Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PASTORAL CARE

Disusun Oleh:

CHATRIN AYUNINGTYAS C. P. U (1902022)


CRHRISTINA ANTIKAWATI (1902023)
CHNTHIA GADUNG (1902025)
DEFRI AGUNG ARTHA MULIA (1902027)
DELANTIN MONALISA (1902028)
DEWI JATI SATYANI (1902030)
DIESPA DWI PERWITA SARI (1902032)
DITA EKA RISTIYAWATI (1902034)
DONI ARMANDO (1902036)
ERIGKA SUSANTI (1902039)
YOSEP YUSTINAWANTI (1902104)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2019

1
Kasus

Seorang ibu muda bernama A mempunyai dua anak yang masih kecil. Ia
menderita kanker servik stadium 4. Ia akhir-akhir ini memang merasakan perutnya
tidak nyaman, tetapi dikira hanya penyakit maag biasa. Dan ia juga merasakan
menstruasi yang tidak normal. Karena ia termasuk orang yang pendiam dan segala
sesuatu dipikir sendiri, maka ia tidak bercerita apa-apa yang dirasakan pada
suaminya. Ia mengerti tentang penyakitnya ketika ia memeriksakan perutnya yang
terasa tidak nyaman. Dokter menyampaikan hasil pemeriksaan adalah positif
kanker servik stadium 4. Ketika mendengar berita tentang dokter tersebut ia tidak
percaya, maka hari berikutnya ia pergi ke rumah sakit yang peralatannya lebih
canggih, untuk memastikan penyakitnya. Hasil pemeriksaan di rumah sakit yang
lebih canggih ternyata menguatkan pemeriksaan dokter pertama. Ia sakit kanker
servik stadium 4. Ketika berita itu ia dengar hidupnya terasa gelap. Ia mengurung
diri, bicara secukupnya hanya pada suami, kedua anaknya dan pembantunya.
Ketika ia ditengok saudara-saudara dan tetangganya ia pura-pura tidur.

Selama ibu ini keadaan seperti itu, kedua anaknya diasuh oleh pembantunya
sampai sore. Sesudah suaminya pulang kantor pengasuh kedua digantikan oleh
suaminya, yang kebetulan anaknya ceria,optimis dan bersemangat, sehingga tugas
pengasuhan bias dilakukan. Tetapi sayangnya suaminya mempunyai kebiasaan
mudah marah, yang berakibat dua anaknya agak kurang terawat.

Setelah beberapa minggu dokter melakukan tindakan kemotepi, yang menjadi ibu
A merasa mual-mual sehabis kemoterapi. Dan badannya menjadi tidak nyaman.
Bahkan setelah menjalin beberapa kali kemo rambutnya semakin rontok. Akibat
ibu ini semakin mengurung diri di kamar. Di dalam kegelapan hatinya ibu A ini
berdoa pada Tuhan : “Tuhan, hambamu merasakan berat menjalani penderitaan
ini. Kasihan kedua anakku dan juga suamiku. Tuhan, tolong beri kesempatan
hamba-Mu untuk mengasuh kedua anakku sampai mereka bias mandiri menjadi
dewasa. Hamba akan mengasuh dan mendidiknya dengan sungguh-sungguh”.

2
Tugas yang harus dikerjakan :

1. Masalah apa saja yang anda temukan dalam kasus ibu A tersebut?
2. Setelah menemukan masalah-masalah ibu A, menurut saudara dalam
menyusun Strategi Konseling masalah mana yang urgen untuk ditangani lebih
dahulu?! Mengapa?
3. Fungsi Pastoral apa saja yang bisa diaplikasikan dalam menangani kasus ini?
4. Pendekatan apa saja yang dapat dipakai dalam melakukan pendampingan?
5. Jelaskan ibu A dan suaminya termasuk kategori kepribadian yang mana?
 Apa positif dan negativnya kepribadia ibu A dan juga suaminya, jika
dilakukan proses Pendampingan?
6. Carilah Tahap-tahap Dinamika spikologis yang dialami oleh Ibu A?
7. Pertolongan/Pendampingan apa saja yang bisa saudara lakukan untuk
mendampingi ibu A yang menderita penyakit terminal ini!

3
Jawaban :
1) Masalah apa saja yang anda temukan dalam kasus ibu A
 Masalah kesehatan (ibu A menderita kanker servik stadium 4)
 Masalah keluarga (Suami ibu A mudah marah,sehingga kedua anaknya
menjadi sasaran amarahnya dan anak kurang terawat)
 Fisik (lemah,mual dan rambut rontok akibat kemoterapi)
 Psikologis (mengurung diri dan kurang bersosialisasi)

2) Masalah yang urgent dan alasannya


Masalah yang urgent adalah Masalah Keluarga kalau keluarga damai dan
tentram otomatis masalah kesehatannya tertangani karena keluarganya bisa
mendukung penyembuhan ibu A, percuma masalah lain diselesaikan jika
keluarganya bermasalah.

3) Fungsi Pastoral yang hisa diaplikasikan


a. Menopang (Sustaining)
Maksudnya mendampingi pasien, atau keluarga yang merasa mendapat
“beban”, supaya mereka tidak mengalami stress berkepanjangan.
bagaimana kita harus bersikap menghadapi pasien terminal yang
dihinggapi rasa cemas menjalani hari-harinya dalam ketidakpastian atau
yang ketakutan karena fakta kematian terbentang di hadapannya.
b. Membimbing (Guiding)
Membimbing ibu A dan keluarganya untuk dapat mencari pemecahan dari
masalah masalahnya.
c. Memperbaiki hubungan (Reconciling)
Membantu ibu A untuk memperbaiki hubungan antara ibu A dengan
Tuhan, ibu A dengan suaminya dan anak – anaknya ataupun suaminya
dengan anak – ankanya.

4
4) Pendekatan apa saja yang dapat dipakai dalam melakukan
pendampingan?
a. Pendekatan perasaan/Emosioanl :
Kita mendengarkan keluhan dan cerita dari ibu A setelah mengungkapkan
emosi/perasaan ibu A perlu dibimbing agar dapat menentukan dirinya
sendiri dan mampu hidup dengan efektif dengan memberi arahan positif
menghadapi penyakit yang dia derita.
b. Pendekatan pikiran/kognitif:
 Ketika mendengar informasi dari dokter tersebut ia tidak percaya
maka hari berikutnya ia pergi kerumah sakit yang peralatannya lebih
canggih untuk memastikan tentang penyakitnya ( tafsiran yang tidak
logis/tidak rasional pada konseli)
 Menyadarkan pikiran tersebut : menjelaskan dengan baik-baik
mengenai penyakit yang diderita ibu A untuk bias menerima dengan
iklas apa yang sudah menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya.
 Mengajak konseli melakukan tantangan dan pertanyaan untuk
menyesali pandangan pikiran negative :
 “Mengapa ibu menjalani kemoterapi?”
 karna saya ingin hidup lama
 “Mengapa ibu A ingin hidup lama? “
 Karena ibu A ingin mengasuh dan mendidik anak-anaknya sampai
dewasa dengan sungguh-sungguh
c. Pendekatan Motivasi :
Menjelaskan pada yang bersangkutan cara untuk memperoleh kasih
sayang dan harga diri memberi motivasi kepada ibu A agar tetap kuat dan
tidak merasa tidak memiliki semangat hidup.

5
5) Kepribadian

Tipe kepribadian

Ibu A Suaminya
 Melankolis  Sanguinis
 Koleris

Kepribdian positif dan negative

Ibu A

Positif Negatif
 klinis dan fundamental  sulit bersosialisasi

 sensitif dan empati  mudah tertekan


 tertutup
 pendiam

Suaminya
Sanguinis koleris
Positif Negatif positif negative
 ceria  egois  mandiri  kurang empati dan simpati

 tulus  bebas  sulit minta maaf


 tidak sabar dan agresif
 mudah marah

6) Tahap-tahap Dinamika Psikologis yang dialami oleh Ibu A :


a. Tahap Penolakan / Menyangkal :
Ketika mendengar dari dokter bahwa ia menderita penyakit kanker serviks
stadium 4, Ibu A tidak percaya. Di hari berikutnya, ia pergi ke Rumah
Sakit yang peralatannya lebih canggih untuk memastikan penyakitnya
yang sebenarnya.
b. Tahap Depresi

6
 Setelah pergi ke Rumah Sakit yang peralatannya lebih canggih, hasil
pemeriksaannya menguatkan bahwa Ibu A menderita sakit kanker
serviks stadium 4. Ketika mendengar hasil pemeriksaan tersebut,
hidupnya terasa gelap. Ia mengurung diri, berbicara secukupnya hanya
pada suami, kedua anaknya dan pembantunya. Bahkan ketika dijenguk
saudara dan tetangganya, ia pura-pura tidur.
 Setelah menjalani kemoterapi beberapa kali membuatnya mual-mual,
badannya tidak nyaman dan rambutnya banyak yang rontok. Hal ini
menyebabkan Ibu A semakin mengurung diri di dalam kamar.
c. Tahap Tawar - Menawar
Di dalam kegelapan hatinya, Ibu A mulai berdoa pada Tuhan. Ia akan
mengasuh dan mendidik kedua anaknya dengan sungguh-sungguh, jika
Tuhan memberikan kesempatan padanya untuk mengasuh anak-anaknya
sampai mereka bisa mandiri menjadi dewasa.

7) Pendampingan yang bisa diberikan.


Pendampingan Pastoral
1. Tahap Awal
Menciptakan hubungan saling percaya.
Dengan cara :
a. Mengulurkan tanngan untuk bersalaman
b. Memperkenalkan diri
c. Meyakinkan akan menjaga semua rahasia konseli
d. Meminta ijin atas semua tindakan yang dilakukan
2. Tahap Tengah
Tahap inti dari pendampingan pastoral.
Dengan cara :
a. Mengumpulkan data.
Mendengarkan kata kata dan bahasa tubuh konseli.

7
b. Menganalisa masalah
Pendamping perlu menganalis data data yang diberikan oleh
konseli dengan melihat aspek aspek kehidupan konseli.
c. Membuat rencana tindakan pertolongan.
d. Melakukan tindakan pertolongan.
e. Review dan evaluasi.
3. Tahap akhir

Anda mungkin juga menyukai