Anda di halaman 1dari 26

Analisa kasus

Susp Demam reumatik

Oleh:
Bita Resty rahmadani

Pembimbing :
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A (K)

1
IDENTITAS
 Nama :Z
 Umur : 9 tahun
 Alamat : Koto Laweh
 MR : 160325
 Tanggal kontrol poli: 24 februari 2018

2
ANAMNESA
Keluhan Utama
Seorang anak usia 9 tahun datang ke poli anak dengan keluhan
bergeraknya badan terus menerus dan berulang-ulang tidak
bertujuan sejak ± 6 bulan yang lalu sebelum datang ke poli
anak.

3
Riwayat Penyakit Sekarang
 seluruh tubuh bergerak terus menerus tidak bertujuan dan
berulang-ulangpaling sering wajah dan tangan sejak ± 6 bulan yang
lalu sebelum datang ke poli anak,dan makin terlihat jelas sejak 1
bulan terakhir ini,pasien bergerak terus menerus tidak
menyentakdan berhenti ketika tidur saja.
Pasien mengeluhkan sering cepat lelah ketika beraktifitas,ini
dirasakan ± 3 bulan setelah mulai bergeraknya seluruh tubuh
pasien,dan lebih sering isitirahat dan tidur. Cepat lelah tidak
disertai dengan sesak nafas dan nyeri pada dada.

4
 Sebelumnya pasien sempat demam hilang timbul ± sejak 1 bulan
sebelum timbulnya keluhan diatas, demam waktunya tidak
menentu,tidak terlalu tinggi,demam tidak disertai menggigil dan
keringat malam.
 Selain demam pasien juga mengeluhkan nyeri menelan dan sakit
pada tenggorokan ± sejak mulai timbulnya demam.tidak disertai
batuk dan pilek.
 Pada pasien juga terdapat keluhan nyeri pada sendi yang dirasakan
pasien pada lutut dan siku,nyeri dirasakan berpindah pindah dan
dan hilang timbul.lutut kanan pasien sedikit memerah tetapi tidak
bengkak.

5
 Mual dan muntah tidak ada
 BAK normal warna kuning
 BAB normal

6
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
 Riwayat asma disangkal
 Riwayat alergi disangkal
 Riwayat trauma disangkal
Riwayat penyakit keluarga
 Tidak ada keluarga yang menderita sakit yang sama seperti pasien
 Penyakit jantung disangkal.

7
 Riwayat Pengobatan
 Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
 Riwayat kebiasaan
 Setahun inin pasien tinggal dengan neneknya dan
kakaknya,sebelumnya pasien tinggal dijakarta bersama ibu dan
ayahnya.
 Pasien sering mengkonsumsi es. Seperti es krim disekolahan.

8
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
 Keadaan umum : sedang
 Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Frekuensi nadi : 1003/menit
 Frekuensi nafas : 22/menit
 Suhu : 37,10 C
 BB : 27 kg
 TB : 130
 Status Gizi :Gizi baik

9
Status lokalis
Kulit : Pucat (-), ikterus (-),turgor
kulit baik,eritema marginatum(-),nodul
subkutan (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-),sklera
kterik (-/-) pupil isokor
(2mm/2mm),reflek cahaya
(+/+)
Tenggorokan: Hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1 Hiperemis (-/-)
Leher : JVP tidak membesar
KGB : tidak ada pembesaran KGB

10
Thoraks
I : Simetris kanan sama kiri, retraksi (-/-)
P : Fremitus taktil kanan sama dengan kiri
P : sonor
A : vesikuler,Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
I : iktus kordis tidak terlihat
P : iktus kordis tidak teraba, thrill tidak teraba
P : Batas kiri jantung:
Atas : SIC II sinistra di linea parasternalis kiri (pinggang
jantung)
Bawah : SIC V sinistra agak ke medial linea midklavikularis
sinistra (iktus)
Batas Kanan Jantung :
Atas : RIC II dextra linea parasternalis dextra
Bawah : RIC III-IV dextra di ,linea parasternalis dextra
11 A : BJ 1 sama dengan BJ 2,murmur (-),gallop (-)
Abdomen
I : Perut tidak tampak membuncit,supel,
P: NT (-),Hepar dan lien tidak teraba
P: Timpani
A: BU (+) normal

Eksremitas
 Akral hangat, sianosis (-), CRT (<2 detik
 Edema (-)

12
Reflek Fisilogis
 Reflek biseps : +
 Reflek triseps : +
 Reflek brakhoradialis : +
 Reflek patella : +
 Reflek Achiles : +

13
Pemeriksaan penunjang
Darah Rutin tgl 3/3/18
 Hb : 12,1 gr/dl
 Ht : 36,0 %
 Leukosit : 14410/uL
 Trombosit : 400000 /uL

 ASTO : (-)
 CRP : (-)

14
Pemeriksaan Anjuran
 LED
 Diff Count
 Swab tenggorokan
 Rontgen Thoraks
 Konsul dokter spesialis jantung ( EKG)

15
DIAGNOSA :

Sydenham korea ec susp demam reumatik

Diagnosa Banding :

Arthtritis rheumatid

16
TINDAKAN/PENGOBATAN :
Eritromisin 4x250 mg
Asetosal 3x500 mg
THP 3x1 mg
Haloperidol 2x0,75 mg

17
ANALISA KASUS
Terima kasih
Demam Reumatik

19
 Demam rematik adalah suatu sindroma klinik penyakit akibat infeksi kuman
Streptokokus β hemolitik grup A pada tenggorokan yang terjadi secara
akut ataupun berulang dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu
poliartritis migrans akut, karditis, korea sydenham, nodul subkutan dan
eritema marginatum.

20
Kriteria Mayor kriteria Minor
Kriteria Mayor Kriteria Mayor
Karditis Klinis :
Poliartritis migrans Riwayat demam rematik atau penyakit jantung
Korea sydenham rematik sebelumnya
Eritema marginatum Artralgia
Nodul subkutan Demam
Laboratorium :
Peningkatan kadar reaktan fase akut (protein
C reaktif, laju endap darah, leukositosis)
Interval P-R yang memanjang

Ditambah
Ditemukan Streptokokus pada kultur apus tenggorok atau tes antigen
streptokokus (ASTO) yang meningkat.
21
 Highly probable (sangat mungkin)
 2 mayor atau 1 mayor + 2 minor Doubtful diagnosis
 Disertai bukti infeksi (meragukan)
 Streptococcus β hemolyticus group A
2 mayor
 ASTO 1 mayor + 2 minor
Kultur (+)

Tidak terdapat bukti infeksi
Exception (pengecualian)

streptococcus β hemolyticus
 Diagnosa DRA dapat ditegakkan bila
hanya ditemukan Korea saja atau Karditis
group A
indolen saja ASTO
Kultur (+)

22
Hanya Karditis Karditis Karditis
artritis minimal sedang berat
Tirah baring 1- 2 minggu 2-3 minggu 4-6 minggu 2-4 bulan
Ambulasi 1-2 minggu 2-3 minggu 4-6 minggu 2-3 bulan
dalam Rumah
Ambulasi 2 minggu 2-4 minggu 1-3 bulan 2-3 bulan
luar
(Sekolah)
Aktifitas Setelah 6-10 Setelah 6-10 Setelah 3-6 bervariasi
23
Pemusnahan stretococcus

Benzatin PNC G 1,2 juta unit i.m satu kali


untuk BB > 30 kg
dan 600.000 unit
untuk BB
< 30 kg
jika alergi benzatin Eritromisin 40 mg/kg 2- 4 dosis selama
penisilin G BB/hari 10 hari
Alternatif lain Oral Penisilin V 2 x 250 mg
Oral sulfadiazin 1 gram sekali
24
sehari
Pencegahan sekunder: pencegahan berulangnya demam rematik

Intramuskuler Benzatin PNC G 1,2 juta unit untuk BB setiap 28 minggu


> 30 kg
600000 unit BB < 30
kg
Oral Penisilin V 125 - 250 mg 2 kali sehari

Sulfadiazin 1 gram sekali

Eritromisin 250 mg 2 kali sehari


25
Prognosis
 Prognosis demam rematik tergantung pada :
1. Stadium saat diagnosis ditegakkan
2. Umur
3. Kelainan jantung
4. Pengobatan yang diberikan
5. Jumlah serangan sebelumnya
 Serangan ulang dalam waktu 5 tahun pertama  sekitar 20%
 Kekambuhan semakin jarang setelah usia 21 tahun.

26

Anda mungkin juga menyukai