Anda di halaman 1dari 4

1.

Apakah perlu peran analisis kebijakan kesehatan, bagaimana argumentasi anda


untuk menguatkannya?
Peran analisis kebijakan kesehatan sangat diperlukan dalam lingkungan
kesehatan. Hal ini dikarenakan jika suatu aspek atau permasalahan dianalisis
dengan baik maka terciptalah suatu kebijakan yang layak serta dapat mengurangi
kekhawatiran akan hal-hal diluar dugaan karena sudah terprediksi dengan
ilmiah. Menurut yuningsih (2014), proses pembuatan kebijakan dipengaruhi
oleh aktor yaitu posisi dalam struktur kekuasaan, nilai, pendapat dan harapan
pribadi. Aktor merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut suatu
individu, kelompok dan organisasi yang memengaruhi suatu kebijakan. Aktor
pada dasarnya memang memengaruhi kebijakan namun seberapa luas dan
mendalam dalam memengaruhi kebijakan tergantung dari kekuasaannya.
Kekuasaan merupakan campuran dari kekayaan individu, tingkat pengetahuan,
dan otoritas yang tinggi.
Kemudian Safitri et al., (2021) lebih lanjut menegaskan bahwa alasan yang
mendasari diperlukannya analisis kebijakan dalam kesehatan yaitu untuk
mengetahui segala bentuk kelayakan dan pembiayaan dari kebijakan yang
diambil yang dianalisis melalui proses ilmiah dengan pendekatan saintifik.

2. Mengapa banyak hoax yang beredar dan bertentangan dengan kebijakan yang
dibuat pemerintah, Berikan penjelasan secara rinci dan bagaimana solusinya!
Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Banyak
warga yang memiliki smartphone dan media sosial, sehingga setiap orang dapat
secara bebas mengunggah dan berkata apapun, tanpa batasan waktu maupun
tempat. Kecenderungan masyarakat yang abai dan tidak berusaha mencari
kebenaran dari suatu informasi atau berita menyebabkan semakin maraknya
hoax ini terjadi. Menurut Basuki dan Setyawan (2022), hoax artinya mengecoh
atau menipu, yang secara umum diartikan sebagai kabar burung (kabar palsu).
Sebuah kabar atau cerita palsu yang sengaja dibuat, difabrikasi seolah kabar atau
cerita itu benar. Hoax kerap muncul di media sosial karena pada media ini tidak
terdapat gate keeper seperti pada media massa. Akibatnya, ribuan informasi
dapat menyebar langsung dengan cepat. Masyarakat dengan pengetahuan yang
minim mudah digiring oleh opini melalui hoax. Faktor utama yang
menyebabkan informasi palsu mudah tersebar di Indonesia adalah karakter
masyarakat yang belum terbiasa berpendapat atau berdemokrasi secara sehat.
Solusi untuk menangani persebaran hoax yaitu pertama, pendekatan struktural
melalui regulasi dari Pemerintah, khususnya lembaga yang mempunyai otoritas,
yaitu Kemenkominfo. Kedua, upaya pendekatan sosiologis dan kebudayaan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat (melek informasi dan melek teknologi).
Ketiga, pentingnya kesadaran pemanfaatan media sosial yang menyuguhkan cita
rasa damai, aman, berimbang, akurat dan memelihara harmonisasi masyarakat.
Keempat, perancangan web klarifikasi untuk pengendalian penyebaran berita hoax.

3. Mengapa standar persepsi Kepuasan Pasien tidak sama, bagaimana solusinya,


dan kebijakan apa yang akan anda keluarkan sebagai pimpinan untuk
meningkatkan layanan kesehatan?
Standar persepsi kepuasan pasien tidak sama karena banyak faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien, seperti kualitas produk atau jasa, pasien akan
merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan berkualitas; Kualitas
pelayanan, pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang
baik atau sesuai dengan yang diharapkan; Faktor emosional, pasien merasa
bangga, puas dan kagum terhadap rumah sakit yang dipandang “rumah sakit
mahal”; Harga, semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai
harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi
berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien; Biaya, pasien
yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang
waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, cenderung puas terhadap jasa
pelayanan tersebut.
Berdasarkan literatur Sesrianty et al., (2019), Kepuasan pasien dapat diatasi
dengan dengan memperhatikan kemampuan pasien dan keluarganya, perhatian
terhadap keluarganya, perhatian terhadap kebutuhan pasien, kondisi lingkungan
fisik, serta tanggapan terhadap kebutuhan pasien sehingga didapatkan
kesinambungan antara harapan dan kepuasaan pasien.
Sebagai pimpinan, maka saya akan membuat kebijakan yang dapat memenuhi
elemen kepuasan pasien yaitu empati (empathy), bukti langsung (tangible),
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), serta jaminan
(assurance). Berempati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud
dalam penuh perhatian terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan
ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi yang baik
dan benar serta bersikap dengan penuh simpati. Bukti langsung dapat saya
tunjukkan dengan tampilan rumah sakit secara visualisasi yang akan dapat
dilihat dan dirasakan secara langsung oleh pasien seperti fasilitas, kebersihan
ruangan rawat inap, dan kerapian perawat. Keandalan tenaga medis dalam
menjalankan profesinya melalui standar kerja yang baik, dapat mengatasi
masalah dengat tepat dan ketepatan tenaga medis tiba di ruangan saat
dibutuhkan sehingga hal ini menyebabkan pasien merasa benar-benar
diperhatikan. Respon atau kesigapan tenaga medis dalam membantu pelanggan
dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, seperti kesigapan dalam
melayani pelanggan, kecapatan dalam menangam transaksi, dan penanganan
keluhan pelanggan/pasien. Jaminan terhadap pasien bahwa seluruh tenaga medis
memiliki pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah tamahan,
perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan. Ketrampilan dalam
memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam
memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan

4. Terkait Permenkes Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Penanganan Pengaduan


Masyarakat Terpadu Di Lingkungan Kementerian, Bagaimana cara anda
mengatasi complain pasien yang ditujukan ke RS anda, berikan contohnya.
Hal pertama yang saya lakukan adalah menyediakan fasilitas untuk menampung
keluhan pasien seperti kotak saran, telepon, email maupun website.
Contohnya, jika ada pasien yang mengajukan complain terhadap pelayanan
tenaga medis.Untuk mengatasi keluhan pasien dapat melalui beberapa proses
yaitu mengkonfirmasi keluhan pelanggan, mencatat keluhan pelanggan,
mendistribusikan keluhan ke unit terkait, berkoordinasi dengan bidang atau ahli
terkait, dan penyelesaian keluhan. Kesediaan petugas rumah sakit dalam
menangani keluhan diketahui berdasarkan petugas yang telah menerima,
mendengarkan, dan melayani dengan baik pelanggan yang menyampaikan
keluhan, serta memberikan solusi terbaik untuk pemecahan masalah. Kesediaan
petugas juga dapat dilihat dari sikap dan pemahaman terhadap mekanisme
penanganan komplain pelanggan.
Komplain pelanggan yang tidak bisa diselesaikan secara internal akan
dikoordinasikan dengan unit terkait. Selain itu, rumah sakit harus memiliki
konsultan hukum yang mendampingi dan membantu memberikan pertimbangan
untuk permasalahan yang dianggap kompleks.

REFERENSI
Basuki, U., & Setyawan, H. (2022). Langkah Strategis Menangkal Hoax: Suatu
Pendekatan Kebijakan Dan Hukum. Jurnal Hukum Caraka Justitia, 2(1), 1-22.
Safitri, U., Nuarizal, A., & Gistituati, N. (2021). Urgensi analisis kebijakan. JRTI
(Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(1), 72-76.
Sesrianty, V., Machmud, R., & Yeni, F. (2019). Analisa kepuasan pasien terhadap mutu
pelayanan keperawatan. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis's Health
Journal), 6(2), 116-126.
Yuningsih, R. (2014). Analisis segitiga kebijakan kesehatan dalam pembentukan
undang-undang tenaga kesehatan. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah
Sosial, 5(2), 93-105.

Anda mungkin juga menyukai