Anda di halaman 1dari 11

PNEUMOTHORAKS

DEFINISI

Pneumothorak ialah rongga pleura yang berisi udara atau gas yang menyebabkan
sebagian atau seluruh paru menjadi kolap. 2,3,4,5,6,7

ETIOLOGI

Di RSU Dr. Sutomo, lebih kurang 55% kasus Pneumothoraks disebabkan oleh penyakit
dasar seperti tuberkulosis paru aktif, tuberkulosis paru disertai fibrosis atau emfisema lokal,
bronchitis kronis dan emfisema. Selain penyakit tersebut diatas, pneumotorak dapat terjadi pada
wanita dapat terjadi saat menstruasi dan sering berulang, keadaan ini disebut pneumothoraks
katamenial yang disebabkan oleh endometriosis di pleura.2

Pneumotorak dapat terjadi secara artificial, dengan operasi atau tanpa operasi, atau timbul
spontan. 1

Pneumotoraks artifisial disebabkan tindakan tertentu atau memang disengaja untuk tujuan
tertentu, yaitu tindakan terapi dan diagnosis.2

Pneumotorak traumatik terjadi karena penetrasi, luka tajam pada dada, dan karena tindakan
operasi.1

Pneumotoraks spontan terjadi tanpa adanya trauma. Pneumotoraks jenis ini dapat dibagi dalam:

pneumotoraks spontan primer. Disini etiologi tidak diketahui sama sekali

Pneumothorak spontan sekunder. Terdapat penyakit paru atau penyakit dada sebagai
faktor predisposisinya.1
Tabel 4.1. PENYEBAB PNEUMOTORAKS SPONTAN SEKUNDER3

Penyakit saluran pernafasan

Penyakit paru obstruksi kronik

Fibrosis kistik

Asma akut

Infeksi parenkim paru

Pneumonia pneumocystis carinii

Infeksi necrotizing (anaerob, bakteri gram negatif, Staphylococcus Aureus, species


nacardia, Mycobacterium Tuberculosis, jamur)

Malignancy

Kanker paru

Sarcoma

Metastase

Penyakit paru intertisial

Langerhans cell granulomatosis

Sarcoidosis

Connective tissue disease

Tuberous Sclerosis

Idhiopathic pulmonary fibrosis


Lainnya

Thoracic endometriosis (catamenial)

Lymphangiolelomyomatosis

Marfan syndrom

Ehler-danlos syndrome

V. KLASIFIKASI2

1. Berdasarkan Penyebab terjadinya Pneumothorak

artificial

traumatic

spontan

2. Berdasarkan lokalisasi

Pneumotoraks parietalis

Pneumotoraks medialis

3. Berdasarkan derajat kolaps

Pneumototaks totalis

Pneumotoraks parsialis

4. Berdasarkan jenis fistel

pneumotoraks terbuka
pneumotoraks tertutup

pneumothorak ventil

Pneumotoraks basalis

PATOFISIOLOGI

Alveoli disangga oleh kapiler yang mempunyai dinding lemah dan mudah robek, apabila
alveol tersebut melebar dan tekanan di dalam alveol meningkat maka udara dengan mudah
menuju ke jaringan peribronkovaskular. Gerakan nafas yang kuat, infeksi dan obstruksi
endobronkial merupakan beberapa faktor presipitasi yang memudahkan terjadinya robekan.
Selanjutnya udara yang terbebas dari alveol dapat mengoyak jaringan fibrotik
peribronkovaskular. Robekan pleura ke arah yang berlawanan dengan hilus akan menimbulkan
pneumotorak sedangkan robekan yang mengarah ke hilus dapat menimbulkan
pneumomediastinum. Dari mediastinum udara mencari jalan menuju ke atas, ke jaringan ikat
yang longgar sehingga mudah ditembus oleh udara. Dari leher udara menyebar merata ke bawah
kulit leher dan dada yang akhirnya menimbulkan emfisema subkutis. Emfisema subkutis dapat
meluas ke arah perut hingga mencapai skrotum.2

Tekanan intrabronkial akan meningkat apabila ada tahanan pada saluran pernafasan dan
akan meningkat lebih besar lagi pada permulaan batuk, bersin dan mengejan. Peningkatan
tekanan intrabronkial akan mencapai puncak sesaat sebelum batuk, bersin, mengejan, pada
keadaan ini, glotis tertutup. Apabila di bagian perifer bronki atau alveol ada bagian yang lemah,
maka kemungkinan terjadi robekan bronki atau alveol akan sangat mudah. 2

MANIFESTASI KLINIK

Pada pneumotoraks spontan, sebagai pencetus atau auslosend moment adalah batuk keras, bersin,
mengangkat barang-barang berat, kencing atau mengejan. Penderita mengeluh sesak nafas yang
makin lama makin berat setelah mengalami hal-hal tersebut diatas.Tetapi pada beberapa kasus
gejala gejala masih gampang ditemukan pada aktifitas biasa atau waktu istirahat.2,5
Keluhan utama pneumotoraks spontan adalah sesak nafas, bernafas terasa berat, nyeri dada dan
batuk. Sesak sering mendadak dan makin lama makin berat. Nyeri dada dirasakan pada sisi yang
sakit, rasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerakan pernafasan.2

Rasa sakit tidak selalu timbul. Rasa sakit bisa menghebat atau menetap bila terjadi perlengketan
antara pleura viseralis dan pleura parietalis.1

Pasien dengan pneumotoraks spontan primer biasanya ditandai dengan nyeri dada pleura
ipsilateral dan variasi derajat dipsneu. Karena fungsi paru normal, dipsnae biasanya ringan
sampai sedang, bahkan pasien dengan pneumotoraks yang luas. Gejala biasanya hilang dalam 24
jam, bahkan jika pneumotorak masih ada. Takikardi dan takipnea adalah gejala yang sangat
sering ditemukan.3

Serangan pada pneumotoraks spontan sekunder bermanifestasi sebagai nyeri dada. Bahkan pada
kasus pneumotoraks yang sedikit, akut dipsnea dapat berkembang menjadi keadaan paru yang
dicurigai. Tanda-tanda lain dari kardiopulmonal dapat munculseperti hipoksemia akut (rata-rata
PO2, 60 mmHg), hipotensi, sianosis, nafas berat, status mental berubah dan hiperkapnia. 3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Toraks2

1. Bagian pneumotoraks akan tampak hitam, rata dan paru yang kolaps akan tampak garis
yang merupakan tepi paru. Kadang-kadang paru akan kolaps tidak membentuk garis,
akan tetapi berbentuk lobuler yang sesuai dengan lobus paru.

2. Adakalanya rongga ini sangat sempit sehingga hampir tidak tampak seperti massa yang
berada di daerah hilus. Keadaan ini menunjukkan kolaps yang luas sekali. Besar kolaps
paru tidak berkaitan dengan berat ringan sesak nafas yang dikeluhkan.

3. Perlu diamati ada tidaknya pendorongan. Apabila ada pandorongan jantung atau trakea ke
arah paru yang sehat, kemungkinan besar telah terjadi pneumotoraks ventil dengan
tekanan intrapleura yang tinggi.
4. Pada pneumotoraks perlu diperhatikan kemungkinan terjadi keadaan ini:

Pneumomediastinum, Terdapat ruang atau celah hitam pada tepi jantung, mulai dari basis
sampai ke apeks.

Emfisema subkutan dapat diketahui bila ada rongga hitam dibawah kulit.

Bila ada cairan di rongga pleura, akan tampak permukaan cairan sebagai garis datar di
atas diafragma.

Foto lateral dekubitus pada sisi yang sehat dapat membantu dalam membedakan pneumotorakss
dengan kista atau bulla. Pada pneumotoraks udara bebas dalam rongga pleura lebih cenderung
berkumpul pada bagian atas sisi lateral.1

DIAGNOSA

1. Tampak sesak ringan sampai berat tergantung kecepatan udara yang masuk serta ada
tidaknya klep. Penderita bernafas tersengal, pendek-pendek dengan mulut terbuka.

2. sesak nafas dengan atau tanpa sianosis

3. penderita tampak sakit mulai ringan sampai berat. Badan tampak lemah dan dapat disertai
syok. Bila pneumotoraks baru terjadi penderita berkeringat dingin.

Pneumotoraks spontan primer didiagnosa dengan karakteristik serangan akut nyeri dada dan
dipsnea dan gambaran radiografi pneumotoraks. Radiografi dada menampilkan udara pleura dan
1 mm garis putih halus yang menggambarkan pleura viseral berpindah dari dinding dada.
Walaupun tidak direkomendasikan, pada praktis rutin, radiografi dada yang dibuat selama
ekspirasi dapat membantu mendeteksi pneumotoraks atipical.3

Pneumotoraks spontan sekunder lebih sukar didiagnosa karena gejala pernafasan kadang salah
diartikan sebagai penyakit paru. Gambaran radiografi pasien dengan penyakit paru interstisial
biasanya tampak bersih dari tanda pneumotoraks karenalingkaran udara dalam ruang pleura
kontras dengan peningkatan densitas pada penyakit paru. Pneumotoraks spontan sekunder dapat
lebih sukar didiagnosa dengan gambaran radiografi penyakit paru obstruksi kronik karena
densitas hiperlusen, paru empisematus seperti udara pleura. Lebih lagi, bullae subpleura yang
besar menyerupai pneumotoraks pada pasien ini. CT dada dapat membantu membedakan antara
bullae yang besar dan pneumotoraks.3

Pada pemeriksaan fisik toraks ditemukan1,2:

1. Inspeksi :

dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit

pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannnya tertinggal

trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat.

1. Palpasi

pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar

Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat.

Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit.

1. Perkusi

suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar

batas jantung ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi

1. Auskultasi

Pada bagian yang sakit, suara nafas melemah sampai menghilang

Suara nafas terdengar amforik bila ada fistel bronkopleura yang cukup besar pada
pneumotoraks terbuka.
Suara fokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negatif.

Coin Test2

Pada auskultasi dada dengan menggunakan ketokan dua uang logam yang satu ditempelkan di
dada dan yang lain diketokkan pada uang logam yang pertama daat terdengar bunyi metalik yang
dapat didengar dengan telinga yang ditempelkan di punggung. Jika pneumotoraks tadi
sebenarnya suatu bula, maka suara metalik tidak akan terdengar.2

X. DIAGNOSA BANDING

emfisema paru

asma bronkhial

bula yang besar

PENATALAKSANAAN

Dasar pengobatan pneumotoraks tergantung pada: berat dan lamanya keluhan atau gejala, adanya
riwayat pneumotoraks sebelumnya, jenis pekerjaan penderita. Sasaran pengobatan adalah
secepatnya mengembangkan paru yang sakit sehingga keluhan- keluhan juga berkurang dan
mencegah kambuh kembali.1,3

Pneumotorak mula-mula diatasi dengan pengamatankonservatif bila kolaps paru-paru 20% atau
kurang. Udara sedikit demi sedikit diabsorpsi melaului permukaan pleura yang bertindak sebagai
membran basah, yang memungkinkan difusi oksigen dan karbondioksida.2,3,4

Tindakan Dekompresi,1,2

Membuat hubungan rongga pleura dengan dunia luar dengan cara:

1. menusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk ronga pleura

2. membuat hubungan dengan dunia luar melalui kontra ventil:


o Dapat memakai infus set

o Jarum abbocath

o Pipa water sealed drainage (WSD)

Penghisapan terus-menerus (Continous suction)

Pencabutan drain

Tindakan bedah1,2

Dicari lubang penyebab pneumotoraks dan dijahit

Dekortikasi

Reseksi

pleurodesis

Pengobatan tambahan2:

Bila terdapat proses lain di paru, pengobatan ditujukan terhadap proses penyebabnya:

terhadap bronkitis kronis:

terhadap proses tuberkulosis paru

untuk mencegah obstipasi dan memperlancar defakasi

Istirahat total

KOMPLIKASI2,5

1. Tension pneumotoraks
2. Pio-pneumotoraks

3. Hidropneumotoraks/ hemo-pneumotoraks

4. Pneumomediastinum dan emfisema subkutan

5. Pneumotoraks simultan bilateral

6. Pneumotoraks kronik

7. Pneumotoraks ulangan

PROGNOSIS 5,7

Pasien dengan pneumotoraks spontan mengalami pneumotorak ulangan, tetapi tidak ada
komplikasi jangka panjang dengan terapi yang berhasil. 5 Kesembuhan dari kolap paru secara
umum membutuhkan waktu 1 sampai 2 minggu. Pneumotoraks tension dapat menyebabkan
kematian secara cepat berhubungan dengan curah jantung yang tidak adekuat atau insufisiensi
oksigen darah (hipoksemia), dan harus ditangani sebagai kedaruratan medis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Soeparman, Sarwono Waspadji, Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, Balai penerbit FKUI, 1998

2. Hood Alsagaff, M. Jusuf Wibisono, Winariani, Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru 2004,
LAB/SMF Ilmu Penyakit Paru dan Saluran Nafas FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo,
Surabaya, 2004

3. James D. Crapo, MD, Jeffrey Glassroth, MD, Joel B. Karlinsky, MD, MBA, Talmadge E.
King, Jr, MD, Baums Textbook of Pulmonary Disease, seventh edition, Lippincott
Williams Wilkins, 2004.

4. Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson, Patofisiologi, EGC, Jakarta, 1995

5. Anonymous, Pneumothorax, www.meadlineplus.com


6. Anonymous, Pneumothorax, www.Urac.org

7. Anonymous, Pneumothorax, www.lungusa.org

https://razimaulana.wordpress.com/2011/04/09/pneumotoraks/

Anda mungkin juga menyukai