Nim : 22632098
Prodi : S1 Keperawatan A
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga
dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanyasedang popular di kalangan masyarakat. Jadi trend adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta (Muharamiatul,
2012).Sedangkan issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi
atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, huku
m, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Atau
sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktanya atau
buktinya(Muharamiatul, 2012).
2. Faktor Sosial
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antaralain
meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan
perundang-undangan.Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem
kesehatan nasional.Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis
lambat laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim Kesehatan.
5.Faktor dana/keuangan.Dana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat
menimbulkankonflik. Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah
telah banyak berupaya dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
2.Nilai komitmen moral Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic dan mem
perhatikan kodeetik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professio
nalterhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam menjalankan
danmengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan terjalin bila setiap
individumelakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan serta rasa
aman yangdicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan orang lain merupakan
hasil dari suatukomunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting dalam
mewujudkan integritasdiri setiap manusia sebagai bagian dari sistem social (Muharamiatul,
2012).
Pesanyangkurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan
dankomunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan yang disampaikan. Hal ini akansangat
mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh karena itu.
Hubungan perawat dengan dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah
cukuplama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien. Perspektif yang berbeda
dalammemendang pasien, dalam prakteknya menyebabkan munculnya hambatan-hambatan
teknik dalam melakukan proses kolaborasi. Kendala sikologi keilmuan dan individual, factor
sosial, serta budaya menempatkan kedua profesi ini memunculkan kebutuhan akan
upayakolaborsi yang dapat menjadikan keduanya lebih solid dengan semangat kepentingan
pasien.Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak aspek positif yang dapat timbul jikah
ubungan kolaborasi dokter dengan perawat berlangsung baik. American NursesCredentialing
Center (ANCC) melakukan risetnya pada 14 Rumah Sakit melaporkan bahwahubungan
dokter dengan perawat bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga berlangsung pada hasil
yang dialami pasien. Terdapat hubungan kolerasi positif antara kualitas huungandokter
perawat dengan kualitas hasil yang didapatkan pasien.