PNEUMOTHORAX
1
OLEH :
TRI OKTAVIA PUTRI
DOSEN PEMBIMBING/PENGUJI
dr. Ferdinand Molenaar,Sp.B
Pendahuluan
2
Pneumothorax ➔adanya udara atau gas dalam rongga pleura➔ menimbulkan
penekanan terhadap paru-paru ➔ tidak dapat mengembang dengan maksimal
sebagaimana biasanya kita bernapas.
3
Menurut
penyebabnya
Pneumotoraks Pneumotoraks
spontan traumatik
Pneumotoraks Terbuka
Jenis fistulanya
(Open Pneumothorax)
Pneumotoraks Ventil
(Tension Pneumothorax)
Luasnya paru yang7mengalami kolaps
● Anamnesis
•Sesak napas
•Nyeri dada
•Batuk-batuk
•HR meningkat
•Kulit sianosis
Pemeriksaan fisik
10
•pencembunga
Inspeksi n pada sisi
yang sakit
(hiper
ekspansi
dinding dada)
•pada waktu
•pada sisi yang
respirasi,
Palpasi sakit,
bagianruang
yang
antar
sakit iga dapat
normal
gerakannya atau
melebar
tertinggal
•iktus
•trakeajantung
dan
terdorong
jantung ke
•suara
sisi ketokke
toraks
terdorong
Perkusi pada
yang sisi sehat
sehat
sisi yang sakit,
hipersonor
•fremitus suara
sampai
melemah atau
timpani
menghilang dan
tidak
pada sisi yang
menggetar
sakit
•pada
•batas bagian
jantung
Auskultasi yang sakit,ke
terdorong
suara napas
arah toraks
melemah
yang sehat,
Pemeriksaan Penunjang
● Foto Röntgen 11
- Bagian pneumotoraks akan tampak lusen, rata dan paru yang kolaps akan
tampak garis yang merupakan tepi paru.
- Paru yang mengalami kolaps hanya tampak seperti massa radio opaque yang
berada di daerah hilus
- Jantung dan trakea mungkin terdorong ke sisi yang sehat, spatium intercostals
melebar, diafragma mendatar dan tertekan ke bawah.
● Analisa gas darah
- Analisis gas darah arteri dapat memberikan gambaran hipoksemi
meskipun pada kebanyakan pasien sering tidak diperlukan.
● CT-scan thorax 12
● IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A.W
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : swasta
No. RM : 474612
Alamat : Sentani
Ruangan : Bedah Pria
Tanggal Masuk RS : 18 – 09 - 2018
PRIMARY SURVEY
18
A : napas adequat;
B : RR = 92 x/m ; deviasi trakea (-); penggunaan otot nafas
tambahan (+); simetris, ikut gerak napas; thoraks Sinistra =
hipersonor; SN Vesikular hilang.
C : akral hangat; TD = 110/70 mmHg; N = 115x/m, teraba kuat
angkat tidak teratur
D : Alert (+); Verbal respone (+); Pain respone (+); Unresponse (-)
E : pakaian penderita dibuka; dipakaikan selimut hangat.
SECONDARY SURVEY
19
● ANAMNESIS : Heteroanamnesis
● KELUHAN UTAMA : nyeri pada dada dan perut
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
● Pasien datang ke IGD RSUD dibawa oleh keluarganya dengan
keluhan nyeri pada dada dan perut akibat pengeroyokan yang
dialami ± 1 jam SMRS dikampung harapan. Nyeri dirasakan
terus menerus sehingga membuat pasien susah bernapas dan
sulit bergerak. Keluhan lain berupa nyeri pada mata kanan
dan luka pada kepala dan perut bagian kiri. Pusing (+), Mual
muntah disangkal, pingsan disangkal.
● Pasien mengaku saat pengroyokan pasien dipukul
menggunakan kayu balok, besi dan parang dan mengenai
kepala dan seluruh badan pasien.
20
PENATALAKSANAAN AWAL :
● Atasi ABCD
● O2 Nasal 5-10 lpm
● IVFD RL loading 1500 cc/8 jam pertama lanjut maintenance
1500 cc/18 jam
● Ij. Ceftriaxone 1 gr/12 jam (skin test) IV
● Ij. Ketorolac 30 mg/8 jam IV
● Ij. Tetagam 1 amp IM
● Konsul spesialis bedah → ACC MRS; Rencana WSD di OK
CITO
23
24
25
26
27
28
Pemeriksaan penunjang
Photo Thorax Photo thorax:
31
- Tampak pulmo dekstra kolaps. Kesan - Bagian pneumotoraks akan tampak
Pneumothoraks lusen, rata dan paru yang kolaps akan
tampak garis yang merupakan tepi paru.
Kadangkadang paru yang kolaps tidak
membentuk garis, akan tetapi
berbentuk lobuler sesuai dengan lobus
paru.
- Paru yang mengalami kolaps hanya
tampak seperti massa radio opaque
yang berada di daerah hilus. Keadaan
ini menunjukkan kolaps paru yang luas
sekali.
- Jantung dan trakea mungkin terdorong
ke sisi yang sehat, spatium intercostals
melebar, diafragma mendatar dan
tertekan ke bawah.
Kasus Literatur
Tatalaksana
• Atasi ABCD - Observasi
32 dan Pemberian O2.
• Observasi TTV - Tindakan dekompresi→ Membuat hubungan
• Pasang O2 menggunakan dengan udara luar melalui kontra ventil→
masker pilihan WSD
• Pemasangan WSD
• medikamentosa
Kesimpulan
33
● Pneumotoraks → keadaan dimana rongga pleura terisi oleh
udara, →pendesakan terhadap jaringan paru →gangguan
dalam pengembangannya terhadap rongga dada saat proses
respirasi. → mengeluhkan adanya sesak napas dan nyeri dada.
● Berdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dapat terjadi baik
secara spontan maupun traumatik.
● Dalam menentukan diagnosa pneumotoraks seringkali
didasarkan pada hasil foto röntgen→ gambaran translusen
tanpa adanya corakan bronkovaskuler pada lapang paru yang
terkena + adanyagaris putih yang merupakan batas paru
(colaps line).
● Pada prinsipnya, penanganan pneumotoraks berupa observasi
dan pemberian O2 yang dilanjutkan dengan dekompresi.
34