Anda di halaman 1dari 46

Case Report Session

OPEN PNEUMOTHORAX

Pembimbing :
dr. Nur Huda, SpB

Tri Indriani 1210070100159


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
BAGIAN ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT SITI RAHMA
2017
Defenisi

 Pneumotoraks adalah suatu keadaan


terdapatnya udara atau gas di dalam pleura
yang menyebabkan kolapsnya paru yang
terkena
Pneumothorax

Berdasarkan Etiologi

spontan pneumothorax
1. PNEUMOTHORAX SPONTAN PRIMER
2. PNEUMOTHORAX SPONTAN SEKUNDER (PPOK,
ASMA, KANKER PARU)
PNEUMOTHORAX TRAUMATIK

 Pneumotorak traumatik non- iatrogenik


 Pneumotorak traumatik iatrogenik

Berdasarkan jenis fistulannya :


 Pneumotorak tertutup (simple pneumotorak)
 Pneumotorak terbuka(open pneumotorak)
 Pneumotorak ventil (tension pneumotorak)
Diagnosis
1. Gejala
 Nyeri dada tiba tiba, terasa berat dan
tertekan, nyeri tajam pada sisi yang
sakit.
 Sesak nafas
 Kadang batuk kering
 Bila timbul perlahan tidak ada gejala
 Gagal nafas
 Kolaps sirkulasi ( syok )
 Kulit sianosis
2. Pem. Fisik

INSPEKSI :
 Pencembungan pada sisi yang sakit
Ketika respirasi, bagian yang sakit gerakannya
tertinggal
Trakea dan jantung terorong ke sisi yang sehat

PALPASI
Iktus jantung terdorong ke sisi torak yang sehat
Fremitus melemah dan menghilang pada sisi yang
sakit
2. Pem. Fisik

PERKUSI:
 Hipersonor pada sisi yang sakit
Batas jantung terdorong ke sisi yang sehat

AUSKULTASI
Suara nafas melemah sampai menghilang
1. Tension Pneumothorax
 Pneumotorak dengan tekanan intrapleura
yang positif dan makin lama makin
bertambah besar karena ada fistel di pleura
viseralis yang bersifat ventil.
PATOFISIOLOGI

• Udara masuk ke rongga pleura, tidak ada


jalan keluar ( mekanisme ventil ).
• Tekanan dalam rongga pleura akan terus
bertambah Tension Pneumothorax.
• Tekanan di dalam rongga pleura makin lama
makin tinggi dan melebihi tekanan atmosfer.
• Udara yang terkumpul dalam rongga pleura
menekan paru
 Bila tekanan rongga pleura = tekanan pada
paru-paru, atau lebih, paru-paru akan
mengempis.
 Penekanan V.Cava Superior dan Inferior.
 VR. Berkurang
 Cardiac output menurun.
 Shock
ETIOLOGI

1. Luka tusuk dada


2. Trauma tumpul dengan kerusakkan
parenchym paru.
3. Ventilasi mekanik dengan tekanan tinggi
4. Pneumothorax spontan akibat pecahnya
bleb.
GEJALA KLINIK

1. Gangguan pernafasan berat


2. Hipotensi Sampai syok
3. Hilangnya suara paru pada sisi yang terkena.
4. Hypersonor
5. JVP meningkat
6. Trachea terdorong ke sisi normal.
PENANGANAN/PENATALAKSANAAN

1. Proteksi diri
2. Bebaskan jalan nafas
3. Berikan O2 10 – 12 L/menit
4. Dekompresi/ needle paracenthesis/needle
decompresion. ICS II, linea Mid Clav.
5. Pasang Chest Tube Segera.
Lokasi needle
decompresion
PEMASANGAN CHEST TUBE
Needle
Tension Pneumothorax Decompression

Chest Tube
2.Open Pneumothorax

 Pneumotorak dimana terdapat hubungan


antara rongga pleura dengan bronkus yang
merupakan bagian dari dunia luar( terdapat
luka terbuka pada dada)

 Tekanan intrapleura sama dengan tekanan


udara luar.
2.Open Pneumothorax

 Saat inspirasi tekanan menjadi negatif dan pada


waktu ekspirasi tekanan menjadi positif
 Saat inspirasi mediastinum dalam keadaan
normal, tetapi saat ekspirasi mediastinum
bergeser ke arah dinding dada yang terluka

 Sucking Chest Wound


 Defek besar pada dinding dada tekanan di
rongga pleura = tekanan atmosfir.
Gejala

 Pada sisi yang terkena :


- Pergerakkan tertinggal
- Hiper sonor
- Terdengar sucking chest wound
- Vbs menurun/(-)
Resusitasi

 Tutup defek dengan kasa oklusif steril , yang


diplester hanya 3 sisinya (flutter type valve )

Plester

Kasa
 Setelah itu segera pasang Chest tube.
 Jahit luka primer.

Open Kasa ,tutup 3 sisi


Pneumothorax

Pasang chest tube

Jahit luka primer


FOTO THORAX
TENSION PNEUMOTHORAX
PENGOBATAN

WSD
OBAT TERGANTUNG ETIOLOGI

Cairan lymph ( chylous )


 Proteksi diri
 Bebaskan jalan napas
 Berikan oksigen 10-12 liter/menit dengan NRBM
 Dekompresi/needle thoracocentesis di ICS II linea midclavicula
 u/ mengeluarkan udara  me↓ tekanan intrapleura &
mengubah tension pneumothorax menjadi simple
pneumothorax
 Pasang chest tube pada ICS V diantara garis anterior dan
midaxillaris
 Shock
 Asidosis metabolik
Anamnesa
Identitas Pasien
Nama : Tn. X
Umur : 20 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Padang
Status : Belum Menikah
Suku : Minang
Keluhan Utama :
Sesak nafas makin hebat setelah terkena
tusuk pada dada kanan sejak 3 jam yang
lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien mengeluhkan sesak napas sejak


3 jam sebelum masuk rumah sakit.. Dada
terasa nyeri untuk bernafas, dan semakin
memberat.
Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat Pengobatan/MRS : Tidak
pernah MRS karena penyakit sistemik yang
parah
 Riwayat Diabetes Melitus : Tidak ada
 Riwayat Penyakit Jantung : Tidak ada
 Riwayat Hipertensi : Tidak ada
 Riwayat Sakit Kejang : Tidak ada
 Riwayat Alergi Obat : Tidak ada
 Riwayat Alergi Makanan : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
 Riwayat Hipertensi : Disangkal
 Riwayat Diabetes Melitus : Disangkal
 Riwayat Jantung : Disangkal
 Riwayat Sakit Kejang : Disangkal

Riwayat Kebiasaan :
 Riwayat Merokok : Merokok sejak
muda
 Riwayat Minum Alkohol : Tidak pernah
Pemeriksaan Fisik…

 Keadaan Umum : Tampak lemah


 Kesadaran : Compos mentis, GCS:
4,5,6
 BB : 76 kg
 TB : 163 cm

Tanda Vital :
 Tensi : 120/70 mmHg
 Nadi : 72x/menit
 RR : 30x/menit
 Suhu : 36,5 C
 Kulit :
Tidak ditemukan gangguan
 Kepala :
Tidak ditemukan gangguan
 Mata :
Anemi -/-, Ikterik -/-, pupil isokor, refleks cahaya +/+
 Hidung :
Tidak ditemukan gangguan
 Mulut:
Tidak ditemukan gangguan
 Telinga :
Tidak ditemukan gangguan
 Tenggorokan :
Simetris, tidak ada pembesaran kel.tiroid
 Leher :
Tidak ada kaku, tidak ada pembesaran KGB
Thoraks :
Pulmo :
 Inspeksi: asimetris, sucking chest wound
dextra.
 Palpasi : fremitus melemah di kanan
 Perkusi : kanan hipersonor, kiri sonor
 Auskultasi : suara kanan melemah, kiri
vesikuler,
Cor :
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis kuat angkat
 Perkusi :
 Batas kiri atas : ICS II Linea para
sternalis sinistra
 Batas kanan atas : ICS II Linea para
sternalis dekstra
 Batas kiri bawah : ICS V medial lineo medio
clavicularis sinistra
 Batas kanan bawah: ICS IV linea para
sternalis dekstra
 Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas
normal, regular, Suara tambahan jantung :
Gallop (-)

Abdomen :
 Inspeksi : Tidak ada distensi, tidak ada
massa maupun jaringan parut, simetris
 Auskultasi: Bising usus normal
 Perkusi : Timpani
 Palpasi : Shuffle, asites -, defen muskuler -,
pembesaran hepar maupun lien -, pulsasi
abnormal -.
Ekstremitas Superior D/S : palmar eritem (-
), Akral dingin (-), Oedem (-)
Ekstremitas Inferior D/S : palmar eritem
(-), Akral dingin (-), Oedem (-)

Neurologik :
Sensorik Baik
Motorik Baik
Pemeriksaan Penunjang…

Foto Rontgen Thoraks


Pemeriksaan Laboratorium
Faal hemostasis
Metabolisme kabohidrat
Diagnosa sementara
(R) Thoracal penetrating injury + (R) open
pneumothorax
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 gtt/i
- O2 5 L/i
- Inj Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
- Inj. Tetagam 250 IU
Rencana :
- Insersi chest tube + WSD
- Thoracotomy emergency + debridement
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai