Dibimbing Oleh:
dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ
Keluhan Utama :
Pasien kesulitan dalam berbicara
dan menyampaikan kata-kata sejak
2 minggu yang lalu
AUTOANAMNESA
Faktor Keturunan
Tidak ada
Faktor Organik
Riwayat trauma atau kecelakaan dan cidera kepala
disangkal, riwayat kejang disangkal, pemakaian zat atau
obat.
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Generalis:
Vital Sign
o Tensi : 120/80 mmHg
o Nadi : 82 x/menit
o Respirasi : 16 x/menit
o Suhu : tidak dilakukan
o Keadaan Umum : Tampak baik, compos mentis
Kepala/Leher : normal
Thorax : normal
Abdomen: normal
Ekstremitas: akral hangat
CONT’
Pemeriksaan Saraf
GCS : E4 V5 M6
Meningeal Sign : kaku kuduk (-)
CONT’
Pemeriksaan Psikiatri
1. Deskripsi Umum
Penampilan : Pasien berpakaian rapi mengenakan setelan celana
jeans dan jaket.
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Pasien tampak sedikit gelisah, disaat
pasien diajak berkomunikasi pasien tidak dapat tenang, menggoyang-goyangkan kaki
dan tangan.
Sikap terhadap pemeriksa : awalnya tertutup, namun kooperatif dan akhirnya
mampu bersahabat dengan pemeriksa.
2. Mood dan Afek
Mood : depresif
Afek : menyempit
Keserasian : appropiate
CONT’
3. Pembicaraan
Pasien cenderung diam jika tidak ditanya dan pasien akan menjawab pertanyaan
dengan seadanya. Terutama jika pertanyaan sepur Mr.W pasien tampak bingung,
kecewa, sedih dan letih dengan cara menghela nafas dalam-dalam dan menunduk.
4. Persepsi
Tidak ada halusinasi
5. Pikiran
a. Bentuk pikir : realistik
b. Arus pikir
• Produktivitas : pasien dapat menjawab, namun pasien berfikir keras dan terbata-bata
tiap kata.
• Kontinuitas : koheren, mampu memberikan jawaban sesuai pertanyaan.
• Hendaya berbahasa : terdapat hendaya berbahasa, karena pasien tampak menjadi
lebih pendiam dan menarik diri.
c. Isi pikiran : waham (-), fobia (-)
CONT’
7. Pengendalian impuls
Selama wawancara, tidak ditemukan gangguan pengendalian impuls.
8. Daya nilai dan tilikan
Daya nilai sosial : baik
Uji Daya nilai : baik
Penilaian Realita : baik
Tilikan : Tilikan 6 (Pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi
dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikan)
9. Taraf dapat dipercaya
Pasien dapat dipercaya
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Farmakoterapi:
R/Elizac 1 x 20mg
R/Risperidone 0,2 mg
Clobazam 5 mg
Vit B1 20 mg
Mfla. pulv da in caps dtd No. XIV
Signa 2dd1
NON FARMAKOTERAPI
Psikoterapi
• Memotivasi pasien agar dapat menjalani pengobatan sesuai yang dianjurkan
• Memotivasi pasien agar dapat berkomunikasi dan terbuka dengan
permasalahan yang dihadapi
Sosioterapi
• Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai keadaan pasien, factor
pencetus, perjalanan penyakit, pengobatan, komplikasi, dan kemungkinan-
kemungkinan atau prognosis kondisi pasien
• Menjelaskan dan memberi pengarahan tentang sikap dan peran keluarga
terhadap kondisi pasien.
NON FARMAKOTERAPI
Spiritual
• Memotivasi untuk terus berdoa dan mendekatkan diri kepada tuhan,
meminta ridho atas kesembuhan pasien
• Menstimulasi dan mengajak pasien untuk turut beribadah sebisa mungkin
dan selalu berdoa
Monitoring
• Selalu mengawasi pasien
• Menjauhkan dari barang-barang yang berisiko sebagai alat untuk bunuh diri
• Menjauhkan dari penggunaan alcohol dan obat yang menyebabkan
ketergantungan
• Mengawasi perkembangan keluhan pasien
PROGNOSIS
Hal-hal yang meringankan
Tidak ada faktor organik
Hal-hal yang memberatkan
Belum Menikah
Faktor pencetus masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Tinjauan Pustaka
Gangguan Stres Akut dan
Gangguan Penyesuaian
DEFINISI
Gangguan Stres Akut (Acute Stress Disorder/ASD) adalah sebuah
kondisi psikologis yang timbul sebagai tanggapan terhadap peristiwa
yang mengerikan, hasil dari sebuah peristiwa traumatis di mana
seseorang mengalami atau saksi suatu peristiwa yang menyebabkan
korban/saksi untuk mengalami ekstrim, mengganggu atau tidak
terduga takut, stres, (dan kadang-kadang rasa sakit) dan yang
melibatkan atau mengancam serius, dirasakan cedera serius
(biasanya kepada orang lain), atau kematian.
Faktor kerentanan yang merupakan predisposisi tampaknya memainkan peranan
penting dalam menentukan apakah gangguan akan berkembang, yaitu :
1. Adanya trauma masa anak-anak
2. Sifat gangguan kepribadian ambang, paranoid, dependen, atau anti sosial
3. Sistem pendukung yang tidak adekuat
4. Kerentanan konstitusional genetika pada penyakit psikiatrik
5. Perubahan hidup penuh stress yang baru terjadi
6. Persepsi lokus kontrol eksternal
7. Penggunaan alkohol, walaupun belum sampai taraf ketergantungan
MANIFESTASI KLINIS