Anda di halaman 1dari 6

PERSONAL DRUG AND PERSONAL TREATMENT

Hipertensi disertai Diabetes Melitus

Disusun untuk memenuhi tugas


Laboratorium Ilmu Farmasi

Oleh :
Noviana Rachmadayanti
217.041.01.043

Pembimbing :
Prof. dr. H. M. Aris Widodo, MS., Sp.Fk, PhD.

KEPANITRAAN KLINIK MADYA


LABORATORIUM ILMU FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM MALANG
2018
A. Skenario Kasus
Seorang Ibu usia 45 tahun, tinggi 155cm, berat badan 60kg mengeluh sakit
dibelakang kepalanya, sering kencing dan sering kelaparan. Pemeriksaan tekanan darah
140/100 mmHg, nadi 88/menit, kadar gula darah puasa 140, kadar gula darah sesaat
230mg/dl, pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal.
B. Identifikasi Masalah
1. Sakit dibelakang kepala, TD 140/100 mmHg (Hipertensi derajat 1)
2. Sering kencing
3. Sering lapar, GDP 140, GDS 230mg/dl, BMI = 25 (Obesitas)

Personal Treatment
C. Tujuan Terapi
1. Mengurangi keluhan (sakit belakang kepala, sering kencing dan sering lapar)
2. Mencegah kekambuhan
3. Mencegah komplikasi
D. Rencana Personal Treatment
1. Nasihat kepada keluarga pasien
1) Menyarankan keluarga untuk mengurangi makanan yang mengandung
garam dan gula tinggi
2) Menganjurkan keluarga pasien agar penderita meminum obat secara
teratur sesuai dengan instruksi yang diberikan dokter.
2. Pengobatan tanpa obat
- Edukasi, informasi dan motivasi untuk dapat merubah gaya hidup sehat.
Target indeks masa tubuh orang asia-pasifik (18,5-2,9 Kg/m2)
- Menghindari dan mengurangi faktor resiko penyebab seperti makanan tinggi
garam dan gula serta terapi nutrisi medis mencakup konsumsi buah, sayur
dan produk susu rendah lemak jenuh. Menu seimbang terkait jumlah, jenis,
jadwal.
- Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah aktivitas yang terukur seperti jalan
cepat 30 menit perhari selama 3-5 hari per minggu atau bersepeda untuk
kesenangan atau transportasi dengan jarak 8 km dalam 30 menit. Latihan
fisik dimulai dengan intensitas rendah dan durasi singkat lalu secara
perlahan ditingkatkan.
3. Pengobatan dengan obat
Terapi utama untuk hipertensi dengan diabetes melitus, setelah modifikasi gaya
hidup sehat adalah pemberian obat anti diabetes dan obat antihipertensi. Terapi
ini dimaksudkan sebagai terapi kausatif dan simptomatik serta mencegah
terjadinya komplikasi.
Personal Drug Pemilihan Obat Anti Diabetes
No Gologan Obat dan Contohnya Keterangan
1. SULFONILUREA Interaksi dengan ATP-sensitive K channel pada membran sel-sel
(Insulin secretagogues) beta yang menimbulkan depolarisasi membran  membuka
kanal Ca. Ion Ca masuk ke sel beta, merangsang granula yang
Generasi I : tolbutamid, tolazamid, berisi insulin  sekresi insulin dengan jumlah yang equivalen.
asetoheksimid, klorpropamid.
Generasi II : gliburid, glibenklamid,
glipizid, glikazid, glimepirid
2. MEGLITINID Menutup kanal K yang ATP ndependent di sel beta pankreas
(Insulin secretagogues)

Repaglinid, Nateglinid
3. BIGUANID Menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan
sensitivitas jaringan otot dan adipose terhadap insulin. Aktivasi
Fenformin, buformin, metformin AMP-activated protein kinase
4. TIAZOLIDINEDION Merangsang pembentukan dan translokasi GLUT ke membran sel
di organ perifer dengan merangsang PPAR gamma di inti sel dan
Glitazon, rosiglitazon mengaktivasi insulin-responsive genes, gen yang berperan pada
metabolisme KH dan lemak
5. ALFA GLUKOSIDASE INHIBITOR Memperlambat absorpsi polisakarida, dekstrin dan disakarida di
intestine.
Acarbose
Peresepan Obat

Noviana Rachmadayanti
SP/SIP 217.041.01.043
Alamat : Jl. MT.Haryono – Malang
Jam praktek 18.00-21.00
Telp (0341) 897401938

Malang, 1 Desember 2018

R/ Metformin tab 500mgNo. XX


S 3 dd tab I dc

R/ Captopril tab 12,5mgNo. XX


S 3 dd tab I pc

Pro : Ny. CBB : 60kg TB: 155cm

Alamat : DinoyoUsia : 45
Daftar Pustaka

1. Farmakologi dan Terapi, edisi ke 5 (cetakan ulang 2007), bagian Farmakologi FKUI:
Gaya Baru, Jakarta
2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ed.4, (2006). Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
3. PERKENI. 2015
4. PERKI. 2015

Anda mungkin juga menyukai