Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
SKIZOFRENIA
Oleh
Indah Permata Sari
NIM. 1910017029
Pembimbing
dr. H. Jaya Mualimin, Sp. KJ., M. Kes., MARS
1
mengancam akan bunuh diri jika tidak dibelikan motor. Sehari-hari pasien
tinggal dengan pamannya di Sempaja, dan sering berkelahi dengan
pamannya. Pasien juga mengaku sulit tidur dan biasanya akan merokok
serta minum kopi seharian.
C. Heteroanamnesis
Paman pasien (Tn.R)
Pasien dibawa ke rumah sakit tanggal 25 Desember 2020 karena
penyakitnya kambuh kembali. Pasien sering bicara sendiri, berteriak serta
mengamuk dengan membawa Mandau untuk bunuh orang. Awalnya tahun
2014, pasien dibawa oleh kakak ipar ke RSJ Atma Husada karena keluhan
yang sama. Kemudian pasien keluar rumah sakit, tinggal dengan tante di
kampung dan jarang minum obat. Sekitar tahun 2016-2017, pasien
menunjukkan gejala yang sama seperti mengamuk dan ingin melukai orang
lain dan berlanjut hingga sekarang. Menurut pamannya, kemungkinan hal
ini disebabkan faktor ekonomi dan kurangnya perhatian dari orang tua.
Orang tua pasien bercerai saat pasien berada di sekolah dasar dan pasien
ikut ayahnya. Ibu pasien menikah lagi di Kalimantan Tengah.
2
F. Genogram
Pasien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara, ayah pasien telah meninggal
tahun 2000.
3
berhenti dari tempat kerja sebagai pelayan hotel
5. Dewasa : Pasien belum menikah dan sekarang tinggal bersama pamannya
di Samarinda
H. Status Fisik
Tanda Vital
T = 120/80 mmHg N= 72x/mnt RR= 18x/mnt
Keadaan Gizi : dalam batas normal
Kepala : dalam batas normal
Toraks
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Abodemen : dalam batas normal
Ekstrimitas : dalam batas normal
I. Status Neurologik
GCS : E4V5M6
Refleks Fisiologis :+
Refleks Patologis :-
J. Status Psikiatrik
Keadaan Umum : tampak sehat
Sikap / Tingkah Laku : kooperatif, pembawaan tenang
Kesadaran : komposmentis
Kontak / rapport : normal
Atensi / Konsentrasi : normal
Orientasi : Waktu normal; Tempat normal; Orang normal
Mood / Afek : Mood eutimia, afek sempit
4
Proses Berfikir : arus pikir asosiasi longgar
Persepsi : halusinasi (+), waham (-)
Intelegensi : kecerdasan sesuai taraf pendidikan
Psikomotor : tidak ada gerakan repetitif
K. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium : dalam batas normal
2. Assesment Tools
BDI / HDRS / Zung
Geriatrik Depression Scale (GDS )
PANSS
MMSE
L. Diagnosis Multiaksial
Aksis I : F20.3 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated)
Diagnosis banding:
F 31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan
Gejala Psikotik
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah dengan keluarga
Aksis V : GAF Scale 70-61, gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik
J. Penatalasanaan
1. Psikofarmaka : Haloperidol 5-15 mg/hari 2x/hari po
Triheksipenidil 2 mg/hari 2x/hari po
2. Psikoterapi :
- Terapi kognitif-perilaku
- Terapi suportif
5
L. Prognosis : bonam karena masih ada paman kandung yang mau merawat
pasien.
M. Diskusi / Saran : tidak ada