Anda di halaman 1dari 10

“ MAKALAH PENGORBANAN TENAGA MEDIS DALAM MENGATASI COVID 19 “

NAMA : ASTRI YULITA WAKOLE

NPM : 12186208140003

PRODI :PAK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS TEOLOGI

AMBON

2020
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah mempermudah
dalam pembuatan Makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari
Tuhan, Saya bukanlah siapa-siapa. Selain itu, Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
orang tua, keluarga, serta pasangan yang sudah mendukung hingga titik terakhir ini.

Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai “Pengorbanan tenaga
medis dalam mengatasi Covid 19 ”. Dalam hal ini, Saya ingin membahas bagaimana t
pengorbanan tenaga medis ddan kaitan denga etika Kristen Untuk membaca lebih lengkap, dapat
membaca hasil Makalah ini.

Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada
manusia yang sempurna kecuali Tuhan.

Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya ilmiah Saya.

Ambon, 24 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SDM merupakan faktor utama dan strategis bagi tercapainya keberhasilan
pembangunan suatu bangsa. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa. SDM yang kuat
berdaya saing tinggi dalam berbagai aspek akan mendukung peningkatan pembangunan,
baik dibidang ekonomi, kesehatan maupun bidang sosial dan budaya. Untuk mewujudkan
visi misi indonesia sehat, pembagunan kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota
ditujukan untuk menciptakan menciptakan kabupaten/kota, provinsi sehat dengan
menerapkan pembangunan berwawasan kesehatan
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan. Tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan
pembangunan kesehatan, bahkan WHO menyatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan
back bone untuk mecapai target-target global, nasional maupun daerah. Hal ini
dikarenakan tenaga medis merawat pasien 24 jam secara terus menerus dan
berkisinambungan serta berada pada garis terdepan dalama apemberian pelayana
kesehatan kepada masyarakat. Tenaga medis adalah pekerjaan manusia yang diharagai
secara profesional. Jika pilihan kita berada pada tenaga medis artinya kita akan
menghabiskan hidup untuk menolong orang lain, menggunakan skill, memadukan ilmu
denga skarin serta teknologi dan lain-lain
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tenaga Medis
2. Bagaimana pengorbanan tenaga medis dalam mengatasi covid 19
3. Menganalisa Pengorbanan tenaga medis dengan etika kristen
C. Manfaat
1. Mengetahui apa itu tenaga medis
2. Mengetahui bagamana pengorbanan tenaga medis dalam mengatasi covid 19
3. Mengetahui analisa Pengorbanan tenaga medis dengan etika kristen
BAB II
PEMBAHASAN

1. Tenaga Kesehatan / Tenaga medis


Tenaga medis adalah semua orang yang bekerja secar aktif dan profesional
dibidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Dalam
sisten kesehatan nasional (SKN), tenaga kesehatan merupakan poko dari subsistem SDM
kesehatan yaitu tantanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan
pelatihan, sserta pendayagunaan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Unsure
utama dalam subsistem ini adalah perencanaa, pendidikan dan pelatihan dan
pendayagunaan tenaga kesehatan.
Tenaga medis sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranana
penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga medis adalah pekerjaan
kemanusia yang dihargai secara profesional. Jika apilihan kita menjadi seorang perawat,
dokter, ahli gizi, dan sebagainya maka kita akan menghabiskan hidp kita untuk menolong
orang lain mengunakan skill, memadukan ilmu denga caring serta teknologi dan lain-lain
Sekurang-kurangnya ada tata nilai yang harus dimiliki oleh tenaga medis dalam
menjalankan tugasnya memberikan pelayana maksimal pada pasien yaitu Caring, empati
dan Austisme. Ketiga nilai ini sangat penting untuk diaplikasikan tenaga medis sebab
akan berkaitan dengan perkembangan kesehatan pasien. Karena pasien yang sakit fisik
sudah pasti mengalami gangguna emosional, sehingga pendekatan yang diberikan kepada
pasien tidak cukup dengan skin to skin tetapi juga heart to heart.
a. Caring
Dalam kesehatan caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktek
keperawatan. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi dengan orang lain, pengawasan dan perasaan cinta atau menyayangi.
Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkantetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai dan pengalam, dan dari hubungan dengan orang lain
 Kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “ada di” berarti kehadiran
tenaga kesehatan tidak hanya berbentuk fisik, melainkan komunikasi dan
pengertian. Komunikasi yang digunakan dalam kesehatan adalah komunikasi
komunikasi terupetik yaitu komunikasi yang bersifat terapi, misalnya
pengunaan komunikasi dengan nada suara sopan dan lembut, serta senantiasa
memberikan motivasi kepada psaien sedngkan “ada dengan” berarti tenag
medis selalu bersedia dan ada untuk pasien. Bersedia mendengar keluh kesah
pasien dan memberikan solusi, itulah makna kehadiran tenaga media bagi
pasien.
 Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana tenaga
medis mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan
dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non
kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kulit dengan kulit
sedangkan sentuhan non kontak merupakan kontak mata melalui kontak mata
seorang tenaga medis dapat menujukan tingkat kepedulianya kepada pasien,
mendengarkan, untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan pasien,
mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menujukan perhatian penuh
dan ketertarikan tenga medis. Mendengarkan membantu tenga medis dalam
memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien
mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
b. Empati
Empati adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang sesuai dengan apa yang
dirasakan oleh orang lain secara psikologis. Empati memiliki beberapa fungsi yang
dapat membantu seseorang dalam bersosial, berinteraksi, berkounikasi, dan bersikap
dilingkungan masyarakat.
Sebagai tenga medis dibutuhkan kemampuan khusus yang tidak semua orang
memilikinya, yaitu kemampuan empati. Tenaga medis yang diharapkan memiliki
kemampuan empati, yaitu kemampuan untuk melakukan aksi komunikasi secara
sadar kepada pasien sehingga dapat memahami dan merasakan suasana hati pasien
tersebut mampu melihat permasalahan dari sudut pandang pasien dan tidak bersikap
menghakimi, meyalahkan atau menghina pasien. Perilau yang muncul dari tiap tenga
medis terhdap pasien berbeda beda, hal ini terkait dengan kemampuan empati tenaga
medis itu sendiri, adapun yang mempengaruhi kemampuan empati, yaitu : pikiran
yang optimis, tingakt pendidikan, keada psikis (mood), pengalaman, usia, jenis
kelamin, lata belakang sosial budaya, status sosial dan beban hidup. Faktor-faktor
tersebut diperlukan untuk meunjang tenaga medis dalam meningkatkan kemampuan
empati.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, apabila kondisi fisik seseorang mengalami suatu
keadaan sakit, maka akang mempengaruhi kondisi psikisnya pula, dan biasanya
pasien akan lebih labil emosinya, nah, tenaga akesehtan khususnya tenaga medis
harus peka dengan dengan keadaan seperti ini tenga medis tidak hanya menangani
kondisi fisik dari pasien tetapi kondisi psikisnya juga, dengan berempati kepada
pasien maka diharapakan pasien dapat sembuh lebih cepat.
c. Autruisme
Adalah perilaku menolong yang timbul bukan karna adanya tekanan atau kewajiban,
melainkan tindakan tersebut bersifat suka rela dan tidak berdasarkan norma-norma
tertentu, tindakan tersebut juga meminta pengorbanan waktu, usaha, uang, dang tidak
ada imbalan atau reward dari semua pengorbanan
2. Pengorbanan tenaga medis dalam menangani covid 19
Tenaga medis sebagai garda terdepan, mereka bertugas untuk memastikan pasien
pasien dapat tertangani dengan baik namun juga tetap memikirmakn keslamatan dan
nyawa mereka. Ada banya hal yang dialami petuga kesehatan dalam menagani virus yang
menyerang saluran penapsan itu berlangsung mulai dari kesulitan alat perlindungan diri
hingga tidak bisa berkumpul dengan keluarga untuk keslamatan bersama, kadang fasilitas
kegawat daruratan kurang sehingga ada juga tenaga kesehatan yang terjangkit sehingga
menjadi Orang dalam Pengawasan (ODP) bahkan Pasien dalam pengawasan (PDP)
bahkan ada juga yang meninggal dalam pandemic covid 19
Selain mempersiapkan diri untuk scenario terburuk, hal terberat yang harus
dijalani para petugas medis merawat pasien covid 19 adalah sulinya bertemu dengan
orang-orang terkasih terutama keluarga dan sahabat. Tidak sedikit petugas medis yang
akhirnya membatasi diri tidak bertemu dengan orang-orang yang dikasihinya. Itu hanya
untuk menjaga agar tidak ada potensi penyebaran penyakit. Walaupun sudah berusaha
melindungi diri tapi dilingkungan rumah sakit siapa yang tahu kuman atau tidak. Hal
yang sangat miris yang sering terjadi ketika pasien yang dirawat menutupi kondisinya
karena jika kita menutupi riwayat kesehatan hal yang ditakuti para petugas medis adalah
masyarakat sekitar yang berinterkasi dengan pasien covid 19 terutama bagi yang berusia
tua dan rentan tertular. Sayangi diri kita dan keluarga. Patuhi aturan dan anjuran
pemerintah dalam memutuskan mata rantai covid 19 yaitu berdiam diri di rumah, rajin
cuci tangan, makan makana bergisi dan olaraga yang cukup.
3. Hubungan pengorbanan tenaga medis dengan etika Kristen
Etika adalah pengangan moral yang harus dimiliki setiap orang ketika menjalani
profesinya, etika menjadi nilai penuntun ketika seorang harus mengambil keputusan,
terlepas dari prinsip legal yang juga mengambil pengangan ketika mengambil keputusan .
tidak seperti prinsip legal, yang memiliki dampak yuridis, prinsip etis berdampak pada
suasana batin dan moral.
Seorang tenaga medis tidak lepas dari prinsip etis sebagai panduan bati ketika
harus mengambil keputusan dalam melakukan tugasnya, secara umum tenaga medis
mesti memegang nilai-nilai otonomi, beneficienci, keadilan, non maleficienci, kejujuran,
fidelity, confidentially, dan akunbilitas. Ini adalah prinsip etis yang mendasari profesi
tenaga kesehatan diamanpun boleh dikatan berlaku universal. Ketika berbicara tenaga
kesehatan Kristen yang basisnya imannya, ada prinsip-orinsip etis yang sifatnya ekslusif
fan mungkin saja bertentangan denga etika teologis yang dipegang oleh mereka yang
berkayakinan lain.
Dari alkitab kita merujuk pada sabda Tuhan Yesus sendiri : “ Aku berkata
kepadamu: sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukanya untuk Aku.” (Mat. 25:40)
Yesus mendesak umat manusia untuk melihat sesamanya sebagai ‘ gambar dan rupa
Allah’
Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya
memiliki persamaan walaupun agama dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan
. pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan keperawtan yang sama.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia tanpa kesehatan manusia
tidak dapat melakukan tindakan aktivitasnya denga optimal karena menyadari akan
pentingnya kesehatan, sejak dulu gereja telah aktif mengambil bagian bagi masyarakat.
Dari situ kemudian menculla keinginan untuk membentuk suatu forum yang menyatukan
langkah bersama.
Allahlah Sumber Penghiburab dan kekuatan bagi kita Tuhan yesus adalah sumber utama
Ketenagaan dan harapan kita didalam Allah . Seperti kita megakui kenyataan bahwa virus
ini meyebar ddan sangat cepat dan potensi bahaya virus, mengakui dengan jujur kepada
sesama kita bahwa sakit ini tidak mudah di mengerti, namun tahu allah menyertai kita
terlebih khusus tenanga medias yang berada di gargda depan dan Tuhan Peduli.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tenaga medis sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranana
penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga medis adalah
pekerjaan kemanusia yang dihargai secara profesional. memberikan pelayana
maksimal pada pasien yaitu Caring, empati dan Austisme. Ketiga nilai ini sangat
penting untuk diaplikasikan tenaga medis sebab akan berkaitan dengan
perkembangan kesehatan pasien covid 19. Tenaga medis sebagai garda terdepan,
mereka bertugas untuk memastikan pasien pasien dapat tertangani dengan baik
namun juga tetap memikirmakn keslamatan dan nyawa mereka. Etika adalah
pengangan moral yang harus dimiliki setiap orang ketika menjalani profesinya, etika
menjadi nilai penuntun ketika seorang harus mengambil keputusan, terlepas dari
prinsip legal yang juga mengambil pengangan ketika mengambil keputusan . tidak
seperti prinsip legal, yang memiliki dampak yuridis, prinsip etis berdampak pada
suasana batin dan moral. Seorang tenaga medis tidak lepas dari prinsip etis sebagai
panduan bati ketika harus mengambil keputusan dalam melakukan tugasnya.
B. Saran.
Petugas medis telah melakukan apa yang terbaik mereka relah berpisah dengan
keluarga demi pasien-pasien covid 19, saran saya dengan makalah ini penulis maupun
pembaca dapat membantu para tenaga medis dengan cara memutuskan mata rantai
penyebaran covid 19 dengan tetap berada dirumah, dan dekatkan diri dengan Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52100010

https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/160007/pengorbanan-para-tenaga-medis-
melawan-virus-corona

https://www.galamedianews.com/nasional/251883/inilah-perjuangan-yang-harus-dilakukan-
tenaga-medis-untuk-selamatkan-pasien-corona.html

Anda mungkin juga menyukai