Anda di halaman 1dari 20

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN

PNEUMOTHORAX

Dimas Maulana Agustian


&
Hijdrian Milzam

Pembimbing:
dr. Suhardi, Sp. BTKV
Pendahuluan
Pneumotoraks  keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura yang
menimbulkan penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat
mengembang dengan maksimal.

Estimasi insidensi Pneumotoraks di Amerika Serikat mencapai 100.000 kasus per tahun

Insidensi
pneumothoraks
mencapai 55%
Pendahuluan

 Pneumothoraks Spontan
Pneumothoraks  Pneumothoraks Traumatik
Anatomi
Pneumothoraks

• Pneumothoraks adalah keadaan terdapatnya udara


atau gas dalam rongga pleura. Saat pneumotoraks
terjadi, tekanan negatif yang normalnya terdapat di
rongga pleura menjadi lebih positif dari tekanan intra
alveolar dan paru menjadi kolaps. Pleura parietal
tetap berhubungan dengan permukaan dalam dari
dinding dada, namun pleura viseral mengalami
retraksi ke arah hilum seiring dengan kolapsnya paru.
Klasifikasi
• Pneumothoraks Spontan
• Pneumothoraks Traumatik
• Pneumothoraks Tertutup (Simple Pneumothorax)
• Pneumothoraks Terbuka (Open Pneumohtorax)
• Pneumothoraks Ventil (Tension Pneumothorax)
Diagnosis
1. Nyeri dada hebat
2. Sesak berat
3. Mudah lelah pada saat beraktifitas maupun
beristirahat.
4. Warna kulit yang kebiruan disebabkan karena
kurangnya oksigen (cyanosis).
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi: dapat terjadi pergeseran trakea,
pencembungan dan pada waktu pergerakan nafas,
tertinggal pada sisi yang sakit.
• Palpasi: Pada sisi yang sakit ruang sela iga dapat
normal atau melebar, iktus jantung terdorong kesisi
thoraks yang sehat. Fremitus suara melemah sampai
menghilang.
• Perkusi: Suara ketok hipersonor sampai timpani, batas
jantung terdorong ke thoraks yang sehat.
• Auskultasi: suara nafas melemah sampai menghilang,
nafas dapat amforik apabila ada fistel yang cukup besar.
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
• Blood Gas Artery: untuk melihat kadar oksigen dalam
darag

Kontur Konveks Pleura


Gambaran Pneumothoraks
Pleural Visceral Line Visceral Terhadap Dinding
pada CT Scan
Dada
Penatalaksanaan
1. Tindakan Dekompresi

• Dapat memakai infus set


Jarum ditusukkan ke dinding dada sampai ke dalam rongga pleura, kemudian infus set
yang telah dipotong pada pangkal saringan tetesan dimasukkan ke botol yang berisi air.
Setelah klem penyumbat dibuka, akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infus
set yang berada di dalam botol.
• Jarum abbocath
Jarum abbocath merupakan alat yang terdiri dari gabungan jarum dan kanula. Setelah
jarum ditusukkan pada posisi yang tetap di ICS 2 mid-klavikularis sampai menembus ke
rongga pleura, jarum dicabut dan kanula tetap ditinggal. Kanula ini kemudian dihubungkan
dengan pipa plastik infus set. Pipa infuse ini selanjutnya dimasukkan ke botol yang berisi air.
Setelah klem penyumbat dibuka, akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung
infuse set yang berada di dalam botol.
• Pipa water sealed drainage (WSD)
WSD adalah merupakan suatu system yang digunakan untuk mengalirkan cairan atau
udara dari torak dengan tujuan untuk mempertahankan tekanan negatif yg normal dalam
cavum pleura, sehingga akan dapat mengembalikan dan atau mempertahankan
pengembangan paru.
Penatalaksanaan
2. Torakoskopi
Suatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks dengan alat bantu
toraskop.
Tindakan ini dilakukan apabila:
• Tindakan aspirasi maupun WSD gagal
• Paru tidak mengembang setelah 3 hari pemasangan tube toraskostomi
• Terjadinya fistula bronkopleura
• Timbulnya kembali pneumothoraks setelah tindakan pleurodesis

3. Torakotomi
Tindakan torakotomi dilakukan bila:
• Kebocoran paru yang massif sehingga paru tak dapat mengembang (bullae / fistel
Bronkhopleura).
• Pneumotoraks berulang.
• Adanya komplikasi (Empiema, Hemotoraks, Tension pneumothorax).
• Pneumotoraks bilateral.
Komplikasi

• Pneumomediastinum
Terdapat ruang atau celah hitam pada tepi jantung, mulai
dari basis sampai ke apeks.
• Emfisema subkutan
Biasanya merupakan kelanjutan dari pneumomediastinum. Udara
yang tadinya terjebak di mediastinum lambat laun akan bergerak
menuju daerah yang lebih tinggi, yaitu daerah leher. Di sekitar
leher terdapat banyak jaringan ikat yang mudah ditembus udara,
sehingga bila jumlah udara yang terjebak cukup banyak maka
dapat mendesak jaringan ikat tersebut, bahkan sampai ke daerah
dada dan belakang.
Komplikasi

• Piopneumothorax
Berarti terdapatnya pneumothorax disertai emfiesema
secara bersamaan pada satu sisi paru.
• Pneumothorax kronik
Menetap selama lebih dari 3 bulan. Terjadi bila fistula
bronkopleura tetap membuka.
• Hidro-pneumothorax
Ditemukan adanya cairan dalam pleuranya. Cairan ini
biasanya bersifat serosa, serosanguinea atau kemerahan
(berdarah).
KESIMPULAN

• Pneumotoraks merupakan suatu keadaan dimana rongga


pleura terisi oleh udara, sehingga menyebabkan pendesakan
terhadap jaringan paru yang menimbulkan gangguan dalam
pengembangannya terhadap rongga dada saat proses
respirasi. Oleh karena itu, pada pasien sering mengeluhkan
adanya sesak napas dan nyeri dada.
• Berdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dapat terjadi baik
secara spontan maupun traumatik. Pneumotoraks spontan
itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder. Sedangkan
pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non
iatrogenik. Dan menurut fistel yang terbentuk, maka
pneumotoraks dapat bersifat terbuka, tertutup dan ventil
(tension).
BAGIAN/SMF ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN

Anda mungkin juga menyukai