Oleh :
dr. Muhammad Yahya Shobirin
CASE REPORT
PneumothoraxPembimbing
Spontan :
Nuzulutdr. Yogi Yamani, Sp.B
fiana
Serafina Subagyo
Tito Tri Saputra
Preceptor
PROGRAM INTERNSHIP
dr.SAKIT
RUMAH Andreas Infianto,
UMUM MM, Sp.P
DAERAH DEPATI BAHRIN SUNGAILIAT
BANGKA-BELITUNG
2018-2019
Pendahuluan
Pneumothoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura.
Dengan adanya udara di dalam rongga pleura tersebut, maka akan menimbulkan
penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat mengembang dengan
maksimal sebagaimana biasanya ketika bernafas. Pneumothoraks dapat terjadi baik
secara spontan maupun traumatik (British Thoracic Society, 2003).
Identitas Pasien
Nama : Tn. T
Agama : Islam
Umur: 41 tahun Tanggal masuk:
Status: Menikah
Alamat: Riding 11 Mei 2019,
Pendidikan : pukul 19.25 wib
Panjang RT 03
SMA
Belinyu
RIWAYAT PENYAKIT
• Autoanamnesis,pada
tanggal 11 Mei 2019,
Anamnesis Jam : 22.00 WIB di ruang
rawat inap Merpati.
• Riwayat Asma
• Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat DM disangkal
• Riwayat alergi disangkal
Riwayat pribadi • Kebiasaan merokok sejak 20 tahun yang lalu, Rata-rata 2-3
bungkus perhari (perokok berat)
Dan keluarga • Riwayat asma dari Ibu nya
Pemeriksaan Fisik
PRIMARY SURVEY
• snoring (-)
• gurgling (-)
Airway
• stridor (-)
• pernafasan cuping hidung (-)
• Look = nafas spontan, RR 30 x/m ,gerakan dinding dada asimetris kanan
tertinggal, retraksi pernafasan -
• Listen = Bunyi nafas kanan menurun, bunyi nafas kiri terdengar jelas, wheezing
Breathing
+/+, rhonki -/-, bunyi jantung terdengar jelas
• Feel = Nyeri tekan pada regio thorax linea axillaris anterior dextra, krepitasi pada
costae 7,8 linea axillaris anterior dextra
Circulation • Sianosis (-), Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 132x/menit, reguler , Suhu :
36.60C, akral hangat, CRT <2”
Disability • Kesadaran Compos mentis, keadaan umum tampak sakit sedang, gelisah (-),
GCS E4V5M6 (GCS 15), pupil bulat isokor 3 mm, RCL +/+, RCTL +/+
• VL di regio frontal dextra luka sudut lancip ukuran 2x1x1, hematom di regio
Exposure
Palpebra superior dextra, multiple VE regio antebrachii dan regio lumbal dextra
SECONDARY SURVEY
Leher • Kaku kuduk (-), nyeri leher (-), pembengkakan kelenjar limfe (-)
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,7 P: 13,0-18,0 W: 11,5-16,5 (g/dL)
MCV 86 82-92 fl
MCH 30 23-31 pg
MCHC 34 32-36 %
Kesan : Inflamasi
EKG (11 Mei 2019)
● Pemeriksaan Radiologis 11 Mei 2019
Foto Thorax PA
Kesan :
- Cor : besar dan bentuk normal
- Pulmo : tampak infiltrat, tampak
area luscent di hemithorax kanan,
dengan pleural line (+), sinus
phernicocostalis kanan kiri tajam
- Hemidiagfrahma kanan kiri normal
- Trakea ditengah
- Fraktur costae 7,8 kanan
Kesimpulan :
Cenderung pneumothorax kanan
dengan fraktur costae 7,8 kanan
RESUME
Pasien laki-laki Tn.T 41 tahun datang ke RSDB dengan keluhan :
● Pada anamnesis, pasien sesak napas timbul mendadak sehabis
kecelakaan lalu lintas, sesak nafas dirasakan terus-menerus namun
pasien masih bisa bicara dengan baik. Pasien juga mengeluh nyeri dada
dan dada terasa berdebar-debar, nyeri dada timbul sehabis kecelakaan.
Pasien juga sebelumnya memiliki riwayat penyakit Asma sejak kecil,
kebiasaan merokok sejak 20 tahun yg lalu 2-3 bungkus per hari, pasien
sering berobat ke RS untuk di nebu.
● Pada pemeriksaan fisik thorax terlihat pergerakan dinding dada yang
asimetris cenderung dada kanan tertinggal, terdapat nyeri tekan dan
ditemukan krepitasi pada costae 7,8 dada kanan, dan terdengar suara
nafas dada kanan menurun, pada pemeriksaan jantung dalam batas
normal
● Pada pemeriksaan penunjang laboratorium darah rutin kesan inflamasi
dan pemeriksaan radiologi terlihat gambaran area luscent di hemithorax
kanan dengan pleural line (+) cenderung pneumothorax kanan dan
fraktur costae 7,8 kanan
DIAGNOSIS
• Hematothorax
DIAGNOSIS dextra
BANDING
RENCANA TATALAKSANA
Rencana • DR,
• Foto rontgen cranium AP
diagnostik di lateral, thorax AP duduk
IGD :
• Head Up 30o
• O2 5 liter/menit dengan NRM
Rencana •
•
IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm
Ceftriaxon 2 x 1 gr iv
pengobatan •
•
Ranitidin 2x50 mg iv
Ketorolac 2x30 mg iv
di IGD: •
•
Tetagam 1 amp iv
Nebu combivent 1 respul
• Konsul Paru
FOLLOW UP
11 Mei 2019 S Sesak napas minimal, mual muntah –
Pkl 22.00 Rpd/ Asma
Konsul paru O KU : compos mentis, Tampak sakit sedang
TTV : GCS : E4M6V5
TD 130/80 mmHg
Nadi 84 x/menit
Napas 26 x/m
Suhu 36 oC
Sp02 = 99 % 02 NRM 5 Lpm
Mata = ca+/+ si -/-
Thorak = asimetris kanan
Fremitus kanan lemah di kanan
Kanan hipersonor
Snv ↓/n, wh +/+, rh -/-
Cor = BJ I-II reg, m-,g-
Abdomen = supel, BU + normal
Ekstremitas = akral hangat, pitting edema -
A Dyspneu e.c susp pneumothorax kanan + CKR GCS 15 + multiple VL + asma bronchiale
P Jawaban konsul :
-NRM 02 7-8 Lpm
- konsul Bedah
12 Mei 2019 S Sesak napas minimal, nyeri dada +, mual muntah -
00.39 wib O KU : compos mentis, Tampak sakit sedang
Konsul TTV : GCS : E4M6V5
Bedah TD 110/70 mmHg
Nadi 102 x/menit
Napas 26 x/m
Suhu 36 oC
Sp02 99% NRM 02 7-8 LPM
Mata = ca+/+ si -/-
Thorak = asimetris kanan, hipersonor kanan, nyeri tekan di dada kanan,
Snv ↓/+, wh +/+, rh -/-
Cor = BJ I-II, regular, m-, g-
St. lokalis = terdapat VL regio frontal + multiple VL
Abdomen = supel, BU + normal
Ekstremitas = akral hangat, pitting edema -
A Dyspneu e.c susp pneumothorax kanan + CKR GCS 15 + multiple VL + asma bronchiale
P Jawaban konsul :
-Drip tramadol 1 ampul dalam RL xx gtt tpm
-Pasang WSD CITO
-Inform consent keluarga
12 Mei S Sesak napas (-), pusing -, muntah -
O KU : compos mentis, Tampak sakit sedang
2019
TTV : TD 120/70 mmHg
Visit
Nadi 90 x/menit
Bedah Napas 22 x/m
09.45 wib Suhu 36,5oC
A,B,C clear
D = GCS 15 pupil Isokor, RCL +/+
E = R.Frontalis = VL sudah dihecting, perdarahan –
R. Thorax D = terpasang WSD mengalir, ± 250 cc, merah +
St. generalisata =
-Thorax = SNV +/+, Rh -/-, wh +/+
-Abd = NT-, Bu +
-WSD = undulasi +, air bubble +
A Hematopneumothorax + Post thorachosintesis H.1 WSD Dextra + CKR GCS 15
P - Head up 30o
- IVFD RL XXX gtt tpm
- Drip 1 amp tramadol + 1 amp ketorolac dalam RL 500 cc
- Diet MB
- Inj. Ceftizoxime 2 x 1 gr
- Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
- Lapor hasil rontgen thorax ke dr Yogi. Sp.B via wa (menunggu balasan )
12 Mei 2019 Jawaban dari dr Yogi. Sp.B : terapi lanjutkan
Ad vitam •dubia
Ad functionam •dubia
Ad santionam •dubia
PEMBAHASAN
PNEUMOTHORAKS
Nama pneumothorax pertama kali digunakan oleh
Itard tahun 1803, dimana terdapatnya udara atau
gas dalam rongga pleura ( interspasi antara paru-
paru dan dinding paru) ( British Thoracic Society,
2010).
Pneumothoraks adalah keadaan terdapatnya
udara atau gas dalam rongga pleura. Dengan
adanya udara dalam rongga pleura tersebut, maka
akan menimbulkan penekanan terhadap paru-
paru sehingga paru-paru tidak dapat
mengembang dengan maksimal sebagaimana
biasanya ketika bernapas (Sudoyoet al., 2009).
Klasifikasi dan Etiologi
Pneumothoraks
1. SPONTAN PRIMER
SPONTAN 2. SPONTAN SEKUNDER
TRAUMATIK
IATROGENIK
PNEUMOTHORAX TRAUMATIK
1. AKSIDENTAL
2. ARTIFISIAL
TRAUMATIK BUKAN
IATROGENIK
(British Thoracic Society, 2010)
Pneumotoraks tertutup
(simple pneumothorax)
Tension pneumotoraks
(pneumotoraks ventil)
Pneumotoraks spontan
● Pneumotoraks yang terjadi tiba-tiba tanpa adanya suatu penyebab
(trauma ataupun iatrogenik)
● PSP:
– Tanpa adanya riwayat penyakit paru yang mendasari sebelumnya
● PSS:
– Terjadi karena penyakit paru yang mendasarinya
Deep
Sulcus sign
TATALAKSANA
Tujuan dari penatalaksanaan ● Pinsip-prinsip penanganan
tersebut yaitu untuk pneumothoraks adalah :
mengeluarkan udara atau
a. Observasi dan pemberian
cairan dari rongga pleura dan
tambahan oksigen
menurunkan kecenderungan
untuk kambuh lagi. b. Aspirasi sederhana dengan
jarum dan pemasangan tube
torakostomi dengan atau tanpa
pleurodesis
c. Torakoskopi dengan pleurodesis
dan penanganan terhadap
adanya bleb atau bulla
d. Torakotomi
(British Thoracic Society, 2010)
ANALISIS
ANALISIS KASUS
Pemeriksaan Thoraks (Paru)
Inspeksi
Gerakan dinding dada asimetris,
Anamnesis kanan tertinggal.
Tampak memar disekitar dada kanan
1. Sesak nafas sejak 3 hari SMRS Palpasi
dan semakin memberat Nyeri tekan pada regio thorax linea
axillaris anterior dextra
2. Nyeri dada timbul akibat
Krepitasi pada costae 7,8 linea
kecelakaan. axillaris anterior dextra
3. Pasien merokok sejak 20 Perkusi
tahun yang lalu dengan rata Kanan hiper sonor, kiri sonor
rata 2-3 bungkus per hari Auskultasi
(perokok berat) Bunyi nafas kanan menurun, bunyi
4. Riwayat penyakit dahulu yaitu nafas kiri terdengar jelas
Asma Bunyi jantung terdengar jelas, cepat,
wheezing +/+, rhonki -
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Pleural
white line
Hiperlusen
dan avaskuler
Fraktur
Costae 7,8
dextra
12 Mei 2019 14 Mei 2019
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan pneumotoraks adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura dan
menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi. Pada prinsipnya, penatalaksanaan pneumotoraks adalah
sebagai berikut :