Anda di halaman 1dari 27

CASE REPORT SESSION

EFUSI PLEURA

Kelompok 4:
Faris Mufid M
Andika Herdiansyah P
Tedy Austin C
Mutivanya Inez M
Nadhira Permata H
Izzi Fekrat
Kania Devi S
Natharubini Nadarajah
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. Iis Sugiarti
• Umur : 30 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Blok Kemujing, RT/RW 09/03,
Kel. Rancajawat, Kec. Tukdana, Kab.Indramayu
• Pendidikan : -
• Pekerjaan : IRT
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Menikah
• Tgl pemeriksaan : 04 Maret 2016
ANAMNESIS
Keluhan utama: Sesak nafas

Riwayat Penyakit Sekarang:


Sejak 2 minggu SMRS, penderita mengeluhkan sesak napas
yang berulang dengan perubahan posisi. Penderita memiliki
riwayat pada payudara bilateral sejak 1 tahun dan berobat di RS
Queen Elisabeth Hongkong di USG. Kemudian dikatakan
malignansi. Keluhan bertambah parah sejak bulan Juni 2015 dan
dibawa ke RSHS untuk berobat.
PEMERIKSAAN FISIK (4 Maret 2016)
STATUS GENERALIS:
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Gizi : Kesan cukup
• Tanda Vital
• Tekanan Darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 96 x/menit
• Nafas : 48 x/menit
• Suhu : 36,6 0C
• Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
• Leher : KGB tidak tertaba
PEMERIKSAAN FISIK (lanj...)
• Thorax : bentuk dan gerak simetris
Luka pada CTT a/r hemithorax sinistra
Paru-paru : VBS kanan>kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : BJ murni regular.
• Abdomen : datar, lembut. BU (+) Normal
hepar tidak teraba.
• Extremitas : dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK (lanj...)
• STATUS LOKALIS
a/r Hemithorax dextra dalam batas normal
a/r hemithorax sinistra
VBS menurun, Ronkhi (-), wheezing (-)
• WSD :
Undulasi : (+)
Air bubble : (-)
Produksi : 0 cc/ 24 jam (rencana di aff)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Radiologis : Foto Thoraks
• Pemeriksaan laboratorium lengkap
• Pemeriksaan cairan pleura
Rontgen Thorak
Tanggal 15 Februari 2016

Kesan:
- Pleuropneumonia kiri perbaikan
- Pleuropneumonia kanan belum
jelas perbaikan
Rontgen Thorak
Tanggal 18 Februari 2016

Kesan:
- Pleuropneumonia kiri perbaikan
- Pleuropneumonia kanan belum
jelas perbaikan
Rontgen Thorak
Tanggal 25 Februari 2016
• Klinis: Efusi pleura dextra e.c. Ca Mammae, post CTT
Foto dibandingkan dengan foto tanggal 18-02-2016 no. 13307
• Cor membesar sulit dinilai, batas kiri tertutup perselubungan
• Sinuses dan diafragma tertutup perselubungan
• Pulmo:
• Hilus kanan tampak normal, hilus kiri tertutup bayangan jantung
• Corakan bronkovaskuler sebagian normal
• Tampak perselubungan opak inhomogen di lapang tengah sampai bawah paru kiri berkurang
• Tampak perselubungan opak homogen di hemitoraks bawah kanan belum jelas berkurang
• Tampak perselubungan opak homogen di hemitoraks bawah kiri berkurang
• Tampak ujung CTT setinggi paravertebra 3 kiri
Kesan:
Pleuropneumonia kiri perbaikan
Efusi pleura kanan belum jelas perbaikan
Hasil Lab
13/02/2016 21/02/2016 25/02/2016
Hb 13.5 g/dL 10.4 g/dL (↓) 9.5 g/dL (↓)
Ht 41% 33% (↓) 30% (↓)
Leukosit 15.300/mm3 (↑) 7.600/mm3 7.400/mm3
Trombosit 226.000/mm3 270.000/mm3 402.000/mm3
Na/ K 120/5.2 mEq/L 134/3.5 mEq/L 135/3.7 mEq/L
Ur/Kr 31/0.60 mg/dL 15/0.35 mg/dL 11/0.33 mg/dL
SGOT/SGPT 87/114 U/L (↑) 69/60 U/L (↑) 48/59 U/L (↑)

GDS 103 mg/dL 111 mg/dL 91 mg/dL


Alb / prot tot 2.5/5.1 g/dL (↓) 2.5/4.6 g/dL(↓) 2.6/5.3 g/dL (↓)
Analisis cairan pleura (29 Februari 2016)
Warna Kemerahan
Albumin / Protein Total 2.7/5.7 (↓)
DIAGNOSIS KERJA
Post CTT sinistra a.i. Efusi pleura sinistra e.c. Suspek maligna e.c. Ca
mammae bilateral POD 18
USULAN PEMERIKSAAN
• Foto thorax ulang
• Cek lab
PENATALAKSANAAN
• Observasi tanda vital
• Monitor WSD / 24 jam
• IVFD RL (50cc/kgBB/hari)
• Aff CTT
• Ceftriaxone 2 x 1 gr iv
• Ketorolac 3 x 1 amp iv
• Ranitidine 2 x 1 amp iv
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN EFUSI PLEURA
Apa itu Efusi Pleura?
• Definisi: Adanya cairan pada rongga pleura > 15 mL akibat
ketidakseimbangan gaya starling, abnormalitas struktur endotel dan
mesotel, drainase limfatik terganggu, dan abnormalitas site of entry.
• Normal cairan 10-20 mL membentuk lapisan tipis pleura parietalis dan
viseralis sebagai pelicin gesekan antara permukaan saat bernapas
Diagnosis
• Anamnesis: Sesak napas yang semakin memberat dan nyeri dada pada saat
menarik napas dalam atau batuk
• Pemeriksaan fisik:
• Inspeksi = bentuk dan gerak asimetris; hemithorax yang mengalami efusi akan tertinggal
dan terbatas geraknya
• Palpasi = vokal fremitus, vokal resonance menurun/tidak ada. Trakea terdorong dan
intercostal space akan menonjol (bulging)
• Perkusi = dull (redup)
• Auskultasi = VBS menurun
• Aspirasi cairan pleura (Torakosentesis)
• Untuk membedakan jenis cairan pleura apakah eksudat atau transudat untuk
mengetahui penyebabnya
Klasifikasi
• Efusi pleura eksudatif
• Efusi pleura transudatif
Terjadi perubahan faktor lokal yang
Terjadi perubahan faktor sistemik yang mempengaruhi pembentukan dan absorbsi
mempengaruhi pembentukan dan absorpsi cairan cairan pleura. Kandungan konsentrasi protein
pleura. Kandungan konsentrasi protein rendah. tinggi. Penyebabnya adalah :
Hitung jumlah sel < 1000/mm3 yang terdiri dari
• Tuberkulosis
campuran limfosit, PMN dan mesotelial.
Penyebabnya adalah : • Pneumonia (efusi parapneumonia)
• Keganasan
• Gagal jantung kongestif (pada 90% kasus)
• Infeksi virus, jamur, riketsia dan parasit
• Sirosis hepatis dengan asites
• Syndrome Meigs
• Sindrom nefrotik • Penyakit pankreas
• Dialisis peritoneal • Uremia
• Atelektasis akut • Atelektasis kronis
• Perikarditif konstriktiva • Chylothotax
• Obstruksi vena cava superior • Reaksi obat
• Emboli pulmonal • Sarcoidosis
• Sindrom post-miokard infark
Transudat Eksudat
Glukosa 60 mg/dL Variasi
Jenis sel PMN < 50% PMN > 50%
Kejernihan Jernih Jernih, keruh, berdarah
Jumlah sel Sedikit Banyak (>500 sel/mm3)
Rivalta (-) (+)
Berat Jenis (-) (+)
Berat Jenis <1.016 >1.016
Kadar protein <3 gr/100cc >3 gr/100 cc
Protein pleura/serum <0.5 >0.5
LDH <200 N >200 N
LDH plasma/serum <0.6 >0.6
Leukosit <1000/mm3 >1000/mm3
• Makroskopis
• Jernih, kekuningan (tidak ada darah)  tumor jinak, kegansan, TBC
• Seperti susu (tidak berbau/ chylus)  pascatrauma, limfangitis
• Seperti susu (berbau/ nanah)  empiema
• Hemoragik (merah bata dan cair)  keganasan, trauma
• Sitologi
• Leukosit > 25.000/mm3  emphyema
• PMN tinggi  pneumonia, TBC
• Limfosit tinggi  TBC, limfoma, keganasan
• Eosinofil tinggi  emboli, parasit, jamur
• Sel ganas (+)  keganasan
• Pewarnaan gram dan kultur  untuk identifikasi infeksi
• Kimia Klinik
• Glukosa < 30 mg/100 cc = pleuritis somatik
• Glukosa 30-40 mg/100 cc = TBC, keganasan, empiema
• Amilasi pleura > serum = prankeatitis, ruptur esofagus
• Rontgent:
• Sudut costophrenicus menumpul
• Meniscus sign
• Perselubungan hemithoraks
• Perkiraan vol efusi pleura
• Foto thorax tegak:
• Setinggi sudut costophrenic = 300 cc
• Setinggi costa 5-6 = 500 cc
• Setinggi costa 4 = 1 L
• Seluruh hemithorax = 2 L
Terapi
• Menangani penyebab efusi pleura
• Thorakosentesis: CTT yang dihubungkan dengan WSD
• Maks pengambilan <1000 cc  mencegah terjadinya edema paru akibat pengembangan paru
mendadak
• Segera X-ray setelah pemasangan untuk evaluasi letak chest tube
• WSD diawasi setiap hari  jika tidak terjadi indulasi, cairan mungkin habis dan paru sudah
mengembang (pastikan dengan foto thorax)
• Pleurodesis: melekatkan pleura viseralis dan parietalis dengan memasukkan bahan
kimia (sitostatika) ke dalam rongga pleura sehingga terjadi keadaan pleuritis obliteratif.
• Sitostatika: tiotepa, bleomisin, nitrogen mustard, 5 flurourasil, adriamisin
• Cairan efusi dikeluarkan sebanyak-banyaknya, sitostatika diberikan dengan selang waktu 7-10 hari
• Setelah 1-3 hari  berhasil  rongga pleura hilang  mencegah penimbunan cairan kembali
Efusi Pleura Maligna
• Pengumpulan cairan berlebih di rongga pleura, karena proses
keganasan, didiagnosis dengan menemukan sel maligna pada cairan
pleura
• Etiologi: metastasis Ca paru (pria), mammae (wanita)
• Infiltrasi sel tumor secara langsung pada pleura
• Penyumbatan bronkus disertai atelektasis
• Pneumonia pasca obstruksi disertai efusi parapneumoatik
• Hipoproteinemia berat
Efusi Pleura Paramaligna
• Efusi pleura pada keganasan yang bukan merupakan metastasis
keganasan pada pleura sehingga sel maligna tidak ditemukan pada
cairan/jaringan pleura
• Tanda klinis: Sesak napas, nyeri dada, batuk, BB turun, malaise,
anoreksia

Anda mungkin juga menyukai