Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

COR PULMONAL
Disusun oleh :
1. Vira Geraldine Arliska (406221012)
2. Muhamad Shodiqul Amin ( 406221025)

Pembimbing : dr. Pujo Hendriyanto, SpPD


IDENTITAS DIRI
Nama : Tn. S
Umur : 64 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Semarang
No. Rekam Medis : 599****
Tanggal pemeriksaan : 10 Juli 2023
Ruangan : Sadewa 3
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis terhadap pasien pada tanggal 6/7/2023 di Bangsal

Keluhan Utama Sesak napas


Keluhan tambahan Batuk Berdahak
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas. Sesak napas sudah
dikeluhkan akan tetapi dirasakan memberat hari ini, Sesak tidak
dipengaruhi oleh cuaca ataupun debu. Sesak pasien perbaikan Ketika
beristirahat. Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak jernih, dahak
sulit dikeluarkan. Riwayat kaki bengkak dikeluhkan. Pasien juga
mengeluhkan mual muntah sebanyak 3 kali SMRS dan penurunan nafsu
makan. Pasien dulu seorang perokok akan tetapi sudah berhenti sejak 1
tahun yang lalu.
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis terhadap pasien pada tanggal 15/6/2023 di Bangsal
Riwayat Penyakit Dahulu • Pasien memiliki riwayat sakit stroke
• Pasien memiliki riwayat sakit PPOK
• Riwayat asma, alergi obat maupun makanan di sangkal

Riwayat Penyakit • Tidak ada keluarga lain yang mengalami keluhan serupa
Keluarga seperti pasien.
• Pasien ada riwayat HT
• Riwayat TB, asma, DM di sangkal

Riwayat Pengobatan  Belum melakukan pengobatan


 Tidak dalam pengobatan apapun

Riwayat Kebiasaan  Pasien merokok aktif


 Minum alkohol, minum obat-obatan terlarang disangkal
 Jarang olahraga
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 6/7/2023 Jam : 10.00 WIB
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
TTV : Data antropometri
o BB : kg
 TD : 136/89 o TB : cm
o IMT :
 HR : 94 x/m
 RR : 28 x/m
 S : 36,20C
 SpO2 : 91% room air, 97% NK 5lpm
• PEMERIKSAAN FISIK

a. Kepala
- Normocephali c. Mata :
- Rambut berwarna hitam beruban - Konjungtiva anemis (-/-)
- Distribusi merata - sklera ikterik (-/-)
- Pupil bulat isokor 3mm/3mm
- refleks cahaya langsung (+/+)
b. Leher : - refleks cahaya tidak langsung (+/+)
- Tampak JVP meningkat - exofthalmus (-/-)
- oedema palpebra (-/-)
- ptosis (-/-)
- lagofthalmus (-/-)
d. Hidung : f. Mulut :
- Deviasi septum (-/-)
- Bibir
- deformitas (-/-)
bibir pucat (-), bibir sianotik (-), bibir kering (-)
- sekret (-/-)
- Lidah
- polip (-/-)
- nyeri tekan (-/-) deviasi lidah (-), lidah kotor (-), lidah sianotik (-)
- Uvula

e. Telinga : peradangan (-), uvula terletak ditengah


- Kelainan kongenital (-/-) - Tonsil
- deformitas (-/-) T1 – T1, peradangan (-/-), detritus (-/-),
- serumen (-/-) pseudomembran (-/-)
• THORAX
- Paru – paru :
 Inspeksi : bentuk thorax simetris saat statis dan dinamis, retraksi sela iga (-),
sela iga melebar (-), kelainan kulit (-)
 Palpasi : gerak dinding dada simetris, nyeri tekan (-), Benjolan (-), Vocal
fremitus tidak melemah di kedua lapang paru
 Perkusi : Sonor

 Auskultasi : Suara nafas vesicular +/+, ronkhi basah kasar +/+, Wheezing -/-
• THORAX
- Jantung :
 Inspeksi : tampak pulsasi iktus cordis
 Palpasi : tidak teraba thrill, ictus cordis teraba
 Perkusi :
Batas jantung dextra atas berada di ICS II, linea sternalis dextra.
Batas jantung sinistra atas berada di ICS II, linea sternalis sinistra
Batas jantung dextra bawah berada di ICS IV linea parasternal dextra
Batas jantung sinistra bawah berada di ICS VI, linea axillaris anterior sinistra
 Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular cepat, murmur (+) pada ICS IV linea
midclavicularis sinistra, Gallop (-)
h. Abdomen
- Inspeksi : perut datar, spider nervi (-), Striae (-), Jejas (-), massa
(-)
- Auskultasi : Bising usus normal, arterial bruit (-), friction rub(-)
- Palpasi : supel (+), Massa (-), nyeri tekan (-), perabaan hepar
teraba, turgor kulit baik

- Perkusi : timpani
i. Ekstremitas
- Ekstemitas atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-,
palmar eritema -/-, tremor -/-, clubbing finger -/-
- Ekstremitas Bawah : akral hangat, CRT < 2 detik, edema +/+

k. Kulit : Tidak terdapat kelainan, dalam batas normal

l. Anus dan Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Cor : Apex melebar ke laterokaudal
• Elongasio aorta
• Pulmo :
• Corakan vaskuler meningkat
• Tampak bercak pada kedua
perihiler dan parakardial kanan
• Diafragma dan sinus kostofreniskus
kiri normal. Sinus kanan tumpul.
• Tulang dan soft tissue baik

KESAN :
Kardiomegali LVH
Elongasio aorta
Gambaran bronkopneumonia
Efusi pleura kanan
Diagnosis Kerja

COR Pulmonal

Diagnosis Tambahan

PPOK
TATALAKSANA

- Inj ranitidine 2x1 ampul


- Inj ondansetron 2x1 ampul
- Inj mecobalamin 1x1 ampul
- Inj metilprednisolon 2x62,5 mg
- Nebul combivent flixotide / 8 jam
ETIOLOGI

Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)


Penyakit parenkim
paru bronkiektasis

Sistik fibrosis
Penyakit paru restriktif

Kelainan Kiposkoliosis
dinding thoraks
dan otot
pernapasan Amiotrofik lateral sclerosis (ALS)

Miastenia Grafis

Emboliparu berulang atau emboli paru masif


Penyakit vaskuler
paru Hipertensi pulmonal primer

Anemia sel sabit


skleroderma
DIAGNOSIS
✓ Anamnesis :
Keluhan : bergantung penyakit yang mendasari
- CP dengan PPOK : keluhan sesak nafas disertai batuk produktif
(banyak sputum)
- Cor pulmonale dengan hipertensi pulmonal primer : keluhan sesak
nafas dan exertional syncope

Keluhan sesak nafas karena kelainan jantung kiri


(stenosis mitral, gagal jantung kiri) harus disingkirkan
contohnya : orthopnea atau PND

Jika gagal jantung kanan -> dapat muncul keluhan bengkak pada
perut dan kaki, cepat lelah
Anamnesis :

RPS :
● Riwayat merokok atau bekas
perokok
● Lingkungan asap rokok

● Lingkungan polusi udara


Pemeriksaan fisik:

▪ Takipneu ▪ Suara jantung melemah


▪ Sianosis ▪ Pulsasi jantung kanan
▪ Clubbing finger ▪ Bising insufisiensi tricuspid

▪ Peningkatan JVP ▪ Hepatomegali


▪ Asites dan edema perifer
▪ Abnormalitas dinding
thorax
✓ Ekokardiografi
- pembesaran ventrikel kanan, tanpa ada kelainan struktur pada
jantung kiri
- Pmx M mode : katup pulmonal  tanda hipertensi pulmonal
- Pmx dengan Doppler/color mapping : regurgitasi tricuspid dan
katup pulmonal

✓ Pemeriksaan Laboratorium
-tes fungsi paru : kelainan restriktif atau obstruktif berat atau
gabungan keduanya
-analisa gas darah : hipoksia, hiperkapnia / asidosis respiratorik
PENATALAKSAAN MEDIK
▪ Ditujukan untuk kelainan primer paru dan menurunkan beban tekanan ventrikel
kanan untuk mencegah terjadinya gagal jantung kanan
▪ Bila sudah terjadi gagal jantung kanan :
- Menurunkan hipertensi pulmonal -> dengan memperbaiki fungsi respirasi paru -> memperbaiki
oksigenasi jaringan -> tekanan darah a. pulmonalis diharapkan turun
- Memperbaiki gagal jantung
Menurunkan hipertensi pulmonal :
1. Bronkodilator :
- antikolinergik (ipratropium bromide)
- agonis β adrenergic (terbutalin, salbutamol)
2. Terapi oksigen : untuk mencapai tekanan oksigen
arterial ≥ 60 mmHg : oksigen dosis rendah 1 – 2
L/menit secara kontinyu (19 jam/hari)
3. Vasodilator  nifedipin 10-140 mg 3x/sehari
- Memperbaiki gagal jantung : cor pulmonale
chronicum decompensata (CPCD)
1. Diuretik
2. Flebotomi : PVC > 55 – 60%
3. Digitalis : indikasi jika disertai gagal jantung kiri
4. Antikoagulan : didasarkan adanya kemungkinan
terjadinya tromboemboli
PENATALAKSANAAN BEDAH
•Transplantasi single-lung, double-lung, dan
transplantasi jantung-paru  fase akhir untuk gagal
jantung kanan
•Adenoidektomi  obstruksi jalan nafas kronis
•Ovulopalatofaringeoplasti  pasien sleep apnea

Anda mungkin juga menyukai