Anda di halaman 1dari 41

HEPATOMA

(KARSINOMA HEPATOSELULER )

Oleh :
Pembimbing :
NYAK DARA JUNI MARZA
Dr. Hardi Yanis , Sp.PD
17174107

SMF PENYAKIT DALAM


RSUD DATU BERU ACEH TENGAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ABULYATAMA ACEH
2018
PENDAHULUAN
Hepatoma atau karsinoma hepatoseluler
(hepatocelluler carcinoma=HCC) merupakan tumor
ganas hati primer yang berasal dari hepatosit.

{
Tumor ganas hati lainnya ialah, kolangiosarkoma
(Cholangiosarcoma = CC) dan sitoadenomakarsinoma
.
yang berasal dari sel epitel bilier
Dari seluruh tumor ganas hati yang pernah
didiagnosis, 85% merupakan HCC; 10% CC; dan 5%
adalah jenis lainnya
 Hepatoma merupakan tumor ganas primer di hati
yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran
empedu.
 Menurut National Cancer Institute, Hepatoma atau
karsinoma hepatoseluler adalah sebuah jenis
adenokarsinoma, dan merupakan tipe yang paling
umum dari tumor hati
 Hepatoma primer secara histologis dibagi menjadi 3
jenis, yaitu:
 Karsinoma hepatoselular, hepatoma primer yang berasal
dari sel hepatosit
 Karsinoma kolangioselular, hepatoma primer yang berasal
dari epitel saluran empedu intrahepatik
 Karsinoma campuran hepatoselular dan kolangioselular.

DEFINISI
 Hepatoma meliputi 5,6% dari seluruh kasus kanker
pada manusia.
 Peringkat ke 5 pada laki-laki.
 Peringkat ke 9 pada perempuan.
 Amerika serikat 80%-90% dari tumor ganas hati
primer adalah hepatoma,dimana angka kejadian
tumor ini hanya sekitar 2 % dari seluruh karsinoma
yang ada.
 Afrika dan Asia angka kejadiannya 80%.
 Di Indonesia, HCC ditemukan antara umur 50 dan
60 tahun, dengan predominasi pada laki-laki. Rasio
antara kasus laki-laki dan perempuan berkisar
antara 2-6 : 1

EPIDEMIOLOGI
ANATOMI HEPAR

Ket:

Ket: 1. Appendix fibrosa hepatis


2. Lobus caudatus
1. Ligamentum coronarium 3. Lobus hepatis sinistra
2. Lobus hepatis dextra 4. Arteri hepatika propria

3. Vesica biliaris 5. Ligamentum teres hepatis

4. Diafragma 6. Lobus quadrates


7. Vesica biliaris
5. Lobus hepatis sinistra
8. Lobus hepatis dextra
6. Ligamentum falciforme
9. Vena porta hepatis
10. Vena cava inferior
FISOLOGIS HEPAR
 penyebab pasti hepatoma belum diketahui,
tetapi sudah dapat diprediksi factor risiko yang
memicu hepatoma, yaitu:
a. Virus Hepatitis
b. Sirosis Hati
c. alfatoksin
d. Obesitas
e. DM (Diabetes Millitus)
f. Alkohol

ETIOLOGI DAN FAKTOR


RESIKO
KERUSAKAN SEL PARENKIM HATI,
disebabkan oleh primer penyakit hati atau
secara tidak langsung oleh obstruksi aliran
empedu atau gangguan sirkulasi hepatik yang
menyebabkan disfungsi hati.
Sel parenkim hati akan bereaksi, -----melalui
penggantian glikogen dengan lipid sehingga
terjadi infiltrasi lemak dengan atau tanpa
nekrosis atau kematian sel------infiltrasi sel
radang dan pertumbuhan jaringan fibrosis.
 terjadi pengecilan dan fibrosis selanjutnya akan
menjadi hepatoselluler karsinoma.

PATOFISOLOGI
o Metastasis intrahepati : pembuluh darah,
saluran limfe atau infiltrasi langsung.
o Metastasis Ekstrahepatik : vena hepatica,
vena porta atau vena kava
o Metastasis sistemik : kelenjar getah bening
di porta hepatis, dan dapat juga sampai di
mediastinum, ke peritoneum, dapat
menimbulkan asites hemoragik (stadium
terminal)

PENYABARAN
 GAMBARAN KLINIS
 Hepatoma Sub Klinis
 Hepatoma Fase Klinis
 Standar klasifikasi stadium klinis hepatoma
primer: Ia,Ib,IIa,IIb,IIIa,dan IIIb.

DIAGNOSA
1: Large hepatocellular carcinoma.
Biasanya sel-sel ini menyerupai hati yang normal dengan
trabekular padat atau prosessus seperti jari tangan yang
padat, biasanya sel tumor lebih kecil dari sel hati normal.
2 : Photomicrograph of a liver demonstrating
hepatocellular carcinoma.
Histologi : memperlihatkan sel tumor dengan
sotoplasma yang jernih tak berwarna, sering berbusa
tau bervakuolisasi lipid dan glikogen berlebihan dalam
sitoplasma. Sering keadaan ini berhubungan dengan
hipoglekemia dan hiperkolesterolemia serta mempunya
prognosis yang bervariasi
 Penanda Tumor
Kadar Alfa-fetoprotein (AFP) meningkat pada 60% -70%
dari pasien HCC dan kadar lebih dari 400 ng/ml adalah
diagnostik atau sangat sugestif untuk HCC
 Biopsi hati

Biopsi hati perkutan dapat diagnostik jika sampel


diambil dari daerah lokal dengan ultrasound atau CT
 Gambaran Radiologis

Ultrasonografi (USG)
Computed Tomography (CT) Scan
Angiografi
Magnetic Resonance Imaging (MRI)

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 Terapi Operasi
 Terapi Lokal
 Kemoembolisasi arteri hepatik perkutan
 Kemoterapi
 Radioterapi

TERAPI
LAPORAN KASUS
 Nama :Tn. M
 Umur :53 tahun
 Jenis Kelamin :Laki-laki
 No. RM : 174XXXX
 Alamat : kute panang
 Tgl Masuk RS : 5-9-2018

IDENTITAS PASIEN
•Nyeri
KELUHAN
UTAMA perut
kanan atas
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan
atas yang dirasakan kurang lebih 1 minggu ini,
nyeri terasa menusuk kadang tumpul dan
dirasakan menjalar kebelakang, perut disadari
mulai membesar 1 minggu yang lalu, terasa
penuh dan cepat merasa kenyang bila makan ,
pasien merasa susah duduk karena perutnya
terasa mengganjal. Mual (+), muntah (-), dan
BAK bewarna kuning pekat seperti teh, BAB
dalam batas normal. Pasien jga mengeluhkan
demam.

Riwayat Penyakit
Sekarang
• Riwayat kencing manis
• Riwayat tekanan darah
tinggi
• Riwayat alergi obat
dan makanan
• Riwayat kencing batu DISANGKAL
• Riwayat asma
• Riwayat sakit jantung
• Riwayat operasi

Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat penyakit
serupa
• Riwayat alergi obat dan
makanan
• Riwayat hipertensi DISANGKAL

• Riwayat DM
• Riwayat sakit jantung
• Riwayat sakit ginjal

Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat Kebiasaan

• Riwayat merokok
• Riwayat minum kopi DISANGKAL
• Riwayat konsumsi alkohol
• Riwayat konsumsi obat bebas

• Riwayat minuman berenergi DIAKUI


• Riwayat konsumsi jamu
Sakit sedang
Kesadaran Composmentis

STATUS VITAL
TD : 120/92 mmHg
N : 90x/menit
P : 24x/menit
S : 37,9 0C
 Kepala:
 Ekspressi : Normal
 Simetris Muka : Simetris
 Deformitas : (-)
 Rambut : beruban, tidak mudah dicabut.
 Mata:
 Eksoptalmus/ Enoptalmus : (-)
 Kelopak mata : Normal, tidak ditemukan
kelainan
 Konjungtiva : anemis (-)
 Sklera : ikterus (+)
 Kornea : reflex cahaya
(+)/(+).
 Pupil : isokor, diameter
2,5 mm / 2,5 mm.
 Hidung:
 Perdarahan : (-)

PEMERIKSAAN FISIK
 Telinga:
 Tophi : (-)
 Pendengaran : normal
 Nyeri tekan di proc. Mastoideus : (-)
 Mulut:
 Oral ulcer : (-)
 Gigi geligi : caries (+)
 Gusi : perdarahan (-)
 Tonsil : T1/T1, dalam batas normal.
 Pharynx : Hiperemis (-)
 Leher:
 Kelenjar getah bening : tanpa pembesaran
 Kelenjar gondok : tanpa pembesaran
 Pembuluh darah : pulsasi (+),
 dilatasi (-)
 Kaku kuduk : tidak ada
 Tumor : tidak ditemukan

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak


Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat,
Perkusi : Batas jantung
kiri atas : SIC III linea parasternalis sinistra
kiri bawah : SIC V midclavicularis sinistra
kanan atas : SIC III linea parasternalis dextra
kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
pinggang jantung : SIC II-III parasternalis sinistra
 Konfigurasi jantung kesan tidak melebar

Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murni,


intensitas normal, bising (-), gallop (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, Bentuk
normochest, sela Iga tidak ada pelebaran sela iga,
Spider Nevi (-)
Palpasi : MT (-) Nyeri tekan (-) VF: ki =ka
Perkusi : Paru kiri dan kanan : sonor
Auskultasi : vesikuler (+)

Inspeksi : cembung, ikut gerak napas, Caput


Medusa (-),collateral vein (+)
Auskultasi : peristaltik (+)
Perkusi : tympani (+) pada semua regio kecuali
hipocondrium dextra-epigastrium perkusi pekak, acites (+)
Palpasi : teraba hepar 5 jari dibawah arcus
Costa (± 10 cm) dengan permukaan tidak
rata(seperti broccoli), konsistensi keras berbenjol
benjol dan tepi tumpul serta nyeri tekan (+) di regio
hipochondrium dextra-epigastrium
Ekstremitas

Inspeks Oedema extremitas atas (-) dan


i extremitas bawah (-)

Palpasi Nyeri Tekan (-)


 Hepatoma
 Sirosis hepatis
 Hepatitis kronis

DIAGNOSIS BANDING
 IVFD Dex 5% 20 gtt/i
 Inj. Ketorolac 1 Amp/ 8 jam
 Inj. Ranitidin 1 Amp/ 12 jam
 Curcuma 3 x 1

PENATALAKSANAAN
 Cek darah rutin
 Cek SGOT
 Cek SGPT

PLANNING
PEMERIKSAAN PENUNJANG 5/9/ 2018

Pemeriksaan laboratorium darah lengkap

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi

WBC 8.98 x 103 Ul 4,0-10,0 N

Lymph # 0.49 x 103 Ul 0,8-4,0

Lymph % 14,6 % 20,0-40,0

HGB 10,8 g/dl 11,0-16,0

RBC 3,82 x 106 uL 3,5-5,5 N

HCT 29,9 % 37,0-54,0

MCV 78,3 Fl 80-100

MCH 28,3 pg 27,0-34,0 N

MCHC 36,1 g/dl 32,0-36,0

RDW-CV 12,0 % 11,0-16,0 N

RDW-SD 34,9 Fl 35,0-56,0

PLT 285x 103 Ul 100-450 N

MPV 9,1 Fl 6,5-12,0 N

PDW 8,9 Fl 9-17 N

PCT 0,26 %
Pemeriksaan laboratorium kimia darah dan
serologi
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
KIMIA DARAH

FUNGSI HATI

SGOT 54 U/I 11-41

SGPT 46 U/I 10-41

SEROLOGI

HEPATITIS MARKER

HBsAg Non- reaktif

Anti HAV igM


FOLLOW UP
6/9/ 2018

KASUS
S: nyeri di perut kanan atas, perut Terapi
bengkak, BAK seperti teh IVFD Dex 5% 20 gtt/i
O: Inj. Ketorolac 1 Amp/ 8 jam
TD: 100/70 mmHg Inj. Ranitidin 1 Amp/ 12
HR: 60X/i jam
T : 36,4o C Curcuma 3 x 1
RR : 22 X/i Planning
Thorax : auskultasi : vesikuler (+) LFT
Abdomen : ascites (+) HbsAg
A: hepatomegali DD Anti HAV Igm
• Hepatoma USG abdomen
• Sirosis hepatis
• Hepatitis kronis
Hasil lab tanggal 6/9/2018
Pemeriksaan laboratorium kimia darah dan serologi

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUA NILAI NORMAL


N
KIMIA DARAH
FUNGSI HATI
SGOT 54 U/I 11-41
SGPT 46 U/I 10-41

SEROLOGI
HEPATITIS MARKER
HBsAg Non-
reaktif
Anti HAV igM
Hasil USG : hepatomegali dengan multiple nodul ( hepatoma)
7/9/2018
7/9/2018

KASUS

S : nyeri di perut kanan atas, perut Terapi


bengkak, BAK seperti teh IVFD Dex 5% 20 gtt/i
O: IVFD aminofluid 1 fls/ H
TD: 80 /60 mmHg Inj. Ketorolac 1 Amp/ 8 jam
HR: 68X/i Inj. Ranitidin 1 Amp/ 12 jam
T : 36,6o C Curcuma 3 x 1
RR : 20 X/i Cefoperazone 1 gr/ 12 jam (
Thorax : auskultasi : vesikuler (+) H1)
Abdomen : ascites (+) Planning
A: Hepatoma Cek bilirubin
CT- Scan liver
Pemeriksaan kimia darah (fungsi hati)

JENIS HASIL SATUA NILAI NORMAL

PEMERIKSAAN N

BILIRUBIN

TOTAL 0.9 Mg/dl <1

DIREK 0.6 Mg/dl <0.3


8/9/2018
KASUS

S: nyeri di perut kanan atas, perut Terapi


bengkak, BAK seperti teh IVFD Dex 5% 20 gtt/i
O: IVFD aminofluid 1 fls/ H
TD: 90 /60 mmHg Inj. Ketorolac 1 Amp/ 8 jam
HR: 65X/i Inj. Ranitidin 1 Amp/ 12 jam
T : 36,9o C Curcuma 3 x 1
RR : 21 X/i Cefoperazone 1 gr/ 12 jam (
Thorax : auskultasi : vesikuler (+) H2)
Abdomen : ascites (+) Planning
A: Hepatoma CT- Scan liver

Hasil CT- scan : hepatomegali dengan


multiplel nodul ( hepatoma)
9/8/2018

KASUS

S: nyeri di perut kanan atas, perut Terapi


bengkak, BAK seperti teh IVFD Dex 5% 20 gtt/i
O: IVFD aminofluid 1 fls/ H
TD: 100 /70 mmHg Inj. Ketorolac 1 Amp/ 8 jam
HR: 70X/i Inj. Ranitidin 1 Amp/ 12 jam
T : 36, 5o C Curcuma 3 x 1
RR : 23X/i Cefoperazone 1 gr/ 12 jam (
Thorax : auskultasi : vesikuler (+) H3)
Abdomen : ascites (+) Planning
A: Hepatoma Rujuk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai