CARDIOMEGALY
Disusun Oleh:
Adinda Octaviani (2210026013)
Yustian Wahyu Prasetyo (2210026036)
Pembimbing:
dr. Suginem Mudjiantoro, Sp. Rad (K)Onk.
Nama : Ny. R
Usia : 82 tahun
Tanggal lahir : 01 Agustus 1941
Alamat : Jln. Hj. Naman, Pondok Kelapa
Pekerjaan : IRT
Pengirim : IGD
Tanggal Pemeriksaan : 9 Agustus 2023
DPJP : dr. Imy Ginting,SPJP
Anamnesis
Keluhan Utama
Sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu
Keluhan Tambahan
Batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu
Anamnesis
Status Generalisata
• Kepala : Normocephal
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
• Hidung : Simetris, secret (-/-), darah (-/-)
• Telinga : Darah (-/-), secret (-/-)
• Mulut : Sianosis (-), mukosa bibir lembab
• Leher : Pembesaran KGB (-), tidak ada peningkatan JVP
PEMERIKSAAN FISIK
Paru:
- Inspeksi : Normochest (+), pergerakan dinding kiri tertinggal, retraksi
dinding dada (-/-)
- Palpasi : Vokal fremitus (+/ +), nyeri tekan (-/-), massa (-/-)
- Perkusi : Sonor pada regio thorax dextra dan sinistra
- Auskultasi : Vesikuler (+/ +), Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- Perkusi : Batas atas ICS 3 linea parasternalis,
Batas kanan ICS 4 linea parasternalis dextra,
Batas jantung kiri ICS 4 linea axilaris anterior sinistra
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler (+), murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
- Inspeksi : Datar, supel, jaringan parut (-)
- Auskultasi : Bising usus (+), normal
- Perkusi : Timpani (+)
- Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegaly (-), splenomegaly (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
- Akral hangat : Superior (+/+), inferior (+/+)
- CRT <2 detik : Superior (+/+), inferior (+/+)
- Edema : Superior (-/-), inferior (-/-)
- Sianosis : Superior (-/-), inferior (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan: 9 Agustus 2023
foto thorax PA
Kesan:
Cardiomegali dengan bronkitis kronik dengan
gambaran bronkiektasis.
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan 09/08/2023
HEMATOLOGY
Hemoglobin 11.4 (L) mg/dl 13.5 – 17.5
Hematocrit 35 % 40 – 50
Leucocytes 9,7 10^3/uL 5.0 – 10.0
Thrombocytes 390 10^3/uL 150 – 400
Renal Function
Ur 36.60 mg/dL 16.65-48.54
Cr 1.09 mg/dL 0.55-0.94
Diabetes
Gula darah sewaktu 119 mg/dL 70-115
Enzim Jantung
Troponin I 0.30 (H) ng/mL 0-0.04
Antigen
Sars Cov-19 Negatif
Diagnosis Kerja Tatalaksana
Kardiomiopati dan
01 Hipertensi 03 Penyakit Katup
Jantung
● Inspeksi:
Terlihat ictus cordis yang berpindah. Biasanya, ictus cordis terletak di bawah
ICS 5 lateral ke linea midclavicula. Ictus cordis yang memanjang, dapat
menandakan bahwa terjadi left ventricular hypertorphy.
● Perkusi:
Batas kiri jantung normal,
Atas : ICS II kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung)
Bawah: ICS V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri (tempat iktus)
● Auskultasi:
Murmur holosistolik pada regurgitasi mitral dan/atau trikuspid akibat dilatasi
annulus mitral dan perpindahan otot papiler dengan remodeling miokard
yang abnormal.
Tanda dan Gejala
Temuan pemeriksaan lainnya dapat dilihat tergantung pada ada tidaknya gagal
jantung dekompensasi. Dalam kasus seperti itu, pemeriksaan fisik terperinci dapat
mengungkapkan kelainan berikut:
- Sinus takikardi → meningkatnya respon simpatis
- Berkurangnya tekanan nadi → penurunan stroke volume
- Akral dingin dan sianosis
- Peningkatan JVP
- Suara crackles pada paru-paru karena peningkatan pengisian pada sisi
sebelah kiri dan transudat pada alveoli
Patofisiologi
Gambaran Radiologi
a
b
LV → Left Ventricle
Batas jantung posterior bawah IVC → Inferior Vena Cava Hoffman-Rigler sign →
bergeser ke posterior yang Distance (D) antara batas
mencerminkan pembesaran LV dan posterior IVC lebih
ventrikel kiri. dari 1.8 cm at a level 2 cm
above the intersection of
diaphragm and IVC
Right Ventriculer Enlargement
Ukuran dari atrium kiri (panah biru) diukur dari titik tengah
Terlihat gambaran double dari bronkus kiri (yellow dotted line) ke tengah dari double
contour pada bagian kanan contour (white dotted line) = 7 cm
jantung
Right Atrium Enlargement
- Ebstein Anomaly
- Jantung berbentung sedikit seperti box
Radio Sign- Aorta
Skor FACED berdasarkan nilai FEV1, umur, kolonisasi kuman Pseudomonas aeruginosa, gambaran
radiologis luas penyakit, dan derajat keparahan sesak napas.
Bronchiectasis Severity Index (BSI)
Bronchiectasis severity index (BSI) adalah alat prognostik yang sama, namun menambahkan
penilaian kekerapan eksaserbasi/frekuensi rawat inap di rumah sakit, adanya kolonisasi kuman selain
Pseudomonas aeruginosa, dan indeks massa tubuh
X-RAY THORAX
BRONKIEKTASIS SILINDER
BRONKIEKTASIS VARICOSE
● relatif jarang
● Beaded Appearance
penampakan manik-manik di
mana bronkus yang melebar
diselingi tempat-tempat yang
relatif menyempit
CT-SCAN
BRONKIEKTASIS KISTIK
Kasus Teori
Anamnesis:
Pasien merasakan sesak nafas ketika Pasien dengan kardiomegali, memiliki
beraktivitas, dan tidak membaik ketika gejala nafas pendek saat beraktivitas atau
beristirahat. Pasien kadang terbangun beristirahat, ortopnu, dan paroxysmal
ketika tidur karena sesak. Pasien harus nocturnal dyspnea
menggunakan bantal yang tinggi supaya
sesak berkurang.
Keluhan disertai batuk berdahak Pasien dengan bronkiektasis, memiliki
sejak 2 minggu yang lalu. Dahak berwarna gejala Perubahan produksi sputum, Sesak
kekuningan. Pasien mengaku dahak sulit nafas bertambah, Batuk bertambah,
dikeluarkan. Keluhan demam, batuk Demam (suhu badan >38,0˚C)
berdarah, penurunan berat badan, dan
keringat malam disangkal.
ANALISIS KASUS
KASUS TEORI
Pemeriksaan Fisik:
- Batas jantung kiri ICS 4 linea axilaris Batas kiri jantung normal,
Atas : ICS II kiri di linea parastrenalis kiri
anterior sinistra (pinggang jantung)
- Pada pemeriksaan paru didapatkan Bawah: ICS V kiri agak ke medial linea
midklavikularis kiri (tempat iktus)
suara wheezing pada kedua paru.
Pada pasien bronkiektasid didapatkan,
Demam (suhu badan >38,0˚C), Peningkatan
wheezing, Malaise fatigue, letahargie, atau
penurunan toleransi aktivitas fisik
ANALISIS KASUS
Teori Kasus