Anda di halaman 1dari 5

Tugas Akhir (Longcase)

Skizoafektif Tipe Manik


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Rotasi Klinik
Bagian Jiwa Pendidikan Profesi Dokter

Oleh:
Nama : Julio Fanisma Dhama
NIM : 20150310045
NIPP : 20194010051

Pembimbing
dr. Herlina Pohan M.Sc, Sp. KJ

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Tahun 2020
I. Identitas Pasien
Nama : RSA
TTL : Yogyakarta, 9 November 1983
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta
Pendidikan Terakhir : SMP
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tukang Pijit
No. RM : 447759

II. Anamnesis
Anamnesis pada tanggal 15 September 2020 pukul 11.30 WIB
1. Keluhan Utama
Kontrol di Poli Jiwa supaya kondisi stabil
2. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien melakukan kontrol di Poli Jiwa supaya kondisinya stabil. Pasien melakukan kontrol
rutin sebulan sekali. Pasien mengatakan bila obat yang ia konsumsi saat ini membuat
nyaman, bahkan saat pasien tidak minum obat selama 5 hari saja, ia merasa gelisah,
bingung, dan merasa ingin mengkonsumsi NAPZA lagi. Pasien pernah di rawat di RS
Ghrasia sebanyak 7x. Pertama kali di tahun 2003 dan terakhir 2012, durasi dirawat antara
1,5 – 2 bulan. Pasien mengatakan alasan pertama kali masuk RS Jiwa dikarenakan
overdosis penggunaan NAPZA karena stress setelah diputus oleh kekasihnya. Pasien
mengatakan bila dulu ia tidak rutin minum obat dari dokter sehingga bolak-balik masuk RS
Jiwa. Pasien mengatakan bila sewaktu kecil dulu ia susah untuk bergaul dan merasa dijauhi
oleh teman-temannya. Pasien lalu menemukan kenyamanan dengan teman pengguna
NAPZA, dimulai ketika SD hingga puncaknya SMA. Sewaktu kecil pasien sering melihat
hal-hal yang tidak dilihat orang lain, bahkan sempat memiliki teman Genderuwo. Dulu
pasien juga sempat merasa bahwa ada yang memerintahkan dirinya melakukan hal-hal
tertentu dari batinnya dan sempat merasa bahwa orang lain sering membicarakan hal buruk
tentang dirinya, hal tersebut sangat mengganggu menggangu aktivitas sehari-hari pasien.
Hingga saat ini pasien masih merasa ia memiliki kekuatan magic dan akhir-akhir ini pasien
merasa ada yang mengatakan dari dalam batinnya bahwa ia adalah Muhammad versi
Katolik, hal itu biasa dirasakan terutama saat pasien sedang diam. Pasien merupakan anak
yatim piatu dan saat ini tinggal serumah berdua dengan neneknya. Aktivitas sehari-hari saat
ini pasien merawat neneknya dan memijat bila ada pelanggan. Untuk biaya hidup kadang
dibantu oleh paman dan tantenya.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Psikiatri
Pasien di rawat di RSJ Ghrasia sebanyak 7x, Terakhir di rawat tahun 2012.
b. Medik
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit fisik.
c. NAPZA
Pasien mengatakan ia mulai mengkonsumsi pil dan minuman beralkohol saat SD, lalu
ganja saat SMP, dan sempat mengkonsumsi heroin dan sabu. Saat SMA hampir setiap
hari pasien mengkonsumsi NAPZA.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien merupakan anak tunggal ,pasien belum menikah saat ini pasien tinggal berdua
dengan neneknya. Ayah pasien meninggal saat pasien berusia 4 bulan karena penyakit
jantung. Ibu pasien meninggal saat pasien berusia 4,5 tahun karena kanker.
5. Riwayat Pribadi
a. Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien merupakan anak yang diharapkan oleh kedua orang tuanya. Pasien dilahirkan
secara normal. Selama kehamilan didapatkan informasi bahwa kesehatan jiwa dan fisik
ibu waktu hamil baik.
b. Riwayat Kanak Awal (0-3 th)
Tidak ada Informasi
c. Riwayat Kanak Pertengahan sampai Masa Kanak Akhir
Pasien kesulitan bergaul dengan teman di lingkungan rumah dan temannya disekolah.
Sejak SD pasien mengaku mulai mengkonsumsi Pil koplo dan minuman beralkohol.
d. Dewasa
• Riwayat Pekerjaan : Pekerjaan saat ini sebagai tukang pijat, sempat menjadi sales
roti.
• Riwayat Pernikahan : Belum menikah.
• Riwayat Pendidikan : Pendidikan terakhir SMP. Pasien sempat menjalani
pendidikan dibangku SMA namun tidak selesai karena kendala biaya dan sering
membolos.
• Riwayat Militer dan Hukum : Pasien sempat dibawa ke pihak berwajib karena
berkelahi dengan orang
• Aktivitas Keagamaan : Pasien beragama Katolik, pasien aktif dengan kegiatan-
kegiatan Gereja.
• Situasi kehidupan sekarang : Pasien tinggal serumah berdua dengan neneknya,
hubungan pasien dengan neneknya baik. Aktivitas sehari-hari saat ini pasien
merawat neneknya karena sudah lumpuh sejak 8 tahun yang lalu karena terjatuh.
Pasien berprofesi sebagai tukang pijit, namun ia mengatakan bila sejak 3 bulan
terakhir usaha pijitnya sepi pelanggan. Untuk biaya hidup kadang dibantu oleh
paman dan tantenya.
6. Impian
Pasien mengatakan bahwa dirinya ingin segera menikah dan memiliki anak. Ia juga ingin
mendapat pekerjaan baru.
7. Tingkat Kepercayaan
Kurang dapat dipercaya.

III. Pemeriksaan Fisik


1. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Frekuensi nafas : 16 x/menit
Suhu : 36,7 °C
2. Pemeriksaan fisik
DBN

IV. Pemeriksaan Status Mental


Pemeriksaan pada tanggal 15 September pukul 12.00 WIB

Kesan umum : Laki-laki sesuai umur, rawat diri cukup, talkative


Kesadaran : Kompos mentis
Orientasi : Orang : Baik ; Tempat : Baik ; Waktu : Baik
Sikap dan tingkah laku : Tenang, kooperatif
Bentuk pikir : Non-Realistis
Isi pikir : Waham Kebesaran. Waham magic mistik
Progesi pikir : Koheren, Flight of Idea,
Mood : Senang
Afek : Luas
Gangguan Persepsi : Tidak ada
Gangguan Intelegensi : Tidak ada
Gangguan Memori : Tidak ada
Perhatian : Mudah ditarik, dapat dicantum
Insight : Derajat V,

V. Diagnosis
Axis I : F25.0 gangguan skizoafektif tipe manik
Axis II : - ciri kepribadian dissosial, dan histrionik
Axis III : -
Axis IV : Masalah primary support
Masalah ekonomi
Axis V : GAF 70-61 ( Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik )

Diagnosis banding :
F31.1 Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik

VI. Tatalaksana
1. Farmakologi
Haloperidol 5 mg 1–0–1
THP 2 mg 1–0–1
Clozapin 100 mg 0–0–½

2. Nonfarmakologi
• Pencegahan tersier : untuk meminimalkan gejala sisa atau ketidakmampuan
selanjutnya.
• Edukasi untuk pasien : memberikan pelatihan keterampilan adaptif, pelatihan
keterampilan sosial dan pelatihan kejuruan. Terapi kelompok
sering menjadi format yang berhasil asalkan pasien dapat
mempraktikan pada situasi kehidupan nyata serta mendapat
umpan balik yang mendukung.
• Edukasi keluarga : memberikan edukasi kepada keluarga pasien terkait \
Skizoafektif tipe manik mengenai cara mengontrol kondisi, baik
terkait kepatuhan berobat maupun aktivitas atau pencegahan
stressor-stressor yang lain, sembari mempertahankan
pengharapan yang realistik untuk pasien.

VII. Prognosis : Dubia et bolam

Premorbid :
Riwayat penyakit serupa dalam keluarga (-) : baik
Status perkawinan belum menikah : buruk
Dukungan keluarga baik : baik
Status ekonomi kurang : buruk
Stressor tidak jelas : buruk
Kepribadian dissosial : buruk

Morbid :
Onset sejak usia muda : buruk
Jenis penyakit skizoafektif : buruk
Respon terapi baik : buruk
Kepatuhan minum obat baik : baik

Yang memperingan :
- Keluarga yang memiliki penyakit serupa tidak ada
- Insight pasien baik
- Minum obat rutin
- Dukungan keluarga baik
- Remisi baik

Yang memperberat :
- Faktor stressor tidak jelas
- Awitan saat usia muda
- Kendala ekonomi
- Status pasien lajang

Anda mungkin juga menyukai