Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

Perceptoran: dr. Irwan Mardana, Sp.Rad


IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. U
Jenis Kelamin : Laki-laki
T.T.L : Bandung, 3 September 1945
Umur : 70 Tahun
Alamat : Cimahi
Status Nikah : Menikah
Pendidikan : SD
Agama : Islam
IDENTITAS PASIEN
No. Medrek : 431404
No. Foto : 0967
Tanggal pemeriksaan : 13 Januari 2016
Pemeriksaan : Foto Thorax dan USG
DK : Efusi Pleura Sinistra
ANAMNESIS
 KELUHAN UTAMA

Sesak napas ± 1 minggu SMRS


ANAMNESIS

Pasien datang ke UGD RS Dustira dengan keluhan


sesak napas yang telah dialaminya ± 1 minggu terakhir.
Sesak napas dirasakan pasien timbul berangsur-angsur
dan semakin lama terasa semakin memberat. Terutama
saat beraktivitas. Sesak napas tidak disertai mengi.
Pasien juga mengeluhkan dada kiri yang terasa sakit dan
semakin sesak bila tidur miring ke kanan.
ANAMNESIS
Pasien sebelumnya sering mengeluhkan mengalami batuk-
batuk lama tanpa dahak dan penurunan berat badan. Beberapa
tahun sebelumnya pasien sempat berobat dan didiagnosis penyakit
paru obstruktif kronis.
Keluhan demam, batuk disertai dahak dalam jangka waktu
lama disangkal. Keluhan berkeringat saat malam hari disangkal.
Riwayat benturan atau pukulan pada dada atau punggung sebelum
sesak disangkal. Riwayat alergi atau asma disangkal.
Pasien bekerja sebagai buruh di pabrik industri tekstil.
Pasien mengaku memiliki kebiasaan merokok sejak usia 15 tahun,
bisa sampai 1 bungkus lebih perhari.
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran: Compos mentis


• Kesan sakit : Sakit sedang
 Thorax :
• BB/TB : 55 kg/ 150 cm
Pulmo :
• GCS : E4 M6 V5
• Tanda Vital Pergerakan paru kiri tertinggal
TD : 140/80 mmHg Vocal fremitus kanan normal kiri
Nadi : 88 x/menit menurun
Laju napas : 28 x/menit Ronkhi wheezing -/-
Suhu : 36,5 derajat C VBS kanan normal kiri menurun,
• Kepala Perkusi paru kanan sonor, kiri dull
Mata : konjuntiva anemis: -/ Cor: dalam batas normal
sklera ikterik -/-  Abdomen : cembung, soepel, BU (+)
• Leher normal, hepar dan lien sulit dinilai
KGB : tidak membesar  Ekstremitas : akral hangat, CRT <2
JVP : 5+2cm normal detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan cairan tubuh
Analisa cairan pleura

Warna : kuning (N=Tidak berwarna)


Kejernihan : Agak keruh (N=Jernih)
Bekuan : negatif (N=Tidak membeku)
Rivalta : Positif (N=Negatif)
Protein : 4,46 g/dl (N=0,00-3,00)
Glukosa : 94 mg/dl
Jumlah sel : 110 sel/ul (N=<1.000)
Hitung jenis : PMN 20 %, MN 80 %
Anatomi

•Pleura terdiri atas


Pleura parietalis : membungkus rongga dada bagian
dalam
Pleura viseralis : membungkus paru
•Tebal rongga pleura 10-20 mikron yang diisi oleh
cairan pleura
•Rongga pleura diproduksi oleh pleura parietal dan
diabsorpsi oleh pleura visceral secara kontinue.
Normalnya cairan terisi 5-10 ml yang berfungsi
sebagai lubrikan atau pelumas saat pergerakan
pernapasan
Anatomi
Anatomi
FISIOLOGI
Pelura → membran serosa yang licin, mengkilat, tipis dan
transparan. Membran ini menutupi jaringan paru dan
teridir dari 2 lapis:
1.Pleura Viseralis: Terletak disebelah dalam, langsung
menutupi permukaan paru.
2.Pleura parietalis: Terletak disbelelah luar, berhubungan
dengan dinding dada.
Pleura parietalis dan viseralis terdiri atas selapis mesotel
(yang memperoduksi cairan), membran basalis, jaringan
elastik dan kolagen, pembuluh darah dan limfe.
Cairan pleura adalah cairan interseluler pleura
parietal. Oleh karena itu pleura parietal disuplai oleh sirkulasi
sistemik sedangkan tekanan didalam rongga pleura lebih
rendah dibanding atmosfir, gradien tekanan bergerak dari
interseluler pleura ke arah rongga pleura.
Cairan pleura mengandung 1.500 – 4.500 sel/ mL→
makrofag (75%), limfosit (23%), sel darah merah dan
mesotel bebas.
Cairan pleura normal mengandung protein 1 – 2 g/100 mL.
Elektroforesis protein cairan pleura menunjukkan bahwa
kadar protein cairan pleura setara dengan kadar protein
serum, namun kadar protein berat molekul rendah seperti
albumin, lebih tinggi dalam cairan pleura. 3 Kadar molekul
bikarbonat cairan pleura 20 – 25% lebih tinggi dibandingkan
kadar bikarbonat plasma, sedangkan kadar ion natrium
lebih rendah 3 – 5% dan kadar ion klorida lebih rendah 6 –
9% sehingga pH cairan pleura lebih tinggi dibandingkan pH
plasma. Keseimbangan ionik ini diatur melalui transpor
aktif mesotel. Kadar glukosa dan ion kalium cairan pleura
setara dengan plasma.
Mekanisme yang bertanggung jawab atas
terjadinya penumpukan cairan dalam rongga
pleura:
Peningkatan pembentukan cairan pleura

- Peningkatan cairan interstitial paru : Gagal jantung kiri, pneumonia, emboli paru

- Peningkatan tekanan intravaskular pleura : Gagal jantung kanan atau kiri, sindrom vena kava

superior

- Peningkatan permeabilitas kapiler pleura : Infl amasi pleura, peningkatan kadar VEGF

- Peningkatan kadar protein cairan pleura

- Penurunan tekanan pleura : Atelektasis, peningkatan rekoil elastik paru

- Peningkatan akumulasi cairan peritoneum : Asites, dialisis peritoneum

- Disrupsi duktus torasikus

- Disrupsi pembuluh darah rongga dada

Penurunan eliminasi cairan pleura

- Obstruksi penyaliran limfatik pleura parietal

- Peningkatan tekanan vaskular sistemik : Sindrom vena kava superior, gagal jantung kanan
Light mengelompokkan efusi pleura disebut eksudat bila
memenuhi satu dari 3 kriteria berikut:

 1. Kadar Absolut LDH >200 iu


 2. Rasio LDH pleura dan serum 0,6
 3. Rasio protein pleura dan serum 0,5
Faktor risiko
 Infeksi
 Trauma pada bagian dada
 Gangguan autoimun
Etiologi
1. Peningkatan tekanan hidrostatik
 Penyakit jantung kongestif (CHF)
 Vena cava superior syndrom ( tumor mediastinum)
2. Penurunan tekanan osmotik
 Sindrom nefrotik
 Sirosis hati
 malnutrisi
3. Infeksi
 TB

 DHF

4. Keganasan
 mesothelloma
PATOFISIOLOGI
Inflamasi
21 Hipoalbuminemia Trauma CHF Trauma Edema pulmonal
Keganasan Keganasan keganasan
Emboli pulmonal Inflamasi
↓tekananonkotiki Cairanmasukk
Infeksi e pleura
ntravaskular Infarkpulmo ↓
Perubahanperm Bendu visceral
Hipersensitivitasobat drainaseli
eabilitasmembra ngan mfatik
n pleura uremia vena
Transudasic pulmo
airanberlebi Disrupsivaskular nal
han

↑permeabilitaska ↑tekananhi
piler drostatiksi
stemik
Kebocoran
protein plasma
dancairan

Cairanmemasukicavum pleuramelaluicelahmesothel

Penumpukancairan dicavum pleura

Efusi pleura
Penatalaksanaan
 Obati penyakit yang mendasari
 Hemothoraks
 Keluarkan
darah (thorakosintesis) + obat trombolitik,
pembedahan.
 Empiema
 Pemberian antibiotik + pengeluaran nanah
 Pleuritis TB
 Obat Anti Tuberkulosis 6 – 12 bulan
 Thorakosintesis
 Kortikosteroid sistemik (Prednison) selama 2 minggu
kemudian turunkan dosis
 Thorakosintesis
 Indikasi
 Cairan sudah di sela iga 2 atau lebih, mendorong dan
menekan jantung dan bagian mediastinum lainnya
 Suhu badan dan keluhan subjektif masih ada, walau sudah
mendekati masa 3 minggu
 Penyerapan cairan yang terlambat sudah mendekati 6
minggu, namun ciran masih banyak
 Pleurodesis
 Pada efusi karena keganasan diberikan obat
(tetrasiklin, kalk dan bieomisin) melalui selang
interkostalis untuk melekatkan kedua lapisan pleura
dan mencegah cairan terakumulasi kembali
Prognosis
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad funtionam : dubia ad bodanam
Foto Thorax
 Identitas :  Diafragma kanan scaloping, kiri tida dapat
-nama : Tn. U dinilai.
-Usia : 70 tahun
-Jenis kelamin : L  Jantung sulit dinilai karena tertutup
-Tanggal pemeriksaan : 3 januari 2016 bayangan opak homogen
-No. RM : 431404  Pulmo :
-No. Foto : 967
-Foto tidak goyang  Perselubungan di hemithorax kiri yang
-Tidak terdapat artefak pada foto menutupi batas kiri jantung terdapat
-Seluruh bagian thoraks terfoto meniscus sign
 Hillus kanan tidak menebal dan kiri sulit
Kelayakan Foto : dinilai
 Penetrasi : Kv: cukup , mAs : cukup  Corakan bronkovascular paru kasar
 Rotasi : klavikula simetris  Bercak opak di perihiler kiri dan paru kanan
 Inspirasi maksimal  Soft tissue: normal
 Magnifikasi: jantung tidak dapat dinilai  skeletal : Os klavikula simetris, tidak tampak
 Angulasi: baik, clavicula menempel pada adanya garis fraktur pada os klavikula, os
costa 3 anterior costa, vertebra thoracal tidak tampak
scoliosis
 Trakhea tampak ada deviasi kekanan
 Sinus costophrenicus kanan tajam dan kiri
tidak dapat dinilai, sinus cardiofrenicus  Kesan: gambaran efusi pleura sinistra
kanan tajam dan kiri tidak dapat dinilai
USG
Ekspertise:
 Tampak bayangan
bebas gemma/fluid
collection supra
difragma kiri dengan
volume sekitar 345cc
tegak lurus kutis
(marker)
 Kesan: efusi pleura
sinistra
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai