UNIVERSITAS MALAHAYATI
Case Report
Tuberculosis Paru
Oleh:
Pembimbing :
dr. Silman Hadori, Sp.Rad, M.H, Kes
Identifikasi
• Nama : Nn. PT
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 16 tahun
• Alamat : Dusun Kampung Baru Sidosari, Natar
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Status : Belum menikah
• Suku Bangsa : Jawa
• MRS : 24 Januari 2018
Keluhan utama:
• Batuk berdarah sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan tambahan:
• Batuk sejak ± 1 bulan yang lalu
• malaise,
• nafsu makan berkurang
Riwayat perjalanan Penyakit
Os datang dengan keluhan batuk sejak ± 1 bulan yang
lalu dan memberat ± 1 hari SMRS. Batuk dirasakan semakin
memberat sejak tadi malam. Batuk disertai batuk berdarah
kurang lebih sebanyak ½ gelas belimbing.
Selain itu, os mengeluh batuk sejak ± 1 bulan yang lalu,
batuk tidak disertai dengan dahak dan dirasakan setiap hari
dan tidak dipicu oleh keadaan apapun. Batuk disertai darah
(+). nafsu makan berkurang (+). Demam disangkal. Sesak
disangkal. Os mengatakan sering terbangun dan berkeringat
pada malam hari. Keluhan disertai dengan bengkak di kaki
disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Os sebelumnya
hanya berobat ke praktek mantri terdekat dan hanya diberikan
obat batuk biasa dan tidak mengalami perbaikan, sebelumnya
os belum pernah menerima pengobatan selama 6 bulan.
Riwayat penyakit dahulu:
• Riwayat Tuberkulosis paru sebelumnya disangkal.
• Riwayat DM disangkal.
• Riwayat penyakit jantung disangkal
• Riwayat asma disangkal.
• Riwayat hipertensi disangkal
• Riwayat trauma pada hidung, leher dan dada disangkal
• Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
Status Present
• Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : compos mentis
• GCS : E4V5M6
Tanda vital :
• Tekanan darah : 90/70 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,2oC
• Status Generalis
• Kulit: Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis,
turgor
kulit cukup, capilary refill kurang dari 2 detik dan teraba
hangat.
• Kepala : Normosefali, rambut berwarna hitam
distribusi merata.
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor 3mm/3mm,
pergerakan mata ke segala arah.
• Hidung : Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-),
deviasi septum (-), sekret (-/-), pernapasan cuping hidung (-
)
• Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-),
nyeri tarik (-/-), sekret (-/-), pendengaran baik.
• Mulut : Kering (-), sianosis (-).
• Tenggorokan : Trismus (-), arkus faring simetris,
hiperemis (-); uvula di tengah.
• Leher
– Inspeksi: Tidak terdapat tanda trauma maupun massa.
– Palpasi : Tidak terdapat pembesaran KGB maupun
kelenjar tiroid, tidak terdapat deviasi trachea. JVP 5-
2mmH2O.
• Toraks
• Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi :
• Batas atas kiri : ICS II garis parasternal sinsitra
• Batas atas kanan : ICS II garis parasternal dekstra
• Batas bawah kiri : ICS V ± 1cm medial garis midklavikula
sinistra
• Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal dekstra
• Auskultasi: Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
• Paru
• Inspeksi : Dinding toraks simetris pada saat
statis maupun dinamis, retraksi otot-otot
pernapasan (-)
• Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama
kuat kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+),
ronkhi(+/+),wheezing(-/-)
• Abdomen
• Inspeksi : Perut datar, massa (-), pulsasi
abnormal (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani pada seluruh lapang
abdomen
• Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak
teraba, nyeri tekan (-)
• Ekstremitas
• Superior : Tidak terdapat jejas, bekas trauma,
massa, dan sianosis
• (-/-) akral hangat (+/+), odem (-/-)
• Inferior : Tidak terdapat jejas, bekas trauma,
massa, dan sianosis
• (-/-) akral hangat (+/+), odem (-/-)
• Alat kelamin : tidak diperiksa
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Hemoglobin 10,6
Wn: 12-16 gr%
Leukosit 8.000 4500-10.700 ul
Hitung jenis leukosit
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 1-3%
Batang 1 2-6 %
Segmen 80 50-70 %
Limposit 13 20-40 %
Monosit 6 2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 4,5
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Hematokrit 35%
Wn: 38-47 %
Trombosit 210.000 159-400 ul
MCV 77 80-96
MCH 24 27-31 pg
MCHC 30 32-36 g/dl
Pemeriksaan sputum BTA
• Tidak dilakukan pemeriksaan
• Daftar abnormalitas
– Batuk berdarah ± 1 HARI SMRS
– Batuk ± 1 bulan
– Keringat malam hari
– Radiologithorak PA saat ini menunjukkan gambaran KP
duplex aktif.
– HB menurun, leukosit Segmen meningkat,Ht menurun ,
eritosit menurun.
Temuan Kasus Teori
1. Pada Kasus dijumpai batuk berdarah 1 hari Batuk berdarah kemungkinan karena adanaya tb yang
SMRS setelah selama ini mengalami batuk ± 1 lama sehingga terjadi perusakan susunan parenkim paru
bulan yang lalu. dan pembuluh darahnya menyebabkan bronkiektasi
dengan hipervaskularisasi, pelebaran pembuluh darah
bronkial, anastomosis pembuluh darah bronkial dan
pulmoner. Penyakit tuberkulosis juga dapat
mengakibatkan timbulnya kaviti dan terjadi pneumonitis
tuberkulosis akut yang dapat menyebabkan ulserasi
bronkus disertai nekrosis pembuluh darah di sekitarnya
dan alveoli bagian distal. Pecahnya pembuluh darah
tersebut mengakibatkan ekspektorasi darah dalam dahak,
ataupun hemoptisis masif. Os juga mengeluh Batuk lama
± 1 bulan merupakan ciri khas dari penyakit TB. Os
biasanya akan merasakan nafsu makan semakin menurun.
2. Tampak perbecakan lunak dilapang apex, Pada Tb bercakan yang terlihat pada rontgen
atas dan bawah paru kanan serta lapang biasanya berkedudukan di lapangan atas dan
apex sampai tengah paru kiri. segmen apikal lobus bawah , karena kuman ini
bersifat aerob dalam hal ini tekanan bagian apikal
paru lebih tinggi dari bagian lain.
3. Hemoglobin, Hematokrit dan Eritrosit Terdapat penurunan kadar HB atau terjadi anemia pada
menurun tuberculosis dapat terjadi karena gangguan pada proses
eritropoiesis oleh mediator inflamasi, pemendekan masa
hidup eritrosit, gangguan metabolisme besi, adanya
malabsorbsi, dan ketidakcukupan zat gizi
Temuan Kasus cont… Teori cont…
Prognosis
• Ad vitam : Ad bonam
• Ad fungsionam : Ad bonam
• Ad sanationam : Dubia ad bonam
• Definisi
• Etiologi
• Cara penularan
• Gejala klinis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
Darah
Sputum
Tes tuberkulin
Definisi dan etiologi
• Tuberkulosis adalah
penyakit yang di
sebabkan oleh infeksi
Mycobacterium
tuberculosis
Cara penularan
Diagnosis TB
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah
•Pemeriksaan bakteriologis
Tes tuberkulin
Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis
TB primer
TB post Primer
Tb primer
Tuberkulosis dengan komplek primer (hanya hilus kiri
membesar). Foto toraks PA dan lateral
TB sekunder (reaktifasi)
Tuberkulosis dengan cavitas
Tuberkulosis dengan kalsifikasi
Kesimpulan
• Setelah dilakukan anamnesa secara autoanamnesa didapatkan Perempuan 16 tahun datang dengan
keluhan batuk berdarah sejak 1 hari yang lalu. Os menambahkan bahwa os sudah mengalami
batuk sejak ± 1 bulan yang lalu dan batuk dirasa memberat dan menjadi batuk berdarah ± 1 hari
SMRS, Batuk dirasakan semakin memberat sejak tadi malam. Batuk disertai batuk berdarah kurang
lebih sebanyak ½ gelas belimbing. Batuk tidak dipengaruhi cuaca atau keadaaan apapun dan
dirasakan setiap hari. Os merasakan nafsu makan berkurang dan lemas. Os seringkali terbangun
pada malam hari dan berkeringat banyak.
• Os juga merasakan sesak yang hilang timbul dan bertambah berat jika pasien batuk. Keluhan sesak
disertai nafas berbunyi disangkal, terbangun pada malam hari karena sesak disangkal. Os masih
dapat tidur dengan menggunakan 1 bantal. Keluhan disertai dengan bengkak di kaki disangkal. BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Os sebelumnya hanya berobat ke praktek mantri terdekat dan hanya
diberikan obat batuk biasa dan tidak mengalami perbaikan, sebelumnya os belum pernah
menerima pengobatan selama 6 bulan.
• Riwayat keluarga Ayah kandung os pernah mengalami TB dan telah selesai menjalankan
pengobatan selama 6 bulan. Riwayat tetangga yang memiliki keluhan sama (-),
• Riwayat penyakit dahulu os mengatakan os baru pertama kali mengalami hal ini. Riwayat
Tuberkulosis paru sebelumnya disangkal, riwayat kencing manis belum pernah di periksa, Riwayat
penyakit jantung (-), riwayat asma (-), Riwayat hipertensi (-), Riwayat trauma pada hidung, leher dan
dada disangkal, Riwayat alergi obat dan makanan disangkal.
• Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini dapat didiagnosa TB paru
aktif. Terapi yang diberikan berupa terapi farmakalogi dan non farmakologi. Prognosis dubia ad
bonam.