Residen Pembimbing
LAPORAN KASUS
SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)
IDENTITAS PASIEN
Nama
:Ny. Maryam
Umur
: 46 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan
: Belum menikah
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Pendidikan
: S1
Alamat
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Masuk RS
: 17 Februari 2016
No. RM
: 099038
LAPORAN PSIKIATRI
I.
RIWAYAT PENYAKIT :
A. Keluhan utama:
Gelisah dan Mengamuk
B. Riwayat gangguan sekarang :
Keluhan dan gejala
Seorang perempuan dibawa ke UGD RSKD untuk ketiga kalinya
oleh keluarganya karena mengamuk sejak 1 bulan yang lalu, pasien
mengamuk dengan menghamburkan barang-barang yang ada dirumah
dan selalu mengancam ingin memukul ibu dan tetanggan-tetangganya.
Menurut keluarga pasien, pasien mengaku mendengar suara-suara
bisikan seperti perintah yang memerintahkan dia untuk melakukan hal
tersebut. Pasien juga dikeluhkan sering gelisah, selalu berbicara
sendiri, menjadi lebih mudah tersinggung, serta suka mondar mandir
dan memungut barang-barang yang tidak terpakai lagi tanpa alasan
yang jelas. Pasien juga mengalami susah tidur pada malam hari. Dan
pada saat tidak tidur, pasien hanya berbicara sendiri.
Perubahan perilaku pertama kali dialami kurang lebih sekitar 10
tahun yang lalu yaitu pada akhir tahun 2006, dimana awalnya pasien
psikis sebelumnya :
o Riwayat trauma tidak ada
o Riwayat infeksi tidak ada
o Riwayat kejang tidak ada
o Riwayat pemakaian NAPZA tidak ada
o Riwayat merokok tidak ada
o Riwayat meminum alkohol tidak ada
C. Riwayat gangguan sebelumnya :
Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya : pasien pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya. Awalnya dimulai pada kahir tahun 2012
dimana pasien sering membuang barang-barang dalam rumah
kesungai tanpa alasan yang jelas dan mengamuk saat dilarang,
kemudian pasien dirawat selama sekitar 3 bulan dan pasien diberi
obat berwarna pink, putih dan orange. Pasien lalu dibawa oleh
keluarga ke UGD RSKD dan pada awal tahun 2015 pasien kembali
di bawa ke UGD RSKD dengan keluhan yang sama ditambah pasien
menjadi sering berbicara sendiri tanpa henti. Pasien telah diberi obat
namun akhir-akhir ini malas meminumnya.
D. Riwayat kehidupan pribadi :
1. Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun)
Lahir pada tahun 1970. Lahir cukup bulan. Lahir normal dan dibantu
oleh dukun beranak
2. Riwayat Kanak Awal (1-3 tahun)
Perkembangan masa kanak-kanak awal pasien seperti berjalan,
berbicara baik, perkembangan motorik berlangsung baik. Pasien
bermain dengan teman seusiannya.
3. Riwayat Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya. Hubungan pasien dengan
orangtua dan saudara-saudara nya baik. Pasien juga mendapatkan
pendidikan yang layak.
4. Riwayat Kanak Akhir dan Remaja (12-18 tahun)
Semasa usia remaja pasien terus melanjutkan pendidikannya hingga
sarjana (S1) di STKIP
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan: Pasien tidak memiliki pekerjaan
b. Riwayat Pernikahan : Pasien belum menikah
c. Riwayat Agama :Pasien memeluk agama Islam
E. Riwayat Kehidupan Keluarga
- Pasien anak pertama dari 3 bersaudara (, , )
- Hubungan dengan keluarga baik
- Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama: (-).
F. Situasi Sekarang
Pasien sekarang tinggal dengan orang tua (ibu)
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya tidak sakit dan tidak membutuhkan pengobatan.
II.
STATUS MENTAL :
A. Deskripsi Umum :
Penampilan
- Penampilan umum:
Seorang perempuan, berambut sebahu, mengenakan daster
pasien
mengaku
F. Pengendalian impuls
G. Daya nilai :
Norma sosial
Uji daya nilai
Penilaian realitas
H. Tilikan (insight)
: Tidak Terganggu
: Tidak Terganggu
: Tidak Terganggu
: Terganggu
: Derajat 1 (Pasien merasa dirinya tidak sakit
IV.
EVALUASI MULTIAKSIAL :
Aksis I :
Berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis didapatkan adanya gejala
klinis yang bermakna yaitu berupa pola prilaku yang sering mengamuk,
selalu berbicara sendiri, susah untuk tidur malam, menangis dan
mengurung diri sendiri tanpa diketahui penyebabnya. Keadaan ini
mengakibatkan keluarga dan pasien terganggu dan tidak nyaman
(distress), sulit melakukan pekerjaan dengan benar, dan sulit mengisi
waktu luangnya dengan hal yang bermanfaat (disability). Oleh karena itu,
digolongkan sebagai gangguan jiwa. Dari pemeriksaan fisik tidak
ditemukan tanda disfungsi otak sehingga dapat digolongkan gangguan
jiwa non organik. Pasien juga mengalami hendaya berat dalam menilai
DAFTAR PROBLEM :
Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga terdapat
ketidak seimbangan neurotransmitter, maka dari itu pasien memerlukan
farmakoterapi.
Psikologik
Prilaku dan aktifitas motorik normoaktif, afek tumpul, empati tidak dapat
dirabarasakan, daya ingat jangka panjang dan jangka pendek tidak
terganggu,
intelegensia
dan
pengetahuan
umum
sesuai
dengan
VII.
RENCANA TERAPI :
Farmakoterapi :
- Halopuridol tab 5 mg 3 x
- Clopromazin tab 100 mg 0-0-I
Psikoterapi :
- Ventilasi: Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pasien
untuk menceritakan keluhan dan isi hati serta perasaan sehingga pasien
-
merasa lega.
Konseling: Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
tentang penyakitnya, agar pasien memahami cara menghadapinya,
serta memotivasi pasien agar tetap rutin minum obat.
Sosioterapi :
Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orang
disekitarnya tentang gangguan yang dialami pasien sehingga mereka dapat
menerima dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu
VIII.
IX.
X.
PEMBAHASAN
Skizofrenia merupakan suatu sindrom psikotik kronis yang ditandai oleh
gangguan pikiran dan persepsi, afek tumpul, anhedonia, deteorisasi, serta dapat
ditentukan uji kognitif buruk.
Menurut PPDGJ III, minimal ada satu gejala dari kriteria ini yang sangat
jelas atau dua gejala bila tidak terlalu jelas.
(a)
Thought of echo: isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya, dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama, namun
kualitas beda; atau
Thought of insertion atau withdrawal : isi pikiran yang asing dari luar
masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirnya diambil keluar
oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal).
(b) -
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim, R Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III.
Cetakan 1. 2001. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FKUnika Atma Jaya. Dicetak oleh PT. Nuh Jaya.
2. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi 3.
2007. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma
Jaya. Dicetak oleh PT. Nuh Jaya.
11