalami nyeri di kaki kanannya. Nyeri
tersebut dirasakan saat bangun tidur dipagi hari dan jika cuaca dingin. Ny. B
mengatakan sudah hampir 2 tahun ini mengalami keluhan nyeri di kaki, bila kakinya
sedang sakit, Ny. B biasanya berobat ke klinik Unsri dan meminum obat yang didapat
dari klinik Unsri, 1 minggu yang lalu Ny. B baru pulang dari Lampung untuk
mengobati keluhan nyeri di kakinya, di Lampung Ny. B berobat alternatif ditemani
anaknya Ny. M. Ny. B juga mengatakan sering mengalami kesemutan jika terlalu lama
duduk dan berjalan. Saat nyeri tersebut muncul, Ny. B memilih untuk istirahat dan
duduk. Ny. B juga pernah melakukan rendam air garam selama 15-30 menit untuk
mengurangi gejala nyeri di kakinya kanannya selain itu Ny. B juga sering meminum
ramuan jahe merah, dan parutan jahenya dibalurkan di bagian kaki yang terasa sakit.
Ny. B mengatakan selain rematik ia juga mempunyai penyakit maag, Ny. B
mengatakan sering tidak napsu makan, mual dan muntah. Ny. B mengatakan sering
mengalami pusing kepala jika terlambat makan.
Ny. M
Ny. M mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit kronis dan tidak
pernah dirawat dirumah sakit karena penyakit tertentu. Penyakit yang pernah dialami
batuk pilek, dan kepala pusing. Jika sakit Ny. M sering berobat ke Klinik Unsri atau
Puskesmas dan biasanya langsung sembuh.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. B mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti asma, DM, dan
hipertensi pada kedua orang tuanya.
III.

Lingkungan
16. Karakteristik Rumah

Luas rumah yang ditempati: 12 x 6 meter


Jumlah ruangan dan kamar : dengan ruang tamu, 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, dan

dapur.
Ventilasi dan pencahayaan: Rumah Tn. T memiliki 9 jendela dan 2 pintu. 1 pintu
depan dan 1 pintu belakang. Ventilasi dan jendela cukup untuk pertukaran udara
dan penerangan. Setiap pagi Ny. B selalu membuka semua jendela sehingga cahaya

matahari dan udara masuk rumah, sehingga sirkulasi udara di dalam rumah baik.
Sumber air: Sumber air berasal dari sungai yang berada dibelakang rumah Tn. T.

Air tersebut digunakan untuk keperluan mandi menyuci dan masak.


Lantai rumah: terbuat dari kayu.
Kondisi rumah: merupakan rumah panggung (rumah kayu beratap genteng).
Kondisi lingkungan di sekitar rumah: rumah keluarga Tn. T memiliki wc yang
terletak di bawah rumah. Seluruh anggota keluarga Tn. T melakukan BAB di wc.
Menurut Ny. B, sampah rumah tangga dikumpulkan kemudian dibakar kadang juga
dibuang kepinggir sungai.

Denah rumah :
Kamar

R. Tamu

Dapur

Kamar

WC

WC

17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Lingkungan rumah Tn. T pada umumnya asli penduduk desa Tanjung Pering, bermata
pencaharian sebagai peternak dan pembuat kerupuk dan kemplang. Interaksi antar
tetangga sering setiap sore kumpul-kumpul dirumah tetangga tertentu. Tetangga saling
peduli antar satu sama lain, sering apabila salah satu ada acara hajatan, tetangga lain
saling membantu. Tetangga pada umumnya baik. Silaturahmi dijalin dengan baik.

Setiap ada yang mengadakan hajatan, tetangga ikut serta dan gotong royong
membantu.
18. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. T telah tinggal di Desa Tanjung Pering sejak awal menikah dan tidak
pernah mengontrak. Rumah yang mereka tempati adalah rumah sendiri. Rumah yang
dibeli perlahan direnovasi dan diperindah hingga sekarang karena keluarga Tn. T ingin
menetap selamanya dirumah sekarang. Sarana transportasi yang digunakan keluarga
adalah angkutan pribadi yaitu motor.

19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Karena kesibukan Tn. T sebagai peternak sapi dimana harus bekerja dari pukul 08.30
hingga pukul 14.00 sore mengakibatkan jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar.
Tetapi menyempatkan diri pada hari libur atau ketika ada tetangga yang mendapat
musibah atau hajatan menyempatkan untuk hadir atau datang membantu tetangganya.
20. Sistem Pendukung Keluarga
Ny. B mengatakan tidak memiliki jaminan kesehatan khusus seperti kartu BPJS,
Jamkesmas, Askes, dll. saat sakit, keluarga Ny. B berobat ke Puskesmas dengan
menunjukkan Kartu Keluarga dan KTP. Ny. B juga mengatakan, keluarganya tidak
meiliki tabungan khusus untuk persiapan pengobatan ataupun pendidikan.
IV.

Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah menggunakan bahasa daerah tanjung pering.
Komunikasi keluarga bersifat terbuka satu sama lain dan selalu terjadi dua arah jarang
sekali yang ingin memenangkan pendapatnya sendiri. Jika terjadi adu argumen,
biasanya salah satunya akan mengalah dan menerima dan jika terjadi konflik dalam
komunikasi antar anak, biasanya Ny. B yang menjadi penengah.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Pada keluarga ini pengambilan keputusan tertinggi terdapat pada Tn. T setelah
mendengarkan pendapat antar anggota keluarganya. Untuk masalah keuangan sendiri
diatur oleh Ny. B langsung. Jika ada salah satu anggota keluarga sedang sakit maka Ny.
B akan berusaha memberikan pertolongan pertama dengan obat-obatan tradisional
ataupun obat dari warung.
23. Struktur Peran

Di dalam keluarga Tn. T, Tn. T berperan sebagai ayah, Ny. B berperan ibu dan Ny. M
berperan sebagai anak. Dalam keluarga mereka saling mendukung dan saling
menghargai satu sama lain.

24. Nilai dan Norma Budaya


Keluarga Tn. T menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan nilai agama dan norma
yang berlaku di masyarakat tempat tinggalnya. Dalam hal kesehatan, bila ada anggota
keluarga yang sakit maka tindakan pengobatan yang dilakukan pertama kali adalah
membeli obat di toko, bila penyakit tidak dapat diatasi atau tidak membaik baru akan
dibawa ke puskesmas atau bidan terdekat.
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Bila ada salah satu anggota keluarganya sakit, Ny. B tidak segan-segan merawat
dengan memberikan obat yang ia ketahui untuk diberikan ke anak, cucu atau suaminya
yang sedang sakit. Antar keluarga saling peduli terhadap sesama, Ny. B juga selalu
mengajarkan kepada anak dan cucunya untuk bersikap sopan.
26. Fungsi Sosialisasi
Ny. B terkadang juga selalu menyempatkan diri berkunjung ke tetangga jika tidak
sedang sibuk. Jika ada yang meninggal, Ny. B selalu datang untuk melayat. Jika ada
tetangga atau saudara yang hajatan selalu datang untuk membantu memasak dan lainlain. Ny. B berkeyakinan, jika mereka datang untuk membantu di tempat tetangga
yang hajatan, suatu saat ketika rumah rumah Ny. B mengadakan hajatan, tetangga akan
banyak berkunjung dan membantu.
27. Fungsi Perawatan Keluarga
Ny. M mengatakan dirinya sering kali mengalami nyeri di kaki kanannya. Nyeri
tersebut dirasakan saat bangun tidur dipagi hari dan jika cuaca dingin. Ny. B
mengatakan sudah hampir 2 tahun ini mengalami keluhan nyeri di kaki, bila kakinya
sedang sakit, Ny. B biasanya berobat ke klinik Unsri dan meminum obat yang didapat
dari klinik Unsri, 1 minggu yang lalu Ny. B baru pulang dari Lampung untuk
mengobati keluhan nyeri di kakinya, di Lampung Ny. B berobat alternatif ditemani
anaknya Ny. M. Ny. B juga mengatakan sering mengalami kesemutan jika terlalu lama
duduk dan berjalan. Saat nyeri tersebut muncul, Ny. B memilih untuk istirahat dan
duduk. Ny. B juga pernah melakukan rendam air garam selama 15-30 menit untuk

mengurangi gejala nyeri di kakinya kanannya selain itu Ny. B juga sering meminum
ramuan jahe merah, dan parutan jahenya dibalurkan di bagian kaki yang terasa sakit.
Berdasarkan pengakuan keluarga, keluarga Tn. T kurang memahami masalah kesehatan
yang ada pada keluarganya. Saat ditanya apakah keluarga mengetahui masalah
kesehatan yang ada di keluarga serta komplikasi apa yang bisa terjadi dari masalahmasalah tersebut jika tidak ditangani, keluarga mengaku tidak tahu. Akibat
ketidaktahuan inilah keluarga mengaku khawatir jika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit.
Ny. B mengatakan selain rematik ia juga mempunyai penyakit maag, Ny. B
mengatakan sering tidak napsu makan, mual dan muntah. Ny. B mengatakan sering
mengalami pusing kepala jika terlambat makan. Ny. B mengatakan telah mengetahui
informasi mengenai penyakit gastritis dan keluarga mulai memahami faktor pemicu
maag, dan mau untuk menjaga pola hidup dan pola makan yang baik.
Ny. B juga mengatakan bahwa Tn. T sudah lama mempunyai kebiasaan merokok, Tn. T
biasa merokok dalam sehari biasanya habis 1 bungkus rokok. Ny. B mengatakan bahwa
dirinya mengalami kesulitan untuk menghentikan atau mengurangi

kebiasaan

merokoknya. Ketika ditanya apakah keluarga mengetahui bahaya apabila sering


mengkonsumsi rokok, keluarga menjawab belum tau sehingga keluarga mengalami
kesulitan saat ingin memberitahu Tn. T untuk berhenti merokok.
Ny. B mengatakan jika dirinya ataupun anak-anaknya sakit akan istirahat dirumah
dahulu dan diobati obat warung, jika tidak ada pengaruhnya, Ny. S akan menyarankan
pergi berobat ke Puskesmas atau pusat kesehatan lainnya. Keluarga Tn. T tidak
memiliki asuransi kesehatan. Menurut Ny. B , keluarganya jarang memanfaatkan
fasilitas layanan kesehatan yang ada. Keluarga Tn. T hanya akan pergi ke puskesmas
atau pelayanan kesehatan lainnya jika mereka merasa sakitnya sudah sangat
menggangu aktifitas.
VI.

Stress dan Koping Keluarga


28. Stressor Jangka Pendek
Ny. B mengatakan yang sering menjadi pikirannya saat ini adalah anak bungsunya
yaitu Tn. I belum mendapatkan pekerjaan sampai saat ini dan masih menjadi
pengganguran.
29. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Menurut Ny. B masalah-masalah dalam keluarganya biasanya diselesaikan secara
musyawarah, apabila ada masalah biasanya dibicarakan dengan cara berkumpul
diruang tamu untuk membicarakan bersama. Keluarga ini sangat menghargai setiap
masukan-masukan yang disarankan setiap anggota keluarga terhadap yang lainnya.
30. Strategi Koping yang Digunakan

Ny. B mengatakan tidak pernah terlalu memikirkan masalah yang dihadapi, mengalir
saja. Ny. B selalu berusaha menerima segala sesuatu dengan ikhlas karena memang
sudah ketentuan dari Allah.
31. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak ada kekerasan yang terjadi saat menyelesaikan masalah keluarga.
32. Pemeriksaan Fisik
Komponen

Tn. T

Ny. B

Ny. M

Kepala

Rambut beruban,
lurus dan tidak
berminyak. tidak
ada benjolan/ luka

Rambut beruban,
pendek dan lurus.
tidak ada benjolan/
luka

Rambut hitam,
lurus dan tidak
berminyak, tidak
ada benjolan/ luka

Mata

Konjungtiva tidak
anemis, sklera
tidak ikterik, tidak
ada secret

Konjungtiva tidak
anemis, sklera
tidak ikterik, tidak
ada secret

Konjungtiva tidak
anemis, sklera
tidak ikterik,
tidak ada sekret

Hidung

Tidak ada kelainan


penciuman, cairan
(-)

Tidak ada kelainan


penciuman,
cairan(-)

Tidak ada
kelainan
penciuman,
cairan(-)

Telinga

Bersih, tidak ada


bengkak luka,
simetris.

Bersih, tidak ada


bengkak luka,
simetris.

Bersih, tidak ada


bengkak luka,
simetris.

Mulut

Gigi menguning,
karang gigi (-),
tidak ada gigi
berlubang, warna
bibir gelap.

Gigi putih, karang


gigi (-), tidak ada
gigi berlubang,
bibir lembab.

Gigi putih, karang


gigi (-), tidak ada
gigi berlubang.
sariawan (-)

Leher

Tidak ada
pembesaran
kelenjar limfe,
tidak ada tanda
radang

Tidak ada
pembesaran
kelenjar limfe,
tidak ada tanda
radang

Tidak ada
pembesaran
kelenjar limfe,
tidak ada tanda
radang

Dada

Simetris, Ronkhi
(-)
tidak ada keluhan

Simetris, Ronkhi
(-)
tidak ada keluhan

Simetris, Ronkhi
(-)
tidak ada keluhan

Gerakan tak
terbatas, mampu
flexi ekstensi tanpa
nyeri, tidak ada

Gerakan agak
terbatas, mampu
flexi ekstensi
dengan sedikit

Gerakan tak
terbatas, mampu
flexi ekstensi
tanpa nyeri, tidak

Abdomen
Ekstremitas

sariawan (-)

benjolan
/bengkak
/kemerahan.

nyeri pada kaki


kanan.

ada benjolan
/bengkak
/kemerahan.

Kulit

Turgor baik, tanda


radang (-), warna
kulit sawo matang.

Turgor baik, tanda


radang (-), warna
kulit kuning
langsat.

Turgor baik,
tanda radang (-),
warna kulit
kuning langsat.

Kuku

Bersih, panjang (-),


sianosis (-)

Bersih, panjang (-),


sianosis.

Bersih, panjang
(-), sianosis (-)

Berat Badan

63 kg

41 kg

48 kg

Tinggi Badan

160 cm

155 cm

153 cm

130/80 mmHg

110/80 mmHg

100/70 mmHg

Tekanan darah
Nadi

VII.

65 x/menit

74 x/menit

76 x/menit

Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Ny. B berharap masalah yang berhubungan dengan kesehatan yang dialami
keluarganya dapat teratasi dengan diberikannya informasi yang dibutuhkan oleh
keluarganya, serta membantu dirinya dan keluarga mengatasi masalah kesehatan yang
ada sehingga ia dan keluarga dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan baik.

ANALISA DATA
No
.
1.

Data
Data Subjektif:

Masalah
Nyeri Akut

Penyebab
Ketidakmampuan
keluarga mengenal

2.

Ny. M mengatakan dirinya sering


kali mengalami nyeri di kaki
kanannya.
Nyeri tersebut dirasakan saat
bangun tidur dipagi hari dan jika
cuaca dingin.
Ny. B mengatakan sudah hampir 2
tahun ini mengalami keluhan nyeri
di kaki, bila kakinya sedang sakit,
Ny. B biasanya berobat ke klinik
Unsri dan meminum obat yang
didapat dari klinik Unsri.
Satu minggu yang lalu Ny. B baru
pulang dari Lampung untuk
mengobati keluhan nyeri di
kakinya, di Lampung Ny. B
berobat alternatif ditemani anaknya
Ny. M. Ny. B juga mengatakan
sering mengalami kesemutan jika
terlalu lama duduk dan berjalan.
Saat nyeri tersebut muncul, Ny. B
memilih untuk istirahat dan duduk.
Ny. B juga pernah melakukan
rendam air garam selama 15-30
menit untuk mengurangi gejala
nyeri di kakinya kanannya selain
itu Ny. B juga sering meminum
ramuan jahe merah, dan parutan
jahenya dibalurkan di bagian kaki
yang terasa sakit..

Data Objektif:
Ny. B terlihat memengangi lutut
dan kaki kanannya (skala nyeri =
3).
Tidak ada bengkak dan kemerahan
pada bagian sendi yang sakit.
TD: 110/80mmHg
RR: 19x/menit
HR: 65x/menit
Data Subjektif :
Resiko
serangan
berulang (gastritis)
Ny. B mengatakan selain rematik ia pada Ny. B di
juga mempunyai penyakit maag.
keluarga Tn. T.
Ny. B mengatakan sering tidak
napsu makan, mual dan muntah.

masalah
kesehatan
dengan rematik.

Ketidakmampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
gastritis.

3.

Ny.
B
mengatakan
sering
mengalami pusing kepala jika
terlambat makan.

Data Objektif :
TD: 110/80mmHg
RR: 19x/menit
HR: 65x/menit
BB : 41 kg
Data Subjektif :

Resiko
terserang
penyakit
akibat
Tn. T biasa merokok, dalam sehari rokok pada keluarga
biasanya habis 1 bungkus rokok.
Tn. T khususnya Tn.
Ny. B mengatakan bahwa dirinya T
mengalami
kesulitan
untuk
menghentikan atau mengurangi
kebiasaan merokok Tn. T
.
Data Subjektif :
Gusi menggelap
Warna bibir gelap

SKORING
1. Nyeri Akut berhubungan

Ketidakmampuan
keluarga
dalam
mengenal
masalah
kesehatan
bahaya
merokok

No
.
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Masalah berat harus
segera ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
Masalah tidak
dirasakan
Total

Sko
r

Bobo
t

Nilai

1
2
3

3/3 x 1 =
1

2
1
0

1/2 x 2 =
1

3
2
1

2/3 x 1 =
2/3

2
1

1/2 x 1=
1/2

Pembenaran
Masalah sudah terjadi namun
klien kurang memahami.
Apabila masalah tidak diatasi
maka dapat menimbulkan
komplikasi kesehatan lain
akibat nyeri sendi pada Ny. B
Pelayanan kesehatan dekat
dengan rumah klien, dengan
informasi yang diberikan
diharapakan keluarga dapat
mengerti tentang nyeri sendi
dan cara pengobatannya.
Keluarga berupaya membantu
Ny. B untuk menghindari
faktor-faktor penyebab nyeri
sendi dengan cara memantau
pola makan Ny. B.
Keluarga mengetahui bahwa
Ny. B sering mengalami nyeri
sendi tapi keluarga Ny. B
jarang memeriksakan kondisi
kesehatan Ny. B.

0
3 1/6

2. Resiko serangan berulang (gastritis) pada Ny. B di keluarga Tn. T


No
.
1.

2.

Kriteria
Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat

Sko
r
1
2
3

2
1
0

Bobo
t
1

Nilai

2/3 x 1 =
2/3

1/2 x 2 =
1

Pembenaran
Masalah belum terjadi pada
Ny. B. Jika tidak diatasi
serangan gastritis berulang
akan terjadi pada Ny. B dan
komplikasi akan timbul.
Ny. B mengatakan telah
mengetahui
informasi
mengenai penyakit gastritis.
Ny. B dan keluarga mulai
memahami faktor pemicu
maag, dan mau untuk
menjaga pola hidup dan pola

makan yang baik.


3.

4.

Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Masalah berat harus
segera ditangani
Ada
masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
Masalah
tidak
dirasakan
Total

3
2
1
2

2/3 x 1 =
2/3

1/2 x 1=

Keluarga berupaya membantu


Ny. B untuk menghindari
faktor-faktor pemicu maag
dengan cara memantau pola
makan Ny. B.
Keluarga mengetahui bahwa
jika penyakit maag Ny. B
kambuh Ny. B sering
mengalami mual sebelum
makan
namun keluarga
jarang memeriksakan kondisi
kesehatan Ny. B.

2 1/6

3. Resiko terserang penyakit akibat rokok pada keluarga Tn. T khususnya Tn. T
No
.
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual

Kemungkinan masalah
dapat diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Masalah berat harus
segera ditangani
Ada masalah, tetapi
tidak perlu segera
ditangani

Sko
r
1
2
3

Bobo
t
1

Nilai

3/3 x 1 =
1

Pembenaran
Masalah sudah terjadi, Tn. T
mengatakan
biasanya
ia

merokok dalam sehari habis


1 bungkus rokok. Tn. T
mengatakan bahwa
dirinya
mengalami kesulitan untuk
menghentikan atau mengurangi
kebiasaan merokoknya.
Sangat sulit untuk dirubah
karena sudah kecanduan rokok.

2
1
0

3
2
1
2
1

1/2 x 2 =
1

1/3 x 1 =
1/3

0 x 1= 0

Sulit untuk menghilangkan


kebiasaan merokok, hanya dapat
di kurangi jumlah rokok yang di
konsumsi perhari

Ny. S mengatakan anaknya


belum merasakan akibat dari
dampak berbahaya rokok

Masalah
dirasakan
Total

tidak

0
2 1/3

Berikut prioritas diagnose keperawatan sesuai hasil skoring tiap masalah :


No

Diagnosa Keperawatan

Skor

.
1

Nyeri akut pada keluarga Tn. T khususnya Ny. B berhubungan

3 1/6

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan


2

dengan rematik.
Resiko serangan berulang (gastritis) pada keluarga Tn. T

2 1/6

khususnya Ny. B berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota keluarga yang menderita gastritis.
3

Resiko terserang penyakit akibat rokok pada keluarga Tn. T


khususnya Tn. T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

dalam mengenal masalah kesehatan bahaya merokok.

2 1/3

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. B DI KELUARGA TN. T
DUSUN II DESA TANJUNG PERING INDRALAYA UTARA

NO
1

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri
Akut
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
dengan rematik.

TUJUAN
EVALUASI
RENCANA TINDAKAN
TUPAN
TUPEN
KRITERIA
STANDAR
Setelah
a. Selama 1 x 60 Respon verbal Rematik adalah jenis 1. Diskusikan
bersama keluarga
dilakukan
menit
penyakit
yang
tentang pengertian rematik
tindakan
kunjungan
menyerang
2. Tanyakan kembali dan motivasi
keperawatan
keluarga,
persendian tulang,
keluarga untuk mengungkapkan
selama 3 hari
keluarga
otot,
dan
dapat
pengertian rematik dengan bahasa
diharapkan
dapat
menimbulkan rasa
sederhana
rasa nyaman
mengenal
nyeri yang disertai 3. Beri pujian atas kemampuan
terpenuhi
masalah
peradangan.
keluarga
kesehatan
(terutama
rematik),
dengan cara :
a. Menyebutk
an
pengertian
rematik

b. Menyebutk

Respon verbal

an
penyebab
rematik

c. Menyebutk

an
dan

tanda
gejala

Respon verbal

Menyebutkan
minimal 4 dari 8
penyebab rematik:
1. Penyebab tidak
diketahui secara
pasti
2. Proses penuaan
3. Kelelahan
4. Cedera
atau
jatuh
5. Pekerjaan yang
bertumpu pada
bagian sendi
6. Kegemukan
7. Kerentanan
genetik
8. Gangguan
sistem
kekebalan
Menyebutkan
minimal 3 dari 6
tanda dan gejala

1. Identifikasi kemampuan keluarga

tentang penyebab rematik


dengan
keluarga
tentang penyebab rematik
3. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutkan kembali penyebab
rematik
4. Beri pujian atas kemampuan
keluarga
2. Diskusikan

1. Diskusikan

dengan
keluarga
mengenai tanda dan gejala rematik
2. Bantu keluarga mengidentifikasi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. B DI KELUARGA TN. T
DUSUN II DESA TANJUNG PERING INDRALAYA UTARA

NO
1

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Resiko
serangan
berulang (gastritis)
pada Ny. B di
keluarga Tn. T.
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
gastritis.

TUJUAN
EVALUASI
TUPAN
TUPEN
KRITERIA
STANDAR
Setelah 3 kali 1. Selama 1 x Respon Verbal Pengertian :
kunjungan
60
menit
Gastritis
adalah
diharapkan
kunjungan
peradangan
pada
tidak
terjadi
keluarga
mukosa/
lapisan
kekambuhan
mampu
lambung
yang
gastritis.
mengenal
bersifat
sementara
masalah
:
atau kronik.
pengertian,
penyebab,
tanda
dan
gejala
gastritis serta
dampak
gastritis.
a. Menyebut
kan
pengertian
gastritis
b. Menyebut

kan
penyebab
gastritis

Respon Verbal

Penyebab gastritis:
-

RENCANA TINDAKAN
1. Diskusikan

pengertian gastritis
bersama keluarga
2. Tanyakan lagi pengertian gastritis
pada keluarga
3. Motivasi keluarga menyebutkan
pengertan gastritis
4. Beri reinforcement positif atas
usaha yang dilakukan keluarga

1. Diskusikan keluarga tentang

penyebab gastritis
Asam lambung 2. Motivasi kembali keluarga untuk
menyebutkan penyebab gastritis
yang
sangat
3.
Beri reinforcement positif atas
berlebihan.
usaha yang dilakukan keluarga
Pepsin
yang
tinggi.
Obat
analgetik
dan inflamasi.
Asam Empedu
yang berlebihan.
Infesi virus.
Infeksi
bakteri
H.Pylori
Bahan
korosif
asam dan basa
kuat.
Bisa juga karena
stress
Makan
tidak

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. T
DUSUN II DESA TANJUNG PERING INDRALAYA UTARA

NO
1.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Resiko
terserang
penyakit
akibat
rokok pada keluarga
Tn. T khususnya Tn.
T
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
dalam
mengenal masalah
kesehatan
bahaya
merokok

TUJUAN
EVALUASI
TUPAN
TUPEN
KRITERIA
STANDAR
Setelah 3 x 1. Setelah 1 x Respon Verbal Keluarga
mampu
1.
kunjungan
60
menit
menyebutkan
rumah,
kunjungan
pengertian
rokok
keluarga dapat
keluarga
yaitu salah satu zat
2.
mengambil
mampu
aditif (zat yang dapat
keputusan
mengenal
menyebabkan
mengenai
masalah :
ketagihan) yang bila
3.
penyakit yang
a. Pengertia
digunakan
dapat
n rokok
mengakibatkan
diakibatkan
dengan
bahaya
kesehatan
oleh rokok.
bahasa
bagi diri sendiri
yang
maupun masyarakat.
sederhana
b. Kandunga Respon Verbal Keluarga
mampu
1.
n
yang
menyebutkan
terdapat
kandungan
yang
2.
dalam
terdapat
dalam
rokok
rokok, yakni:
- Tar
- Nikotin
- Karbon monoksida
c. Gejala
Respon Verbal Keluarga
mampu
1.
ketagihan
menyebutkan 3 dari
merokok
4 gejala ketagihan
2.
merokok, yakni :

2. Selama 1 x Respon Verbal

60
menit
kunjungan
keluarga,
keluarga

RENCANA TINDAKAN
Dengan menggunakan media leaflet
dan menampilkan video : jelaskan
dengan keluarga pengertian rokok
Motivasi
keluarga
untuk
mengungkapkan
kembali
pengertian rokok
Beri pujian atas kemampuan keluarga

Jelaskan kepada keluarga kandungan


yang terdapat dalam rokok.
Motivasi
keluarga
untuk
mengungkapkan
kembali
kandungan yang rokok

Diskusikan dengan keluarga gejala


ketagihan merokok
Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali gejala ketagihan merokok
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
- Batuk-batuk dan
tenggorokan
terasa kering
- Sangat
ingin
untuk merokok
- Sembelit
- Tidak
nafsu
makan,
sering
merasa kenyang
Keluarga
mampu
1. Jelaskan kepada keluarga akibat lanjut
menyebutkan 5 dari
bila ketagihan rokok
8 akibat lanjut bila
2. Motivasi
keluarga
untuk
ketagihan rokok
mengungkapkan kembali akibat
Kanker Paru
lanjut ketagihan merokok

Anda mungkin juga menyukai