KASUS
Oleh :
Wisma Atika 11- 005
Mita sanryani 11-110
Rini Karlina 11- 143
Febri Indra Kusuma 12-175
Preseptor:
dr. Silvia Erfan , Sp. KJ
BAB I
PENDAHULUAN
DEFENISI SKIZOAFEKTIF
Nama : Selvia
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal lahir : Payakumbuh , 10 mei 1995
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : Tamat SMA
Suku/bangsa : pitopang/Indonesia
Alamat : Talaweh, Payakumbuh
Pekerjaan : Pedagang Bakso
Agama : Islam
Tanggal MRS : 19 desember 2016
Cara MRS : Diantar keluarga
Tanggal Pemeriksaan : 24 Desember 2016
Tempat Pemeriksaan : Ruang flamboyan
WAWANCARA PSIKIATRI
Keluhan utama
Gelisah sejak 2 bulan SMRS
Keluhan penyakit sekarang
Riwayat pekerjaan
Mood : eutym
Afek : luas
Keserasian : serasi
Karakteristik bicara
Spontan, artikulasi jelas
Gangguan Persepsi
Taraf kesadaran
Kemampuan visuospasial
Penderita dapat menggambar jam beserta angka-
angkanya
Pengendalian impuls
Tilikan : Derajat 1
Taraf dapat dipercaya
Tremor : negatif
Akatisia : negatif
Bradikinesia : negatif
Cara berjalan : normal
Keseimbangan : baik
Rigiditas : negatif
Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
Pemeriksaan psikiatri tambahan
Tidak dilakukan
EVALUASI MULTIAKSIAL
Farmakoterapi :
Risperidon 2 x 2 mg
Haloperidol 2 x 5 mg
Trihexilphenidil (THP) 2 x 2 mg
Psikoterapi
Terhadap penderita
Memberikan edukasi terhadap penderita agar
memahami gangguannya lebih lanjut, cara
pengobatan, efek samping yang dapat muncul,
pentingnya kepatuhan dan keteraturan minum obat.
Intervensi langsung dan dukungan untuk
meningkatkan rasa percaya diri individu, perbaikan
fungsi sosial dan pencapaian kualitas hidup yang
baik.
Memotivasi dan memberikan dukungan kepada
penderita agar penderita tidak merasa putus asa dan
semangat juangnya dalam menghadapi hidup ini
tidak kendur.
Terhadap keluarga
Dengan psiko-edukasi yang menyampaikan
informasi kepada keluarga mengenai berbagai
kemungkinan penyebab penyakit, perjalanan
penyakit, dan pengobatan sehingga keluarga
dapat memahami dan menerima kondisi
penderita untuk minum obat dan kontrol secara
teratur serta mengenali gejala-gejala
kekambuhan.
Memberikan pngertian kepada keluarga akan
pentingnya peran keluarga pada perjalanan
penyakit.
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
BAB III
KESIMPULAN
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis. Dari anamnesis
ditemukan gejala skizoefektif tipe manik. Gejala
yang terlihat Pasien juga mendengar suara bisikan
sejak 2 bulan yang lalu. Bisikan tersebut
menyuruh pasien untuk sholat, tidur, supaya
pikirannya tenang. Pasien juga melihat bayangan
sejak 2 bulan yang lalu. Bayangan itu menyerupai
paman nya yang sudah meninggal dunia. Pasien
merasa arwah pamannya itu masuk ke tubuh
pasien dan merasa dikendalikan oleh pamannya.
Pasien juga mengalami sedih dan menggurungkan
dirinya di dalam kamar selama 2 hari
Kemudian pasien juga mengalami senang dan bahagia yang
berlebihan selama 3 minggu. Pasien juga merasa sangat
sibuk dan pekerjaan tidak kunjung selesai dan tidur
pasien juga sedikit. Pasien lebih suka berdandan menor
sejak 3 minggu SMRS. Oleh karena itu ditegakkan
skizoafektif tipe manik.
Pada Pasien diberikan obat anti psikotik yaitu
risperidon 2x2 mg, Haloperidol 2 x 5 mg, golongan
Mood stabilizer yaitu: as. Valproat 2x 20 mg ,
Trihexilphenidil(THP) 2 X 2 mg.