Anda di halaman 1dari 31

PNEUMOTHORAX

Vanessa Luvita S,S.Ked

Pembimbing: dr. Herman P.L. Wungouw,Sp.Rad


LATAR BELAKANG

I II II
Laporan Tinjauan
Kasus Pembahasan
Pustaka
LAPORAN KASUS
Pasien Laki-laki berusia 57 tahun datang dengan :
1.  Anamnesa :

i. Sesak napas sejak 1 minggu sMRS dan dirasakan semakin memberat.

ii. Batuk sejak 10 hari sMRS, berdahak warna kuning,

iii. Demam sejak 2 minggu sMRS.

iv. Tidak nafsu makan

v. mengalami penurunan berat badan.


.
Pemeriksaan Fisik

PARU
Inspeksi : Normochest
Status Generalis: SpO2: Palpasi : Gerak napas asimetris,
hemithorax sinistra tertinggal
97% dengan O2 dengan Perkusi :Hipersonor pada
hemithorax sinistra, Sonor pada
nasal canule 3l pm dan suhu hemithorax dextra
Auskultasi : Suara vesikular
37,9o axilla. hemithorax dextra, menurun pada
hemithorax sinistra
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosa
WBC: 14.5 x 10³/µL (N : 3.6 – 11.0
x 10³/µL) Diagnosa : Closed
Neutrofil : 77.6 % (N : 50-70%) Pneumothorax sinistra + CAP s.
HGB : 10.6 g/dl(N : 11.7 – 15.5 g/dl) TB Paru + DM tipe 2
Glukosa sewaktu : 302 mg/dL(N:
<200 mg/dL) Diagnosa banding: Open
pneumothorax
CXR posisi AP
Kesan: Ventile pneumothorax
Pneumonia disertai pneumothorax
sinistra, kemungkinan merupakan Planning Planning Diagnosa
proses spesifik TB paru Bakteriologi sputum (TCM)
GDP dan GD2jpp
Pneumonia disertai
pneumothorax sinistra,
kemungkinan merupakan
proses spesifik TB paru
TINJAUAN PUSTAKA
Pneumothorax adalah keadaan dimana terdapatnya udara bebas dalam cavum pleura, maka akan menimbulkan
penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak mengembang dengan maksimal.

Cause?
Pneumothorax spontan : Pneumothorax spontan primer & Pneumothorax spontan sekunder
Pneumotoraks traumatik : Pneumotoraks traumatik non-iatrogenik & Pneumotoraks traumatik iatrogenik
(Pneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental dan Pneumotoraks traumatik iatrogenik artifisial (deliberate)

Berdasarkan jenis Fistula: Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax) , Pneumotoraks Terbuka (Open
Pneumothorax), Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)
Menurut luasnya paru yang
mengalami kolaps ;

1. Pneumotoraks parsialis
yaitu, pneumotoraks yang
menekan pada sebagian
kecil paru (< 50% volume
paru).
Menurut luasnya paru yang
mengalami kolaps ;

2. Pneumotoraks totalis,
yaitu pneumotoraks yang
mengenai sebagian besar
paru (> 50% volume paru)
EPIDEMIOLOGI

Dewasa
40tahun.
Musim Batuk atau penyakit
yang mendasari
Dewasa
Laki-laki

Kematian
12%
Patofisiologi
Pneumothorax spontan terjadi karena lemahnya dinding alveolus dan pleura visceralis. Apabila
dinding alveolus dan pleura visceralis yang lemah ini pecah, maka aka nada fistel yang
menyebabkan udara masuk ke cavum pleura. Mekanismenya pada saat inpirasi rongga dada
mengembang, disertai pengembangan cavum pleura yang kemudian menyebabkan paru dipaksa
ikut mengembang seperti balon yang dihisap.

Pengembangan paru menyebabkan tekanan intraaveolar menjadi negatif sehingga udara luar masuk.
Pada pneumothorax spontan, paru-paru kolaps, udara inspirasi bocor masuk ke cavum pleura
sehingga tekanan intrapleura tidak negatif. Pada saat ekspirasi mediastinal ke sisi yang sehat. Pada
saat ekspirasi mediastinal kembali lagi ke posisi semula. Proses yang terjadi ini dikenal dengan
mediastinal flutter.
DIAGNOSIS
Gejala klinis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
Gejala Klinis
Sesak nafas , mendadak dan makin
lama makin memberat.

Nyeri dada. Nyeri dirasakan tajam


pada sisi yang sakit, terasa berat,
tertekan dan nyeri saat bernafas.

Batuk-batuk, Denyut jantung


meningkat.

Kulit mungkin tampak sianosis


karena kadar oksigen darah yang
kurang dan Tidak menunjukkan
gejala (silent)
Pemeriksaan Fisik

01 Inspeksi 02 Palpasi
Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang
Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau
sakit (hiper ekspansi dinding dada). Pada waktu
melebar
respirasi, bagian yang sakit gerakannya
Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
tertinggal dan Trakea dan jantung terdorong ke
Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang
sisi yang sehat.
sakit

03 Perkusi
04 Auskultasi
Suara ketok pada sisi sakit, Pada bagian yang sakit, suara napas
hipersonor sampai timpani dan tidak melemah sampai menghilang
menggetar Batas jantung terdorong Suara vokal melemah dan tidak
ke arah toraks yang sehat, apabila menggetar serta bronkofoni negative
tekanan intrapleura tinggi.
Gambaran Radiologi
1. Foto Thorax

Adanya gambaran hiperlusen avaskular pada


hemitoraks yang mengalami pneumotoraks.

Hiperlusen avaskular menunjukkan paru yang


mengalami pneumothoraks dengan paru yang
kolaps memberikan gambaran radiopak
● Bagian paru yang kolaps dan yang
mengalami pneumotoraks
dipisahkan oleh batas paru kolaps
berupa garis radioopak tipis yang
berasal dari pleura visceralis, yang
biasa dikenal sebagai pleural white
line.
Pada foto dada posisi supine orang
dewasa maka tanda yang dicari
adalah adanya deep sulcus sign.

Jika terdapat udara pada rongga


pleura, maka sudut kostofrenikus
menjadi lebih dalam daripada
biasanya.

Terdapat tanda lain pneumotoraks


berupa tepi jantung yang terlihat
lebih tajam. Keadaan ini biasanya
terjadi pada posisi supine di mana
udara berkumpul di daerah anterior
tubuh utamanya daerah medial
Jika pneumotoraks luas maka akan menekan jaringan paru ke arah hilus atau paru menjadi
kolaps di daerah hilus dan mendorong mediastinum ke arah kontralateral.
Jika pneumotoraks semakin memberat, akan mendorong jantung yang dapat menyebabkan
gagal sirkulasi.

Besarnya kolaps paru bergantung pada banyaknya udara yang dapat masuk ke dalam rongga
pleura.
Selain itu, sela iga menjadi lebih lebar
Pada pasien dengan adhesif pleura
(menempelnya pleura parietalis dan
pleura viseralis) akibat adanya reaksi
inflamasi sebelumnya maka kolaps
paru komplit tidak dapat terjadi.

Tanda terjadinyaloculated
pneumothorax adalah adanya daerah
hiperlusen di daerah tepi paru yang
berbentuk seperti cangkang telur.

Keadaan ini terjadi karena udara


tidak dapat bergerak bebas akibat
adanya adhesif pleura
● Foto dada pada pasien
pneumotoraks sebaiknya
diambil dalam posisi tegak
sebab sulitnya
mengidentifikasi
pneumotoraks dalam posisi
supinasi. Selain itu, foto
dada juga diambil dalam
keadaan ekspirasi penuh
● pneumotoraks yang
terdeteksi pada keadaan
ekspirasi penuh akan
terlihat lebih besar daripada
ukuran sebenarnya

Pneumotoraks kanan yang berukuran kecil


dalam keadaan inspirasi (kiri) dan dalam
keadaan ekspirasi (kanan).
CT-Scan thoraks yang Emfisema
menunjukkan pneumomediastinum Hidropneumothoraks
subkutan

Pneumomediastinum, Emfisema Bila ada cairan di dalam rongga pleura,


terdapat ruang atau celah Subkutan, dapat maka akan tampak permukaan cairan
hitam pada tepi jantung diketahui bila ada sebagai garis datar di atas diafragma;
mulai dari basis sampai ke rongga hitam di ditemui pada kasus Hidropneumotoraks
apeks bawah kulit
Cara menghitung luas pneumothoraks. Perhitungan luas pneumotoraks ini berguna
terutama dalam penentuan jenis kolaps, apakah bersifat parsialis ataukah totalis?

Venus Mars
Venus has a beautiful name, Despite being red, Mars is a
but it’s very hot cold place

Menjumlahkan jarak terjauh antara


Rasio antara volume paru yang celah pleura pada garis vertikal, Rasio antara selisih luas hemitoraks dan
tersisa dengan volume ditambah dengan jarak terjauh luas paru yang kolaps dengan luas
hemitoraks, dimana masing- antara celah pleura pada garis hemitoraks
masing volume paru dan horizontal, ditambah dengan jarak
hemitoraks diukur sebagai terdekat antara celah pleura pada
volume kubus garis horizontal, kemudian dibagi
tiga, dan dikalikan sepuluh
Light Index : #% pneumothorax =
100 – (a3/b3 x 100).

% pneumothoraks = 100 – (857,375 /


1728) x 100

% px = 49,62

Jika volume pnemothorax tidak


melebihi 20% volume paru maka
dilakukan penenganan secara
konserfatif saja, yaitu dibiarkan saja.
.

Rumus Light( Light Index) digunakan untuk mengukur


volume pneumothorax simplex yang sederhana, tapi
tidak yang loculated
CT-SCAN THORAX
CT-scan toraks lebih spesifik untuk
membedakan antara emfisema bullosa
dengan pneumotoraks, batas antara
udara dengan cairan intra dan
ekstrapulmoner dan untuk membedakan
antara pneumotoraks spontan primer dan
sekunder
Differential Diagnosis
Pneumotoraks
Pneumothorax spontan
primer spontan sekunder Hiperlusen
Pneumotoraks dapat memberi Pneumotoraks spontan sekunder kadang- daerah tersebut
gejala seperti infark miokard, kadang sulit dibedakan dengan terdapat gambaran
emboli paru, dan pneumonia. Pada pneumotoraks yang terlokalisasi dari
pasien muda, tinggi, laki-laki, dan suatu bleb atau bulla.
vaskularisasi atau
perokok. tidak.

2003-2007 2012-2015
The Sun is the star at Venus has a beautiful
the center of the Solar name, but it’s terribly
System hot

Bleb dan bulla paru Foto thorax bulla paru


Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan pneumotoraks
adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga
pleura dan menurunkan kecenderungan untuk
kambuh lagi.

1.Observasi dan Pemberian O2

2.Tindakan dekompresi
●Menusukan jarum melalui dinding dada terus masuk ke rongga pleura.
●Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil (jarum abbocath,
memakai infus set, pipa water sealed drainage)

3.Torakoskopi

4. Tindakan Bedah
Penatalaksanaan

Surgeon Doctor Nurse


Prognosis
Pengobatan Tambahan Rehabilitasi
Istirahat total untuk Pasien-pasien yang penatalaksanaannya cukup
menghindari kerja paru yang baik, umumnya tidak dijumpai komplikasi.
berat
PEMBAHASAN
Pneumothorax adalah keadaan dimana terdapatnya udara bebas dalam cavum pleura,
maka akan menimbulkan penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak
mengembang dengan maksimal.
Menurut penyebabnya pneumothorax di bagi menjadi dua yaitu spontan dan traumatik,
pada kasus tersebut di dapatkan pneumothorax spontan yang terjadi secara tiba-tiba dan
di klasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu pneumothorax spontan primer karena terjadi
secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya dan sesuai dengan kondisi pasien ketika di
anamnesis yaitu pasien datang dengan keluhan utama sesak napas sejak 1 minggu sMRS
dan dirasakan semakin memberat.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 10 hari, demam sejak kurang lebih 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit dan pasien mengalami penurunan nafshu makan dan
penurunan berat badan.

Pemeriksaan fisik pada pasien yang mengalami pneumothorax yaitu di dapatkan melalui
inspeksi; dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit, pada waktu respirasi bagian
yang sakit geraknya tertinggal, trakea terdorong ke sisi yang sehat. Paada pasien untuk
kasus tersebut pemeriksaan fisik inpeksi didapatkan normochest pada palpasi di dapatkan
gerak napas asimetris, hemithorax sinistra tertinggal, pada perkusi di dapatkan hipersonor
pada hemithorax sinistra dan pada auskultasi di dapatkan suara hemitorac dextra,
menurun pada hemithorax sinistra dimana hal tersebut sesuai dengan pemeriksaan fisik
yang di dapatkan pada pasien yang mengalami kasus pneumothorax.
Foto Thorax AP Pasien

Cor:

Sinus costofenicus:
Diagfragma:
Tulang-tulang:

Pulmo:
Soft tissue:
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Thanks Luvitasariv@yahoo.com
Vanessaluvitaa
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai