Anda di halaman 1dari 13

I.

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. A

Umur : 21 tahun

Alamat : Jalan Sultan Alauddin 3 Lr 3 No. 5 Makassar

Agama : Kristen

Status Perkawinan : Belum Menikah

Pendidikan : Kuliah

Pekerjaan : Tidak Ada

A. Keluhan Utama:

Kurang Bersemangat

B. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang (Autoanamnesis)

Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke poli RSKD Dadi

diantar oleh temannya dengan keluhan kurangnya semangat sejak

awal kuliah sekitar ± 4tahun. Pasien mengeluh merasakan

kurangnya semangat, dari hari ke-hari semakin hari semakin berat,

pasien juga merasa sedih, takut, sesak, pikirannya kosong, serta

pasien juga merasakan untuk apa ia hidup (sejak SMA). Ada

moment tertentu dimana pasien terutama pada saat keadaan

stress, jika ditegur “kenapa begini, untuk apa begini” pasien

terkadang mencakar dirinya sendiri (pada saat sma), pernah sekali

sampai luka akibat cakarannya, memukul tembok, serta pesien juga


pernah sampai mengurung diri didalam WC sekolah, pasien selalu

merasa menjadi beban orangtua.

Pasien selalu menyalahkan dirinya dan menganggap bawha

dirinya hanya menjadi beban bagi orangtuanya, pasien juga merasa

selalu salah dalam melakukan berbagai hal, pasien juga pernah

berbohong dari keluarganya bahwa ia sedang sakit, agar menjadi

alasan untuk pasien tidak masuk ke sekolah, pasien juga malas

makan jika di panggil oleh tantenya, pasien lebih memilih

mengurung diri dikamar karena selalu Lelah melakukan berbagai

hal, terkadang pasien menceritakan keluhan yang dialaminya

kepada teman dekatnya hanya Ketika ia mau saja menceritakannya

pasien selalu berpikir takut merepotkan temannya sehingga lebih

banyak ia pendam, pasien selalu merasa bahwa dirinya hanya

beban untuk semua orang yang berada di dekatnya. Pasien juga

bercerita bahwa ia sulit tidur, biasanya pasien baru memulai tidur

jam 12 keatas, paling lama pasien baru mulai tidur jam 3.

C. Hendaya Fungsi

 Hendaya dalam bidang sosial : ada

 Hendaya dalam aspek pekerjaan : ada

 Hendaya dalam penggunaan waktu senggang : ada

D. Faktor stressor psikososial : Keluarga


E. Hubungan gangguan sekarang dengan gangguan riwayat

penyakit fisik dan psikis sebelumnya

 Riwayat infeksi : tidak ada

 Riwayat trauma : tidak ada

 Riwayat kejang : tidak ada

 Riwayat merokok : tidak ada

 Riwayat alkohol : tidak ada

 Riwayat NAPZA : tidak ada

F. Riwayat Gangguan Psikiatri sebelumnya

Tidak Ada

G. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien lahir normal, cukup bulan dibantu oleh dokter. Riwayat ASI

eksklusif. Tidak ditemukan cacat lahir ataupun kelainan bawaan.

Riwayat tumbuh kembang baik.

2. Riwayat Masa Dewasa

- Riwayat Pekerjaan : Pasien sebagai Mahasiswi di salah satu

Universitas dimakassar

- Riwayat Pernikahan : Pasien belum menikah.

- Riwayat Agama : Pasien memeluk agama Kristen

- Aktivitas Sosial : Sebelum perubahan perilaku, termasuk orang

yang baik, pergaulan dengan teman dan keluarga yang lain juga

baik.
H. Riwayat Kehidupan Keluarga

Pasien merupakan anak tunggal, pasien tumbuh dengan

orangtuanya, Hubungan dengan keluarga tidak terlalu baik, tidak

ada riwayat penyakit yang sama pada keluaga.

I. Situasi Sekarang :

Pasien tinggal dengan tante

J. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :

Pasien merasa dirinya sakit dan berusaha mencari pengobatan agar

bisa sembuh.

STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum :

1. Penampilan : Wajah sesuai umur (21 tahun), perawakan normal,

memakai jaket warna hitam, memakai rok warna hitam, tas warna

hitam dan masker berwarna putih . Penampilan diri baik

2. Kesadaran : Baik tidak berubah secara kuantitas, compos mentis

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Baik

4. Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi biasa

5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

B. Keadaan Afektif (Mood), Perasaan dan Empati :

1. Mood : Baik

2. Afek : Deprsi

3. Empati : Dapat dirabarasakan


C. Fungsi Intelektual (Kognitif) :

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :

pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai tingkat pendidikan

2. Daya konsentrasi : baik

3. Orientasi :

 Orientasi waktu : Baik

 Orientasi tempat : Baik

 Orientasi orang : Baik

4. Daya Ingat : Tidak terganggu

5. Pikiran abstrak : Tidak terganggu

6. Bakat kreatif : Tidak ada

7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik

D. Gangguan Persepsi :

 Halusinasi : Tidak ada

 Ilusi : Tidak ada

 Depersonalisasi : Tidak ada

 Derealisasi : Tidak ada

E. Proses Berfikir :

1. Arus pikiran : Relevan, Koheren

2. Isi Pikiran :

 Preokupasi : Tidak ada


 Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls : Baik
G. Daya Nilai :

1. Norma Sosial : Tidak terganggu

2. Uji Daya Nilai : Tidak terganggu

3. Penilaian Realitas : Tidak terganggu.

H. Tilikan (Insight) : Tilikan derajat 6 (menyadari dirinya sakit dan butuh

pengobatan)

I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

II. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke poli RSKD Dadi

diantar oleh temannya dengan keluhan kurangnya semangat semakin

hari semakin berat, pasien juga merasa sedih, takut, sesak, pikirannya

kosong, serta pasien juga merasakan untuk apa ia hidup (sejak SMA).

Pasien selalu menyalahkan dirinya dan menganggap bawha dirinya

hanya menjadi beban bagi orangtuanya, pasien juga merasa selalu

salah dalam melakukan berbagai hal, pasien juga pernah berbohong

dari keluarganya bahwa ia sedang sakit, agar menjadi alasan untuk

pasien tidak masuk ke sekolah, pasien juga malas makan jika di panggil

oleh tantenya, pasien lebih memilih mengurung diri dikamar karena

selalu Lelah melakukan berbagai hal, terkadang pasien menceritakan

keluhan yang dialaminya kepada teman dekatnya hanya Ketika ia mau

saja menceritakannya pasien selalu berpikir takut merepotkan


temannya sehingga lebih banyak ia pendam, pasien selalu merasa

bahwa dirinya hanya beban untuk semua orang yang berada di

dekatnya. Pasien juga bercerita bahwa ia sulit tidur, biasanya pasien

baru memulai tidur jam 12 keatas, paling lama pasien baru mulai tidur

jam 3.

III. EVALUASI MULTIAKSIAL

 Aksis I

Berdasarkan autoanamnesis didapatkan gejala klinis yaitu pasien

merasa kurangnya semangat, semakin hari semakin berat, pasien

juga merasa sedih, takut, sesak, pikirannya kosong, serta pasien

juga merasakan untuk apa ia hidup (sejak SMA).. Pasien selalu

menyalahkan dirinya dan menganggap bawha dirinya hanya menjadi

beban bagi orangtuanya Gangguan Jiwa.

Berdasarkan pemeriksaan status mental tidak didapatkan

hendaya berat menilai realita berupa halusinasi dan waham

sehingga dikategorikan Gangguan Jiwa Non Psikotik. Pada

pemeriksaan status neurologis tidak ditemukan adanya kelainan,

sehingga kemungkinan adanya gangguan mental organik dapat

disingkirkan dan berdasarkan PPDGJ-III didiagnosis Gangguan

Jiwa Non Psikotik Non Organik.

Pada pasien ditemukan kurangnya semangat, selalu merasa

Lelah dalam melakukan semua hal ,pasien juga selalu merasa

kurang konsentrasi disekolah, selalu menyalahkan dirinya


menanggap bahwa dirinya beban bagi keluarganya, dan mengalami

gangguan tidur dan nafsu makan berkurang maka berdasarkan

PPDGJ III pasien ini masuk dalam kategori EPISODE DEPRESIF

RINGAN (F32.1)

 Aksis II

Tidak ada diagnosis

 Aksis III

Tidak ada diagnosis

 Aksis IV

Masalah dengan “primary support group" keluarga

 Aksis V

GAF Scale 70-61 (Gejala ringan & menetap, disability ringan


dalam fungsi secara umum baik).

IV. DAFTAR MASALAH

 Organobiologik:

Tidak ditemukan kelainan fisik bermakna, namun karena terdapat

ketidakseimbangan neurotransmitter maka memerlukan

psikofarmaka.

 Psikologik:

Ditemukan adanya gejala depresi sehingga diperlukan


psikoterapi.
 Sosiologi:
Didapatkan adanya hendaya dalam bidang sosial, sehingga

memerlukan sosioterapi.

V. PROGNOSIS

 Ad Vitam :Dubia ad bonam

 Ad Functionam : Dubia ad bonam

 Ad Sanationam : Dubia ad bonam

Faktor Pendukung

- Stressor yang dialami pasien jelas serta pasien sadar jika dirinya

membutuhkan pengobatan terkait masalah yang dialami pasien.

- Teman pasien juga menyadari dan melakukan support

penyembuhan atas apa yang pasien alami

VI. RENCANA TERAPI

a. Psikofarmakoterapi

- Sertalin 50 mg 0-0-1

- Alprazolam 0,5mg ½-½-1

b. Psikoterapi

- ventilasi: Memberikan kesempatan kepada pasien untuk

menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien dapat

mengatasi masalahnya.
- Konseling: Memotivasi pasien agar selalu berpikir positif

agar pasien memahami kondisi dirinya dan memahami cara

menghadapinya, memotivasi pasien agar tetap minum obat

secara teratur

c. Sosioterapi

- Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang penyakit

pasien sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan

yang kondusif sehingga dapat membantu penyembuhan

pasien.

- Memberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat

memahami keadaan pasien sekarang ini dan mampu

mengerti kebutuhan pasien serta terus dapat menjaga

hubungan dengan pasien.

FOLLOW UP

Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan

datang setelah 1 minggu kemudian


PEMBAHASAN

Gangguan depresi adalah periode terganggunya fungsi manusia

yang dikaitkan dengan perasaan yang sedih serta gejala penyertanya,

dimana mencakup hal-hal seperti perubahan pola tidur dan nafsu makan,

psikomotor, konsentrasi, rasa lelah, anhedonia rasa bersalah, rasa tak

berdaya, dan putus asa sampai bunuh diri. Tiap orang mempunyai gejala

gangguan depresif yang berbeda-beda. Ringan-beratnya gejala depresi

bisa ditentukan dari sejauh mana gejala tersebut menyebabkan disabilitas.

Pola pikir, perasaan seseorang dangejala tersebut menyebabkan

disabilitas. Pola pikir, perasaan seseorang dan kesehatan fisik biasanya

dipengaruhi pula oleh gangguan depresi yangdialaminya.

Berdasarkan PPDGJ III Episode Depresif ( F32 ) menjelaskan bahwa:

 Gejala utama (pada derajat ringan, sedang dan berat) :

- Afek depresif,

- Kehilangan minat dan kegembiraan, dan

- Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan

mudah Lelah (rasa Lelah yang nyata sesudah kerja sedikit

saja) dan menurunnya aktivitas

 Gejala lainnya :

a) Konsentrasi dan perhatian berkurang;

b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang;


c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;

d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;

e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

f) Tidur terganggu;

g) Nafsu makan berkurang

 Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut

diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan

diadnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika

gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat

 Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1),

berat(F32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang

pertama). Episode depresif berikutnya harus diklasifikasi di bawah

salah satu diagnosis gangguan depresif berulang (F33.-).

Menurut PPDGJ III pedoman diagnostik episode depresif sedang adalah :

 Sekurang – kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi

seperti pada episode depresi ringan (F.30.0);

 Ditambah sekurang- kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala

lainnya;

 Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu

 Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan social,

pekerjaan dan urusan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai