Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kasus

S
Bagian Kardiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesai

MITRAL Resita Aulia Budiman

11120202102

Pembimbing :

dr. Nurhikmawati M.Kes,Sp.JP,FIHA


IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. x

Umur : 42 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat :x

Status : Menikah

Agama : Islam
ANAM N E S IS
• Keluhan utama :

Sesak napas sejak ±3 hari SMRS

• Riwayat perjalanan penyakit :

Sejak ± 3 hari SMRS, pasien mengeluhkan sesak napas, terengah-engah,terutama muncul setelah

batuk-batuk. Sesak dirasakan semakin bertambah saat pasien berbaring terlentang dan berkurang bila

dalam posisi duduk. Sesak juga muncul saat pasien kelelahan setelah beraktifitas ringan (saat berjalan ke

kamar mandi). Pasien kadang-kadang terbangun dari tidur dikarenakan sesak yang muncul tiba-tiba.

Keluhan ini pertama kali dirasakan pasien sejak ± 6 tahun yang lalu, dan saat ini keluhan dirasakan

semakin bertambah berat. Pasien juga mengeluhkan batuk-batuk yang muncul menyertai sesak dan

tidak pernah sembuh. Batuk berdahak, berwarna putih berbusa dan kadang-kadang disertai darah. Rasa

nyeri didada kiri juga terkadang terasa menyertai sesak dan menyebar ke atas dan terkadang ke samping

dada sebelah kiri.


ANAM N E S IS
Lanjut . . .

Sejak ± 7 hari yang lalu, kedua kaki pasien membengkak, bengkak muncul secara berangsur-angsur.

Sejak 3 tahun yang lalu tangan dan kaki pasien sebelah kiri terasa lebih lemah dibanding yang kanan.

Hal ini mungkin disebabkan oleh riwayat stroke yang pernah dialami pasien 3 tahun yang lalu.

• Riwayat penyakit dahulu :

Pasien mengatakan bahwa telah menderita penyakit jantung sejak ± 6 tahun yang lalu, dan

telah beberapa kali keluar masuk rumah sakit dikarenakan keluhan yang sama.

Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien semasa kecilnya sering menderita sakit

tenggorokan yang disertai demam dan batuk yang berulang.


TANDA – TANDA VITAL

VITAL SIGN
STATUS Tekanan darah : 110/70 mmHg

GENERALIS Frekuensi nadi


VENUS
: 76x/menit,ireguler

Frekuensi napas : 34x/menit


Keadaan umum :Tampak sakit berat

Kesadaran : Compos mentis Suhu : Afebris

Tinggi badan : 167cm

Berat Berat badan : 42cm


PEMERIKSAAN FISIK
Dari pemeriksaan fisik didapatkan

• Sianosis perifer dan wajah.


• Opening snap.
• Diastolic rumble.
• Distensi vena jugularis.
• Respiratory distress.
• Digital clubbing.
• Systemic embolization.
• Tanda-tanda kegagalan jantung kanan seperti asites, hepatomegali dan oedem perifer
AN
LAINN
YA JANTUNG
• Inspeksi
• Palpasi
: Iktus kordis terlihat
: (-)
• Perkusi :
o Batas jantung kiri 2 jari lateral linea midclavikularis
sinistra ruang intercostal V
o Batas jantung kanan 2 jari lateral linea sternalis dextra
di ruang intercostal V
• Auskultasi : bising diastolic (+), gallop (-)

PA R U : Ronkhi di paru kanan

E X T R E M I T A S : Oedem pada dorsum


pedis dan pretibia kiri dan kanan.
—PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Foto Thorax

Didapatkan pembesaran atrium kiri terjadi karena volume


atrium kiri meningkat akibat ketidak mampuan atrium untuk
mengosongkan diri secara normal dikarenakan terjadi oedema
pada arteri pulmonalis akibat bendungan yang pada katub mitral
yang sempit.
PEMERIK Dari pemeriksaan EKG dapat terlihat

SAAN E K adanya gelombang P mitral berupa takik pada


gelombang P dengan gambaran QRS kompleks

G yang normal. Pada tahap lebih lanjut dapat


terlihat perubahan aksis frontal yang bergeser ke
kanan dan kemudian akan terlihat gambaran RS
pada hantaran prekordial kanan.
PEMERIKSAA
NDari pemeriksan ekokardiografi akan memperlihatkan
EKOKARDIOG
RAFI • Ef-slope mengecil dari anterior leaflets katup mitral,
dengan menghilangnya gelombang a,

• Berkurangnya permukaan katup mitral,

• Berubahnya pergerakan katup posterior,

• Penebalan katup akibat fibrosis dan multiple mitral


valve echo akibat kalsifikasi.
DIAGN
OSA
KERJA
“Dyspneu e.c Decompensatio cordis (DC) e.c mitral
stenosis (MS) e.c susp rheumatoid heart disease (RHD).
an
Tujuan : memperbaiki keadaan umum pasien
Terapi umum : Istirahat, diet rendah garam
Medikamentosa :
• Diuretic; furosemid : dapat meningkatkan ekskresi urin, dapat menurunkan tekanan darah pada
paru dengan menurunkan volume sirkulasi darah
• Beta blokers, digoxin, dan calcium chanel blockers : dapat mengontrol irama jantung
Mercury is the closest planet to the Sun and the
• Antibiotic : diberikan untuk mencegah reaktifasi penyakit jantung reumatik
smallest of them all

Usulan :
“Mengusulkan untuk dilakukan operasi untuk perbaikan katup mitral.”
PROG NOSIS

Apabila timbul atrium fibrilasi prognosisnya


kurang baik (25% angka harapan hidup 10 tahun)
dibandingkan pada kelompok irama sinus (46%
angka harapan hidup 10 tahun). Hal ini dikarenakan
angka resiko terjadinya emboli arterial secara
bermakna meningkat pada atrium fibrilasi.
;‘
PEM BAHASAN
• Stenosis mitral merupakan suatu keadaan di mana terjadi
gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui katup
mitral oleh karena obstruksi pada level katup mitral.
Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan
pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian
ventrikel kiri pada saat diastole.

• Penyebab tersering dari stenosis mitral adalah endokarditis reumatik, akibat


reaksi yang progresif dari demam rematik oleh infeksi streptokokkus.
Diperkirakan 90% stenosis mitral didasarkan atas penyakit jantung rematik. Pada
stenosis mitral akibat demam rematik akan terjadi proses peradangan (valvulitis)
dan pembentukan nodul tipis di sepanjang garis penutupan katup. Proses ini akan
menimbulkan fibrosis dan penebalan daun katup, kalsifikasi, fusi komisura serta
pemendekan korda atau kombinasi dari proses tersebut. Pada endokarditis
reumatik, daun katup dan korda akan mengalami sikatrik dan kontraktur
bersamaan dengan pemendekan korda, sehingga menimbulkan penarikan daun
katup menjadi bentuk ( funnel shape).
THANK Y
OU

Anda mungkin juga menyukai