2. Mengapa banyak hoax yang beredar dan bertentangan dengan kebijakan yang
dibuat pemerintah, Berikan penjelasan secara rinci dan bagaimana solusinya!
Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Banyak
warga yang memiliki smartphone dan media sosial, sehingga setiap orang dapat
secara bebas mengunggah dan berkata apapun, tanpa batasan waktu maupun
tempat. Kecenderungan masyarakat yang abai dan tidak berusaha mencari
kebenaran dari suatu informasi atau berita menyebabkan semakin maraknya
hoax ini terjadi. Menurut Basuki dan Setyawan (2022), hoax artinya mengecoh
atau menipu, yang secara umum diartikan sebagai kabar burung (kabar palsu).
Sebuah kabar atau cerita palsu yang sengaja dibuat, difabrikasi seolah kabar atau
cerita itu benar. Hoax kerap muncul di media sosial karena pada media ini tidak
terdapat gate keeper seperti pada media massa. Akibatnya, ribuan informasi
dapat menyebar langsung dengan cepat. Masyarakat dengan pengetahuan yang
minim mudah digiring oleh opini melalui hoax. Faktor utama yang
menyebabkan informasi palsu mudah tersebar di Indonesia adalah karakter
masyarakat yang belum terbiasa berpendapat atau berdemokrasi secara sehat.
Solusi untuk menangani persebaran hoax yaitu pertama, pendekatan struktural
melalui regulasi dari Pemerintah, khususnya lembaga yang mempunyai otoritas,
yaitu Kemenkominfo. Kedua, upaya pendekatan sosiologis dan kebudayaan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat (melek informasi dan melek teknologi).
Ketiga, pentingnya kesadaran pemanfaatan media sosial yang menyuguhkan cita
rasa damai, aman, berimbang, akurat dan memelihara harmonisasi masyarakat.
Keempat, perancangan web klarifikasi untuk pengendalian penyebaran berita hoax.
REFERENSI
Basuki, U., & Setyawan, H. (2022). Langkah Strategis Menangkal Hoax: Suatu
Pendekatan Kebijakan Dan Hukum. Jurnal Hukum Caraka Justitia, 2(1), 1-22.
Safitri, U., Nuarizal, A., & Gistituati, N. (2021). Urgensi analisis kebijakan. JRTI
(Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(1), 72-76.
Sesrianty, V., Machmud, R., & Yeni, F. (2019). Analisa kepuasan pasien terhadap mutu
pelayanan keperawatan. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis's Health
Journal), 6(2), 116-126.
Yuningsih, R. (2014). Analisis segitiga kebijakan kesehatan dalam pembentukan
undang-undang tenaga kesehatan. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah
Sosial, 5(2), 93-105.