Istilah toxic relationship sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Toxic
relationship terdiri dari dua kata yakni toxic yang artinya racun dan relationship yang
berarti hubungan.
Hubungan ini lebih memberi banyak dampak buruk, baik bagi
pelakunya dan juga berkemungkinan bagi orang di sekitarnya. Penyebabnya bisa
berasal dari berbagai hal, mulai dari pergaulan, kondisi mental, termasuk
masalah-masalah kecil yang sering terjadi.
Catatan Tahunan Komnas Perempuan pada 2020 memaparkan angka kasus
kekerasan dalam hubungan sebanyak 1.815 kasus. Angka tersebut belum tentu
mewakili semua kasus yang terjadi karena banyak dari korban Kekerasan Dalam
Hubungan (KDH) yang enggan melaporkan kasusnya ke penegak hukum atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ya mungkin alasannya karena takut
dihakimi orang atau bisa juga karena hukum yang masih anggap KDH sebagai
tanggungan pribadi.