Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data dari The National Heart and Nutrition Examination Survey (NHNES)
dalam dua dekade terakhir menunjukkan peningkatan insiden hipertensi pada orang
dewasa di Amerika sebesar 29- 31%. Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab
utama kematian di Amerika Serikat (Yogiantoro,2006). Data World Health
Organization (WHO) tahun 2008 menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta
orang atau 26,4% mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1%
wanita.

Indonesia sampai saat ini belum memiliki data yang bersifat nasional dan
multisenter yang dapat menggambarkan prevelensi lengkap mengenai hipertensi.
Namun beberapa sumber, yakni Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004,
prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang yang berusia di atas 35 tahun adalah
lebih dari 15,6%. Survei faktor resiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh proyek
WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah
160/90 masing- masing pada pria adalah 13,6% (1988), 16,5% (1993), dan 12,1%
(2000). Pada wanita angka prevalensi mencapai 16% (1988), 17% (1993), dan 12,2%
(2000). Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar
antara 15%-20% (Depkes, 2010).

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Pada Pasien


Penderita Hipertensi di Puskesmas pakis Kabupaten Malang

Di Indonesia Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992 mendapatkan


data bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian
kedua (16,6 per 1000 kematian), dan pada SKRT 1995 prevalensi hipertensi adalah 83
% per 1000 anggota rumah tangga. Lebih banyak perempuan dari pada pria dan
menjadi penyebab pertama kematian di Indonesia (Utama, 2008).

Data dinas kesehatan provinsi Jawa Timur pada tahun 2011, di Malang Raya
hipertensi menduduki urutan ke tiga dari 10 kasus rawat jalan di rumah sakit yaitu
sebanyak 424 kasus (9,10%) dan urutan ke empat dalam 10 penyebab kematian yaitu

1
10,99% (Profil Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2011). Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang UPTD Puskesmas Puskesmas ,hipertensi menduduki peringkat ke 2 dari 15
kasus rawat jalan yang sering ada di rumah sakit hampir sebanyak 140 orang setiap
bulannya yang melakukan kontrol di poli rawat jalan.

Dampak penyakit hipertensi berkembang dari tahun ke tahun dan


menyebabkan banyak komplikasi. Hipertensi adalah faktor resiko utama pada penyakit
jantung, serebral (otak), renal (ginjal), dan vas-kular (pembuluh darah) dengan
komplikasi berupa “infark miokard” (serangan jantung), gagal jantung, stroke
(serangan otak), gagal ginjal dan penyakit vaskular perifer. Selain itu, tekanan darah
tinggi juga berpengaruh terhadap pembuluh darah koroner di jantung berupa
terbentuknya plak (timbunan) aterosklerosis yang dapat mengakibatkan penyumbatan
pembuluh darah dan menghasilkan serangan jantung (heart attack) (Djoko
Merdikoputro, 2011).

Hipertensi dipengaruhi oleh curah jantung dan tekanan perifer. Berbagai faktor
yang mempengaruhi curah jantung dan tekanan perifer dapat mempengaruhi tekanan
darah seperti asupan garam yang tinggi, faktor genetik, stres, obesitas, jenis kelamin,
usia, dan kebiasaan merokok. Mekanisme terjadinya hipertensi yaitu melalui
terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I converting enzyme (ACE). (Mang trie
kaccau, 2012).

Kepatuhan atau ketaatan (compliance/adherence) adalah tingkat pasien


melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter, keluarga,
bahkan orang terdekat pasien(Smet, 1994). Maka diharapkan penderita hipertensi
harusnya bisa berobat dan check up secara rutin ke rumah sakit setiap 1 bulan dan
mendapatkan dukungan keluarga atau orang terdekatnya. (Depkes RI, 2009). Check
up secara rutin dapat menekan komplikasi yang menyebabkan kematian serta
pendidikan penyuluhan sangat penting untuk mencegah hipertensi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga


dengan kepatuhan berobat pada pasien hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten
Malang

2
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah
penelitian

Adakah hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien


hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten Malang ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada
pasien hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat akademik
Menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam
menerapkan ilmu yang telah diperoleh ke dalam lingkungan penelitian serta
memperoleh pengalaman dalam melaksanakan penelitian.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Sebagai masukan bagi keluarga untuk selalu mendukung pasien berobat.
2. Sebagai masukan bagi petugas kesehatan menyarankan serta menjelaskan
manfaat kepatuhan berobat.
3. Memberikan masukan data dasar hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan berobat pada pasien hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten
Malang.
4. Sebagai bahan masukan informasi data dasar dalam penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien
hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.

3
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Pasien Hipertensi

Lingkugan

Peran Keluarga

- Kepatuhan Berobat
- kontol rutin PKM
- Konsumsi obat rutin

Kepatuhan Berobat

Keterangan :

Diteliti
TidakDiteliti
Faktor yang mempengaruhi
Hubungan

4
3.2 Hipotesa Penelitian
H0 : Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada
pasien hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.

H1 : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien


hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.
.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Independent


Variabel Independent dalam peneitian ini adalah dukungan keluarga
Variabel dependent atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan
berobat.

3.4 Definisi Operasional

5
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menggunakan desain penelitian cross
sectional. Dalam penelitian cross sectional hanya melakukan observasi dan
pengukuran variabel pada satu saat tertentu, yaitu variabel dukungan keluarga dan
kepatuhan berobat. Peneliti ingin mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan berobat pada pasien hipertensidi Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian


4.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian hanya dilakukan di puskesmas pakis
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari - februari

4.3 Prosedur Penelitian


4.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah pasien puskesmas pakis dengan diagnosis
hypertensi

4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi dengan cara tertentu yang dianggap mampu
mewakili populasinya (Notoatmodjo, 2010). Sampel penelitian ini diambil dari
sebagian populasi yang memenuhi kriteria sampel. Kriteria sampel dalam penelitian
ini dibagi menjadi kriteria inklusi dan ekslusi, antara lain:
Kriteria inklusi sebagai berikut :
- lansia
- diagnosis hypertensi
Kriteria eksklusi sebagai berikut :
-pasien tdk setuju

6
-tidak ada keterangan

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel


Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode “total
sampling" yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
populasi (sugiyono, 2007). alasan mengambil total sampling karena menurut sugiyono
(2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian semua.
4.3.4 Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuisioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan
(angket) atau daftar isian terhadap obyek yang diteliti (populasi atau sampel) (Hasan,
2006). Dalam melaksanakan penelitian, peneliti membagikan kuisioner baik untuk
variabel dependen maupun variabel independen kepada pasien puskesmas pakis.
Namun sebelum dilakukan pembagian kuisioner, peneliti memberikan penjelasan
terkait penelitian dalam bentuk lembar persetujuan kepada responden. Pengumpulan
data dimulai dengan pengisian kuisioner oleh responden yang didampingi oleh
peneliti.
4.3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner
4.3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk menjaga validitas kuesioner penelitian yang telah disusun, diujicobakan
terlebih dahulu pada responden yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel dan
dilakukan saat studi pendahuluan. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur tingkat
kelayakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

4.3.6.1 Uji Validitas Instrumen


Perhitungan dilakukan dengan mengkorelasikan setiap skor item dengan skor
total dengan menggunakan teknik Korelasi Pearson. Kriteria pengujian adalah jika
koefisien korelasi 𝑟𝑥𝑦 lebih besar dari nilai cut off bearti item kuesioner dinyatakan

7
valid dan dinyatakan sah sebagai alat pengumpul data. Pengujian validitas ini
menggunakan omputer dengan bantuan software SPSS Release 16 for windows.
4.3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu pengukuran dapat dipercaya maka harus dilakukan uji reliabilitas, yang
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur. Untuk menguji
digunakan Alpha Cronbach. Dimana suatu instrumen dinyatakan reliable apabila
koefisien alpha semakin lebih besar sama dengan 0,60. Pengujian reliabilitas ini
menggunakan komputer dengan bantuan software SPSS Release 16 for windows.

4.4 Pengolahan data


Data yang telah dikumpulkan, diolah terlebih dahulu dan kemudian disajikan.
Pengolahan data bertujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistika,
informasi yang telah diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan,
terutama dalam pengujian hipotesis (Wasis, 2008). Pengolahan data dilakukan melalui
tahap – tahap, yakni Editing, Coding, Tabulating, hingga Scoring.

4.5 Analisis Data


Merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan di mana tujuan
penelitian adalah menjawab pertanyaan penelitian dalam mengungkapkan fenomena
(Nursalam, 2001). Pada penelitian ini, analisa dilakukan dengan langkah-langkah :
4.5.1 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
4.5.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan


dan berkorelasi. Analisis keeratan hubungan anatara dua variabel tersebut, dengan
melihat nilai Prevalensi Ratio (PR).
PR < 1, maka variabel resikojustru mengurangi resiko suatu kejadian
PR = 1, maka variabel yang diduga merupakan faktor resiko tidak ada
pengaruhnya terhadap suatu kejadian (netral)
PR > 1, maka variabel tersebut merupakan faktor resiko penyebab suatu
kejadian.

8
4.6 Alur Penelitian

9
Populasi
Pasien hypertensi puskesmas Pakis

Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling

Sampel
Pasien poli lansia

Penelitian
Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien hipertensidi
Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.

Pembagian kuesioner kepada Sampel


Penelitian

Analisa data

Pembahasan

Kesimpulan

10
Daftar Pustaka

1. Azwar, S. 2003. Sikap manusia teori dan pengetahuannya. Edisi 2. Yogyakarta:


Pusaka pelajar.
2. Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: PT.Rineka Cipta
3. Hasan, Iqbal. 2006. Pokok – pokok Materi Metodelogi penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
4. http:// idai.or.id/artikel/klinik/asi/reqvitalisasi-rumah-sakit-sayang-bayi. Diakses
tanggal 17 November 2015 jam 11.00 WIB.
5. http://www.mamaway.co.id/Bagaimana-sih-p.../action-library_detail-type-3-did-
43.htm Diakses tanggal 17 Desember 2015 jam 08.55 WIB.
6. http://mommiesdaily.com/2015/08/07/ingin-sukses-menyusui-percaya-diri-saja
Diakses tanggal 06 Januari 2016 jam 20.43 WIB.
7. http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/1513-7-kontak-
laktasi-plus-menuju-keberhasilan-menyusui-menurut-who.html Diakses tanggal
14 Januari 2016 jam 21.47 WIB
8. Ihsan, Fuad. 2003. Dasar – dasar Kependidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta
9. KemenKes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta: Kemenkes, 2014

11
10. Kuzma, Jerzy. 2013. Knowledge, attitude and practice related to infant feeding
among women in rural Papua New Guinea : a descriptive, mixed method study.
International Breastfeeding Journal. BioMed Central diakses pada tanggal 28 Mei
2014. http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content/pdf/1746-4358-
8- 16.pdf
11. Mann, Jin. 2012. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Gizi. Jakarta: EGC
12. Moniks, F. B. 2014. Buku Pintar Asi dan Menyusui. Jakarta: PT. Mizan Publika
13. Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV.Pusaka Setia
14. Moersintowati. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakarta : Sagung Seto
15. Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset. Jakarta: Cv.Ifo Medika
16. Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakrta:
PT.Rineka Cipta. 120 - 130
17. Notoatmodio, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
18. Nining, S. Muktamar ASI eksklusif standar emas - aman, sehat, berkelanjutan.
Diposkan tanggal 12 Feb 2007. Diakses tanggal 7 Juni 2008. Available at:
http://kakak.org/home.php?page=arti kel&id=12
19. Nurastuti, Wiji. 2007. Metodelogi Penelitian. Yogyakaa : Ardana medika
20. Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset. Jakarta: Cv.Ifo Medika
21. Pieter, Zan Herri, dkk. 2010. Pengantar Psikologi dalam keperawatan. Jakarta:
Prenada Medika
22. PP Republik Indonesia. Nomer 33 Tahun 2012. Tentang Pemberian Asi Ekslusif
23. Roesli, U. 2000. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya
24. Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka
Bunda
25. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk kesehatan. Jakarta: EGC.
26. Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk V Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC
27. Wawan , A. dkk. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
28. Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi. Jakarta: EGC

12
13

Anda mungkin juga menyukai